Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PRAKIRAAN RAMALAN ( FORECASTING )


Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasi dan Produksi

Dosen Pengampu:

Kelompok 5:
1. Nur Izzatul Chasanah (B94218109)
2. Moch Faisol (B94218101)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang " Prakiraan Ramalan ( Forecasting ) ". Sholawat dan
salam semoga tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkqn kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang menjadi
anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Manajemen Operasi dan Produksi dengan judul " Prakiraan Ramalan ( Forecasting ) ".
Disamping itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah
ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak
kekurangannya.

Surabaya, 25 Oktober 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan tejadi pada
masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan kesenjangan waktu
(Timelag) antara kesadaran akan dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan waktu
pelaksanaan kebijakan tersebut. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang maka peran
peramalan begitu penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam penentuan kapan terjadinya
suatu sehingga dapat dipersiapkan tindakan yang perlu dilakukan.
Menentukan tingkat produksi dari barang atau jasa yang perlu disiapkan untuk masa
mendatang merupakan salah satu keputusan penting dalam perusahaan yang dilakukan oleh
manjemen. Penentuan tingkat produksi yang merupakan tingkat penawaran, dipengaruhi oleh
jumlah permintaan pasar yang dipengaruhi oleh perusahaan. Tingkat penawaran yang lebih
tinggi dari permintaan pasar dapat mengakibatkan terjadinya pemborosan biaya, seperti biaya
penyimpanan, biaya modal dan biaya kerusakan barang. Tingkat penawaran yang lebih
rendah dibandingkan dengan kemampuan pangsa pasar yang dapat diraih mengakibatkan
hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan, bahkan mengakibatkan hilangnya
pelanggan karena beralih ke pesaing.
Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang optimal diperlukan adanya suatu
cara yang tepat, sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu alat yang diperlukan
oleh manajemen dan merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan adalah metode
peramalan. Metode peramalan digunakan untuk mengukur atau menaksir keadaan dimasa
datang. Dalam setiap perusahaan, bagian yang satu selalu mempunyai keterkaitan dengan
bagian yang lain sehingga suatu peramalan yang baik atau buruk akan mempengaruhi
perusahaan secara keseluruhan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Prakiraan Ramalan ( Forecasting )


Prakiraan ramalan atau forecasting merupakan suatu pernyataan tentang nilai
masa depan, dari suatu variabel yang diminati.1 Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan data historis dan proses kalkulasi untuk memprediksikan sebuah
proyeksi atas kejadian di masa datang. Forecasting merupakaan prakiraan ramalan
yang dilakukan di dalam dunia bisnis dan dalam kehidupan sehari-hari. Prakiraan
ramalan dapat bersifat jangka panjang, yang mencakup beberapa tahun atau lebih.
Sedangkan prakiraan ramalan yang bersifat jangka pendek adalah memprediksi
beberapa minggu atau bulan.
Ada beberapa pendapat menurut para ahli tentang pengertian dari prakiraan
ramalan atau forecasting, sebagai berikut:
1. Menurut Lalu Sumayang, peramalan adalah perhitungaan yang objektif
dengan menggunakan data-data masa lalu, untuk menentukan sesuatu dimasa
yang akan datang.
2. Menurut Sudjana, peramalan adalah proses prakiraan ( pengukuan ) besarnya
atau jumlah sesuatu pada waktu yang akan datang berdasarkan data pada masa
lampau yang dianalisis secara ilmiah khususnya menggunakan metode
statistika.
3. Menurut Nasution dan Prasetyawan, peramalan adalah proses untuk
memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan
dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.2
Dari beberapa pengertian menurut para ahli, penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa peramalan atau forecasting adalah proses menganalisis dan
memahami informasi saat ini dan masa lampau untuk mengetahui pola masa
depan melalui pendekatan ilmiah dan sistematis.

1
Prof. Dr. Sofjan Assauri, MBA, Manajemen Operasi Produksi ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016 ), hal
72.
2
Budi Kho, “ Pengertian Peramalan ( Forecasting ) dan Langkah-Langkah Peramalan “,
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-peramalan-forecasting/ , 14 Mei 2018.
B. Kegunaan Prakiraan Ramalan ( Forecasting )
Forecasting sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai prediksi dalam
memperkirakan besarnya permintaan akan suatu produk. Selain itu, Forecasting
juga digunakan untuk meningkatkan pengawasan terhadap seluruh kegiatan di
perusahaan, mempererat suatu kerjasama tim yang baik, adanya pembuatan
berbagai rencana-rencana bisnis yang bisa enjadi pedoman bagi perusahaan untuk
dapat menghasilkan output yang lebih baik. Metode peramalan ini biasanya
digunakan oleh bagian penjualan dalam melakukan perencanaan ( sales planning )
berdasarkan hasil ramalan penjualan. Untuk mendapatkan rencana produksi yang
tepat, tentunya harus memiliki prakiraan jumlah permintaan konsumen yang tepat.
Jadi, peramalan merupakan titik awal yang sangat penting dalam perencanaan
produksi.
Salah satu hal yang terpenting di dalam mendalami prakiraan ramalan adalah
untuk memprediksi besarnya permintaan akan suatu produk, berupa barang atau
jasa. Prediksi atau estimasi besarnya permintaan dibutuhkan untuk menjadi dasar
pengkoordinasian dan pengendalian. Dengan adanya pengkoordinasian dan
pengendalian, sumber-sumber permintaan dapat dilakukan pengendalian.
Sehingga sistem produksi dapat dijalankan secara lebih efisien dan produksi yang
dihasilkan tepat waktu.
Menurut Heizer dan Render, prakiraan ramalan atau forecasting memiliki
tujuan sebagai berikut:
1. Mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan di masa lalu, serta
melihat sejauh mana pengaruh di masa datang.
2. Prakiraan diperlukan karena adanya time lag atau delay antara saat suatu
kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi.
3. Prakiraan merupakan dasar penyusunan bisnis pada suatu perusahaan sehingga
dapat meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis. 3

C. Jenis-Jenis Prakiraan Ramalan atau Forecasting

3
Novia Widya Utami, “ Mengenal Forecasting, Manfaat, fungsi dan Jenisnya untuk Kesuksesan Bisnis Anda “,
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-forecasting-pengertian-manfaat-fungsi-dan-jenisnya-bagi-kesuksesan-
bisnis/ , 2 April 2018.
Prakiraan ramalan biasanya diklasifikasikan atas cakupan lamanya atau
horizon waktu ke depan. Umumnya horizon waktu ke depan dibedakan menjadi
tiga kategori, yaitu :
1. Prakiraan ramalan jangka pendek
Prakiraan ini mencakup jarak waktu dari tiga bulan – satu tahun.
Prakiraan jangka pendek ini digunakan untuk penyusunan rencana pembelian,
penjadwalan tugas pekerjaan dan tingkat produksi. Contohnya seperti
permintaan harian atau kebutuhan sumber daya harian.
2. Prakiraan ramalan jangka menengah
Prakiraan ini mencakup jangka waktu satu tahun – tiga tahun.
Prakiraan jangka menengah ini digunakan untuk penyusuna rencana
penjualan, perencanaan produk, dan budgeting atas penganggaran yang
meliputi anggaran kas, dan analisis sebagai rencana produksi. Ramalan jangka
menengah ini lebih berkaitan dengan rencana produksi tahunan dan akan
mencerminkan hal-hal seperti puncak dan lembah dalam suatu permintaan dan
kebutuhan untuk menjamin adanya tambahan untuk sumber daya tahun
berikutnya.
3. Prakiraan ramalan jangka panjang
Prakiraan ini mencakup jangka waktu tiga tahun atau lebih. Prakiraan
ramalan jangka panjang ini digunakan untuk perencanaa produk baru,
anggaran pengeluaran modal dan riset pengembangan.
Peramalan jangka menengah dan jangka panjang dapat dibedakan dari
peramalan jangka pendek dengan melihat tiga hal sebagai berikut:
1. Peramalan jangka menengah dan jangka panjang berkaitan dengan
permasalahan yang lebih menyeluruh dan mendukung keputusan
manajemen yang berkaitan dengan perencanaan produk, pengembangan
pabrik dan pengembangan proses. Sedangkan prakiraan jangka pendek
berkaitan dengan dukungan pengimplementasian perencanaan. Misalnya
keputusan fasilitas pabrik, seperti membuka pabrik atau gedung baru.
2. Peramalan jangka pendek biasanya menerapkan metodologi yang berbeda
dibandingkan peramalan jangka panjang dan jangka menengah. Metode
jangka pendek menggunakan metode rata-rata bergerak, metode
exponential smoothing, dan trend extrapolation. Sedangkan prakiraan
jangka panjang digunakan untuk memecahkan masalah dalam
pengembangan produk baru dan pengembangan lini produk.
3. Peramalan jangka pendek cenderung lebih tepat atau lebih akurat
dibandingkan peramalan jangka panjang. Semakin panjangnya horizon
waktu, ketepatan peramalan seseorang cenderung semakin berkurang.
Contohnya seperti: prakiraan ramalan penjualan harus diperbarui secara
reguler utnuk menjaga nilai dan integritas prakiraan, sehingga setiap
periode penjualan prakiraan ramalan lebih akurat.
Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat membuat ramalan
penjualan, terutama peramalan penjualan jangka panjang adalah siklus
hidup produk. Penjualan produk dan jasa tidak terjadi pada tingkat yang
konstan sepanjang hidupnya. Hampir semua produk yang berhasil melalui
empat tahapan, yaitu perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan
penurunan.

