Anda di halaman 1dari 8

Mengenal Konsep Dasar Kurikulum 2013

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No. 20 Tahun 2003 Tentang
SPN).
Kurikulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan
sikap peserta didik secara holistik (seimbang). Kompetensi pengetahuan, keterampilan dan
sikap  ditagih dalam rapor dan merupakan penentu kenaikan kelas dan kelulusan peserta
didik. Pada kurikulum 2013, pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan, Kerangka
Dasar dan Strukur Kurikulum, Silabus, dan Pedoman Implementasi Kurikulum, sedangkan
setiap satuan pendidikan seperti halnya pada Kurikulum 2006, juga menyusun KTSP, kecuali
dokumen – dokumen yang berupa Silabus setiap mata pelajaran sudah d susun oleh
pemerintah, guru tinggal mengopi dan menyusunnya menjadi satu kesatuan KTSP yang utuh.
Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang
ditunjuk pemerintah maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Meskipun masih
premature, namun ada beberapa hal yang dirasakan oleh banyak kalangan terutama yang
langsung berhadapan dengan kurikulum itu sendiri.
Pemerintah menjelaskan bahwa kurikulum 2013 akan membawa perubahan besar dalam
dunia pendidikan, karena mereka menganggap bahwa di dalam kurikulum 2013 banyak
memberikan jawaban dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan yang muncul di dalam
pelaksanaan KTSP.
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif.
Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa
depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa
yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun
obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013
menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu
diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih
baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa
sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa
depan yang lebih baik.
Pengembangan kurikulum 2013, dilandasi oleh Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014, dan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Asas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut :

1. Mengembangkan sikap spiritual dan social, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama,
kemampuan intelektual dan psikomotorik secara seimbang
2. Memberikan pengalaman belajar terencana ketika peserta didik menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat sebagai sumber belajar secara seimbang.
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta meneerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetauan, dan keterampilan.
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompentsi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi ini.
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertical)

 
 
 

1. Kompenen – kompenen Kurikulum 2013

Kurikulum 2013  memiliki 4 (empat)  komponen utama, yaitu : (1) tujuan; (2) materi/isi; (3)
Metode/strategipembelajaran; dan (4) evaluasi. Keempat komponen tersebut memiliki
keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan.

1. Tujuan

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki


kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan efektif serta mampu berkonstribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.
Tujuan pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :

1. Tujuan Pendidikan Nasional

Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional dapat dilihat secara jelas
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa “
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

2. Tujuan Institusional

Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan,
sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah menempuh atau
menyelesaikan program di lembaga pendidikan tertentu. Tujuan institusional juga merupakan
cerminan dari standar kompetensi lulusan yang diharapkan dari setiap tingkat satuan
pendidikan. Standar kompetensi lulusan terbagi menjadi tiga domain, yakni domain kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan).
Pada kerangka kurikulum 2013, rincian dari tingkat satuan pendidikan, antara lain: 

3. Tujuan Kurikuler

Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata
pelajaran, sebagai kualifikasi yang harus dimiliki siswa setelah menyelesaikan bidang studi
tertentu di lembaga pendidikan.
4. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran
Kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah mempelajari materitertentu dalma bidang studi
tertentu dalam satu kali pertemuan.

2. Komponen Isi

Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam
kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis
bidang studi yang diajarkan dan isi program masing-masing bidang studi tersebut.Bidang-
bidang studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada.
Kriteria yang dapat membantu pada perancangan kurikulum dalam menentukan isi
kurikulum. Kriteria itu natara lain:

 Isi kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa.
 Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial.
 Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji.
 Isi kurikulum mengandung bahan pelajaran yang jelas.
 Isi kurikulum dapat menunjanga tercapainya tujuan pendidikan.

1. Kurikulm SD

No Komponen Rancangan

1 Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI.

2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas.

Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran (mengamati,


3
bertanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta) semua mata pelajaran.
4 Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran.

Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6
melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
– IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dll;

5 – IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll;


– Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan;
– Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran.

Menempatkan IPA dan IPS pada  posisi sewajarnya bagi anak SD,  yaitu bukan sebagai
6 disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan
kepedulian dalam berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab.

Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya
terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi
7
bahasa Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri
melampaui kemampuan

8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian

 
 
 

1. Kurikulum SMP

No Komponen Rancangan

Sama dengan SD, akan disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki
1
peserta didik SMP dalam ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

2 Menggunakan mata pelajaran sebagai sumber kompetensi dan substansi pelajaran.

Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran (mengamati,

3 bertanya, menalar, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan,


mencipta) semua mata pelajaran.

4 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangi


menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
– TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri
sendiri
– Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya
– Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran

IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan
integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya
5 sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan
belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam.

6 Bahasa Inggris diajarkan untuk membentuk keterampilan berbahasa.

Menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan


7
pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian.

