Anda di halaman 1dari 4

Nama : Epriani Arman

Nim : M1A119102

Kelas : KEHUTANAN C

Tugas : Hidrologi Hutan

Soal !

Jelaskan 7 faktor yang mempengaruhi infiltrasi minimal 3 literatur dari masing-masing


faktor:

Jawab:

Infiltrasi adalah aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah itu sendiri. Di dalam
tanah , air mengalir ke arah pinggir, sebagai aliran perantara menuju mata air, danau, dan
sungai atau secara vertikal yang dikenal dengan penyaringan menuju air tanah. Laju infiltrasi
umumnya dinyatakan dalam satuan intensitas curah hujan, yaitu milimeter per jam
(mm/jam).

Faktor yang mempengaruhi laju infiltrasi:

1. Tipe tanah
- Tanah yang memiliki tekstur remah akan memiliki kapasitas infiltrasi yang
lebih besar dibandingkan dengan tanah liat. Hal ini terjadi karena terdapat
lebih banyak pori- pori dan rongga pada tanah bertekstur remah, sehingga
permeabilitasnya pun tinggi.
- Laju masuknya hujan ke dalam tanah ditentukan terutama oleh ukuran dan
susunan pori-pori besar tersebut. Pori-pori ini dinamai prioritas aerasi karena
mempunyai diameter yang cukup besar (sama dengan dan l3bih besar dari
0.06 milimeter) yang memungkinkan air keluar dengan cepat sehingga tanah
beraerasi baik ( Arsyad, 1989).
- Tanah dengan tekstur kasar seperti pasir atau lampung berpasir memiliki laju
infiltrasi lebih tinggi dari pada tanah yang lebih besar. Kapasitas infiltrasi
tanah berpasir lebih dari 200 mm/jam dan kurang dari 5 mm/jam untuk
tanah liat ( Morgan,1986).

