Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS PADA PT.

MEGASARI MAKMUR

KELOMPOK 6
Anggota Kelompok:
Ananda Kirana
Nur Yuliandari
Wahdini Putri A
Yustika Nindy

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TANGERANG
2019

1
2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah kasus pelanggaran teori etika bisnis PT. Megasari
Makmur.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Tangerang, 20 Juni 2019

i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan.................................................................... 3
2.2 Kasus ...................................................................................... 3
2.3 Analisis Penyebab Timbulnya Pelanggaran Etika Bisnis....... 4
2.4 Analisis berdasarkan Teori Etika Bisnis................................. 6
2.5 Pelanggaran Kasus dalam Pasal.............................................. 6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan
perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat
dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, dan masyarakat.

Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika,
yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan
mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan
termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan
pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap
yang profesional.

Perjalanan obat nyamuk bermula pada tahun 1996, diproduksi oleh PT


Megasari Makmur yang terletak di daerah Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. PT
Megasari Makmur juga memproduksi banyak produk seperti tisu basah, dan berbagai
jenis pengharum ruangan. Obat nyamuk HIT juga mengenalkan dirinya sebagai obat
nyamuk yang murah dan lebih tangguh untuk kelasnya. Selain di Indonesia HIT juga
mengekspor produknya ke luar Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimanakah kasus terjadi?


2. Bagaimana perusahaan menyelesaikan kasus tersebut?
3. Apa saja kerugian yang ditimbulkan bagi perusahaan?
4. Apa saja langkah selanjutnya yang ditempuh perusahaan?

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dalam makalah ini adalah:

1. Mengetahui kasus yang terjadi


2. Mengetahui perusahaan dalam menyelesaikan kasus tersebut
3. Mengetahui kerugian yang ditimbulkan bagi perusahaan
4. Mengetahui langkah selanjutnya yang ditempuh perusahaan

2
BAB II
PENDAHULUAN

2.1 Profil Perusahaan


PT. Megasari Makmur yang terletak di daerah Gunung Putri, Bogor, Jawa
Barat memproduksi obat nyamuk bermula pada tahun 1996, PT. Megasari Makmur
juga banyak memproduksi produk seperti tisu basah, dan berbagai jenis pengharum
ruangan. Obat nyamuk HIT juga mengenalkan dirinya sebagai obat nyamuk yang
murah dan lebih tangguh untuk kelasnya. Selain di Indonesia, HIT juga mengekspor
produknya ke luar Indonesia.

2.2 Kasus Perusahaan


Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari Makmur
dinyatakan ditarik dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan
Diklorvos. Propoxur adalah senyawa karbamat (senyawa antaranya, MIC, pernah
menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerus akan syaraf ratusan ribu orang
lainnya dalam kasus Bhopal di India) yang telah dilarang penggunaannya di luar
negeri karena diduga kuat sebagai zat karsinogenik dan Diklorvos adalah salah satu
jenis insektisida organophosphate (OP), secara luas digunakan di Negara-negara
berkembang, namun diketahui sangat toksik dengan konsekuensi bahaya yang sangat
tinggi pada aplikator/pengguna langsung yang dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan terhadap manusia. Departemen Pertanian, dalam hal ini Komisi Pestisida,
telah melakukan inspeksi di pabrik HIT dan menemukan penggunaan pestisida yang
menganggu kesehatan manusia seperti keracunan terhadap darah, gangguan syaraf,
gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker
lambung.

Dilihat dari pesaingnya, yaitu Baygon, produk obat nyamuk mereka juga
mengandung 2 racun utama yaitu Propoxur dan transfluthrin. Propoxur adalah

3
senyawa karbamat (senyawa antaranya, MIC, pernah menewaskan ribuan orang dan
menyebabkan kerus akan syaraf ratusan ribu orang lainnya dalam kasus Bhopal di
India) yang telah dilarang penggunaannya di luar negeri karena diduga kuat sebagai
zat karsinogenik. Sedangkan transfluthrin relatif aman hingga saat ini. Sedangkan
obat nyamuk lain seperti Baygon tutup hijau, Vape, Raid, dan Mortein memang non
propoxur dan non DDVP. Tapi, keampuhannya sangat diragukan. Mereka hanya
efektif melawan nyamuk Aedes tapi berantakan saat melawan nyamuk Culex sp (ini
nyamuk malam yang sering gangguin kita). Tetapi belum ada korban dari
penggunaan obat nyamuk Baygon mungkin karena produsen tidak mencampurkan
Diklorvos seperti kandungan yang ada pada obat nyamuk HIT.

