DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 :
INDRA ISNAIDI
LISA NOVITA
MERISA ENJHIRA
DOSEN PENGAMPU :
MOH. ARIO WAHDI ELSYE, S.E,M.E
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami selaku kelompok penyusun dapat
menyelesaikan makalah “Ejaan Bahasa Indonesia dan Diksi” dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, semoga makalah ini
bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai acuan pembuatan makalah yang sama
dikemudian hari.
Kelompok Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................3
1.3 Tujuan ........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5
2.1 Ejaan Bahasa Indonesia...............................................................................................5
A. Pengertian Ejaan.............................................................................................................5
B. Tujuan Ejaan....................................................................................................................5
C. Jenis-jenis Ejaan..............................................................................................................5
D. Kesalahan-kesalahan Ejaan.............................................................................................9
2.2 Diksi...........................................................................................................................10
A. Pengertian Diksi............................................................................................................10
B. Syarat Ketetapan Kata...................................................................................................10
C. Fungsi Diksi...................................................................................................................10
D. Klasifikasi Kata Berdasarkan Diksi..............................................................................11
E. Pedomana Diksi.............................................................................................................14
BAB III PENUTUP...............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................16
3.2 Saran.........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17
2
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia ini,
karena dengan bahasa orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa
merupakan sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat.
Maka daripada itu bangsa Indonesia pada tahun 1945 menetapkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar
1945, dan sampai sekarang pemakaian bahasa Indonesia makin meluas dan
menyangkut berbagai bidang kehidupan.
Kita sebagai generasi muda, marilah kita pelihara bahasa Indonesia ini,
memgingat akan arti pentingya bahasa untuk mengarungi kehidupan masa
globalisasi, yang menuntuk akan kecerdasan berbahasa, berbicara, keterampilan
menggunakan bahasa dan memegang teguh bahasa Indonesia, demi memajukan
bangsa ini, supaya bangasa kita tidak dipandang sebelah mata oleh bangsa lain.
Maka dari itu disini penulis akan mencoba menguraikan tentang “Diksi dan
Ejaan”
3
6. Bagaimana Pedoman Diksi?
1.3 Tujuan
2. Untuk Menambah Wawasan Penulis Serta Pembaca Tentang Diksi Dan Ejaan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan
c) Ejaan Malindo
B. Tujuan Ejaan
Tujuan dari penulisan ini adalah memahami dan mencermati ejaan dalam
bahasa tulis. Apakah tanpa ejaan yang baik tuliasan dapat dimengerti dan
menteliti sejauh mana peranan ejaan dalam bahasa tulis.
C. Jenis-jenis Ejaan
5
Ejaan Van Ophusyen disebut juga ejaan balai pustaka. Masyarakat
pengguna bahasa menerapkannya sejak tahun 1901 sampai dengan 1947. ejaan ini
merupakan karya Ch.A. Van Ophusyen, dimuat dalam kitab Logat Melayoe
(1901).
Koma hamzah /k/ ditulis dengan tanda /’/ pada akhir kata, misalnya
bapa’, ta’
Jika pada suatu kata berakhiran huruf /a/ mendapat akhiran /i/
maka diatas akhiran itu diberi tanda trema /”/
6
Pada dasarnya ejaan ini sama dengan Van Ophusyen, hanya saja ada
beberapa penyederhanaan dan perubahan. Ciri khusus ejaan Republik / Suwandi
dalah sebagai berikut :
Huruf /e/ keras dan /e/ lemah ditulis tidak menggunakan tanda,
misalnya ejaan, seekor, dsb.
o Tata laksana
o Tata-laksana
o Tatalaksana
Kata yang berasal dari bahasa asing yang tidak menggunakan /e/
lemah (pepet) dalam bahasa indoneia ditulis tidak menggunakan /e/
lemah. Misalnya : /putra/ bukan /putera/, /praktek/ bukan /peraktek/
3. Ejaan Malindo
7
memperingati HUT Kemerdekaan RI XXVII, 17 Agustus 1972. kemudian
dikukuhkan dalam Surat Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972. EYD ini hasil
kerja panitia ejaan Bahasa Indonesia yang dibentuk pada tahun 1966.
