Merupakan alat pengukur penetrasi cahaya yang berbentuk bulat dengan diameter 20 cm.
Fungsi: Mengukur tingkat penetrasi cahaya ke dalam perairan
Prinsip kerja:Bagian plat putih berfungsi untuk mengetahui dalam jarak berapakahcahaya dapat
tembus didalam air.
Cara kerja: Celupkan sechi disk kedalam air sampai warna hitam dan putih pada keping tersebut
tidak dapat dibedakan lagi. Jarak antara sechi disk dengan permukaan air adalah nilai
transparansi / kejernihan air.dalam pengukuran hendaknya dilakukan pengukuran berulang -
ulang (minimal sebanyak 3 kali) untuk mendapatkan nilai kedalaman penetrasi yang akurat.
2. Thermometer
Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang ditempatkan pada suatu
tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat temperatur dapat dibaca sesuai
panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan ketelitian,
biasanya ada bohlam air raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar air raksa;
pemuaian dan penyempitan volume
Fungsi: Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Penggunaan air raksa sebagai
bahan utama thermometer karena koefisien muai air raksa terbilang konstan sehingga perubahan
volume akibat kenaikan atau penurunan suhu
Prinsip kerja: bekerja dengan adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air
raksa didorong ke atas melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa tertahan pada
katup dan tidak dapat kembali ke bohlam membuat air raksa tetap di dalam tabung. Pembaca
kemudian dapat membaca temperatur maksimun selama waktu yang telah ditentukan. Untuk
mengembalikan fungsinya, termometer harus diayunkan dengan keras. Termometer ini mirip
desain termometer medis.
Cara kerja: Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan
air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga
hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan
memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah
ditentukan. Adapun cara kerja secara umum adalah sbb ;
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan
3. Refraktometer
Fungsi:Mengukur konsentrasi cairan soil atau salinitas berdasarkan indeksrefraksi
Prinsip kerja: Pembiasan indeks cahaya dengan melihat batas air yang dicapai pada skala
Cara kerja :refraktometer dicek terlebih dahulu dengan cara meneropong,dikalibrasikan dengan
satu tetes aquades/air jernih hingga terlihatskala menunjukkan titik nol,diteteskan larutan yang
akan diukur salinitasnya pada template yangtersedia lalu ditutup,dilihat batas air dan
diperhatikan skala yang dicapai, skala tersebutadalah nilai salinitas larutan.
4. Water sampel
Fungsi: Sebagai bahan dari media yang akan diamati
Prinsip kerja: Pengambil air dari dasar perairan yang hasilnya tidak dipengaruhioleh adanya
aliran atau pergerakan air di dalam tabung sampletersebut sewaktu tabung diangkat dari dasar ke
atas, sehingga sampleair yang telah diambil tersebut tidak terkontaminasi udara luar
Cara kerja: Dibuka penutupnya,dimasukkan ke dalam kolam secara tegak lurus sampai ke
dasar.Hal itu dimaksudkan agar pemberat mudah jatuh kedalam perairan
5. Eickman grab
Fungsi: alat untuk mengambil bentoz di perairan dalam
Prinsip kerja:
Cara kerja: Penggunaan Eckman Grab adalah dengan membuka alat untuk dapat mengeruk
sedimen. Bila sudah terbuka, tali dan pemberat dipegang ketika Eckman Grab dijatuhkan ke
dasar perairan. Saat penggeruk sudah mencapai dasar dan dapat mengambil sedimen, pemberat
dijatuhkan agar pengeruk tertutup. Sedimen yang terambil dalam Eckman Grab dimasukkan ke
baki. Di setiap stasiun pengambilan sampel bentos dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan di
tempat yang berbeda. Hal itu dilakukan agar bentos yang mungkin terambil berbeda-beda dan
mewakili seluruh kondisi di stasiun tersebut. Sampel yang telah diberi pengawet itu kemudian
dibawa ke laboratorium.
1. Cincin: terletak di atas dan berfungsi sebagai pengikat tali dan sebagai penarik plankton
net. Cincin biasanya terbuat dari besi. Diameter cincin berbeda – beda tergantug dari
merk dan jenis plankton net, namun pada umumnya diameter cincin ini yaitu 15 – 25cm.
2. Tali: berfungsi untuk menghubungkan jaring dengan cincin. Panjang tali bervariasi
tergantung jenis plankton net dan jenis plankton yang akan diambil, namun biasanya tali
yang digunakan berukuran 25 – 50cm
3. Kawat: digunakan untuk membentuk net atau mulut jaring sesuai keinginan dan
kebutuhan kita. Diameter kawat biasanya 31cm untuk fitoplankton dan 45cm untuk
zooplankton.
4. Jaring: digunakan biasanya dari bahan nilon. Mesh size dari jaring ini biasanya 30 – 50
µm untuk fitoplankton dan 150-175 µm untuk zooplankton, panjang jaring sekitar 4-5
kali diameter mulut jaring.
5. Botol/ bucket: berfungsi untuk menyimpan sampel air yang telah disaring oleh plankton
net.
Alat daratan
Cara kerja: Geser tombol ”off/on” kearah On,pilih kisaran range yang akan diukur ( 2.000 lux,
20.000 lux atau 50.000 lux) pada tombol Range,arahkan sensor cahaya dengan menggunakan
tangan pada permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangannya,lihat hasil pengukuran
pada layar panel.
Bagian-bagian :
Fungsi bagian- bagian alat ukur :
3. GPS
Fungsi:
GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi
pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk
menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan pasukan.
GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis
kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan
peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa
mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam
pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi
pengukuran.
GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik
kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset
bergeraknya berada saat ini.
GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang
ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk
memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik.
Prinsip kerja: Sistem kerja GPS adalah dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat
GPS (portable GPS murni, ataupun smartphone yang sudah memiliki fitur GPS). GPS
membutuhkan transmisi dari 3 satelit untuk mendapatkan informasi dua dimensi (lintang dan
bujur), dan 4 satelit untuk tiga dimensi (lintang, bujur dan ketinggian).
Karena GPS bekerja mengandalkan satelit, maka penggunaannya disarankan di tempat terbuka.
Penggunaan di dalam ruangan, atau di tempat yang menghalangi arah satelit (di angkasa), maka
GPS tidak akan bekerja secara akurat dan maksimal. Setiap daerah di atas permukaan bumi ini
minimal terjangkau oleh 3-4 satelit. Pada dasarnya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai
dengan 12 chanel satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat
GPS dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit. Semakin banyak
satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan juga akan semakin tinggi.
Cara kerja:
Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak menggunakan travel time sinyal
radio.
Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan memerlukan akurasi waktu yang tinggi.
Untuk perhitungan jarak, pastikan posisi satelit dan ketingian pada orbitnya.
Menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan di atmosfer sampai diterima reciever.
Cara pengamatan: a. Saat pengamatan, alat harus terlindung dari pengaruh sinar matahari secara
langsung, dan tetesan air hujan. b. Suhu udara (ºC) dan kelembaban (%), dibaca langsung pada
alat
6. Digital thermometer
7. Anemometer
Fungsi: untuk mengukur kecepatan angin
Prinsip kerja:
a. Angin mengadakan tekanan yang kuat pada bagian tekanan yang kuat pada baling-baling yang
berbentuk cekung (mangkuk).
b. Bagian yang cekung akan berputar ke satu arah.
c. Poros yang berputar dihubungkan dengan dynamo kecil.
d. Bila baling-baling berputar maka terjadi arus listrik yang besarnya sebanding dengan kecepatan
putaran.
e. Besarnya arus listrik dihubungkan dengan galvanometer yang telah ditera dengan satuan
kecepatan dalam knots, m/s, km/jam dan beaufort.
Cara kerja: dengan memasang tegak alat ke arah angina berhembus, amati angka yang muncul