D. Pentingnya Prakiraan Ramalan Secara Stratejik


Keputusan stratejik umumnya berkaitan dengan penetapan kegiatan organisasi.
Keputusan stratejik ini mencakup prakiraan ramalan jangka panjang, karena untuk
mengetahui dampak konsekuensi atas jalannya organisasi. Keputusan stratejik
sangat besar dampak pengaruhnya dari faktor lingkungan yang dapat menentukan
keberhasilan jalannya organisasi. Keputusan stratejik yang terkait dengan
investasi jangka panjang adalah penetapan rencana pengembangan produk baru,
rencana ekspansi perusahaan, penetapan keputusan akuisi dan merger, dan
keputusan dalam rencana peusahaan memasuki pasar baru.4
Peramalan merupakan satu-satunya prediksi atas permintaan hingga
permintaan yang sebenarnya diketahui. Peramalan permintaan mengendalikan
keputusan dibanyak bidang atau aktivitas, antara lain:
1. Sumber Daya Manusia
Jika departemen sumber daya manusia harus memperkerjakan pekerja
tambahan tanpa adanya persiapan, maka kualitas pelatihan menurun dan
kualitas pekerja juga ikut mengalami penurunan.
2. Kapasitas

4
Prof. Dr. Sofjan Assauri, MBA, Manajemen Operasi Produksi ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016 ), hal
75-76.
Jika kapasitas tidak mencukupi, maka kekurangan yang diakibatkannya tidak
terjaminnya pengiriman, kehilangan konsumen dan kehilangan mangsa pasar.
3. Manajemen Rantai Pasokan
Hubungan yang baik dengan pemasok, dan harga barang serta komponen yang
bersaing, salah satunya dipengaruhi oleh keakuratan peramalan yang
dilakukan oleh pihak manajemen.5

E. Proses Prakiraan Ramalan


Suatu organisasi menggunakan tiga jenis prakiraan ramalan untuk digunakan
dalam perencanaan operasi produksi masa depan, sebagai berikut:
1. Prakiraan ramalan ekonomi
Prakiraan ini ditujukan untuk menghadapi siklus bisnis, dilakukan
dengan memprediksi tingkat inflasi, besarnya suplai uang, tingkat
pembangunan perumahan dan indikator perencanaan. Hasil ramalan berguna
sebagai input untuk pengambilan keputusan terkait kebijakan fiskal ataupun
kebijakan moneter.
2. Prakiraan ramalan teknologi
Prakiraan ini memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat
meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan
peralatan yang baru. 6
3. Prakiraan ramalan permintaan
Prakiraan ramalan ini ditujukan untuk memproyeksikan besarnya
permintaan bagi suatu produk, berupa barang atau jasa dari suatu perusahaan.

F. Langkah – Langkah dalam Sistem Prakiraan Ramalan


Dalam melakukan prakiraan ramalan, perlu memahami langkah-langkah agar
proses prakiraan ramalan berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil yang yang
baik dan tepat. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menentukan kegunaan dari prakiraan ramalannya dan waktu yang dibutuhkan
dan tingkat kerinciannya.

5
Break up, “ Peramalan ( Forecasting ) “, http://ekonomibersama.blogspot.com/2011/05/peramalan-
forecasting.html , 21 Mei 2011.
6
Novia Widya Utami, “ Mengenal Forecasting, Manfaat, fungsi dan Jenisnya untuk Kesuksesan Bisnis Anda “,
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-forecasting-pengertian-manfaat-fungsi-dan-jenisnya-bagi-kesuksesan-
bisnis/ , 2 April 2018.
2. Menentukan item yang diramalkan, seperti tenaga kerja, maintenance dan
scheduling.
3. Menentukan horizon waktu ramalan, jarak dan waktu. Jarak waktu yang
terlalu lama akan menimbulkan tingkat akurasinya dapat menurun
4. Memilih model atau teknik prakiraan ramalan.
5. Mengumpulkan data yang dibutuhkan
6. Melakukan prakiraan malam
7. Memvalidasi atau mengimplementasikan hasil prakiraan ramalan, serta
memonitor atau memantau pengimplementasian hasil ramalan.
Langkah-langkah di atas menyajikan jalan yang sistematis untuk
memulai, mendesain dan menerapkan sistem peramalan. Jika sistem
digunakan untuk menghasilkan ramalan berkala, maka data harus
dikumpulkan secara rutin dan kemudian dihitung secara aktual dengan
bantuan komputer.

G. Pendekatan dalam Prakiraan Ramalan


Prakiraan ramalan ini perlu melakukan pendekatan, agar proses prakiraan
ramalan dapat berjalan dengan baik. Ada dua macam pendekataan prakiraan
ramalan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini
digunakan untuk menangani seluruh model keputusan bagi perencanaan masa
depan.
1. Kualitatif
Memberi kemungkinan untuk memasukkan informasi lunak atau soft
information. Prakiraan kualitatif ini hanya menggunakan input yang subjektif.
Prakiraan ini dapat dikaitkan dengan faktor pembuatan keputusan, emosinya
yang bersangkutan, pengalaman pribadinya dan sistem nilai yang
dilakukannya dalam suatu prakiraan ramalan.
2. Kuantitatif
Pendekatan kauantitatif ini menggunakan variabel model matematis
berupa data historis atau variabel yang terkait dengan prakiraan permintaan.

H. Metode Prakiraan Ramalan Kualitatif


Suatu prakiraan ramalan yang didasarkan pada pendapat atau opini. Prakiraan
ramalan ini didasarkan atas keyakinan analisis masukan subjektif, yang didapat
daari berbagai sumber, seperti survei konsumen, pendapat staf penjualan,
pendapat para manajer dan pendapat para eksekutif serta panel dari orang-orang
yang ahli. Dalam peramalan kualitatif dapat menggunakan metode sebagai
berikut:
1. Opini eksekutif
Didalam metode ini, diambil berdasarkan opini atau pendapat dari
sekelompok kecil top manajer baik itu manajer pemasaran, manajer produksi,
manajer teknik, manajer keuangan dan manajer logistic yang seringkali
digabungkan dengan model statistik. Contoh metode ini, yaitu untuk
mengetahui tren masa depan penelitian medis perlu mengumpulkan hasil
pendapat ilmuwan, dokter dan sarjana yang diteliti. Dengan metode opini ini
dalam mewujudnyatakan ramalan sangat tinggi, karena hasil ramalannya dari
keputusan bersama para eksekutif pada suatu perusahaan.
2. Gabungan tenaga penjualan
Metode gabungan ini mampu memperkirakan penjualan dimasa yang
akan datang berdasarkan gabungan perkiraan tenaga yang secara langsung
melakukan penjualan produk yang dihasilkan atau dipasarkan perusahaan .
Setiap tenaga penjualan memperkirakan hasil penjualan dalam wilayahnya.
Peramalan ini dikaji untuk memastikan hasil peramalan yang realistis dan
kemudian peramalan dikombinasikan pada tingkat wilayah dan nasional untuk
mendapatkan peramalan secara keseluruhan.
3. Metode Delphi
Metode ini melakukan penyebaran serangkaian kuisioner yang akan
disebarkan kepada tiap responden yang diberikan kepada para ahli untuk
dibuatkan peramalnya. Metode ini memiliki keuntungan yang lebih akurat
serta lebih profesional sehingga memiliki peluang besar yang akan mendekati
aktualnya. Metode ini digunakan untuk membuat struktur perincian kerja,
mengidentifikasi risiko dan peluang.
4. Survei Pasar
Metode ini mendapatkan masukan dari konsumen yang berpengaruh
terhadap rencana pembelian saat periode yang sedang diamati. Survei dapat
dilakukan dengan menggunakan kuisioner, telepon atau melakukan
wawancara langsung. Dengan survei pasar ini tidak sekedar membantu
peramalan, tetapi juga berguna untuk melakukan peningkatan desain prosuk
merencanakan produk-produk terbaru.
5. Metode konsesus panel
Metode ini terdiri atas kelompok ahli yang secara terbuka membahas
faktor yang berhubungan dengan masa depan dan melakukan sebuah proyeksi
yang didasarkan pada input kombinasi. Hasil metode ini dikembangkan untuk
mendapatkan hasil prakiran ramalan yang dapat dipercaya, karena prakiraan
ramalannya dilakukan dengan cara pertukaran pikiran atau pendapat.

I. Metode Prakiraan Ramalan Kuantitatif


Metode peramalan kuantitatif dibagi menjadi dua jenis, yaitu model deret
waktu ( Time Series Models ) dan model asosiatif. Model deret waktu ini
digunakan untuk menganalisis serangkaian data yang berupa fungsi dari waku.
Metode deret waktu dibagi menjadi empat, yaitu: pendekatan naif, metode rata-
rata bergerak, Exponential Smoothing. Sedangkan model asosiatif adalah teknik
peramalan yang digunakan untuk peramalan dengan menggunakan jenis data
lampau. Model asosiatif bergantung pada identifikasi variabel terikat yang bisa
digunakan untuk memprediksi nilai variabel yang berkepentingan. Model asosiatif
ini, seperti regresi linier.
1. Pendekatan Naif
Metode prakiraan naif, dalam melakukan peramalan menggunakan
pendekatan, bahwa prakiraan ramalan untuk suatu periode, nilai besarnya
adalah sama dengan nilai aktual pada periode sebelumnya. Pendekatan naif ini
adalah teknik peramalan yang mengasumsikan permintaan. Pendekatan ini
merupakan model peramalan objektif yang paling efektif dan efisiensi dari
segi biaya dan memberikan titik awal untuk perbandingan dnegan model lain
yang lebih canggih.
2. Metode rata-rata bergerak
Metode ini merupakan metode peramalan yang menggunakan rata-rata
dari sejumlah (n) data terkini untuk meramalkan periode yang akan datang.
Istilah rata-rata ini digunkan untuk menghitung rata-rata terbaru dan
dipergunakan sebagai hasil dari ramalan. Metode ini lebih baik digunakan
untuk menghitung data yang bersifat stabil atau data yang tidak berflukttuasi
dengan tajam ( data yang perubahan naik dan turun sangat drastis ).7

Rata-Rata Bergerak = Σ permintaan dalam n periode terdahulu


n
Keterangan: Dimana n adalah jumlah periode dalam rata-rata bergerak.

Metode ini dapat menghaluskan fluktuasi tiba-tiba dalam pola


permintaan untuk menghasilkan estimasi yang stabil. Metode ini mempunyai
masalah :

1. Meningkatkan ukuran n memang menghaluskan fluktuasi dengan lebih


baik tetapi metode ini kurang sensitive untuk perubahan nyata dalam data.
2. Rata-rata bergerak tidak dapat memanfaatkan trend dengan baik. 
3. Karena merupakan rata-rata, rata-rata bergerak akan selalu berada dalam
tingkat masa lalu dan tidak akan memprediksi perubahan ke tingkat yang
lebih tinggi maupun yang lebih rendah.

3. Exponential Smoothing
Metode ini merupakan suatu teknik rata-rata bergerak yang rumit, yang
secara relatif masih mudah digunakan dan dipahami. Metode Exponential
Smoothing banyak digunakan dalam dunia bisnis dan merupakan bagian
penting dari sistem pengendalian persediaan berbasis komputer. Istilah
Exponential berasal dari pembobotan/timbangan ( faktor penghalusan dari
periode – periode sebelumnya yang berbentuk eksponensial ). Setiap prakiraan
ramalan yang baru didasarkan pada prakiraan ramalan yang lalu, dengan
menambahkan perbedaan diantara ramalan dan nilai aktual dari data titik itu.
Persamaan-persamaan dalam rumusan metode peramalan Exponential
Smoothing , dapat diltulis secara sistematis sebagai berikut:

7
Budi Kho, “ Pengertian Moving Average (Rata-Rata Bergerak) dan Rumus Moving Average “,
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-moving-average-rata-rata-bergerak-rumus-moving-
average/#:~:text=Moving%20Average%20atau%20Rata%2Drata%20Bergerak%20diperoleh%20melalui
%20penjumlahan%20dan,terlamanya%20dan%20menambah%20nilai%20baru.&text=Sedangkan%20Metode
%20Moving%20Average%20yang,Average%20atau%20disingkat%20dengan%20SMA , 15 Januari 2018.
Ft = Ft-1 + α ( At-1 – Ft-1 )

Keterangan:
Ft : Prakiraan ramalan untuk periode t
Ft-1 : Ramalan periode sebelumnya periode t-1
α : Konstanta smoothing atau weighting yaitu 0 < α < 1
At-1 : Permintaan/ penjualan aktual peride sebelumnya

4. Trend Projection
Suatu metode peramalan serangkaian waktu yang sesuai dengan garis
tren terhadap serangkaian titik-titik data masa lalu, kemudian diproyeksikan ke
dalam peramalan masa depan untuk peramalan jangka menengah dan jangka
panjang. Ketepatan peramalan dengan metode ini sangat baik. Data yang
dibutuhkan untuk penggunaan metode ini, seperti data tahunan dan semakin
banyak data yang dimiliki, semakin baik, serta minimun data tahunan yang
harus ad adalah lima tahun.8 Metode ini digunakan untuk peramalan bagi
penyusunan rencana penanaman tanaman baru, perencanaan produk baru,
rencana ekspansi, rencana investasi dan rencana pembangunan suatu negara
atau daerah. Persamaan garis:

y = a + bx
Keterangan:
y = nilai terhitung dari variabel yang akan diprediksi
a = persilangan sumbu y
b = kemiringan garis regresi ( atau tingkat perubahan pada y utnuk perubahan
yang terjadi di x )
x = variabel bebas ( dalam kasus ini adalah waktu )
5. Regresi Linier
Analisis Regresi Linier adalah model matematis garis lurus yang
menjelaskan hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat.
8
Frf, “ Langkah-Langkah Peramalan dan Metode Peramalan ( Forecasting ) “,
http://pengertiandanartikel.blogspot.com/2017/03/langkah-langkah-peramalan-dan-metode.html , Senin, 113
Maret 2017.
persamaan regresi   menunjukkan bagaimana   satu   variabel berhubungan
pada nilai dan perubahan pada variabel lain. Regresi linier ini dapat
menggunakan model matematika yang sama dan yang diterapkan dalam
metode kuadrat kecil atas proyeksi kecenderungan untuk membuat analisis
regresi linier.

BAB III
PENUTUP
Peramalan atau forecasting adalah proses menganalisis dan memahami
informasi saat ini dan masa lampau untuk mengetahui pola masa depan melalui
pendekatan ilmiah dan sistematis. Forecasting sangat bermanfaat untuk digunakan
sebagai prediksi dalam memperkirakan besarnya permintaan akan suatu produk.
Selain itu, Forecasting juga digunakan untuk meningkatkan pengawasan terhadap
seluruh kegiatan di perusahaan, mempererat suatu kerjasama tim yang baik,
adanya pembuatan berbagai rencana-rencana bisnis yang bisa menjadi pedoman
bagi perusahaan untuk dapat menghasilkan output yang lebih baik.
Prakiraan ramalan biasanya diklasifikasikan atas cakupan lamanya atau
horizon waktu ke depan. Umumnya horizon waktu ke depan dibedakan menjadi
tiga kategori, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Proses
prakiraan ramalan untuk perencanaan operasi produksi masa depan bisa dilihat
dari aspek ekonomi, teknologi dan permintaan. Prakiraan ramalan juga memiliki
beberapa langkah-langkah yang digunakan sebagai menyajikan jalan yang
sistematis untuk memulai, mendesain dan menerapkan sistem peramalan.
Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah
suatu pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam
rangka memprediksi berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa depan. Ada
beberapa teknik peramalan permintaan, ada secara kualitatif, seperti opini
eksekutif, gabungan tenaga penjualan, metode delphi, teknik survei, dan konsesus
panel. Selain itu ada juga teknik peramalan secara kuantitatif seperti teknik time
series, model asosiatif.

Anda mungkin juga menyukai