Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DESAIN OPERASI PRODUKSI


Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasi dan
Produksi

Dosen Pengampu:
Dr. H. Mustafa Hermanto. MM

Kelompok 7:
1. Tasya Audianti FP (B04218024)
2. Zulvan Alwi Ahmad (B04218027)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang " Desain Operasi Produksi". Sholawat dan
salam semoga tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkqn kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang
menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi


tugas Manajemen Operasi dan Produksi dengan judul " Desain Operasi Produksi ".
Disamping itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat
terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih
banyak kekurangannya.

Gresik , 05 November 2020

Penulis
Bab I
PENDAHULUAN
Suatu organisasi harus selalu berupaya untuk mrningkatkan keberhasilannya dalam
mencapai tujuan dan sasarannya , secara efektif dan efisien melalui kegiatan operasi
produksinya. Untuk ini dibutuhkan adanya desain operasi produksi yang tepat dan
berhasil. Dalam desain operasi produksi saat ini , akan di uraaikan apa yang harus
dilakukan oleh seorang perancang desainer produk , berupa barang atau jasa, dan alas an
mengapa dilakukan desain dan redesain, serta apa yang menjadi tujuan dari desain
produk.

Dalam bahasa desain operasi produksi, akan dicakup ppula penyeleksian proses dan
penyusunan tata-letak fasilitas atau facility layout serta analisis dan perencanaan lokasi
juga pengkajia sumber daya.umumnya sumber daya yang digunakan oleh suatu
organisasi dapat bersumber dari dalam maupun dari luar organisasi.

Desain produk berupa barang atau jasa bertujuan untuk mendukung keberhasilan
organisasi perusahaan dalam meningkatkan kemakmurannya. Demikian pula menetapkan
lokai organisasi perusahaan . Dalam perencanaa operasi prdouksi organisasi haruslah
ditujukan untk meningkatkan keberhasilan organisasi. Kberhasilan organisasi ini hanya
mungkin di dapat mealui tercapainya keunggulan bersaing. Terutama dalam peningkatan
efisiensi dan efektivitas organisasi. Dukungn keberhasian organisasi ini akan
meningkatkan keunggulan daya saingnya yang akan dicapai melalui peningkatan
efektivitas dan efesiensi dalam pengaturan tata-letak fasilitas dan pemanfaatan sumber
daya organisasi.
Bab II
PEMBAHASAN
A. Pengertian desain operasi produksi
Desain operasi produksi adalah bentuk upaya suatu organisasi untuk
meningkatkan keberhasilan dalam mencapai tujuan secara efektif dan
efisien.Desain produk menekankan perhatian utamanya pada hubungan timbal
balik yang melibatkan pertimbangan aspek teknis, fungsi, psikologi, dan
pasar.Oleh karena itu desain merupakan awal dari merencanakan proses atau
merancang produk dengan, menguji permintaan pasar yang kemudeian barulah
dimulai untuk menargetkan produk atau layanan untuk dikembangkan.
B. Desain produk berupa barang atau jasa
Produk adalah sesuatu yang dikelola agar mempunyai nilai, sehinga dapa
memberikan manfaat bagi yang menggunakannya. Pada umumnya produk terdiri
dari produk berupa barang dan berupa jasa.
Produk berupa barang merupakan sesuatu yang berbentuk, dapat disimpan, dan
dapat diperjualbelikan. Produk tersebut memiliki ciri-ciri berupa barang yang
dapat dipindah-pindahkan letak fasilitasnya, dapat ditentukan besaran biayanya,
aktivitas produksinya mudah diotomatisasi, dan lain-lain.
Produk berupa jasa merupakan sesuatu yang tidak berbentuk, tidak dapaat
disimpam, dan tidak dapat diperjualbelikan. Produk tersebut memiliki ciri-ciri
berupa kualitasnya sulit diukur, aktivitas penjualannya merupakan bagian dari
jasa, letak fasilitasnya penting, dan dibutuhkan untuk kontak bagi relasi
pelanggan.
C. Desain produk berupa barang

