Anda di halaman 1dari 6

PENENTUAN KOS PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

NAMA KELOMPOK 6:
1. Allya Wafirotun Naimah (042088537)
2. Wiwit Puspitasari (042091162)
3. Wahyu Hidayat (042091187)

Kb 1
AKUNTANSI PRODUK BERSAMA
A. Definisi Kos Bersama dan Kos Bergabung
Kos bersama (Joint Cost) dan kos bergabung (Common Cost) acapkali menimbulkan
kebingungan. Kos produk bersama (Joint Cost) adalah kos yang dikeluarkan sejak saat awal
bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitas. Kos
bergabung (Common Cost) adalah kos overhead bersama (Joint Overhead Cost) yang harus
dialokasikan keberbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya
berdasarkan pesanan maupun perusahaan yang kegiatan produksinya dilakukan dilakukan secara
massa.
No Kos Bergabung ( Common) Kos Bersama (Joint)
1. Overhead Bahan baku, tenaga kerja & Overhead
2. Dapat ditelusuri keproduk Tidak dapat ditelusuri keproduk
3. Common product, by product Joint product, co product, by product

Produk bersama (Joint product) adalah dua produk atau lebih yang dihasilkan dari
serangkaian proses produksi yang sama. Produk bergabung dihasilkan dari proses produksi yang
berbeda, terutama kos utamanya (bahan baku dan tenaga kerja), tetapi menggunakan overhead
secara bersama-sama, atau dengan kata lain menggunakan peralatan produksi yang sama. Baik
dari produk bergabung maupun produk bersama dapat dihasilkan produk sampingan (by
product). Produk sampingan (by product) adalah satu produk atau lebih yang merupakan hasil
sampingan dari produk utama.
Perbedaan antara produk utama dengan produk sampingan didasarkan pada kriteria nilai jual
produk tersebut. Kriteria nilai tersebut memungkinkan produk yang ada pada suatu saat
diperlakukan sebagai produk sampingan, dan pada saat lain dapat menjadi produk utama, atau
sebaliknya. Produk sekutu (co-product) adalah dua produk atau lebih yang diproduksi pada
waktu yang bersamaan, tetapi tidak dari kegiatan pengolahan yang sama atau tidak berasal dari
bahan baku yang sama.

B. Karakteristik Produk Bersama, Produk Sekutu, dan Produk Sampingan


1. Produk utama yang dihasilkanproduk bersama dan produk sekutu merupakan tujuan utama
pengolahan produk, sedangkan produk sampingan bukan merupakan tujuan utama
pengolahan produk
2. Harga jual produk bersama/ produk sekutu relatif tinggi dibandingkan dengan produk
sampingan
3. Dalam pengolahan produk bersama tidak dapat dihindari untuk tidak menghasilkan produk
tertentu. Sedangkan produk sekutu dapat dihindari untuk tidak menghasilkan produk tertentu.

C. Akuntansi Produk Bersama (Joint Product)


Masalah akuntansi kos bersama adalah penentuan proporsi total kos produksi (yang dikeluarkan
sejenak bahan baku diolah sampai dengan saat produk-produk dapat dipisahkan identitasnya)
yang dibebankan kepada berbagai macam produk bersama (Joint Product).
Metode Pengalokasian Biaya

1. Metode nilai jual relatif


2. Metode harga jual hipotesis
3. Metode satuan fisik
4. Metode rata-rata kos persatuan
5. Metode rata-rata timbang

a. Metode Nilai Jual Relatif


Metode ini banyak digunakan untuk mengalokasikan kos bersama kepada produk bersama.
Dasar pemikiran metode ini adalah bahwa harga jual suatu produk merupakan perwujudan
kos-kos yang dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut. Oleh karena itu, menurut metode
ini, cara yang logis untuk mengalokasikan kos bersama adalah berdasarkan pada nilai jual
relative setiap produk bersama yang dihasilkan (harga jual diketahui).
b. Metode Harga Jual Hipotesis
Variasi penggunaan metode nilai jual relative kita dapati bila satu atau beberapa produk
bersama memerlukan kos pengolahan tambahan setelah saat terpisah (split-off).
c. Metode Satuan Fisik
Metode satuan fisik mencoba menentukan harga pokok produk bersama sesuai dengan
manfaat yang ditentukan oleh setiap produk akhir. Dalam metode kos ini, kos bersama
dialokasikan kepada produk atas dasar koefisien fisik, yaitu kuantitas bahan baku yang
terdapat dalam setiap produk. Koefisien fisik ini dinyatakan dalam satuan berat, volume, atau
ukuran yang lain.
d. Metode Rata-Rata Kos Per Satuan
Metode ini hanya dapat digunakan bila produk bersama yang dihasilkan diaukur dalam satuan
yang sama. Pada umumnya metode ini digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan
beberapa macam produk yang sama dari satu proses bersama, tetapi mutunya beralainan.
e. Metode Rata-Rata Tertimbang
Jika dalam metode rata-rata kos per satuan dasar yang dipakai dalam mengalokasikan kos
bersamaadalah kuantitas produksi maka dalam metode rata-rata tertimbang kuantitas produksi
ini dikalikan dahulu dengan angka penimbang dan hasil kalinya baru dipakai sebagai dasar
alokasi. Penentuan angka penimbang untuk tiap-tiap produk didasarkan pada : jumlah bahan
yang dipakai, sulitnya pembuatan produk, waktu yang dikonsumsi, dan pembedaan jenis
tenaga kerja yang dipakai untuk setiap jenis produk yang dihasilkan.

