Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT PNEUMONIA

RS GRAHA JUANDA

Dosen Pembimbing : BALTASAR, S. S.Kep.,MsCN

Disusun oleh : kelompok

Haris Jazuli NPM : 16.156.01.11.097


Ina Mujiyana NPM : 16.156.01.11.098
Inka Andiani NPM : 16.156.01.11.099
Laela Mustika Sari NPM : 16.156.01.11.103
Loris R Harefa NPM : 17.156.01.11.140
Lulu Diyaul Aulia NPM : 16.156.01.11.104

PROGRAM S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
BEKASI
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat,taufik dan hidayah-Nya sehingga Laporan “PNEMONIA”. ini dapat

terselesaikan pada waktunya, makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah praktek

klinik Keperawatan Medikal Bedah di ruang TULIP di RS Graha Juanda.

Laporan ini tidak akan terwujud tanpa bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada

kesempatan ini disampaikan rasa terima kasih yang sedalam–dalamnya

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan

kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan Laporan

kasus ini lebih lanjut.

Akhir kata, semoga apa yang telah kami kerjakan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja

yang membacanya.

Bekasi, 31 januari, 2020


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pneumonia merupakan penyakit yang sering terjadi dan setiap tahunnya
menyerang sekitar 1% dari seluruh penduduk Amerika. Meskipun sudah ada kemajuan
dalam bidang antibiotic, pneumonia tetap merupakan penyebab kematian keenam di
Amerika Serikat. Mnculnya orhanismenosokomial, yang resisten terhadap antibiotic,
ditemukannya organisme-organisme baru (seperti Legionella), bertambahnya jumlah
pejamu yang lemah daya tahan tubuhnya dan adanya penyakit seperti AIDS semakin
memperluas spectrum dan derajat kemungkinan penyebab-penyebab pneumonia, dan ini
juga menjelaskan mengapa pneumonia masih merupakan masalah kesehatan yang
mencolok.
Bayi dan anak kecil lebih rentan terhadap penyakit ini karena respon imunitas
mereka masih belum berkembang dengan baik. Pneumonia pada orang tua dan orang
yang lemah akibat penyakit kronik tertentu. Pasien peminum alcohol, pasca bedah dan
penderita penyakit pernapasan kronik atau infeksi virus juga mudah terserang penyakit
ini. Hampir 60% dari pasien-pasien yang kritis di ICU dapat menderita pneumonia, dan
setengah dari pasien-pasien tersebut akan meninggal.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Pneumonia?
2. Apa penyebab dari pneumonia?
3. Komplikasi apa saja yang terdapat dari pneumonia?
4. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari pneumonia?
5. Faktor reisko dari pneumonia?
1.3 TUJUAN MASALAH
1. Untuk lebih memahami apa itu Pneumonia!
2. Untuk mengetahui bagaimana penyebab datangnya pneumonia!
3. Untuk mengetahui komplikasi yang terjadi pada pneumonia!
4. Untuk memahami bagaimana pemeriksaan penunjang dari pneumonia!
5. Untuk mengetahui factor resiko dari pneumonia!
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 DEFINISI
Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan adanya
konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli. (Axton & Fugate, 1993).
Peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi, disebut
pneumonia. (Sylvia)
Penumonia adalah inflasi parenkim
paru, biasanya berhubungan dengan pengisian