Tujuan daripada mendesain produk adalah untuk dapat dicapainya keberhasilan


dan kemakmuran suatu organisasi perusahaan. Dalam mencapai sebuah tujuan,
berbagai kegiatan dan tanggung jawab yang mempengaruhi bidang-bidang
fungsional sangat perlu diperhatikan. Kegiatan dan tanggung jawab itu seperti
a) Menterjemahkan keinginan dan kebutuhan pelanggan ke dalam
produk yang akan dibuat baik dalam operasi produksi maupun
pemasarannya.
b) Merumuskan kembali produk yang sekarang dalam pemasarannya
dan menjaring produk yang ada di pasar
c) Mrngembangkan produk baru baik dalam operasi produksi mapunu
dalam pemasaran
d) Memformulasikan sasaran dari desain atau redsain produk dalam
mutu atau kualitas dengan kaitannya untuk pemasaran dan operasi
produksi
e) Memfomulasikan sasaran biaya yang berkaitan dengan operai
produksi keuangan dan akuntansi.
f) Membangun dn menguji prototype yang terkait dengan operasi
produksi ,pemasaran dan teknik
g) Dokumen spesifikasi

Dorongan utama adanya desain produk adalah terdapatnya peluang dan


ancaman. Adapun beberapa faktor yang memunculkan desain produk
adalah

a) faktor ekonomi, yaitu terdapatnya permintaan yang rendah,


meningkatnya klaim atau tuntutan jaminan (garansi) dan
kebutuhan menurunkan biaya
b) factor sosial dan demografi, antara lain disebabkan oleh
meningkatnya umur bayi dan perubhan populasi
c) faktor politik, liabilitas dan legal, yang disebabkan oleh adanya
perubahan pemerintahan, isu keselamatan dan adanya peraturan-
peraturan baru.
d) factor persaingan, biaya dan ketersediaan, yang dihadapi dalam
bahan baku, komponen dan tenaga kerja
e) faktor teknologi, yang dicerminkan dalam komponen produk dan
proses
1. Proses desain produk
Dalam proses desain, hal-hal yang perlu digaris bawahi adalah bagaimana
mengerjakan dan menghasilkan suatu produk yang didesain dan bagaiman
proses menghasilkan produk itu.Tantangan yang sering dihadapi industri
manufaktur dalam proses desain produk adalah dapat cepatnya produk
masuk pasar dan mendapatkan pasar. Desain produk merupakan suatu
tindakan kritikal dalam menghadapi tingkat persaingan yang ketat. Untuk
mempertahankan dan meningkatkan permintaan di pasar, maka pelanggan
tetap harus dijaga perasaan. Peran dari fungsi desain akan meningkat
akibat tekanan dari masalah persaingan biaya dan adanya upaya yang
harus ditekankan pada kebutuhan untuk memeberikan nilai yang terbaik
bagi pelanggan.
2. Permasalahan dari desain produk
Fokus utama dari suatu desain produk adalah upaya pencapaian kepuasan
pelanggan. Di dalam desain produk terdapat banyak pertimbangan, di
antaranya adalah waktu, pengembangan dan biaya, serta hasil produk yang
berkualitas. Namun dalam mendesain produk hal yang paling utama
adalah kualitas produk. Kualitas adalah hal yang dianggap cukup baik
untuk diterapkan, sehingga menjadi norma. Bila tidak mencapai norma,
maka produk tersebut tidak memenuhi. Faktor-faktor lain yang
menjadikan dari sebuah permasalahan adalah faktor desain, faktor fungsi,
biaya, dan laba, faktor legal dan etika, serta faktor peraturan pemerintah.
Pada dasarnya desain , operasi produksi dn pemasaran harusnya dapat
menjaga eratnya hubungan kerja di antara ketiganya, terutama untuk setiap
informasi yang dapat digunakan bersama. Dan dalam hal ini perlu selalu
mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Disamping
factor-faktor di atas terdapat factor tambahan seperti permasalahan hukum
atau legal, dan pertimbangan etika, haruslah dipertahatikan karna akan
mempengaruhi fungsi desain.
3. Desain produk untuk pelanggan
Dalam pelaksanaan desain produk untuk pelanggan, hal yang perlu
dilakukan adalah bagaimana dan mengapa kegiatan desain itu dilakukan.
Sehingga akan dapat direfleksikan permasalahan desain dilihat dari
pandangan penggunanya. Dalam melakukan desain produk untuk
pelanggan, peran kualitas produk sangat penting, sehingga pelu
diperhatikan. Fungsi-fungsi tersebut berupa fungsi desain berupa
spesifikasi produk yang dicari dan fungsi kualitas atau mutu yaitu berupa
pemasaran dan teknik desain dan manufaktur atau pabrikan.
4. Desain Produk untuk Manufaktur dan assembling
Desain merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pendetailan
atas bahan-bahan, bentuk, dan toleransi bagian tertentu dari sebuah
produk. Desain merupakan suatu kegiatan yang dimulai dengan sketsa di
bagian perakitan. Adapun dua macam desain produk secara modern dan
desain produk secara tradisinonal. Desain yang didukung dengan bantuan
komputer disebut dengan Computer Aided Design (CAD) yang
merupakan desain produk modern. Sedangan desain yang
penggambarannya dilakukan untuk manufaktur atau pabrikan dan teknik
perakitan yang bertugas untuk mengoptimasikan proses menghasilkan
produk jadi.
5. Aplikasi Decision Trees untuk Desain Produk
Decision adalah keputusan, Trees berarti pohon. Decision Trees atau
pohon keputusan ini digunakan atas dasar dalam pembuatan produk baru.
Pohon keputusan akan dapat membantu dalam menganalisis serangkaian
keputusan dengan bermacam-macam hasil kajian yang diperoleh. Adapun
langkah-langkah menggunakan pohon keputusan:
a) Semua alternatif yang mungkin didapat dikumpulkan dan membuat
pernyataan yang mencakup keadaan yang akan dibuat di pohon
keputusan.
b) Hasil yang dicapai setelah yang terakhir dimasukkan dari cabang
pohon yang tepat.
c) Objektif dari keputusan adalah untuk menentukan besarnya nilai
yang diharapkan dari setiap rangkaian kegiatan. Dalam proses
penyelesaian keputusan dimulai dari akhir pohon yang terdapat
pada sisi kanan, kemudian lanjut ke pengerjaan sisi kiri. Lalu
dihitung nilai yang ada di setiap tahap, alternatif yang tidak baik
dapat dipangkas dari titik opsinya.
D. Desain produk berupa jasa

Produk yang ditawarkan suatu perusahaan jasa dapat berkisar dalam prosedur
medis. Dalam kaitan dengan pelayanan bidang medis ini, hanya meninggalkan
bekasbekas kecil, luka berupa goresan setelah proses pembedahan, seperti
pembedahan usus buntu. Terdapat pula bentuk-bentuk pelayanan, seperti salon
kecantikan, salon potong rambut dan cuci rambut dengan shampo. Di samping itu,
ada pula yang memberikan layanan tontonan, berupa bioskop dan pemutaran film
layar lebar. Jasa dapat dibedakan antara jasa yang dihasilkan dengan
menggunakan peralatan yang berteknologi, seperti komunikasi dan transportasi.
Jasa lainnya dihasilkan oleh tenaga manusia dengan menggunakan bahan dan alat,
seperti salon kecantikan dan potong rambuta Output jasa yang dihasilkan
termasuk di dalamnya proses penyediaan layanannya.

1. Pemahaman Tentang Produk Jasa


Jasa merupakan suatu output yang dihasilkan sebagai produk yang tidak
berbentuk, tetapi dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Terdapat
perbedaan antara produk jasa dan barang, produk jasa tidak dapat
disimpan sedangkan produk barang dapat disimpan. Selain itu, proses
produksi dan konsumsi dari produk jasa dilakukan berbarengan,
sedangkan proses produksi produk barang mendahului proses
konsumsinya. Jasa adalah sesuatu yang dihasilkan dan dikonsumsi secara
simultan. Oleh karena itu, suatu jasa tidak pernah ada kecuali karena
sudah nyata. produk jasa dapat digolongkan, antara lain:
a) Personel service yaitu berupa jasa pembantu rumah tangga,jasa
sopir dan jasa tukang cukur
b) Profesional service yaitu berupa jasa pengobatan, hokum, akuntan,
konsultan manajemen, pendidikan dan arsitek
c) Capital intensive service yaitu berupa air travel, hospital, angkutan
darat, angkutan laut dan perbankan
d) Mass service berupa retailing, wholeshale dan fast food
Selain itu, jasa juga dapat dibedakan, antara lain:
a) jasa yang diberikan dengan dasar peralatan seperti pencucian mobil
otomatis, dan jasa dengan dasar peran manusia , seperti jasa
akuntansi
b) Jasa dengan kehadiran klien seperti dokter bedah dan salon, dan
jasa yang tidak memerlukan kehadiran klien seperti service mobil
c) Jasa kebutuhan pribadi yaitu dokter , dan jasa kebutuhan bisnis
atau business service yaitu pengelola gedung

Proses teknologi jasa yang dibutuhkan

a) Kontak pelanggan
b) Intensitas tenaga kerja
c) Tren otomatisasi jasa
d) Matriks proses jasa
2. Proses Desain Produk jasa
Desain produk jasa merupakan suatu tindakan yang kritikal dalam
menghadapi tingkat persaingan yang tajam dalam bisnis jasa. Pelanggan
haruslah dapat dijaga perasaannya, sehingga dapat tetap tanggap atas
permintaannya akan jasa layanan yang diberikan. atas permintaannya akan
jasa layanan yang diberikan.
Desain jasa haruslah berfokus pada proses pertambahan nilai, menuju pada
penciptaan nilai pengalaman dari para pelanggan atau pengguna jasa itu.
Permasalahan yang harus disadari adalah bahwa jasa bukan saja tidak
berwujud bagi para pelanggannya, tetapi juga tidak berwujud terhadap
para pegawai internal perusahaan jasa itu. Dengan demikian, maka merek
jasa dapat merupakan peluang untuk menanamkan citra layanan jasa
perusahaan terhadap pelanggan dan pegawai perusahaan jasa itu.
3. Dukungan Desain Produk Jasa
Dukungan desain produk jasa yang baik, diberikan oleh penyiapan konsep
dari proses layanan jasa dan penyiapan ukuran performa mutu layanan
jasa. Konsep dari proses layanan jasa (Service process), dari Albrecht &
Zemke 1985) menekankan pada
hubungan segi tiga jasa (service triangle) dari empat unsur, yaitu:
a) Pelanggan (customer), yang menjadi pusat dari orientasi dalam
layanan jasa pelanggan (customer service).
b) Orang (people), yang merupakan sumber daya manusia dari suatu
perusahaan jasa.
c) Sistem, yang merupakan fasilitas dan prosedur yang digunakan.
d) Strategi yang merupakan kebijakan dasar dan tujuan yang ingin
dicapai, sebagai landasan panduan dalam penyampaian layanan
jasa.
4. Aplikasi Desain Produk Jasa
Contoh adalah peningkatan pelayanan pelanggan dari suatu perusahaan
penerbangan. Suatu perusahaan penerbangan yang berupaya untuk
mengurangi aktivitas layanan tiketnya dengan cara penghematan yang
hanya menggunakan satu tiket tunggal. Dengan demikian, diharapkan
akan dapat mengurangi besarnya pengeluaran biaya, terutama dalam
menghasilkan tiket tersebut. Biaya yang dapat dikurangi, antara lain biaya
tenaga kerja, biaya pencetakan tiket dan biaya yang berupa komisi untuk
agen perjalanan. Dengan sistem layanan tiket tersebut. Perusahaan akan
dapat melakukan penghematan, dan sekaligus meningkatkan layanan
pelanggan.
E. Pengembangan Produk (Product Development)

Setiap organisasi perusahaan akan selalu berupaya untuk menjaga kelangsungan


usahanya di pasar. Upaya itu dilakukan dengan selalu mengembangkan
produknya agar tetap dapat diminati para pelanggannya dan agar dapat
mempunyai keunggulan bersaingnya di pasar. Dengan demikian, suatu organisasi
perusahaan selalu berupaya untuk menindaklanjuti pengembangan produknya.
Hal ini menunjukkan bahwa keunggulan bersaing jangka panjang dari suatu
perusahaan, adalah tergantung dari keberhasilan organisasi meningkatkan
kapabilitas pengembangan produknya.