2. Lapisan-lapisan tanah
- Penyebab terbentuknya lapisan kerak tanah adalah masuknya partikel halus
ke dalam pori-pori tanah memiliki efek mengurangi ukuran bukan pori.
Sumber partikel halus tanah adalah berasal dari struktur tanah yang hancur
dan terdispersi oleh energi air hujan, yang kemudian masuk ke pori-pori
permukaan atau pori-pori dekat permukaan, sekali terbentuk kerak akan
menghalangi infiltrasi ( Rawls et al. 1993).
- Tanah yang memiliki lapisan poros misalnya dijumpai pada tanah yang baru
saja di bajak. Tanah yang poros pada lahan yang baru di bajak akan
menginfiltrasikan air hujan dengan cepat, tanah akan terpadatkan dan laju
infiltrasi berkurang ( Singh 1992).
- Partikel halus yang mengisi pori-pori dan membentuk kerak adalah dari
partikel halus yang diterbangkan ke udara secara terus menerus oleh angin
dan di endapkan di permukaan tanah (Singh 1992).
3. Kadar air awal
- Laju infiltrasi terbesar terjadi pada kandungan air yang rendah dan sedang.
Makin tinggi kadar air, hingga keadaan jenuh air, laju infiltrasi menurun,
sehingga mencapai minimum dan konstan (Arsyad 1989).
- Kandungan air tanah mempengaruhi serapan air oleh tanah dan laju infiltrasi.
Pada kondisi di mana kandungan air tanah awalnya rendah, laju infiltrasi akan
maksimum dan akan menurun sejalan dengan meningkatnya kadar air.
- Ketika permukaan tanah menjadi jenuh dengan air, potensi kapiler terpenuhi
dan cenderung untuk menahan air yang melalui bukaan ukuran kapiler dan
menurunkan laju infiltrasi. Jadi kebasahan tanah menciptakan resistensi
untuk infiltrasi. Resistensi untuk infiltrasi tertinggi untuk bukaan pori jenuh
yang kecil untuk bukaan pori yang besar.
4. Penutupan tanah
- Menurut Arsyad (1989), pulsa akan merendam energi hujan yang jatuh
sehingga tidak merusak struktur tanah , mengurangi daya kuras aliran
permukaan. Sebagai sumber energi, mulas akan meningkatkan kegiatan
biologi tanah dalam proses perombakannya akan terbentuk senyawa-
senyawa organik yang penting dalam pembentukan struktur tanah.
- Rawls et al (1993), dipaparkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
penghilangan titipan permukaan mulas dalam bentuk jerami (straw) dan guni
( burlap) mengurangi laju infiltrasi dari sekitar 3-4 cm/jam menjadi kurang
dari 1 cm/jam. Adanya jerami membuat laju infiltrasi konstan. Setelah sekitar
40 menit berada pada laju infiltrasi yang konstan, jerami dikeluarkan dan laju
infiltrasi menurun sekitar seperenam dari laju infiltrasi sebelumnya, adanya
jerami itu melindungi tanah dari terbentuknya lapisan yang tidak tembus air.
- Penutupan tanah dengan pulsa adalah penggunaan sisa-sisa tanaman (batang
atau daun tumbuhan ) yang disebarkan di atas permukaan tanah. Pemberian
pulsa mempengaruhi infiltrasi terutama berkaitan dengan perannya dalam
mempertahankan/meningkatkan kemantapan struktur tanah sehingga dapat
meningkatkan serasi.
5. Pengolahan tanah
- Pengolahan tanah adalah manipulasi mekanik terhadap tanah untuk
menyediakan kondisi tanah yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan
tanaman, pengendalian gulma, dan untuk memelihara kapasitas infiltrasi dan
serasi.
- Schwab (1966) menyebutkan beberapa jenis pengolahan tanah yaitu
pengolahan tanah secara konvensional (conventional tillage), Pengolahan
tanah hanya pada barisan atau zone (strip or zone tillage), pengolahan tanah
dengan pemulsaan (much tillage), dan pengolahan tanah (minimum tillage).
- Sinukaban (2006) menyebutkan beberapa jenis pengolahan tanah berkaitan
dengan infiltrasi, yaitu (a) conventional village, yaitu tanah diolah seluruhnya,
(b) chisel tillage, yaitu tanah diolah sekali, (c) bufallo tillage, yaitu pengolahan
tanah pada barisan tanaman saja, dan (d) no tillage atau zerro tillage, yaitu
tanpa pengolahan tanah.
6. Penggunaan lahan
- Penggunaan lahan adalah setiap bentuk intervensi (campur tangan) manusia
terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material
maupun spiritual. Penggunaan lahan dapat dikelompokkan dalam dua
kelompok dalam dua golongan besar yaitu penggunaan lahan pertanian dan
penggunaan lain non pertanian.
- Penggunaan lahan pertanian dibedakan secara garis besar ke dalam macam
penggunaan lahan berdasarkan atas penyediaan air dan komoditi yang
diusahakan serta pemanfaatan atau apa yang terdapat di atas lahan tersebut
(Arsyad 1989).
- Menurut Sri Harto (1993), tanaman di atas permukaan tanah berpengaruh
terhadap laju infiltrasi dengan dua cara, yaitu berfungsi menghambat aliran
air di permukaan sehingga kesempatan berinfiltrasi lebih besar, dan sistem
perakaran yang dapat lebih menggemburkan struktur tanahnya. Makin baik
titipan tanaman yang ada, laju infiltrasi cenderung lebih tinggi.
7. Mikroorganisme
- Mikroorganisme tanah merupakan bagian dari organisme tanah secara
keseluruhan yang terdiri dari jenis binatang dan tumbuhan (Soepardi 1979).
- Penggalian lubang oleh hewan dan insekta, memberikan bukaan tambahan
bagi air untuk menembus tanah. Efek total dari seluruh penggalian lubang
adalah penting karena galian-galian ini lebih besar dari bukaan-bukaan pori
alami dan memberikan akses yang lebih besar bagi air ( Singh 1992).
- Pengaruh organisme terhadap laju infiltrasi terutama berkaitan dengan
pembentukan dan pemantapan struktur tanah , serta pembentukan lubang-
lubang dalam tanah (pori-pori biologis) apakah itu oleh aktivitas hewan
(makro dan mikro) maupun oleh akar tanaman.

Anda mungkin juga menyukai