HIT yang promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata
sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur tetapi juga Diklorvos
(zat turunan Chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia).
Obat anti-nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis
semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang). Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
Kesehatan melaporkan produsen obat anti-nyamuk HIT, PT Megasari Makmur ke
Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya. Barang bukti yang dibawa HIT semprot cair
dan isi ulang. Dalam laporannya, Ketua Pendiri LBH Kesehatan Iskandar Sitorus
mengungkapkan, yang menjadi korban adalah Setiawan, 19 tahun, seorang
pembantu rumah tangga di rumah pasangan Sucipto dan Rahayu.Peristiwanya
terjadi pada 11 Juni 2006. Ketika itu, kata Iskandar, Setiawan mengalami pusing,
mual dan muntah setelah menghirup udara yang baru saja disemprotkan obat anti-
nyamuk HIT. “Majikannya, Rahayu, langsung membawa Setiawan ke Klinik
Medina Laza, Pondok Kelapa, Kali Malang, Jakarta Timur. Dokter Man Surman
yang memeriksa Setiawan, kata Iskandar, menegaskan bahwa Setiawan keracunan.
Hal itu ditunjukkan dari hasil pemeriksaan yang dikeluarkan klinik tersebut. Kasus
ini hingga masuk ke LBH Kesehatan, katanya, bermula dari kunjungan Iskandar ke
rumah Sucipto yang kebetulan temannya, di Kompleks Billy Moon, Jalan Kepala

4
Hijau IV, Blok D 1 Nomor 12, Kali Malang, Jakarta Timur. Pada kunjungan tiga
hari setelah kejadian itulah, sang majikan bercerita. "Setiawan tidak ikut saat
melapor, karena dia masih trauma. Dia pernah dipanggil polisi untuk kasus kejadian
pencurian di rumah majikannya," ujar Iskandar. Menurutnya, ada tiga kasus korban
keracunan HIT, cuma yang dua belum melapor, dan mereka tinggal di Parung .
Dalam laporannya, Iskandar menyatakan bahwa produsen HIT telah melakukan
tindak pidana penggunaan zat adiktif. Hal itu telah melanggar Undang-Undang No.
23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

2.3 Analisis Penyebab Timbulnya Pelanggaran Etika Bisnis


Dalam perusahaan modern, tanggung jawab atas tindakan perusahaan sering
didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan perusahaan
biasanya terdiri atas tindakan atau kelalaian orang-orang berbeda yang bekerja sama
sehingga tindakan atau kelalaian mereka bersama-sama menghasilkan tindakan
perusahaan. Jadi, siapakah yang bertanggung jawab atas tindakan yang dihasilkan
bersama-sama itu? Pandangan tradisional berpendapat bahwa mereka yang
melakukan secara sadar dan bebas apa yang diperlukan perusahaan, masing-masing
secara moral bertanggung jawab.

Lain halnya pendapat para kritikus pada pandangan tradisional, yang


menyatakan bahwa ketika sebuah kelompok terorganisasi seperti perusahaan
bertindak bersama-sama, tindakan perusahaan mereka dapat dideskripsikan sebagai
tindakan kelompok, dan konsekuensinya tindakan kelompoklah, bukan tindakan
individu, yang mengharuskan kelompok bertanggung jawab atas tindakan tersebut.

Kaum tradisional membantah bahwa, meskipun kita kadang membebankan


tindakan kepada kelompok perusahaan, fakta legal tersebut tidak mengubah realitas
moral dibalik semua tindakan perusahaan itu. Individu manapun yang bergabung
secara sukarela dan bebas dalam tindakan bersama dengan orang lain, yang

5
bermaksud menghasilkan tindakan perusahaan, secara moral akan bertanggung jawab
atas tindakan itu.

Namun demikian, karyawan perusahaan besar tidak dapat dikatakan “dengan


sengaja dan dengan bebas turut dalam tindakan bersama itu” untuk menghasilkan
tindakan perusahaan atau untuk mengejar tujuan perusahaan. Seseorang yang bekerja
dalam struktur birokrasi organisasi besar tidak harus bertanggung jawab secara moral
atas setiap tindakan perusahaan yang turut dia bantu, seperti seorang sekretaris, juru
tulis, atau tukang bersih-bersih di sebuah perusahaan. Faktor ketidaktahuan dan
ketidakmampuan yang meringankan dalam organisasi perusahaan birokrasi berskala
besar, sepenuhnya akan menghilangkan tanggung jawab moral orang itu.