1. Pemahaman Tentang Pengembangan Produk


Pengembangan produk mencakup penciptaan sesuatu yang dibutuhkan
dalam memasarkan produk, meliputi pendanaan, pendistribusian, promosi,
dan pemberian Iayanan teknis. Produk haruslah dikembangkan, karena
produk itu akan mati di pasar, sehingga untuk itu harus dibenahi atau
disempurnakan agar pengguna atau pelanggan akan tetap menggunakan
atau membeli produk tersebut. Dengan penggantian dan penyempumaan
produknya, maka perusahaan itu haruslah selalu siap memikirkan
bagaimana membuat dan menghasilkan suatu produk baru. Dalam
menghasilkan produk baru, suatu perusahaan harus menyiapkan
serangkaian keputusan tentang pennyeleksian produk, perumusan tentang
produk dan perancangan atau desain produk-produk baru tersebut.
Diharapkan dengan produk baru itu akan dapat menggantikan produk lama
dan dengan demikian pcmikiran ini merupakan dasar untuk meletakkan
pertumbuhan yang berkelanjutan.
2. Proses Pengembangan Produk
Dalam pengembangan produk, terdapat suatu proses generik, yang
merupakan penggambaran langkah langkah dasar yang dibutuhkan dalam
melakukan desain suatu produk. Proses generik pengembangan produk ini
menunjukkan urutan langkah-langkah atau kegiatan dasar yang dilakukan
para pekerja suatu perusahaan. Dalam proses pengembangan produk,
terdapat enam fase, yaitu:
a) Fase 0: Perencanaan
b) Fase 1: Pengembangan Produk
c) Fase 2: Desain Tingkat Sistem
d) Fase 3: Detail atau Rician Desain
e) Fase 4: Pengetesan dan Pemurnian
f) Fase 5: Penyiapan atau Ramp-up Produksi
3. Menghasilkan Produk Baru (Generating New Products)
Suatu hal yang penting dari kemampuan organisasi perusahaan adalah
untuk dapat menawarkan penyerahan bermacam produk. Dalam hal ini,
pertimbangan waktu perusahaan untuk mengembangkan suatu produk
baru dan mengkonversi prosesnya ke dalam waktu untuk menyampaikan
penawaran produk baru. Bila hal ini tidak dipertimbangkan, maka
kemungkinan produk itu tidak lagi diterima pasar walaupun produk lama
telah dikembangkan. Dalam upaya untuk dapat menghasilkan suatu
produk baru. Organisasi perusahaan haruslah melakukan penseleksian
produk, perumusan produk dipilih dan mendesain produk baru yang
dipilih itu.
I. Pemahaman Arti Produk Baru
Dalam hal ini terdapat pemahaman tentang produk baru, yang mengartikan
sebagai produk yang sama sekali baru atau suatu yang baru terdapat di
dunia. Pentingnya suatu produk baru haruslah dilihat dengan hati-hati,
jangan sampai estimasi yang dilakukan dengan berlebih-lebihan.
II. Peluang Produk Baru
Terdapat beberapa peluang baru yang dapat dimanfaatkan oleh suatu
organisasi perusahaanam organisasi itu telah terbangun suatu struktur.
Struktur yang penting secara internal adalah kapabilitas, membuka
komunikasi denganmempunyai budaya organisasi yang inovatif,
kepemimpinan atau leadership yang kuat, dan punya insentif formal, dan
pelatihan. Perusahaan-perusahaan yang dapat memfokuskan pada peluang
produk baru tertentu, akan dapat berhasil secara energik dan
menguntungkanPerusahaan itu telah dapat memahami kesempatan yang
ada dari produk baru, yaitu:
a) Dapat memahami pelanggan yang mempunyai kebutuhan dan
keinginannya atas produk baru itu.
b) Terdapat perubahan atau perkembangan ekonomi yang
mempengaruhi peningkatan level kemakmuran masyarakat jangka
panjang.
c) Terdapat perubahan sosial dan demografi, seperti adanya
penurunan jumlah atau besarnya suatu keluarga.
d) Terdapat perubahan teknologi, seperti adanya perubahan telepon
seluler ke iPod.
e) Terdapat perubahan politik dan legal, seperti adanya perjanjian
baru dalam perdagangan, pengaturan baru tentang tarif dan
peraturan baru lainnya dari pemerintah.
III. Proses Produk Baru
Dalam upaya untuk menghasilkan produk baru, perlu diketahui bagaimana
produk itu dibuat. Proses ini merupakan kombinasi dari langkah langkah,
kegiatan-kegiatan, keputusan-keputusan dan sasaran, sehingga semuanya
tergabung ke dalam suatu produk baru yang diharapkan oleh suatu
organisasiperusahaan. Pada dasarnya, proses dari produk baru terdiri dari
lima fase kegiatan, Kelima fase itu, adalah:
a) Fase 1 : Pengidentifikasian Peluang dan Seleksi
b) Fase 2 : Menghasilkan Konsep
c) Fase 3: Evaluasi Konsep/Proyek
d) Fase 4: Pengembangan
 Pengembangan tugas-tugas teknikal
 Pengembangan tugas-tugas pemasaran
e) Fase 5: Peluncuran produk

