Keperawatan primer (primary nursing) adalah sistem pemberian asuhan keperawatan di tingkat rawat inap yang dapat mempermudah realisasi praktek keperawatan profesional. Sistem ini menyediakan asuhan yang berfokus pada pasien yang secara individual dan komprehensif. Metode penugasan keperawatan primer dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari masuk sampai keluar rumah sakit. Ada kejelasan antara pembuat perencana asuhan dan pelaksana praktek kemandirian perawat. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dengan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat. Sistem primary nursing menggunakan 1 orang perawat primer yang bekerja selama 24 jam dan bertanggung jawab untuk perencanaan perawatan 5-6 pasien dan ketika perawat primer tidak bertugas perawatan pasien dilanjutkan oleh perawat pelaksana yang melanjutkan perencanaan perawatan yang sudah direncanakan oleh perawat primer (Marquiz & Huston, 2000). 2. Struktur Organisasi Perawat Primer Konsep dasar metode primer : a. Ada tanggungjawab dan tanggunggugat b. Ada otonomi c. Ketertiban pasien dan keluarga d. Hanya ada 1 perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan koordinasi asuhan keperawatan. e. Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien. f. Perawat primer/ pelaksana (PP) bertanggung jawab 24 jam. g. Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal. h. Rencana ahuan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan paralel. Tugas Perawat Primer a. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan sentuhan kasih saying 1) Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah disusun. 2) Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan 3) Mencatat dan melaporkan semua tindakan keperawatan dan respon klien dan catatan keperawatan. b. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab 1) Memberi obat 2) Pemeriksaan laboratorium 3) Persiapan klien yang akan di operasi. c. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, dan spiritual dari klien 1) Memelihara kebersihan klien dan lingkungan 2) Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan ketenangan. d. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan secara diagnostic e. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuan. f. Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut. 3. Kelebihan dan Kelemahan Perawat Primer a. Kelebihannya : 1) Model praktek professional 2) Bersifat kontinuitas dan komprehensif 3) Perawat primer mendapatkan akontabilitas yang tinggi terhadap hasil dan memungkinkan pengembangan diri → kepuasan perawat 4) Kelebihan yang dirasakan klien adalah merasa dihargai karena terpenuhinya kebutuhan secara individu, selain itu asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan akan tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi dan informasi serta advokasi. b. Kelemahannya : a) Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akontable serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin. b) Biaya yang harus di keluarkan untuk menggunakan Sistem primary nursing akan lebih besar.