Contohnya :
§ Ke singapura § Kesingapura
§ Di kebun § Dikebun
§ Ke sini § Kesini
§ Ke sana § Kesana
§ Di sini § disini
8
- Siapa pun orangnya, boleh meminjam buku ini.
- Per orang bukan perorang
- Per lembar bukan perlembar
- Per kilogram bukan perkilogram
D. Kesalahan-kesalahan Ejaan
9
· penelitian · Penelitian · Letak kesalahan pada
penulisan kata di samping ialah
· kendari · kendari
tidak menggunakan huruf
· tingka laku · Tingkah laku kapital setelah adanya tanda
· Umunya · Umumnya
· Mengerakan · Menggerakkan
· Menggerakan · Menggerakkan
· Altematif · Alternatif
· Mengunakan · Menggunakan
· Selarn · Selama
· mikrohabibtat · mikrohabitat
2.2 Diksi
A. Pengertian Diksi
10
Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen
Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu
(seperti yang diharapkan). Jadi, pengertian diksi adalah pemilihan kata yang tepat
dan selaras penggunaannya. Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-
kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana
membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-
ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
C. Fungsi diksi
11
4. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi,
tidak resmi)sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Makna sebuah kata / sebuah kalimat merupakan makna yang tidak selalu
berdiri sendiri. Adapun makna menurut (Chaer, 1994: 60) terbagi atas beberapa
kelompok yaitu :
1. Makna Leksikal
a) Denotatif
Makna denotatif adalah makna asli, makna asal atau makna sebenarnya
yang di miliki oleh sebuah kata. Umpamanya adalah kata ”kurus‟
bermakna denotatif keadaan tubuh seseorang yang lebih kecil dari
ukuran normalnya. Contoh: Adik makan nasi. Makan artinya
memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
b) Konotatif
12
Dalam ilustrasi diatas, frase jam tangan memiliki makna konotasi yang
berartisebenarnya disiplin. Namun makna ini hanya diketahui
oleh orang-orang yang bekerjadi kantoran atau semacamnya yang
berpacu dengan waktu. Dalam contoh diatas, JamTangan memiliki
Makna Konotasi Positif karena sifatnya memuji.
2. Makna Gramatikal
a) Sinonim
b) Antonim
13
Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim
dengan kata kecil.
c) Polisemi
d) Hiponim
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang
lain,sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang
maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan.
Hiponim merupakan kata-kata yang terwakili artinya oleh kata
hipernim. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan,
sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
e) Hipernim
f) Homonim
14
g) Homofon
h) Homograf
Merupakan kata-kata yang memiliki ejaan yang sama tetapi lafal dan
artinya berbeda. Contoh: Bapak dia seorang pejabat teras pemerintahan
yang menjadi tersangka korupsi (teras= pejabat tinggi). Kami tidur
diteras karena kunci rumah dibawa oleh Andi (teras = bagian rumah).
3. Makna Referensial dan Nonreferensial
Makna referensial & nonreferensial perbedaannya adalah
berdasarkan ada tidaknya referen dari kata-kata itu. Maka kata-kataitu
mempunyai referen, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu.
Kata bermakna referensial, kalau mempunyai referen,
sedangkan kata bermakna nonreferensial kalau tidak memiliki referen.
Contoh: Kata meja dan kursi (bermakna referen). Kata karena dan tetapi
(bermakna nonreferensial).
E. Pedoman Diksi
15
Contoh: Habib suka (menonton, melihat, memandang, mengawasi)
film Dora
Kata kongkret adalah kata yang menunjuk kepada objek yang dapat
dilihat, didengar, dirasakan, diraba, atau dibau, misalnya, meja.
Sedangkan, kata abstrak ialah : kata yang menunjukkan kepada sifat,
konsep, atau gagasan, misalnya, cantik.
7. Kata yang dipilih harus tepat benar terutama kata-kata mirip ejaan atau
pelafalannya,contohnya, syarat, sarat
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://hendro-cyberr.blogspot.com/2013/04/tugas-makalah-diksi-dan-ejaan-
bahasa.html
17
https://www.scribd.com/doc/242570982/Diksi-Dan-Ejaan
18