cairan di dalam alveoli. Hal ini terjadi
akibat adanya invaksi agen atau infeksius
adalah adanya kondisi yang mengganggu
tahanan saluran. Trakhabrnkialis, adalah
beberapa keadaan yang mengganggu
mekanisme pertahanan sehingga timbul
infeksi paru misalnya, kesadaran menurun,
umur tua, trakheastomi, pipa endotrakheal, dan lain-lain. Dengan demikian flora endogen
yang menjadi pathogen ketika memasuki saluran pernapasan. (Ngasriyal,
PerawatanAnakSakit, 1997)
2.2 ETIOLOGI
Pneumonia dapat disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti:
1. Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah staphylococcus aureus,
streptococus, aeruginosa, legionella, hemophillus, influenza, eneterobacter.
Bakteri-bakteri tersebut berada pada kerongkongan manusia sehat, setelah system
pertahanan menurun oleh sakit, usia tua, atau malnutrisi, bakteri tersebut segera
memperbanyak diri dan menyebabkan kerusakan.
2. Virus penyebab pneumonia diantaranya yaitu virus influenza,
adenovirus,chicken-pox (cacar air). Meskipun virus-virus ini menyerang saluran
pernafasan bagian atas, tetapi gangguan ini dapat memicu pneumonia, terutama
pada anak-anak.
3. Organisme mirip bakteri yaitu Micoplasma pneumonia. Pneumonia jenis ini
berbeda dengan pneumonia pada umumnya. Karena itu pneumonia yang diduga
disebabkan oleh virus yang belum ditemukan ini sering disebut pneumonia yang
tidak tipikal. Miko plasma ini menyerang segala jenis usia.
4. Jamur penyebab pneumonia yaitu candida albicans
2.3 KLASIFIKASI
Secara garis besar pneumonia dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Aspirasi pneumonia
Terjadi bila bayi tersedak dan ada cairan /makanan masuk keparu-paru.
Pada bayi barulahir, biasanya tersedak karena air ketuban atau ASI.
2. Pneumonia karena infeksi virus, bakteri, atau jamur
Umumnya penyebab infeksi paru adalah virus dan bakteri seperti
streptococcus pneumonia dan haemo phylusinfluenzae. Gejala akan muncul 1-2
hari setelah terinfeksi. Gejala yang muncul mulai dari demam, batuk lalu sesak
nafas.
3. Pneumonia akibat factor lingkungan
Polusi udara menyebabkan sesak nafas terutama bagi yang alergi. Bila
tidak segera dilakukan pengobatan maka akan mengakibatkan bronchitis dan
selanjutnya menjadi pneumonia.
2.4 PATOFISIOLOGI
Sebagian besar pneumonia didapat melalui aspirasi partikel infektif seperti
menghirup bibit penyakit di udara. Ada beberapa mekanisme yang pada keadaan normal
melindungi paru dari infeksi. Partikel infeksius difiltrasi di hidung, atau terperangkap dan
dibersihkan oleh mucus dan epitel bersilia di saluran napas. Bila suatu partikel dapat
mencapai paru-paru, partikel tersebut akan berhadapan dengan makrofagal veoler, dan
juga dengan mekanisme imun sistemik, dan humoral.
Setelah mencapai parenkim paru, bakteri menyebabkan respons inflamasi akut
yang meliputi eksudasi cairan, deposit fibrin, dan infiltrasi leukosit polimorfonuklear di
alveoli yang diikuti infitrasimakrofag. Cairan eksudatif di alveoli menyebabkan
konsolidasil obaris yang khas pada fototoraks.Virus, mikoplasma, dan klamidia
menyebabkan inflamasi dengan dominasi infiltrate mononuclear pada struktur submukosa
dan interstisial. Hal ini menyebabkan lepasnya sel-sel epitel kedalam saluran napas,
seperti yang terjadi pada bronkiolitis.