2.4 Analisis berdasarkan Teori Etika Bisnis


Kita mengetahui bahwa Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis
merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam
system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di
dalam organisasi.

Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika


bisnis terhadap prinsip kejujuran perusahaan besarpun berani untuk mengambil
tindakan kecurangan untuk menekan biaya produksi produk. Mereka hanya untuk
mendapatkan laba yang besar dan ongkos produksi yang minimal.
Mengenyampingkan aspek kesehatan konsumen dan membiarkan penggunaan zat
berbahaya dalam produknya. Dalam kasus HIT sengaja menambahkan zat diklorvos

6
untuk membunuh serangga padahal bila dilihat dari segi kesehatan manusia, zat
tersebut bila dihisap oleh saluran pernafasan dapat menimbulkan kanker hati dan
lambung.

Walaupun perusahaan sudah meminta maaf dan juga mengganti barang


dengan memproduksi barang baru yang tidak mengandung zat berbahaya tapi
seharusnya perusahaan juga memikirkan efek buruk apa saja yang akan konsumen
rasakan bila dalam penggunaan jangka panjang. Sebagai produsen memberikan
kualitas produk yang baik dan aman bagi kesehatan konsumen selain memberikan
harga yang murah yang dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya.

2.5 Pelanggaran Kasus dalam Pasal

Adapun beberapa pasal yang dikenakan pada kasus ini adalah:

1). Pasal 4, hak konsumen:

Ayat 1 : “hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi


barang dan/atau jasa”.

Ayat 3 : “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa”.

PT. Megarsari tidak pernah memberi peringatan kepada konsumennya tentang adanya
zat-zat berbahaya di dalam produk mereka. Akibatnya, kesehatan konsumen
dibahayakan dengan alasan mengurangi biaya produksi HIT.

2). Pasal 7, kewajiban pelaku usaha:

Ayat 2 : “memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan
pemeliharaan”

7
PT. Megarsari tidak pernah memberi indikasi penggunaan pada produk mereka,
dimana seharusnya apabila sebuah kamar disemprot dengan pestisida, harus dibiarkan
selama setengah jam sebelum boleh dimasuki lagi.

3). Pasal 8:

Ayat 1 : “Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang


dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang
dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan”

Ayat 4 : “Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2)
dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari
peredaran”

PT. Megarsari tetap meluncurkan produk mereka walaupun produk HIT tersebut
tidak memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku bagi barang tersebut.
Seharusnya, produk HIT tersebut sudah ditarik dari peredaran agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan, tetapi mereka tetap menjualnya walaupun sudah ada
korban dari produknya karena tidak ada kisah kelanjutan dari kasus ini.

5). Pasal 19 :

Ayat 1 : “Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan,
pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa
yang dihasilkan atau diperdagangkan”

Ayat 2 : “Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengembalian
uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau
perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku”

8
Ayat 3 : “Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari
setelah tanggal transaksi”

Menurut pasal tersebut, PT Megarsari harus memberikan ganti rugi kepada konsumen
karena telah merugikan para konsumen tetapi tidak ada tindak lanjut yang diketahui
atas kasus PT Megarsari ini.

6). UU No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

Karena produsen HIT telah melakukan tindak pidana penggunaan zat adiktif berupa
Propoxur dan Diklorvos pada produk obat nyamuknya.

7). UU No 8 Tahun 1999

9
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah:

1. PT. Megarsari Makmur sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan


konsumen dengan memasukkan 2 zat berbahaya pada produk mereka yaitu
obat anti-nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis
semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang) yang berdampak buruk pada konsumen
yang menggunakan produk mereka tersebut.

2. Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh PT. Megarsari Makmur
yaitu Prinsip Kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan peringatan
kepada konsumennya mengenai kandungan yang ada pada produk mereka
yang sangat berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan juga tidak memberi
tahu penggunaan dari produk tersebut yaitu setelah suatu ruangan disemprot
oleh produk itu semestinya ditunggu 30 menit terlebih dahulu baru kemudian
dapat dimasuki /digunakan ruangan tersebut.

3. Perusahaan seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen karena


dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan
maka perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar
karena kepercayaan / loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/gandiwijaya/5ca99a04a8bc150ad13ff783/kasus-
pelanggaran-etika-bisnis-oleh-pt-megasari-makmur

https://id.scribd.com/upload-document?
archive_doc=346407377&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C
%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C
%22platform%22%3A%22web%22%7D

https://news.detik.com/suara-pembaca/d-1011249/obat-nyamuk

Anda mungkin juga menyukai