Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SAHRUL

NIM : 220200018
materi: Hakikat Manusia dlm Pandangan Islam.

Penyebutan Manusia dlm Al Qur'an ada empat (4):

1. Al- Insan

2. Al- Basyar

3. Bani Adam (Dzurriyat Adam)

4. An-Nas.

Apa pengertian dr ke- empat istilah Manusia tersebut?.

Peny :

1. Kata al-ins atau al-insan disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 65 kali, kata
al-ins senantiasa dipertentangkan dengan al-jinn (jin), yakni sejenis
makhluk halus yang tidak bersifat materi yang hidup diluar alam
manusia, dan tidak tunduk kepada hukum alam kehidupan manusia
sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an sebagai makhluk
diciptakan dari api. Makhluk yang membangkang tatkala diperintahkan
untuk bersujud kepada Adam.
Kata al-insan bukan berarti basyar dan bukan juga dalam pengertian al-
ins. Dalam pemakaian Al-Qur’an, mengandung pengertian makhluk
mukallaf (yang dibebani tanggung jawab) mengemban amanah Allah
untuk menjadi khalifah dalam rangka memakmurkan bumi. Al-insan
sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Alaq adalah mengandung
pengertian sebagai makhluk yang diciptakan dari segumpal darah,
makhluk yang mulia sebab memiliki ilmu, dan makhluk yang melampaui
batas karena telah merasa puas dengan apa yang ia miliki.
2. Menurut M. Quraish Shihab, kata basyar terambil dari akar kata yang
bermakna penampakan sesuatu dengan baik dan indah. Dari akar
kata yang sama lahir kata basyarah yang berarti kulit. Al-Qur’an
menggunakan kata basyar sebanyak 36 kali dalam bentuk tunggal
dan sekali dalam bentuk mutsanna untuk menunjuk manusia dari
sudut lahiriahnya serta persamaannya dengan manusia seluruhnya.
Dengan demikian, kata basyar dalam Al-Qur’an menunjuk pada
dimensi material manusia yang suka makan, minum, tidur, dan jalan-
jalan. Dari makna ini lantas lahir makna-makna lain yang lebih
memperkaya definisi manusia. Dari akar kata  basyar lahir makna
bahwa proses penciptaan manusia terjadi secara bertahap sehingga
mencapai tahap kedewasaan.

3. Istilah Bani Adam menunjukkan bahwa seluruh manusia


adalah anak dari manusia ciptaan Allah yang pertama yang
bernama Adam[11].
 “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan
anak-anak Adam dari sulbi mereka.. “ (QS. Al- A’raf, 7: 172

Juga dalam firman-Nya:

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh


syaitan sebagaimana ia Telah mengeluarkan kedua ibu
bapamu dari surga.. (QS. Al A’raaf, 7: 27)

4. Dalam konsep an-naas pada umumnya dihubungkan dengan


fungsi manusia sebagai makhluk sosial (Jalaluddin, 2003: 24).
Tentunya sebagai makhluk sosial manusia harus
mengutamakan keharmonisan bermasyarakat. Manusia harus
hidup sosial artinya tidak boleh sendiri-sendiri Karena manusia
tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain di sekitarnya.
Jika kita kembali ke asal mula terjadinya manusia yang
bermula dari pasangan laki-laki dan wanita (Adam dan Hawa),
dan berkembang menjadi masyarakat dengan kata lain adanya
pengakuan terhadap spesis di dunia ini, menunjukkan bahwa
manusia harus hidup bersaudara dan tidak boleh saling
menjatuhkan. Secara sederhana, inilah sebenarnya fungsi
manusia dalam konsep an-naas.

Anda mungkin juga menyukai