Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian perawatan perineum


Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang
sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.Pasien yang harus istirahat di tempat
tidur (misalnya,karena hipertensi,pemberian infus,section caesarea) harus dimandikan setiap
hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu
sesudah selesai membuang hajat.Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan
sehat,daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari),biasanya daerah perineum
dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus
untuk keperluan tersebut.Penggantian tampon harus sering dilakukan,sedikitnya sesudah
pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke belakang atau sehabis menggunakan
pispot.Payudara harus mendapatkan perhatian khusus pada saat mandi yang bisa dilakukan
dengan memakai spons atau shower dua kali sehari.Payudara dibasuh dengan menggunakan
alat pembasuh muka yang disediakan khusus untuk keperluan ini.Kemudian masase payudara
dilakukan dilakukan dengan perlahan – lahan dan puting secara hati – hati ditarik
keluar.Jangan menggunakan sabun untuk membersihkan putting.
Vulva hygiene adalah tindakan keperawatan pada alat kelamin perempuan, yaitu
perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak didepan simpisis
pubis, labia mayora yang merupakan dua lipatan besar yang membentuk vulva, labia minora,
dua lipatan kecil di antara atas labia mayora, klitoris, sebuah jaringan eriktil yang serupa
dengan penis laki-laki, kemudian juga bagian yang terkait di sekitarnya seperti uretra, vagina,
perineum, dan anus.

B.     Tujuan perawatan perineum


Tujuan perawatan perineum menurut Hamilton (2002),adalah mencegah terjadinya infeksi
sehubungan dengan penyembuhan jaringan.Sedangkan menurut Moorhouse et. al.
(2001),adalah pencegahan terjadinya infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi dalam 28
hari setelah kelahiran anak atau aborsi.
1.      Bentuk Luka Perineum
Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yaitu :
a.       Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara
alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan. Bentuk
rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek sulit dilakukan penjahitan.
(Hamilton, 2002).
b.      Episiotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar muara
vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi (Eisenberg, A.,
1996).Episiotomi,suatu tindakan yang disengaja pada perineum dan vagina yang sedang
dalam keadaan meregang.Tindakan ini dilakukan jika perineum diperkirakan akan robek
teregang oleh kepala janin,harus dilakukan infiltrasi perineum dengan anestasi lokal,kecuali
bila pasien sudah diberi anestasi epiderual.Insisi episiotomi dapat dilakukan di garis tengah
atau mediolateral.Insisi garis tengah mempunyai keuntungan karena tidak banyak pembuluh
darah besar dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah diperbaiki (Jones Derek, 2002).
Tipe episotomi dan rupture yang sering dijumpai dalam proses persalinan yaitu :
1)      Episiotomi medial
2)      Episiotomi mediolateral
Sedangkan rupture meliputi:
1)    Tuberositas ischii
2)    Arteri pudenda interna
3)    Arteri rektalis inferior

C.    Lingkup perawatan


Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ reproduksi
yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui vulva yang terbuka
atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung lochea (pembalut)
(Feerer, 2001).
Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan perineum adalah
1.      Mencegah kontaminasi dari rektum
2.      Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma
3.      Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.

D.    Waktu Perawatan


Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah
1.      Saat mandi
Pada saat mandi,ibu post partum pasti melepas pembalut,setelah terbuka maka ada
kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut,untuk
itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut,demikian pula pada perineum ibu,untuk itu
diperlukan pembersihan perineum.
2.      Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil,pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi kontaminasi
air seni padarektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu
diperlukan pembersihan perineum.
3.      Setelah buang air besar.
Pada saat buang air besar,diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus,untuk
mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang letaknya bersebelahan
maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan.

E.     Indikasi dan kontra indikasi


Indikasi : Dikhususkan pada area genital yang terkena edema
Kontra indikasi : berikan perhatian pada wanita yang mengalami menstruasi

F.     Persiapan alat


Alat dan bahan :
-          Kapas sublimat atau desinfektan

-          Pinset

-          Bengkok

-          Pispot

-          Tempat cebok yang berisi larutan

-          Desinfektan sesuai dengan kebutuhan

-          Pengalas
-          Sarung tangan

G.    Prosedur kerja

-          Jelaskan prosedur pada klien

-          Cuci tangan

-          Atur posisi pasien dengan dorsal recumben

-          Pasang pengalas dan pispot diletakkan pada bokong pasien

-          Gunakan sarung tangan

-          Lakukan tindakan vulva hygiene dengan tangan kiri, buka vulva memakai kapas sublimat
dan tangan kanan menyiram vulva dengan larutan desinfektan. Membersihkan vulva harus
secara searah dari atas kebawah dan tidak boleh dibolak balik.

-          Kemudian ambil kapas sublimat dengan pinset lalu bersihkan vulva dari atas atau ke bawah
dan kapas kotor dibuang ke bengkok. Lakukan hingga bersih

-          Setelah selesai ambil pispot dan atur posisi pasien

-          Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

  

H.    Dampak Dari Perawatan Luka Perinium


Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini:
1.    Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.
2.    Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun
pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih
maupun infeksi pada jalan lahir.
3.    Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post
partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah (Suwiyoga, 2004)
.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Vulva hygiene adalah tindakan keperawatan pada alat kelamin perempuan, yaitu perawatan
diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak didepan simpisis pubis, labia
mayora yang merupakan dua lipatan besar yang membentuk vulva, labia minora, dua lipatan
kecil di antara atas labia mayora, klitoris sebuah jaringan eriktil yang serupa dengan penis
laki-laki, kemudian juga bagian yang terkait di sekitarnya seperti uretra, vagina, perineum
dan anus.

Anda mungkin juga menyukai