Anda di halaman 1dari 10

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM EKOLOGI

LAILY MILATUZZAHROH (4411412034)

Tujuan : untuk mengenali,mengetahui fungsi,dan cara kerja alat di laboratorium ekologi


Hasil pengamatan
Alat perairan
1.      Secchi disk

Merupakan alat pengukur penetrasi cahaya yang berbentuk bulat dengan diameter 20 cm.
Fungsi: Mengukur tingkat penetrasi cahaya ke dalam perairan
Prinsip kerja:Bagian plat putih berfungsi untuk mengetahui dalam jarak berapakahcahaya dapat
tembus didalam air.
Cara kerja: Celupkan sechi disk kedalam air sampai warna hitam dan putih pada keping tersebut
tidak dapat dibedakan lagi. Jarak antara sechi disk dengan permukaan air adalah nilai
transparansi / kejernihan air.dalam pengukuran hendaknya dilakukan pengukuran berulang -
ulang (minimal sebanyak 3 kali) untuk mendapatkan nilai kedalaman penetrasi yang akurat.
2.      Thermometer
Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang ditempatkan pada suatu
tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat temperatur dapat dibaca sesuai
panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan ketelitian,
biasanya ada bohlam air raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar air raksa;
pemuaian dan penyempitan volume
Fungsi: Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Penggunaan air raksa sebagai
bahan utama thermometer karena koefisien muai air raksa terbilang konstan sehingga perubahan
volume akibat kenaikan atau penurunan suhu

Prinsip kerja: bekerja dengan adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air
raksa didorong ke atas melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa tertahan pada
katup dan tidak dapat kembali ke bohlam membuat air raksa tetap di dalam tabung. Pembaca
kemudian dapat membaca temperatur maksimun selama waktu yang telah ditentukan. Untuk
mengembalikan fungsinya, termometer harus diayunkan dengan keras. Termometer ini mirip
desain termometer medis.
Cara kerja: Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan
air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga
hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan
memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah
ditentukan. Adapun cara kerja secara umum adalah sbb ;

1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan

3.      Refraktometer
Fungsi:Mengukur konsentrasi cairan soil atau salinitas berdasarkan indeksrefraksi
Prinsip kerja: Pembiasan indeks cahaya dengan melihat batas air yang dicapai pada skala
Cara kerja :refraktometer dicek terlebih dahulu dengan cara meneropong,dikalibrasikan dengan
satu tetes aquades/air jernih hingga terlihatskala menunjukkan titik nol,diteteskan larutan yang
akan diukur salinitasnya pada template yangtersedia lalu ditutup,dilihat batas air dan
diperhatikan skala yang dicapai, skala tersebutadalah nilai salinitas larutan.
4.      Water sampel
Fungsi: Sebagai bahan dari media yang akan diamati
Prinsip kerja: Pengambil air dari dasar perairan yang hasilnya tidak dipengaruhioleh adanya
aliran atau pergerakan air di dalam tabung sampletersebut sewaktu tabung diangkat dari dasar ke
atas, sehingga sampleair yang telah diambil tersebut tidak terkontaminasi udara luar 
Cara kerja: Dibuka penutupnya,dimasukkan ke dalam kolam secara tegak lurus sampai ke
dasar.Hal itu dimaksudkan agar pemberat mudah jatuh kedalam perairan
5.      Eickman grab
Fungsi: alat untuk mengambil bentoz di perairan dalam
Prinsip kerja:
Cara kerja: Penggunaan Eckman Grab adalah dengan membuka alat untuk dapat mengeruk
sedimen. Bila sudah terbuka, tali dan pemberat dipegang ketika Eckman Grab dijatuhkan ke
dasar perairan. Saat penggeruk sudah mencapai dasar dan dapat mengambil sedimen, pemberat
dijatuhkan agar pengeruk tertutup. Sedimen yang terambil dalam Eckman Grab dimasukkan ke
baki. Di setiap stasiun pengambilan sampel bentos dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan di
tempat yang berbeda. Hal itu dilakukan agar bentos yang mungkin terambil berbeda-beda dan
mewakili seluruh kondisi di stasiun tersebut. Sampel yang telah diberi pengawet itu kemudian
dibawa ke laboratorium.

6.      Jala surber


Fungsi: untuk mengambil sampel (benthos) pada daerah yang berarus air kuat dan dasar perairan
berpasir halus
Prinsip kerja:
Cara kerja: Untuk penggunaan jala surber, jala tersebut diletakkan dengan bagian mulut jala
melawan arus aliran air, dan daerah yang dibatasi oleh alat ini dibersihkan (diaduk) sehingga
benthos yang melekat pada dasar perairan dapat hanyut dan tertangkap oleh jala. Pengambilan
sampel bentos dengan menggunakan Jala Surber dilakukan dengan meletakkan Jala Surber di
dasar perairan dan jala terbuka melawan arus sungai. Batuan yang ada dalam cakupan Jala
Surber (40 x 25 cm) diambil dan diletakkan di baki yang telah berisi air. Selain batuan yang
diambil, substrat dalam cakupan Jala Surber disikat supaya masuk ke dalam jala sesuai arah
aliran air. Substrat itu juga dimasukakan ke dalam baki. Batu-batu yang terambil disikat pelan
menggunakan sikat gigi supaya semua hewan yang mungkin menempel di batubatu itu terlepas
dan masuk ke baki. Setelah tidak ada lagi batu-batu, semua substrat dan sedimen yang terambil
di dalam baki, disaring dengan saringan MESH 35 dengan diameter pori ± 0,5 mm sampai airnya
jernih dan tidak ada lumpur. Substrat yang tersisa dimasukkan ke dalam plastik dengan sedikit
air dan ditambahkan formalin 4% sebanyak sepersepuluh dari air yang ada.

7.      Plankton net


Fungsi:untuk mengambil sampel plankton
Prinsip kerja:Pengambilan sampel dari seluruh kolam air dimana dilakukan saatkapal berhenti
dimana plankton net diturunkan sampai kedalamantertentu dengan alat penggerak dibagian
bawahnya
Cara kerja:Ketika kapal berhenti, plankton net diturunkan sampai kekedalaman yang diinginkan
dengan pemberat dibawahnya,plankton net ditariknya ke atas dengan kecepatan konstan
ketikasampel sudah tertampung
Bagian-bagian:

1. Cincin: terletak di atas dan berfungsi sebagai pengikat tali dan sebagai penarik plankton
net. Cincin biasanya terbuat dari besi. Diameter cincin berbeda – beda tergantug dari
merk dan jenis plankton net, namun pada umumnya diameter cincin ini yaitu 15 – 25cm.
2. Tali: berfungsi untuk menghubungkan jaring dengan cincin. Panjang tali bervariasi
tergantung jenis plankton net dan jenis plankton yang akan diambil, namun biasanya tali
yang digunakan berukuran 25 – 50cm
3. Kawat: digunakan untuk membentuk net atau mulut jaring sesuai keinginan dan
kebutuhan kita. Diameter kawat biasanya 31cm untuk fitoplankton dan 45cm untuk
zooplankton.
4. Jaring: digunakan biasanya dari bahan nilon. Mesh size dari jaring ini biasanya 30 – 50
µm untuk fitoplankton dan 150-175 µm untuk zooplankton, panjang jaring sekitar 4-5
kali diameter mulut jaring.
5. Botol/ bucket: berfungsi untuk menyimpan sampel air yang telah disaring oleh plankton
net.

Alat daratan

1.      Soil tester


Fungsi:untuk mengukur pH tanah dan kelembaban tanah dengan satuannya %
Prinsip kerja:sensor pada soil tester sangat peka terhadap konsentrasi H + atau OH- sehingga dapat
mendeteksi konsentrasi air pada tanah,sehingga kelembaban tanah dapat terukur
Cara kerja:menancapkan ujung alat ke dalam tanah dan biarkan beberapa saat, lihat skala besar
untuh penentuan pH tanah,menekan tombol yang berada di samping alat untuk menentukan
kelembaban tanah setelah dibiarkan beberapa saat dan melihat skala kecil sebagai penunjuk
kelembaban tanah
2. Lux meter
Fungsi: untuk mengukur kapasitas cahaya
Prinsip kerja: Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format
digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor tersebut
diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya. Cahaya akan menyinari sel foto
sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang
diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar. Sensor yang digunakan pada alat ini
adalah photo diode. Sensor ini termasuk kedalam jenis sensor cahaya atau optic. Sensor cahaya
atau optic adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan
cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai suatu daerah tertentu. Kemudian dari hasil dari
pengukuran yang dilakukan akan ditampilkan pada layar panel. Berbagai jenis cahaya yang
masuk pada luxmeter baik itu cahaya alami atapun buatan akan mendapatkan respon yang
berbeda dari sensor. Berbagai warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna yang
berbeda,dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan yang
ditampilkan hasil yang ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek panjang
gelombang yang ditangkap oleh sensor photo diode. Pembacaan hasil pada Luxmeter dibaca
pada layar panel LCD (liquid Crystal digital) yang format pembacaannya pun memakai format
digital. Format digital sendiri didalam penampilannya menyerupai angka 8 yang terputus-putus.
LCD pun mempunyai karakteristik yaitu Menggunakan molekul asimetrik dalam cairan organic
transparan dan orientasi molekul diatur dengan medan listrik eksternal.

Cara kerja: Geser tombol ”off/on” kearah On,pilih kisaran range yang akan diukur ( 2.000 lux,
20.000 lux atau 50.000 lux) pada tombol Range,arahkan sensor cahaya dengan menggunakan
tangan pada permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangannya,lihat hasil pengukuran
pada layar panel.

Bagian-bagian :
Fungsi bagian- bagian alat ukur :

Layar panel : Menampilkan hasil pengukuran

Tombol Off/On : Sebagai tombol untuk menyalakan atau mematikan alat

Tombol Range : Tombol kisaran ukuran

Zero Adjust VR : Sebagai pengkalibrasi alat (bila terjadi error)

Sensor cahaya : Alat untuk mengkoreksi/mengukur cahaya.

3. GPS

Fungsi:

         GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi
pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk
menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan pasukan.
 GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis
kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan
peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa
mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
 Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam
pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi
pengukuran.
 GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik
kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset
bergeraknya berada saat ini.
 GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang
ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk
memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik.

Prinsip kerja: Sistem kerja GPS adalah dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat
GPS (portable GPS murni, ataupun smartphone yang sudah memiliki fitur GPS). GPS
membutuhkan transmisi dari 3 satelit untuk mendapatkan informasi dua dimensi (lintang dan
bujur), dan 4 satelit untuk tiga dimensi (lintang, bujur dan ketinggian).
Karena GPS bekerja mengandalkan satelit, maka penggunaannya disarankan di tempat terbuka.
Penggunaan di dalam ruangan, atau di tempat yang menghalangi arah satelit (di angkasa), maka
GPS tidak akan bekerja secara akurat dan maksimal. Setiap daerah di atas permukaan bumi ini
minimal terjangkau oleh 3-4 satelit. Pada dasarnya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai
dengan 12 chanel satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat
GPS dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit. Semakin banyak
satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan juga akan semakin tinggi.
Cara kerja:

         Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit.

 Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak menggunakan travel time sinyal
radio.
 Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan memerlukan akurasi waktu yang tinggi.
 Untuk perhitungan jarak, pastikan posisi satelit dan ketingian pada orbitnya.
 Menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan di atmosfer sampai diterima reciever.

4. Altimeter & barometer


Altimeter
Fungsi: altimeter merupakan alat pengukur ketinggian yang bisa membantu dalam menentukan
posisi. Pada medan yang bergunung tinggi, resection dengan menggunakan kompas sering tidak
banyak membantu, disini altimeter lebih bermanfaat. Dengan menyusuri punggungan-
punggungan yang mudah dikenali di peta, altimeter akan lebih berperan dalam perjalanan, untuk
mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan laut. Biasanya digunakan sebagai navigasi
dalam penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian.
Prinsip kerja: tekanan udara, magnet bumi,gelombang
Cara kerja: Altimeter bekerja berdasarkan tekanan udara. Untuk mengukur ketinggian, altimeter
hanya tinggal diletakkan di tempat yang akandiukur ketinggiannya. Dalam penggunaannya di
dalam perjalanan sebaiknya tidak di masukan kedalam tas/ransel, karena hal ini
dapatmempengaruhi prinsip kerja altimeter. Altimeter, selain sebagai penunjuk ketinggian
altimeter juga dapat memperkirakan cuaca yangdigunakan pada malam hari.
Barometer
Fungsi : untuk mengukur tekanan udara
Prinsip kerja: peningkatan tekanan udara akan berpengaruh pada kolom merkuri menyebabkan
ketinggian raksa di tuba sebelah kiri meningkat dan di sebelah kanan menurun (untuk lebih
jelasnya lebih pada gambar yang ada dalam link yang saya sertakan). terdapat pemberat kecil
yang mengapung di atas merkuri, yang mengikuti pergerakan turun naik merkuri ini dan
menyebabkan dorongan yang terhubung pada pointer dimana akan mengindikasikan kenaikan
tekanan. jika terjadi penurunan tekanan makan akan terjadi proses sebaliknya.
Cara kerja:cara kerja barometer berhubungan dengan altimeter yaitu Ketinggian dapat ditentukan
berdasarkan pengukuran tekanan atmosfer. Semakin besar ketinggian, semakin rendah tekanan.
5. Termohigrometer
Fungsi: untuk mengukur suhu an kelembaban udara
Prinsip kerja: thermometer (muai dwi logam) ,hygrometer (higroskopis rambut)
cara kerja :dijinjing/ dipasang pada pohon

Cara pengamatan: a. Saat pengamatan, alat harus terlindung dari pengaruh sinar matahari secara
langsung, dan tetesan air hujan. b. Suhu udara (ºC) dan kelembaban (%), dibaca langsung pada
alat

6. Digital thermometer

Fungsi: untuk mengukur suhu daging


Prinsip kerja: biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk membaca perubahan
nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah kabel dari jenis logam yg berbeda
yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction.
Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan
temperatur. Setiap jenis logam, pada temperatur tertentu memiliki tegangan tertentu pula. Pada
temperatur yang sama, logam a memiliki tegangan yang berbeda dengan logam b, terjadilah beda
tegangan (kecil sekali, milivolt) yang dapat dideteksi. Jadi dari input temperatur lingkungan
setelah melalui termokopel terdeteksi sebagai perbedaan tegangan (volt). Beda tegangan ini
kemudian dikonversikan kembali nilai arusnya melalui pengkomparasian dengan nilai acuan dan
nilai offset di bagian komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam
satuan volt kemudian dijadikan besaran temperatur yang ditampilkan melalui layar/monitor
berupa seven segmen yang menunjukkan temperatur yang dideteksi oleh termokopel.
Cara kerja: celupkan thermometer pada daging dan amati perubahan suhunya

7. Anemometer
Fungsi: untuk mengukur kecepatan angin
Prinsip kerja:
a. Angin mengadakan tekanan yang kuat pada bagian tekanan yang kuat pada baling-baling yang
berbentuk cekung (mangkuk).
b.   Bagian yang cekung akan berputar ke satu arah.
c.   Poros yang berputar dihubungkan dengan dynamo kecil.
d.   Bila baling-baling berputar maka terjadi arus listrik yang besarnya sebanding dengan kecepatan
putaran.
e.    Besarnya arus listrik dihubungkan dengan galvanometer yang telah ditera dengan satuan
kecepatan dalam knots, m/s, km/jam dan beaufort.

Cara kerja: dengan memasang tegak alat ke arah angina berhembus, amati angka yang muncul

Anda mungkin juga menyukai