Dalam proses produk baru, yang mendasar adalah bagaimana


memanfaatkan peluang menjadi arus keuntungan atau laba bagi suatu
organisasi perusahaan untuk suatu produk terdapat situasi atau keadaan
yang secara bergiliran sampai pada akhir produk itu. Evolusi produk yang
terjadi adalah menjadi suatu konsep siklus hidup atau life cycle yang
terkait dengan fase-fase dari proses produk baru,
Siklus itu harus dilalui untuk setiap fase, seperti :

a) Fase 1: Identifikasi Peluang


b) Fase 2: Generasi Konsep
c) Fase 3: Evaluasi Konsep/Proyek
d) Fase 4: Pengembangan
e) Fase 5: Peluncuran
4. Pengukuran (Measuring) Pengembangan Produk
Pada dasarnya arus pengembangan produk baru ke pasar adalah sangat
penting untuk menja ga daya saing organisasi perusahaan. Untuk menjaga
keberhasilan tersebut, perusahaan haruslah selalu tanggap terhadap adanya
perubahan kebutuhan pelanggan dan terdapatnya pergerakan dari para
pesaing. Kemampuan mengidentifikasi terdapatnya peluang dengan
sejumlah upaya pengembangan, dan usaha membawa produk baru dengan
proses yang cepat, adalah suatu persoalan yang kritikal. Di samping itu,
perusahaan harus juga dapat membawa produk baru kepasar dengan suatu
proses yang efisien. Hal ini karena sejumlah produk baru teknologi proses
yang baru, haruslah terus ditingkatkan pengembangannya. Ukuran
keberhasilan pengembangan produk baru, pada dasarnya dapat
dikategorikan ke dalam hubungannya dengan kecepatan dan frekuensi
kemampuan membawa produk baru ke pasar. dan kualitas dari produk
baru yang diperkenalkan. dapat disimpulkan bahwa perumusan kinerja
dari pengembangan produk baru adalah waktu, kualitas dan produktivitas
secara bersama-sama.
5. Analisis Ekonomi dari Proyek Pengembangan Produk
Dalam pengembangan produk baru adalah penting untuk mengingat
peranan analisis. Analisis ekonomi yang dilakukan untuk
pengembangan produk baru haruslah mencakup tiga faktor yang
diukur, untuk mengetahui implikasi positif atau negatif dari proyek.
Dalam merekomendasikan proyek pengembangan produk, haruslah
didasarkan pada model keuangan. Denganmodel keuangan, maka perlu
dibangun pemahaman implikasi dari proyek pengembangan produk
baru. Dalam hal ini, haruslah dibangun suatu dasar model keuangan
untuk dapat mengestimasi waktu besaran uang kas untuk masa depan.
Faktor yang mendasar dari suatu arus kas proyek pengembangan jenis
produk baru, adalah desain, pengetesan dan pemurnian sampai pada
biaya pelaksanaan pengembangan. Di samping itu, terdapat biaya
lainnya yang meliputi biaya pengerjaan produksi, biaya pemasaran dan
biaya dari dukungan lainnya, biaya produksi lainnya dan hasil
penerimaan penjualan. Model keuangan yang sering digunakan adalah
model yang sudah disederhanakan dengan hanya mencakup arus kas
utama, yang sering digunakan dalam praktek nyata. Perlu diketahui
bahwa model dan konseptual adalah identik dengan model yang lebih
kompleks.
F. Permasalahan Lain dari Desain Produk
