: Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
AMPLIFIER
Nugroho Tri Sanyoto, Elins
I. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Agar Praktikan dapat mengetahui cara kerja
2. Mengetahui bagian dari Rangkaian Amplifier
3. Dapat Mengukur keluaran pulsa pada tiap bagian
4. Dapat melakukan pembuatan Rangkaian Pole-zero Concelation dan Pulse
Shapping pada Amplifier.
5. Dapat mencari linearitas amplifier
1|Page
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
Sebelum Sesudah
2|Page
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
Diketahui dari data sheet, besar waktu jatuh (lebar pulsa) keluaran
penguat awal Hybrid Hamamatsu untuk detector CsI(Tl) adalah 100μs = R f. Cf =
τ = R1’. C (3.1)
Rf . Cf = R1’. C (3.2)
Maka dapat diselesaikan :
100.10-6 = R1’ . 0,01.10-6
R1’ = 10. 103 Ω
R1' .R2 .C
τpz = R ' R
1 2
(3.3)
10.103.R2. .0,01.106
-6
3.10 =
10.103 R2
R2 = 300 Ω
R3
Setting penguatan 2 kali, maka : 2=
R R2
'
1
(3.4)
R3
2 =
10.103 300
R3 = 20. 103 Ω
3|Page
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
q (t ) q (t ) dq (t )
+ RI Vi(t) (3.5)
C C dt
yang mana q(t) adalah muatan kapasitor pada saat t. jika sinyal masukan adalah
fungsi undak, maka fungsi tegangan keluaran adalah :
dq (t )
Vo(t) = R Vi e –t/RC
dt
(3.6)
Vi Vi
….. …….. RC=T
RC=T/10
4|Page
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
5|Page
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
Jika RC >T maka sinyal keluarannya tampak seperti integral dari masukannya.
Yang mana untuk tegangan keluarannya,
Vi dq
I= maka dq = I dt
R dt
q = Idt
(3.11)
q 1
Vo =
C
C Idt
(3.12)
1
CR
Vo = Vi dt (3.13)
Vi ……………. Vi …………………
. RC=T/10
RC=T
.
t
t=0 t=T t t=0
6|Page
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
τps = R 6 . C3 (3.15)
3. 10-6 = R6 . 47. 10-12
R6 = 64. 103 Ω
64
Setting penguatan 25 kali, maka : 25 =
R5
(3.16)
R5 = 2,5. 103 Ω
3.3. Rangkaian
7|Page
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
Pada rangkaian BLR untuk cacah radiasi yang cukup besar, BLR masih
mempunyai bagian pulsa negative sedikit dan juga ada efek penyearahan derau
yang akan terkumpul sehingga mengurangi resolusi sistem spektroskopi. Untuk
mengatasi hal ini digunakan rangkaian gate base line stabilization,yang mana
kerjanya selalu mengembalikan garis aras ke level nol.
Dalam penelitian ini, peneliti mengadopsi rangkaian BLR dari sebuah
blok rangkaian dalam instrument Diskriminator Bias Modulation, yang mana
prinsip kerjanya adalah sama dengan BLR yang terangkai dalam berbagai
instrument. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Gambar 7
Untuk mendapatkan posisi pulsa pada aras nol, maka untuk keseimbangannya
nilai Vb harus setara dengan tegangan supply pada transistor. Yang mana dapat
diselesaikan dengan persamaan :
8|Page
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
( 24.243) ( 24.82)
=
82 243
= 12 V
3.4. Rangkaian
Penguat
Dalam rangkaian penguat ini terdiri dari sebuah IC Op-Amp dan resistor,
dimana rangkaian tersebut dikonfigurasikan sebagai penguat. Tampak seperti pada
Gambar. 8 maka berlaku persamaan sebagai berikut :
Rf
Vo = - Vi (3.18)
R
9|Page
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
R13
16 =
R12
(3.19)
5.103
16 =
R12
R12 = 300 Ω
10 | P a g e
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
11 | P a g e
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
DASAR TEORI
dibawah level ground agar apabila Linear Amplifier digunakan untuk keperluan
2. Pulse Shaping
Pada sistem spektrometer linear Amplifier adalah merupakan bagian dari system
time dengan rangkaian integral dan mempercepat decay time dengan rangkaian
differential.
12 | P a g e
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
Rangkaian BLR untuk cacah radiasi yang cukup besar, BLR masih mempunyai
bagian pulsa negative sedikit dan juga ada efek penyearahan derau yang akan
hal ini digunakan rangkaian gate base line stabilization, yang mana kerjanya
rangkaian penguat ini terdiri dari sebuah rangkaian yang mampu melipatkan
13 | P a g e
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
keperluan penelitian, keselamatan kerja dan pendidikan. Salah satu instrumen itu
Pada pembentukan pulsa, keluaran dari penguat awal yang berupa pulsa ekor
akan menghasilkan suatu pulsa yang mempunyai bagian di bawah garis nol (zero
cross over). Pergeseran ini jika terlalu besar tidak dikehendaki karena akan
dibelakangnya. Maka dari itu perlu sebuah rangkaian pole-zero concelation yang
Sebelum sesudah
14 | P a g e
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
dengan setting serta menyesuaikan dari timing pulsa keluaran penguat awal
Pulsa berbentuk Gaussian adalah pulsa yang diharapkan dari linear amplifier
meluruh pulsa ekor dan rangkaian integrator yang akan memperlambat waktu
bangkit pulsa. Kedua rangkaian tersebut dapat dibuat dari komponen pasif C dan
R.
15 | P a g e
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
16 | P a g e
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
Rangkaian Differensiator
Rangkaian differensiator terdiri dari komponen resistor dan kapasitor. Jika Vi(t)
adalah tegangan yang tergantung dari waktu yang diberikan suatu rangkaian
seperti pada Gambar 4, maka hubungan dari nilai –nilai tegangannya adalah :
A. Rangkaian Integrator
Rangkaian integrator juga terdiri dari resistor dan kapasitor, tetapi sinyal keluaran
dari rangkaian ini melintang pada kapasitor seperti pada Gambar 3., untuk sinyal
keluaran dari rangkaian pengintegral sebagai hasil dari masukan undak diberikan
oleh persamaan :
q (t )
Vo(t)= C Vi(1-e-t/RC)
Jika RC >T maka sinyal keluarannya tampak seperti integral dari masukannya.
Vi dq
I = R dt maka dq = I dt
17 | P a g e
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
q 1
Idt
q= Idt Vo= C C
1
Vo = CR
Vi dt
Rangkaian pulse shapping sangat diperlukan agar pulsa dapat dibaca oleh
penganalisa tinggi pulsa, maka haruslah pulsa tersebut dibentuk sesuai setting
18 | P a g e
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
19 | P a g e
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
Pada dasarnya sasaran dan tujuan manajemen pemeliharaan dan perbaikan sangat
tergantung dari misi (hal yang ingin dicapai) oleh suatu organisasi. Tentu saja
misi ini akan berbeda antara organisasi satu (misalnya sekolah) dengan organisasi
memperpanjan usia pakai alat. Banyak sekolah yang belum mempunyai unit
lainnya.
Bagi sebagian industri, masalah pemeliharaan dan perbaikan secara umum selalu
waktu dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Beberapa industri atau
organisasi yang besar bahkan mempunyai misi yang selalu dikaitkan dengan aset
dan investasi. Jadi kegiatan pemeliharaan dan perbaikan alat serta fasilitas lainnya
diperhitungkan sebagai bagian dari aset dan investasi. Oleh karena itu, bagian atau
20 | P a g e
No. Dok. : Lapkeg2/STTN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6.1/16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Tanggal : 12-
Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 Yk bb, Yogyakarta 55281
03-2004
Telp. (0274) 488435, 484436 Fax: (0274)-487824
Revisi : 0
Tanggal : 28-12-2016
PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
Halaman : 1 dari 9
AMPLIFIER
21 | P a g e