 Pohon Masalah

Micoplasma
virus Bakteri (miripbakteri) jamur

Masuksasaluranpernafasan

Paru-paru

Bronkus& alveoli
Reseptorperadangan

Mengganggukrjmakrof
ag hipothalamus

Hipertermi
Resikopenyebaraninfeksi infeksi
Kringatbe
rlebih

Reseptornyeri: Peradangan/ inflamasi Ristikekurangancairan


&elektrolit
 Histamine
 Prostaglandin odema produksiskreet Difusi gas antara O2 &
mngkat CO2 di alveoli terganggu
 bradikinin

Nyeri dispnea batuk Kapasitastransportasi


O2 menurun

kelelahan Gangguanpolana
pas Gangguanpertukaran
gas
Nadilemah
Bersihanjlnnapastdkef
ektif Pnekanandiafragma

Petekanan Intra
abdomen

Anureksia Sarafpusat

Nutrisiberkurang

PeningkatanMeta Ristiterhadapgangg
bolisme uannutrisi

2.5 MANIFESTASI KLINIK


 Menggigil, demam
 Nyeri dada
 Takipnea
 Bibir dan kuku sianosis
 Sesak nafas
 Batuk
 Kelelahan
2.6 KOMPLIKASI
 Efusi pleura
 Hipoksemia
 Pneumonia kronik
 Bronkaltasis
 Atelektasis (pengembangan paru yang tidak sempurna/bagian paru-paru yang
diserang tidak mengandung udara dan kolaps).
 Komplikasi sistemik (meningitis)
2.7 FAKTOR RESIKO
 Usia di atas 65 tahun
 Aspirasi secret orofaringeal
 Infeksi pernapasan oleh virus
 Penyakit pernapasan kronik
 Kanker
 Trakeostomi
 Bedah abdominal
 Riwayat merokok
 Alkoholisme
 Mal nutrisi
2.8 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Sinar X: mengidentifikasikan distribusi struktural (misal: lobar, bronchial); dapat juga
menyatakan abses)

2. Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah: untuk dapat mengidentifikasi semua


organisme yang ada.

3. Pemeriksaan serologi: membantu dalam membedakan diagnosis organisme khusus.

4. Pemeriksaan fungsi paru: untuk mengetahui paru-paru, menetapkan luas berat


penyakit dan membantu diagnosis keadaan.

5. Biopsi paru: untuk menetapkan diagnosis

6. Spiro metrik static: untuk mengkaji jumlah udara yang di aspirasi

7. Bronkostopi: untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat benda asing

2.9 PENATALAKSANAAN

Pengobatan umum pasien-pasien pneumonia biasanya berupa pemberian


antibiotik yang efektif terhadap organism tertentu, terapi O2 untuk menanggulangi
hipoksemia. beberapa contoh pemberian antibiotic seperti:

 Penicillin G: untuk infeksi pneumonia staphylococcus.


 Amantadine, rimantadine: untukinfeksi pneumonia virus
 Eritromisin, tetrasiklin, derivattetrasiklin: untuk infeksi pneumonia mikroplasma.

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

FORMAT PENGKAJIAN DATA DASAR KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN STIKKES MEDISTRA INDONESIA

Kasus

PENGKAJIAN DATA DASAR

I. Identitas diri klien


Nama : Ny . P

Tempat/ Tgllahir : Bekasi ,20 April 1974

Umur : 46 Thn

Jenis kelamin : Perempuan

Keluarga terdekat yang dapat di hubungi (suami)

Alamat : Kp Bulu,RT/RW 003/001 ,Setia Mekar Tambun selatan

Agama : Islam

Suku : Betawi

Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT (iburumahtangga)

Lama Belerja :-

II. Status KesehatanSaatini


1. Alasan kunjungan/keluhan utama : Pasien dating dengan keluhan batuk pilek di
tambah sudah 2 minggu dan dahak sulit di keluarkan mual ,muntah dan terjadi
penurunan nafsu makan
2. Faktor pencetus : Makanan dan Minuman
3. Lamanya keluhan : +2 minggu
4. Timbulnyakeluhan : Bertahap
5. Faktor yang memberatkan :
6. Upaya yang di lakukanuntukmengatasinya :
7. Dianosamedik : PNEMONIA
III. Riwayatkesehatan yang lalu
1. Penyakit yang pernah di alami
a. Kanak –kanak : Tidak ada
b. Kecelakaan : Tidak ada
c. Pernah di rawat : Persalinan SC
d. Operasi : SC
2. Alergi : Tidak ada alergi
3. Imunisasi : pasien mengatakan tidak imunisasi
4. Kebiasaan : Minum teh
5. Obat –obatan : pasien mengatakan tidak memakai obat-obatan

6. Pola nutrisi :

Frekwensi makanan : Makan 3x sehari ,porsi makan habis ½ porsi

Berat badan : 50 kg

Tinggi badan :165 cm

Jenis makanan : Diit nasi tim


Makanan yang di sukai : Nasi goreng

Makanan yang tidak di sukai : Tidak ada

Makanan pantang : Santen

Nafsu makan : sedang – alasan :mual ,muntah ,dan sariawan

7. PolaEliminasi
a. Buang air besar
Frekwensi : 1x sehari

Warna : warnakuning

Konsintesi : padat

b. Buang air kecil


Frekwensi :3-6 kali sehari

Warna : warna kuning

Bau : Amoniak

8. Pola tidur dan istirahat


Waktu tidur : 22:00

Lama tidur : 8 jam

Kebiasaansaattidur : Tidak ada

Kesulitan dalam tidur :

9. Pola aktivitas dan latihan


a. Kegiatan dalam pekerjaan : Ibu Rumah tangga
b. Olahraga jalan santai : Jalan santai
Jenis : Jalansantaisetiapminggu

Frekwensi : 1x sehari

c. Kegiatanluang : Bermain bersama anak


d. Kesulitan /keluhandalampergerakan :
10. Pola kerja :
a. Jenis pekerjaan : IRT lamanya : Tidak ada
b. Jumlah jam kerja : Tidak ada lamanya : Tidak ada
c. Jadwal kerja : Tidak ada
d. Lain – lain (sebutkan) : Tidak ada

IV.Riwayat keluarga

Genogram :

Keterangan :

: Perempuan

: Laki –laki
: Meninggal

: Pasien

: Tinggal 1

rumah

V. Riwayat Lingkungan

Kebersihan lingkunan : Lingkungan bersih tetapi banyak perokok

Bahaya : Tidak terancam bahaya

Polusi : Tidak dekat dengan saluran polusi

VI.Aspek Psikososial

1.Pola pikir dan persepsi

a. Alat bantu yang digunakan :

[x ] kaca mata
[x ] alat bantu pendengaran

b. Kesulitan yang dialami :

[√] Sering pusing

[ ] menurunnya sensitifitas terhadap sakit

[ ] menurunnya sensitifitas terhadap panas/dingin

[ ] mambaca/menulis

2.Persepsi diri

Hal yang dipkiri saat ini: Cemas dan ingin segera pulang

Harapan setelah menjalani perawatan : Ingin cepat sembuh

Perubahan yang dirasa setelah sakit: Badan terasa segar

3. Suasana hati : Gelisah

Rentang perhatian : Pasien menanggapi apa yang dibicarakan

4.Hubungan/komunikasi : Baik

a. Bicara Bahasa utama : Bahasa Indonesia

[√ ] jelas Bahasa daerah : Betawi

[ √] releven

[√ ] mampu mengekspresikan
[√ ] mampu mengerti orang lain

b. Tempat tinggal

[ ] sendiri

[√ ] bersama orang lain yaitu : Keluarga ( Suami dan Anak)

c. Kehidupan keluarga
- Adat istiadat yang dianut : Betawi
- Pembuatan keputusan dalam keluarga : Suami
- Pola komunikasi : Cukup baik..
- Keuangan [√ ] memadai
[ ] kurang

d. Kesulitan dalam keluarga


[x ] hubungan orang tua
[x ] hubungan orang keluarga
[ x] hubungan perkawinan

6. Pertahanan koping

a. Pengambilan keputusan

[ ] sendiri

[√] dibantu orang lain : sebutkan................................................

b. yang disukai tentang diri sendiri : Pola pikir dewasa


c. yang ingin dirubah dari kehidupan : Ingin lebih menjaga kesehatan
d. yang dilakukan jika tres :

[√ ] pemecahan masalah
[ ] makan

[√] tidur

[ ] makan obat

[ ] cari pertolongan

[ ] lain – lain (misal, marah, diam, dll) sebutkan................

e. Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman :


Memberi tahu tentang penyakit, pencegahan menjauhi perokok.

7. Sistem nilai – kepercayaan

a. Siapa atau apa sumber kekuatan


b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda :

[√] ya [ ] tidak

c. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekwensi)


sebutkan : Shalat 5 waktu, subuh, dhuzur, ashar, magrib, isya
d. Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di rumah sakit,
sebutkan : Shalat 5 waktu dan berdoa.

VII. PENGKAJIAN FISIK

Kepala, mata, telinga, hidung, dan tenggorokan

Kepala : Bentuk : Mesocephal

Keluhan yang berhunbungan : Tidak ada

Pusing/sakit kepala : Tidakada

Mata : Ukuran pupil : 3mm dan isokor

Reaksi terhadap cahaya : Ada/Refleks cahaya


Akomodasi : Baik

Bentuk : Bulat

Konjungtiva : Anemis

Fungsi penglihatan

- baik / kabur / tidak jelas : Sedikit kabur

- bentuk : Bulat

Tanda – tanda radang : Tidak ada

Pemeriksaan mata terahir : Pasca SC

Operasi : Tidak pernah operasi

Kaca mata : Tidak memakai kacamata

Lensa kontak : Tidak menggunakan lensa kontak

Hidung : Reaksi alergi : Tidak ada

Cara mengatasinya : Tidak ada

Pernah pengalami flu : Pernah

Bagaimana frekwensinya dalam setahun : Sedikit / Jarang

Sinus : Tidak ada

Perdarahan : Tidak ada

Mulut dan tenggorokan : Gigi geligi

Kesulitan / gangguan bersuara : Suara kecil dan terlihat sesak


Kesulitan menelan : Ada

Pemeriksaan gigi terahir : Belum pernah periksa

Pernafasan : Suara paru :

Pola nafas : 25 x/m

Sputum : Ada dan sulit di keluarkan

Nyeri : Saat Batuk

Kemampuan melakukan aktifitas : Terganggu

Batuk darah : Tidak ada

Rontgen foto terakhir :-

Sirkulasi : Tekanandarah : 120/90 Mmhg

NadiPerifer : 89x/m

CapilaryRefiling : < 3 detik

Distensi vena jugularis : Tidak ada

Suara jantung : Normal

Suara jantung tambahan : Tidak ada

Irama jantung (monitor) :-

Nyeri : Tidak ada dan Edema : Tidak ada

Palpitasi dan Baal :-

Perubahan warna (kulit, kuku, bibir, dll) : Tidak ada


Clubbing : < 2 detik

Keadaan Esntremitas dan Syncope : Normal dan Baik

Nutrisi : Jenis diet

Nafsu makan : Baik

Rasa mual dan muntah : Ada ( 3xsehari)

Intake cairan : -

Data Laboratorium
Hasil Hasil Satuan Nilai
Pemeriksaan Normal
Hematologi
Hemoglobin 13,1 g/dl 12,0 –
Lekosit 13,3 10mm3 16,0
Trombosit 415 10mm3 5 – 10
%
Hematokrit 41,0 150 – 440
%
Lk: 40-52
%
Pr : 36-
%
47
%
Hitung Jenis
- Basofil 0 %

- Eosinofil 0 %

- Netrofil 1 0–1
Batang 0–3
- Netrofil 86 1–6
Segmen
- Limfosit 11 50 – 70
- monosit
2
20 – 40
2-8
Pengobatan : Ranitidine : 2 x 50 mg

Ondansentron : 3 x 4 mg

Ceftriaxone : 1 × 2 gr

NAC : 3 x 200 mg

Ambroxol :3x1

XI. ASUHAN KEPERAWATAN

ANALISA DATA

Nama Klien : Ny. P Tanggal Masuk : 30 januari 2020


Ruangan : TULIP Tanggal Pengkajian : 31 januari 2020
Dx. Medis : Pneumonia

Data subyektif Masalah Etiologi

Ketidak efektifan Produksi


DS : Bersihan Jalan Nafas Sputum
- Pasien mengatakan batuk pilek Berlebih
sudah 2 minggu dan dahak sulit di
keluarkan

D0 :
- Pasien tampak batuk bedahak
- Suara pasien terdengar serak
- Tanda – tanda vital :
S : 37,3°C
N : 89 x/menit
RR : - 25 x/menit
Lekosit 13,3 mm3

Ketidak efektifan Pola Abses


DS : Nafas Pneumatocele
- Pasien mengatakan nafasnya (kerusakanJ
sesak aringanParut

DO :
- Pasien tampak sesak
- Tanda – tanda vital :
S : 37,3°C
N : 89 x/menit
RR : - 25x/menit
- Terpasang nasaakanul 3lt/menit

Resiko Ketidak Mual dan


DS : seimbangan Nutrisi Kurang Muntah
- Pasien mengatakan mual dan Dari KebutuhanTubuh
muntah 3x sehari tapi sedikit
- Pasien mengatakan lidahnya
terasa perih seperti sariawan
- Pasien mengatakan tidak nafsu
makan

DO :
- Pasien tampak hanya
menghabiskan 4 sendok
makanannya
- Pasien tampak mual dan mutah
- Pasien tampak lemah
- Lidah pasien tampak
kemerahan
- BB 50kg
RENCANA

KEPERAWATAN

Nama Pasien :Ny. P Tanggal Masuk : 30 Januari 2020

Ruangan :Tulip Tanggal Pengkajian : 31 Januari 2020

Dx. Medis : Pneumonia

Diagnosa Tujuan Rencana Rasional


Keperawatan Tindakan
Bersihan jalan Setelah dilakukan Monitor
napas tidak asuhan Pernapasan 1. Untuk
efektif keperawatan 1. Atur mengurangi
b/d selama x jam posisi sesak napas
Produksi diharapkan semi
Sputum bersihan jalan fowler 2. Membantu
Berlebih napas pasien dapat bila sesak mengencerkan
teratasi dengan timbul dahak
criteria hasil : 2. Berikan 3. Memudahkan
1. Kemampua air putih mengeluarkan
nuntukmen hangat secret
geluarkan 3. Ajarkan 4. Untuk
secret cara batuk memantau
2. Batukberku efektif status
rang 4. Monitor pernapasan
3. Tidakadasu kecepatan,
aranapasta irama, dan
mbahan kesulitan
bernapas

28
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Manajemen
Pola Nafas asuhan jalan nafas 1. Untuk
b/d keperawatan 1. Berikan mengurangi
Abses selama x jam posisi semi sesak
Pneumatocele diharapkan nutrisi fowler 2. Untuk
(kerusakan pasien dapat 2. Buka jalan memastikan ada
Jaringan Parut) terpenuhi dan tidak nafas tidaknya
terjadi penurunan 3. Auskultasi sumbatan jalan
BB dengan criteria suara nafas, nafas
hasil : catatan 3. Untuk
1. Pasien tidak adanya mengetahui
mual & Suara nafas adanya suara
muntah tambahan nafas tambahan
2. Terjadi 4. Monitor 4. Untuk
peningkatan TTV dan mengetahui
nafsu status kondisi
makan pernafasa pernafasan
5. Lakukan pasien
fisioterapi 5. Membantu
dada jika mengeluarkan
diperlukan sekret
Resiko Setelah dilakukan Monitor nutrisi
Ketidakseimba asuhan 1. Monitor 1. Untuk
ngan keperawatan adanya mengurangi
Nutrisi selama x jam mual dan mual dan
Kurang Dari diharapkan nutrisi muntah muntah
Kebutuhan pasien dapat 2. Tentukan 2. Untuk
Tubuh b/d terpenuhi dan tidak pola meningkatkan
Mual terjadi penurunan makan Nafsu makan
Muntah BB dengan criteria (mis.
hasil : Makanan 3. Untuk
1. Pasien tidak yg membantu

29
mual & disukai pemenuhan
muntah atau yg nutrisi
2. Terjadi tidak 4. Untuk
peningkatan disukai) mengetahui ada
nafsu makan 3. Anjurkan tidaknya
makan penurunan BB
dengan 5. Untuk
porsi mengurangi
sedikit mual dan
tapi muntah
sering
4. Kaji
kecender
ungan
turun dan
naiknya
BB

1. Kolaborasi
kan
pemberian
obat seperti
:rantidine,
Ondansentron
dll.

30
31
32
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan


dengan adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli.
(Axton & Fugate, 1993).
Peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal dari suatu
infeksi, disebut pneumonia. (Sylvia)

4.2 SARAN

Pengobatan umum pasien-pasien pneumonia biasanya berupa

pemberian antibiotik yang efektif terhadap organism tertentu, terapi O2

untuk menanggulangi hipoksemia. beberapa contoh pemberian antibiotic

seperti:

 Penicillin G: untuk infeksi pneumonia staphylococcus.


 Amantadine, rimantadine: untukinfeksi pneumonia virus
 Eritromisin, tetrasiklin, derivattetrasiklin: untuk infeksi pneumonia
mikroplasma.

33
DAFTAR PUSTAKA

34
Soeparman (1996), Ilmu Penyakit Dalamjilid 2, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

Sjamsuhidajat, R (1997), Buku Ajar Ilmu Bedah edisi revisi, EGC, Jakarta

Baughman C Diane.2000, Keperawatan medical bedah, EGC, Jakrta

Doenges E Mailyn.1999, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk


perencanaandan pendokumentasian perawatan pasien. Ed3. EGC, Jakarta

Hudak,Carolyn M.1997,Keperawatan kritis : pendekatan holistic. Vol.1,


EGC,Jakarta

Purnawan J. Dkk.1982,Kapita Selekta Kedokteran, Ed2. Media Aesculapius.


FKUI

35

Anda mungkin juga menyukai