Setiap organisasi perusahaan akan selalu berupaya untuk menjaga kelangsungan
usahanya di pasar. Upaya itu dilakukan dengan selalu mengembangkan
produknya agar tetap dapat diminati para pelanggannya dan agar dapat
mempunyai keunggulan bersaingnya di pasar. Dengan demikian, suatu organisasi
perusahaan selalu berupaya untuk menindaklanjuti pengembangan produknya.
Hal ini menunjukkan bahwa keunggulan bersaing jangka panjang dari suatu
perusahaan, adalah tergantung dari keberhasilan organisasi meningkatkan
kapabilitas pengembangan produknya.
1. Transisi ke Produksi
Manajemen operasi produksi harus membuat keputusan yang lebih
jauh untuk pengembangan dan produksi, atau menterminasi
gagasan tentang produk itu Satu darii seni manajemen modern
adalah mengetahui kapan mulai suatu produk bergerak dari
pengembangan ke produksi, dan pergerakan ini dikenal sebagai
transisi ke produksi. Seringnya terjadi konflik antara tim
pengembangan dan manajemen operasi produksi, karena
manajemen harus membuat keputusan yang lebih ditekankan pada
pengembangan atau produksi. Tugas manajer operasi adalah untuk
membuat transisi dari riset dan pengembangan atau R&D ke
produksi, tanpa adanya lapisan, ataupun adanya upaya yang dapat
selancar mungkin.
2. Permasalahan Manajemen Siklus Kehidupan Produk (Product Life
Cycle)
Suatu produk lahir atau diciptakan dan hidup berkembang dan
kemudian mati. Dalam mendalami operasi produksi, maka sangat
membantu untuk memikirkan siklus kehidupan produk (PLC),
yang terdiri dari empat tahap, yaitu tahap introduksi, tahap
pertumbuhan, tahap pematangan, dan tahap penurunan atau
penuaan.
Terdapat kesan dari banyak orang tentang peluncuran suatu produk
baru. Mereka melihat tentang peluncuran suatu produk baru,
adalah sebagai suatu pemberitahuan ke dunia nyata mengenai
berita adanya produk baru yang hebat. Bila demikian, maka secara
sederhana hal itu akan merupakan suatu siklus peluncuran adalah
suatu ekspansi pada tahap pengenalan yang biasa dari siklus
kehidupan produk.
Sebuah perusahaan haruslah selalu mengidentifikasi suatu produk
atau famili produk di dalam posisinya di siklus kehidupan produk
itu. Oleh karena itu, seorang manajer operasi produksi haruslah
dapat mempersiapkan opsstrategi dari produk yang harus
ditetapkan untuk suatu siklus kehidupan produk.
Bab III
KESIMPULAN
Strategi dalam pemilihan produk dan jasa dipakai untuk menjalani kelangsungan
hidup suatu perusahaan. Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan
desain produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat
disajikan pada konsumen. Dapat diperhatikan bahwa tidak selamanya produk yang dibuat
akan berhasil di pasaran. Manajer operasi harus menyadari adanya faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi dan dapat mengantisipasi segala perubahannya. Sistem
pengembangan dan penetapan produk tidak hanya menentukan keberhasilan produk
tetapi juga masa depan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai