Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI

FISIOLOGI MANUSIA
“DARAH I”
TANGGAL PRAKTIKUM : 19 oktober 2020

Kelompok 9

Penyusun :
Ketua : Muhammad Zidan Perdana (066119086)
Anggota : 1. Jilan Qothrunnada Fijri (066119078)
2. Alma aulia (066119085)

Dosen :

Dra. Moerfiah., M.Si


Nina Herlina.,S.Farm.,M.,Si

Asisten Dosen :
M. Rifqi Ariq

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
”DARAH I”

Muhammad Zidan Perdana (066119086)


Jilan Qothrunnada Fijri (066119078)
Alma Aulia (066119085)

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengenal bentuk sel
2. Menentukan waktu lisis darah
3. Menentukan larutan isotonic, hypertonic, hypotonic

II. HIPOTESIS
Darah merupakan cairan yang terdapatdalam tubuh manusia yang berfungsiuntuk mengangkut
oksigen yangdiperlukan oleh sel – sel di seluruhtubuh. Leukosit (sel darah putih)memiliki inti sel dan
memiliki bentuk bulat tidak beraturan. Untuk menentukanwaktu lisis darah, semakin tinggikonsentrasi
NaCl waktu lisis akansemakin lama. Dan pada larutanhipertonik darah akan menjadi mengkerut,
sehingga konsentrasisemakin tinggi dan semakin pekat kekeruhannya.