 
 

1. Kurikulum SMK/SMA

3. Komponen Metode atau Strategi

Komponen metode itu meliputi rencana, metode, dan perangkat yang direncanakan untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam kurikulum 2013 ini, para tenaga pendidik memiliki ruang
untuk mengembangkan meode pembelajaran yang kreaif dan iniatif dalam menyampaikan
mata pelajaran yang memungkinkan  siswa untuk dapat melaksanakan proses belajarnya
secara aktif, kreatif dan menyenangkan, dengan efektivitas yang tinggi. Pemilihan atau
pembuatan metode atau strategi dalam menjalankan kurikulum yang telah dibuat haruslah
sesuai dengan materi yang akan diberikan dan tujuan yang ingin dicapai.
 

4. Komponen Evaluasi
Penilaian (Evaluasi) kurikulum meliputi semua aspek batas belajar. Menurut Schwartz dan
kawan – kawannya, penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan
penentuan arti atau faedah suatu pengalaman.
Syarat – syarat umum evaluasi adalah penilaian yang harus dilaksanakan harus memenuhi
persyaratan atau kriteria sebagai berikut :

1. Memiliki validitas, artinya evaluasi harus benar – benar mengukur apa yang hendak
diukur.
2. Mempunyai realibiltas, menunjukkan ketetapan hasilnya. Dengan kata lain, orang
yang akan dites itu akan mendapat skor yang sama bila dites kembali dengan alat uji yang
sama
3. Efisiensi, suatu alat evaluasi sedapat mungkin dipergunkan tanpa membuang waktu
dan uang banyak.
4. Kegunaaan/kepraktisan, alat evaluasi harus berguna. Yaitu untuk memperoleh
keterangan tentang siswa.

Evaluasi Hasil belajar


Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran dan pengumpulan data dan
informasi, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang
tingkat hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam
upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar menunjuk pada
prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indicator adanya dan derajat
perubahan tingkah laku siswa.
Komponen evaluasi untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Evaluasi sebagai alat untuk
melihat keberhasilan dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu tesdan nontes.

 Tes

Tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas dan reabilitas. Jenis – jenis tes terdiri
atas tes hasil belajar yang dapat dibedakan atas beberapa jenis. Berdasakan jumlah peserta,
tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individu. Dilihat dari cara
penyusunannya, tes juga dapat dibedakan menjadi tes buatan guru dan tes standar.

 Nontes

Nontes adlah alat evaluasi yang digunkan untuk menilai aspek tingkah laku temasuk sikap,
minat dan motivasi. Ada bebrapa jenis nontes sebagai alat evaluasi, di antaranya wawancara
observasi, studi kasus, skala penilaian. 
 
BAB III
PENUTUP
 

1. Kesimpulan
Kurikulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan
sikap peserta didik secara holistik (seimbang). Kompetensi pengetahuan, keterampilan dan
sikap  ditagih dalam rapor dan merupakan penentu kenaikan kelas dan kelulusan peserta
didik. Pada kurikulum 2013, pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan, Kerangka
Dasar dan Strukur Kurikulum, Silabus, dan Pedoman Implementasi Kurikulum, sedangkan
setiap satuan pendidikan seperti halnya pada Kurikulum 2006, juga menyusun KTSP, kecuali
dokumen – dokumen yang berupa Silabus setiap mata pelajaran sudah d susun oleh
pemerintah, guru tinggal mengopi dan menyusunnya menjadi satu kesatuan KTSP yang utuh.
Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang
ditunjuk pemerintah maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Meskipun masih
premature, namun ada beberapa hal yang dirasakan oleh banyak kalangan terutama yang
langsung berhadapan dengan kurikulum itu sendiri.
Kurikulum 2013  memiliki 4 (empat)  komponen utama, yaitu : (1) tujuan; (2) materi/isi; (3)
Metode/strategipembelajaran; dan (4) evaluasi. Keempat komponen tersebut memiliki
keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan.
 

1. Saran

Diharapkan dengan adanya suatu mata kuliah ini, semua mahasiswa dapat menjadi orang
yang mengenal dan memahami esensi kurikulum 2013. Yang ditandai dengan berbagai
bentuk sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan aturan kurikulum 2013. Serta dapat
memaparkan dan merealisasikan apa yang menjadi kompenen kurikulum 2013.
 
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Muzamiroh,M.L. 2013. Kupas Tuntas Kurikulum. 2013. Kata Pena.
Hambali,O.2014.Kurikulum dan Pemeblajaran. Jakarta. Bumi Aksara.
Priyatni,Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013.
Jakarta. PT Bumi Aksara.
Ismawati, Esti. 2012. Telaah Kurikulum dan Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta.
Penerbit Ombak.
Hamid,Hamdani. 2012. Perkembangan Kurikulum Pendidikan. Bandung. CV Pustaka Setia
http:// Jurnal-analisis-Komponen-Pengembangan-Kurikulum-2013.pdf
http://Komponen-komponen%20Kurikulum%20_%20v3%20Herma.html

Anda mungkin juga menyukai