D. Kos Bersama dan Keputusan Manajemen


Dari apa yang telah diuraikan di awal berbagai metode alokasi kos bersama ke berbagai
macam produk, jelas tampak bahwa dasar yang dipakai untuk alokasi tidak menggambarkan
aliran kos bersama tersebut ke dalam tiap-tiap jenis produk. Oleh karena itu, sekali lagi perlu
diperhatikan bahwa tujuan alokasi kos bersama adalah untuk memperhitungkan laba. Tujuannya
adalah agar dapat diketahui berapa kontribusi masing-masing produk sama terhadap seluruh laba
yang diperoleh perusahaan.
AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN
A. AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN (BY PRODUCT)
Dalam produk sampingan, titik berat pembahasan adalah bagaimana memperlakukan
pendapatan penjualan produk sampingan tersebut. Alokasi kos bersama kepada produk utama
dan produk sampingan relatif rendah bila dibandingkan dengan produk utama. Meskipun
demikian, ada beberapa metode untuk mengalokasikan kos bersama kepada produk utama dan
produk sampingan. Metode akuntansi yang digunakan untuk memperlakukan produk sampingan
dibagi menjadi dua golongan:
Pertama, metode-metode yang tidak mencoba menghitung kos produk sampingan atau
persediaannya, tetapi memperlakukan pendapatan penjualan produk sampingan sebagai
pendapatan atau pengurang kos produksi. Metode ini biasa disebut metode-metode tanpa harga
pokok (non-cost methods).
Kedua, metode-metode yang mencoba mengalokasikan sebagian kos bersama kepada
produk sampingan dan menentukan harga pokok persediaan produk atas dasar kos yang
dialokasikan tersebut. Metode ini dikenal dengan metode-metode harga pokok (cost method).
1. Metode-metode Tanpa Kos
Metodr tanpa kos terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu Pendapatan Kotor (Gross Revenue)
dan Pendapatan Bersih (Net Revenue). Kedua klasifikasi tersebut hampir sama dan dapat
ditampilkan dengan perbedaan. Berikut ini diuraikan beberapa metode perlakuan terhadap
Pendapatan Penjualan Produk Sampingan, yaitu:
a. Diperlakukan sebagai penghasilan diluar usaha
Dalam metode ini pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk sampingan dikurangi
dengan penjualan returnya dicatat dalam rekening "Pendapatan Penjualan Produk Sampingan"
dan pada akhir periode akuntansi ditutup ke rekening laba rugi. Rekening pendapatan penjualan
produk sampingan dicantumkan dalam laporan laba rugi dalam kelompok penghasilan luar biasa
(other income).
Modul hal. 7.21
Ilustrasi 7.6
Tabel 7.11

b. Diperlakukan sebagai tambahan pendapatan penjualan produk utama


Dalam metode ini tidak diadakan alokasi kos bersama seperti halnya dengan metode
pertama. Metode ini merupakan variasi dari metode pertama. Semua kos dikurangkan dari
pendapatan penjualan semua produk (baik produk utama maupun produk sampingan) untuk
mendapatkan laba bruto.
c. Diperlakukan sebagai pengurang harga pokok penjualan
Dalam metode ini pendapatan penjualan produk sampingan dikurangkan dari harga pokok
penjualan sehingga menghasilkan laba bruto. Laba bersih sebelum pajak besarnya tetap sama.
d. Diperlakukan sebagai pengurang total kos produksi
Pendapatan penjualan produk sampingan dikurangkan dari total kos produksi sehingga
produksi turun. Hal ini menyebabkan kos produksi per satuan turun sehingga harga pokok
sediaan produk akhir turun. Akibat selanjutnya, perubahan pada besaran laba yang diperoleh
perusahaan karena nilai kos terjual menjadi lebih tinggi.
Perhitungan laba rugi disajikan dalam
Modul hal. 7.23
Tabel 7.12
Ilustrasi 7.7

2. Metode kos
Pada pendekatan ini, produk sampingan dibebani kos produksi. Ada dua metode
pembebanan (alokasi) kos bersama ke produk sampingan, yaitu:
a. Metode nilai pasar atau reversal cost method
Pada metode nilai pasar ini yang dikurangkan adalah taksiran nilai pasar produk sampingan.
Metode ini mencoba menaksir kos produk sampingan dengan titik tolak dari nilai pasarnya.
Dengan kata lain, metode ini menghitung secara mundur (reversal), yaitu dari harga jual
dikurangi taksiran laba, biaya operasional, dan kos produksi.
Modul hal. 7.25
Tabel 7.14
Ilustrasi 7.8

b. Metode kos pengganti (replacement cost method)


Metode kos pengganti biasanya digunakan dalam perusahaan yang produk sampingannya
dipakai sendiri dalam pabrik sebagai bahan baku atau bahan penolong. Kos yang diperhitungkan
dalam produk sampingan adalah sebesar harga beli atau kos pengganti (replacement cost) yang
berlaku di pasar. Jumlah ini kemudian di kreditkan pada rekening barang dalam proses untuk
komponen kos bahan baku sehingga mengurangi kos produksi utama.
Modul hal. 7.26
Tabel 7.15
Ilustrasi 7.9

Anda mungkin juga menyukai