Dosen Pengampu:
Dr. H. Mustafa Hermanto. MM
Kelompok 7:
1. Tasya Audianti FP (B04218024)
2. Zulvan Alwi Ahmad (B04218027)
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih
banyak kekurangannya.
Penulis
Bab I
PENDAHULUAN
Suatu organisasi harus selalu berupaya untuk mrningkatkan keberhasilannya dalam
mencapai tujuan dan sasarannya , secara efektif dan efisien melalui kegiatan operasi
produksinya. Untuk ini dibutuhkan adanya desain operasi produksi yang tepat dan
berhasil. Dalam desain operasi produksi saat ini , akan di uraaikan apa yang harus
dilakukan oleh seorang perancang desainer produk , berupa barang atau jasa, dan alas an
mengapa dilakukan desain dan redesain, serta apa yang menjadi tujuan dari desain
produk.
Dalam bahasa desain operasi produksi, akan dicakup ppula penyeleksian proses dan
penyusunan tata-letak fasilitas atau facility layout serta analisis dan perencanaan lokasi
juga pengkajia sumber daya.umumnya sumber daya yang digunakan oleh suatu
organisasi dapat bersumber dari dalam maupun dari luar organisasi.
Desain produk berupa barang atau jasa bertujuan untuk mendukung keberhasilan
organisasi perusahaan dalam meningkatkan kemakmurannya. Demikian pula menetapkan
lokai organisasi perusahaan . Dalam perencanaa operasi prdouksi organisasi haruslah
ditujukan untk meningkatkan keberhasilan organisasi. Kberhasilan organisasi ini hanya
mungkin di dapat mealui tercapainya keunggulan bersaing. Terutama dalam peningkatan
efisiensi dan efektivitas organisasi. Dukungn keberhasian organisasi ini akan
meningkatkan keunggulan daya saingnya yang akan dicapai melalui peningkatan
efektivitas dan efesiensi dalam pengaturan tata-letak fasilitas dan pemanfaatan sumber
daya organisasi.
Bab II
PEMBAHASAN
A. Pengertian desain operasi produksi
Desain operasi produksi adalah bentuk upaya suatu organisasi untuk
meningkatkan keberhasilan dalam mencapai tujuan secara efektif dan
efisien.Desain produk menekankan perhatian utamanya pada hubungan timbal
balik yang melibatkan pertimbangan aspek teknis, fungsi, psikologi, dan
pasar.Oleh karena itu desain merupakan awal dari merencanakan proses atau
merancang produk dengan, menguji permintaan pasar yang kemudeian barulah
dimulai untuk menargetkan produk atau layanan untuk dikembangkan.
B. Desain produk berupa barang atau jasa
Produk adalah sesuatu yang dikelola agar mempunyai nilai, sehinga dapa
memberikan manfaat bagi yang menggunakannya. Pada umumnya produk terdiri
dari produk berupa barang dan berupa jasa.
Produk berupa barang merupakan sesuatu yang berbentuk, dapat disimpan, dan
dapat diperjualbelikan. Produk tersebut memiliki ciri-ciri berupa barang yang
dapat dipindah-pindahkan letak fasilitasnya, dapat ditentukan besaran biayanya,
aktivitas produksinya mudah diotomatisasi, dan lain-lain.
Produk berupa jasa merupakan sesuatu yang tidak berbentuk, tidak dapaat
disimpam, dan tidak dapat diperjualbelikan. Produk tersebut memiliki ciri-ciri
berupa kualitasnya sulit diukur, aktivitas penjualannya merupakan bagian dari
jasa, letak fasilitasnya penting, dan dibutuhkan untuk kontak bagi relasi
pelanggan.
C. Desain produk berupa barang
Produk yang ditawarkan suatu perusahaan jasa dapat berkisar dalam prosedur
medis. Dalam kaitan dengan pelayanan bidang medis ini, hanya meninggalkan
bekasbekas kecil, luka berupa goresan setelah proses pembedahan, seperti
pembedahan usus buntu. Terdapat pula bentuk-bentuk pelayanan, seperti salon
kecantikan, salon potong rambut dan cuci rambut dengan shampo. Di samping itu,
ada pula yang memberikan layanan tontonan, berupa bioskop dan pemutaran film
layar lebar. Jasa dapat dibedakan antara jasa yang dihasilkan dengan
menggunakan peralatan yang berteknologi, seperti komunikasi dan transportasi.
Jasa lainnya dihasilkan oleh tenaga manusia dengan menggunakan bahan dan alat,
seperti salon kecantikan dan potong rambuta Output jasa yang dihasilkan
termasuk di dalamnya proses penyediaan layanannya.
a) Kontak pelanggan
b) Intensitas tenaga kerja
c) Tren otomatisasi jasa
d) Matriks proses jasa
2. Proses Desain Produk jasa
Desain produk jasa merupakan suatu tindakan yang kritikal dalam
menghadapi tingkat persaingan yang tajam dalam bisnis jasa. Pelanggan
haruslah dapat dijaga perasaannya, sehingga dapat tetap tanggap atas
permintaannya akan jasa layanan yang diberikan. atas permintaannya akan
jasa layanan yang diberikan.
Desain jasa haruslah berfokus pada proses pertambahan nilai, menuju pada
penciptaan nilai pengalaman dari para pelanggan atau pengguna jasa itu.
Permasalahan yang harus disadari adalah bahwa jasa bukan saja tidak
berwujud bagi para pelanggannya, tetapi juga tidak berwujud terhadap
para pegawai internal perusahaan jasa itu. Dengan demikian, maka merek
jasa dapat merupakan peluang untuk menanamkan citra layanan jasa
perusahaan terhadap pelanggan dan pegawai perusahaan jasa itu.
3. Dukungan Desain Produk Jasa
Dukungan desain produk jasa yang baik, diberikan oleh penyiapan konsep
dari proses layanan jasa dan penyiapan ukuran performa mutu layanan
jasa. Konsep dari proses layanan jasa (Service process), dari Albrecht &
Zemke 1985) menekankan pada
hubungan segi tiga jasa (service triangle) dari empat unsur, yaitu:
a) Pelanggan (customer), yang menjadi pusat dari orientasi dalam
layanan jasa pelanggan (customer service).
b) Orang (people), yang merupakan sumber daya manusia dari suatu
perusahaan jasa.
c) Sistem, yang merupakan fasilitas dan prosedur yang digunakan.
d) Strategi yang merupakan kebijakan dasar dan tujuan yang ingin
dicapai, sebagai landasan panduan dalam penyampaian layanan
jasa.
4. Aplikasi Desain Produk Jasa
Contoh adalah peningkatan pelayanan pelanggan dari suatu perusahaan
penerbangan. Suatu perusahaan penerbangan yang berupaya untuk
mengurangi aktivitas layanan tiketnya dengan cara penghematan yang
hanya menggunakan satu tiket tunggal. Dengan demikian, diharapkan
akan dapat mengurangi besarnya pengeluaran biaya, terutama dalam
menghasilkan tiket tersebut. Biaya yang dapat dikurangi, antara lain biaya
tenaga kerja, biaya pencetakan tiket dan biaya yang berupa komisi untuk
agen perjalanan. Dengan sistem layanan tiket tersebut. Perusahaan akan
dapat melakukan penghematan, dan sekaligus meningkatkan layanan
pelanggan.
E. Pengembangan Produk (Product Development)