III. DASAR TEORI

Darah adalah jaringan hidup yang bersirkulasi mengelilingi seluruh tubuhdengan perantara
jaringan arteri, venadan kapilaris, yang membawa nutrisi,oksigen, antibodi, panas, elektrolit
danvitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darahmanusia terdiri atas plasma darah,globulus lemak,
substansi kimia(karbohidrat, protein dan hormon), dangas (oksigen, nitrogen dan karbondioksida).
Sedangkan plasma darahterdiri atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit
(platelet). Sel darah merah yang berukurankurang dari 6 µm dinamakan sel mikrosit dan yang
berukuran lebih dari normal (9µm - 12 µm) dinamakan sel makrosit.
Komposisi molekuler sel darah merahmenunjukkan bahwa lebih dariseparuhnya terdiri dari air
(60%) dan sisanya berbentuk substansi padat. Secara keseluruhan isi sel darah merahmerupakan
substansi koloidal yang homogen, sehingga sel ini bersifat elastis dan lunak. Sel darah merah dibatasi
oleh membran plasma yang bersifat semipermeable dan berfungsi untukmencegah agar koloid
yangdikandungnya tetap di dalam. Tekanan osmosis di luar sel darah merah haruslahsama dengan
tekanan di dalam sel darahmerah agar terdapat keseimbangan.Apabila sel darah merah dimasukkan
kedalam larutan hipertonis maka air dalam sel darah merah akan mengalir ke luaryang akan berakibat
bentuk sel darahmerah menjadi berkerut seperti berduri( sel burr ). Sebaliknya, apabila sel darahmerah
dimasukkan dalam larutan hipotonis, maka air akan masuk kedalam sel darah merah sehingga seldarah
merah menggembung sampaidapat pecah.
Peristiwa tersebut dinamakan hemolysis yang ditandaidengan merahnya larutan oleh
karenakeluarnya hemoglobin. Membran plasma pada sel darahmerah dapat mengalami
kerusakan,sehingga tidak dapat melakukan fungsi yang diembannya. Jenis kerusakan
dapat beraneka ragam, dapat karena tusukan,robek, putus, terkena senyawa kimia,dan sebagainya.
Membran plasma berfungsi untuk menyelubungi sebuah sel dan membatasi keberadaan sebuah sel,
juga memelihara perbedaan- perbedaan pokok antara isi sel dengan lingkungannya serta sebagai filter
untuk memilih dan memilah-milah bahan- bahan yang melintasinya dengan tetap memelihara
perbedaan kadar ion di luar dan di dalam sel.
Fragilitas eritrosit merupakan reaksi membrane eritrosit untuk melawan tekanan osmosis media
di sekelilingnya,untuk mengetahui berapa besar fragilitas atau daya tegang dinding eritrosit dapat
diketahui dengan menaruh eritrosit dalam berbagai larutan (biasanya NaCl) dengan tekanan osmosis
yang beragam. Konsentrasi larutan dengan tekanan osmosis tertentu akan memecah eritrosit, inilah
yang menunjukkan fragilitas eritrosit tersebut. Darah mengandung berjuta-juta eritrosit yang umurnya
tidak sama. Bila membran tidak kuat lagi menahan tekanan yang ada di dalam sel eritrosit itu sendiri,
maka sel akan pecah,akibatnya hemoglobin akan bebas kedalam medium sekelilingnya. Sebaliknya
bila eritrosit berada pada medium yang hipertonis, maka cairan eritrosit akan keluar menuju ke medium
luar eritrosit (plasma), akibatnya eritrosit akan keriput(krenasi). Keriput ini dapat dikembalikan dengan
cara menambahkan cairan isotonis ke dalam medium luar eritrosit.
Hemolisis adalah pecahnya membrane eritrosit, sehingga hemoglobin bebas kedalam medium
sekelilingnya (plasma).Kerusakan membran eritrosit dapat disebabkan oleh antara lain penambahan
larutan hipotonis, hipertonis dalam darah, penurunan tekanan permukaan membran eritrosit, zat/unsur
kimia tertentu, pemanasan dan pendinginan, rapuh karena ketuaan dalam sirkulasi darah dan lain-lain.
Apabila medium disekitar eritrosit menjadi hipotonis (karena penambahan larutan NaCl hipotonis)
medium tersebut (plasma danlarutan NaCl) akan masuk ke dalam eritrosit melalui membran yang
bersifat semipermiabel dan menyebabkan seleritrosit menggembung.
IV. PROSEDUR KERJA
4.1 Alat
1. Cover glass
2. Mikroskop
3. Objek glass
4. Tabung reaksi
4.2 Bahan
1. Darah kelinci
2. Darah praktikan
3. NaCl fisiologis
4.3 Cara Kerja
 Mengenal bentuk sel
1. Dibersihkan objek glass dan penutupnya menggunakan alcohol dan kertas saring. Diteteskan larutan
fisiologis sebanyak 1-2 tetes.
2. Dibersihkan ujung jari manis dari orang percobaan dengan alcohol kemudian ditusuk dengan lanset.
3. Diteteskan darah sebanyak 1 tetes larutan fisiologis pada objek glass.
4. Dicampurkan keduanya dengan pengaduk glass kemudian tutup dengan cover glass, lalu diamati
dibawah mikroskop. Diperhatikan bentuk dan ukuran sel darah merah dan sel darah putih, granula
dan inti pada sel darah putih.
 Menetapkan waktu lisis darah
1. Diatur 8 tabung reaksi dirak dan ditandai sesuai dengan larutan yan akan dimasukkan di dalamnya.
Dimasukkan ke dalam tabung 2 ml larutan NaCl 5%, 2%, 0,9% 0,6%, 0,4%, 0,2%, aquadest dan
larutan sabun.
2. Ditambahkan 2 tetes darah (darah kelinci yang sudah diberi Na Sitrat) pada masing-masing tabung
reaksi dan dicampur perlahanlahan dengan cara digoyangkan tabungnya. Dijalankan stopwatch
pada saat meneteskan darah ke dalam tabung.
3. Dicatat waktu lisis darah. Untuk mengetahui akhir lisis, dihentikan stopwatch pada saat larutan
dalam tabung sudah bening.
 Menetapkan larutan isotonik, hipotonik dan hipertonik
1. Diteteskan 1-2 tetes larutan NaCl 5%, 0,9% dan 0,4% secara terpisah pada objek glass yang bersih.
2. Ditambahkan sel darah dengan cara mengambil sedikit darah dengan tusuk gigi.
3. Diamati dibawah mikroskop, bandingkan ukuran selnya.
4. Tentukan nama larutan yang isotonik, hipertonik dan hipotonik.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Pengamatan

Konsentrasi Pengamatan makroskopis Pengamatan mikroskopis


NaCl Warna Kekruhan Bentuk sel Kerapatan sel

B. Pembahasan

VI. KESIMPULAN

VII. DAFTAR PUSTAKA


Campbell. 2012. Biologi. Jakarta:Erlangga.
Cunningham JG,BG klein. 2007.Textbook of Veterinary Physiology 4th Edition. St. Louist, Missouri:
SaundersElsevier.
Ganong, William F. 1995.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 14,Jakarta :EGC.
Guyton, Arthur C. 2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai