TINJAUAN KASUS
Pada bab ini penulis akan menguraikan asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi,
di jln. Pramuka Sari 3 Rt 10 / 07, Rawa Sari Jakarta Pusat.yang dilaksanakan dari
tanggal 21 Mei sampai dengan 30 Juli 2008 dengan menggunakan pendekatan proses
A. Pengkajian
a. Identitas keluarga :
Nama Kepala Keluarga: Ny.M, usia 61 tahun, tidak sekolah, pekerjaan IRT, Alamat jln.
Komposisi Keluarga
Hub
No Nama Kelamin Umur Pendidikan Pekerjaan
Dg KK
1. Tn. M L Ayah 86 tahun - -
2 Tn. Y L Anak 34 tahun STM Bengkel
3 Tn. H L Anak 30 tahun SMP Bengkel
4 Ny. Y P Anak 27 tahun SD IRT
5 Tn. T L Anak 23 tahun SMA Belum kerja
6 Tn. S L Menantu 35 tahun SMP Bengkel
7 An. R P Cucu 7 tahun - -
8 An.R P Cucu 1 tahun - -
34
b. Genogram
86
Gastritis
48 45 36
61 62
Hipertensi
34 30 23
35 27
727 1
Keterangan :
: Klien
: Laki-laki
: Hubungan
: Perempua Perkawina
n n
: Meninggal
: Tinggal 1 rumah
35
Berdasarkan genogram diatas, tidak didapatkan riwayat penyakit keturunan seperti DM,
dengan tipe keluarga extended family dimana dalam satu rumah tinggal ayah, anak,
yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia, keluarga Ny. M tidak memiliki
tidak ada perbedaan agama dalam keluarga Ny. M, tidak ada kepercayaan yang
untuk biaya makan sehari-hari saja. Keluarga tidak mempunyai tabungan, keluarga
kadang – kadang mendapatkan bantuan biaya dari anak - anaknya yang mengelola
1). Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarg Ny. M berada pada tahap
anak dewasa dimana anak pertama berusia 38 tahun telah meninggalkan rumah,
dengan tugas menata kembali fasilitas dan sumber, penataan tanggung jawab
36
antar anak, mempertahankan komunikasi terbuka,melepaskananak dan
mendapatkan menantu.
mengatakan baru mengetahui mderita penyakit hipertensi saat dikaji, tetapi belum
tahu mulai dari pengertian serta penyebab. Ibu M tidak mengetahui akibat dari
makan ikan asin dan jarang berolah raga.Ibu.M sudah cukup bisa memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada dengan berobat ke Puskesmas tetapi jika keluhanya
yang lalu pernah dirawat karena menderita penyakit jantung. Saat ini Tn. M
mengatakan sering nyeri perut jika terlambat makan, makan tidak teratur dan malas
makan, Tn. M tidak mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara
pencegahan dan perawatan maag. Tn. M apabila sakit maagnya kambuh minum obat
warung ( promag )
2. Lingkungan
Tidak ada pekarangan rumah, status rumah milik sendiri, atap rumah dari genteng,
ventilasi rumah ada, kurang dari 10 % luas lantai dan cahaya dapat masuk ke dalam
rumah pada pagi, siang dan sore hari. Penerangan dalam rumah menggunakan listrik,
lantai terbuat dari ubin, kondisi kebersihan rumah secara menyeluruh rapi dan bersih,
37
hanyapenataan kurang tersusu kuran rapi, lantai disapu 2 x sehari, dipel 1 x sehari,
keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah di9depan rumah dan tertutup, dan
diambil oleh petugas kebersihan. Sumber air yang digunakan oleh keluarga adalah
pompa listrik, baik untuk mandi, mencuci, maupun memasak. Sumber air minum
yaitu air pompa listrik yang dimasak terlebih dahulu. Keluarga mempunyai WC,
dengan jenis jamban leher angsa, jarak sumber air dengan tempat penampungan tinja
< 10 meter. Keluarga tidak mempunyai saluran pembuangan air limbah air kotor
langsung dialirkan ke got, kondisi got bersih dan mengalir dengan lancar, sering
arisan. Ada fasilitas kesehatan yaitu puskesmas. Keluarga tidak manfaatkan fasilitas
tersebut. Jarak puskesmas dengan rumah dapat dijangkau oleh keluarga dengan jalan
b. Denah rumah
Keterangan
A Skala : 1 : 100
A. Ruang tamu
B. Kamar tidur
C. Dapur
B
Rawa Sari penduduknya padat, jarak antara tetangga saling berdekatan dan
38
menengah kebawah. Rata-rata bekerja sebagai pedagang dan buruh, dalam
didaerah tersebut sejak kecil ± 50 tahun dan sudah menetap. Perkumpulan keluarga
07, Rawa Sari sudah cukup baik. Bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga atau
tetangganya menyarankan untuk berobat, keluarga tampak terlihat akrab serta saling
3. Struktur keluarga
arah yang mengambil keputusan dalam keluarga yang lain, yang mengambil
anak, menantu dan cucunya. Ny. M sebagai pengambil keputusan dan pengatur
keuangan keluarga. Jika ada anggota keluarga yang sakit, semua anggota keluarga
39
c. Struktur peran : Ny. M sebagai kepala rumah tangga dan bekerja
sebagai tukang cuci, merawat Bapak, anak dan cucunya serta sebagai ibu rumah
tangga yang mempunyai peran dalam mengurus rumah tangga dan ikut mencari
d. Nilai dan norma budaya : Nilai dan Norma budaya yang dianut
oleh keluarga adalah Betawi dalam keluarga Ny. M tidak ada nilai-nilai kepercayaan
dan kebudayaan yang bertentangan dengan kesehatan. Tidak ada konflik yang
menonjol dalam keluarga Ny. M mendukung apapun yang dilakukan untuk keluarga
4. Fungsi Keluarga
M sesuai dengan kemampuannya tetapi Bpk. M kadang susah diatur apabila ada
anggota keluargayang sakit anggota keluarga yang lain menganjurkan untuk berobat
membesarkan anaknya dengan cinta kasih danpenuh perhatian, saat ini Ny. M sudah
mengalami menaupose.
40
5. Stress dan koping keluarga
pendek Ny. M mempunyai beban untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari dengan
jumlah anggota 8 orang tetapi kadang – kadang dibantu oleh anaknya yang sudah
bekerja. Stressor jangka panjang : Ny. M ingin anak terakhir cepat mendapatkan
Ny. M selalu memberi dukungan kepada anggota yang lainnya Jika ada masalah
dengan baik.
ada pertengakaran.
masalah keluarga keluarga selalu berada pada hal-hal yang positif yang merugikan
diri sendiri maupun orang lain dan tidak pernah merepotkan tetangga.
e. Pemeriksaan fisik
36oC, TB 153 cm, BB 56 kg, rambut pendek, bersih, tidak rontok, tidak ada luka,
tidak ada gatal-gatal/luka, kelopak mata tidak ptosis, tidak peradangan, tidak
41
menggunakan kaca mata, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, fungsi
pendengaran baik, tidak ada serumen, tidak ada nyeri pada telinga, tidak ada
kelainan pada telinga, hidung tidak ada sumbatan dan sekret, tidak ada kelainan
bentuk, gigi bersih, gosok gigi 2 x sehari setiap mandi, gigi tidak caries.
Payudara tidak ada pembesaran, bunyi jantung I dan II normal, murmur (-),
ronchi (-), whezing (-), ektremitas tidak ada kelainan bentuk baik atas maupun
Kesimpulan : Hypertensi.
2). Tn. M (86 tahun), TD 140/70 mmHg, N 80 x/mnt, RR : 20 x/mnt, SH: 36 oC, TB
155 cm, BB 53 kg, rambut pendek, bersih, tidak rontok, tidak ada luka, tidak ada
tidak ada serumen, tidak ada nyeri pada telinga, tidak ada kelainan pada telinga,
hidung tidak ada pilek, tidak ada sumbatan dan sekret, mulut bersih, tidak
stomatitis, gigi tidak caries, gosok gigi 2 x setiap mandi. Pada Abdomen ada
nyeri tekan, tidak ada asites, tidak ada pembesaran payudara, perut tidak
kembung, bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), ronchi (-), whezing (-),
Pada Abdomen ada nyeri tekan, tidak ada asites, bising usus (+), ektremitas
Kesimpulan : gastritis
36oC, , rambut pendek, bersih, tidak rontok, tidak ada luka, tidak ada gatal-
gatal/luka, kelopak mata tidak ptosis, tidak peradangan, tidak menggunakan kaca
42
mata, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, fungsi pendengaran baik, tidak ada
serumen, tidak ada nyeri pada telinga, tidak ada kelainan pada telinga, hidung
tidak ada sumbatan dan sekret, tidak ada kelainan bentuk, gigi bersih, gosok gigi
2 x sehari setiap mandi, gigi tidak caries. Payudara tidak ada pembesaran, bunyi
jantung I dan II normal, murmur (-), ronchi (-), whezing (-), ektremitas tidak ada
kelainan bentuk baik atas maupun bawah. Pada Abdomen tidak ada asites,
Kesimpulan : sehat
4). An. R ( 1 tahun ) N : 90 x/mn, RR : 24 x / mnt, kulit tidak ada kelainan, tidak ada
luka dan gatal. kelopak mata tidak ptosis, tidak peradangan, tidak menggunakan
tidak ada serumen, tidak ada nyeri pada telinga, tidak ada kelainan pada telinga,
hidung tidak ada pilek, tidak ada sumbatan dan sekret, mulut bersih, tidak
stomatitis, gigi tidak caries, gosok gigi 2 x setiap mandi. Pada Abdomen ada
nyeri tekan, tidak ada asites, tidak ada pembesaran payudara, perut tidak
kembung, bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), ronchi (-), whezing (-),
Pada Abdomen ada nyeri tekan, tidak ada asites, bising usus (+), ektremitas
Kesimpulan : sehat.
43
Harapan keluarga terhadap kesehatan, keluarga sangat senang dengan kehadiran
perawat dan beharap bisa memberikan informasi tentang masalah kesehatan dan
dapat membantu pengobatan dan perawatan terhadap penyakit hipertensi dan maag
Pada saat pengkajian Ny. M mengatakan baru mengetahui bahwa dirinya menderita
penyakit hipertensi saat dikaji tetapi belum tahu mulai dari pengertian serta
kepala sering pusing. Ibu.M mengatakan suka makan ikan asin dan jarang berolah
raga. Ibu.M sudah cukup bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada deengan
kesehatan dapat dijangkau oleh keluarga dengan jalan kaki. TTV T : 140 / 90
Saat ini Tn. M mengatakan sering nyeri perut jika terlambat makan, makan tidak
teratur dan malas makan, Tn. M tidak mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan
gejala serta cara pencegahan dan perawatan maag. Tn. M apabila sakit maagnya
kambuh minum obat warung ( promag ) 155 cm, BB 53 kg, Abdomen nyeri tekan
( daerah ului hati ), tidak ada asites, tidak kembung, bising usus 15 x/mnt.
8. Analisis Data
44
Setelah data dikunpulkan, selanjutnya data tersebut dianalisa dengan menentukan
No Data Diagnosa
Keperawatan
1. Data Subyektif : Gangguan perfusi
ikan asin dan jarang berolah raga. Ibu.M sudah merawat anggota
Data Obyektif :
Data Subyektif :
45
Tn. M apabila sakit maagnya kambuh minum obat khususnya Tn. M
ketidakmampuan
keluarga dalam
Abdomen nyeri tekan ( daerah ului hati ), tidak ada keluarga dengan maag
B. Diagnosa Keperawatan
Dari hasil analisa data diatas teridentifikasi diagnosa keperawatan sebagai berikut :
dengan hipertensi.
2. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pda keluarga Ny. M
C. Penapisan Masalah
46
1. Gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Ny. M khususnya Ny. M
dengan hipertensi.
3. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Hipertensi yang dialami oleh Ny. M
perawatan.
47
ditangani.
Total Skor 3
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Ny. M khususnya
3. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Masalah dapat di cegah bila keluarga
anggota keluarga.
48
Total Skor 2 2/3
Setelah dilakukan penapisan maka prioritas diagnosa keperawatan pada keluarga Ny. M
sebagai berikut :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pda keluarga Ny. M khususnya
2. Risiko gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Ny. M khususnya Ny.
49
Kriteria : Respon verbal.
Standar : Hipertensi adalah tekanan darah yang lebih dari 140/90 mmhg
yaitu ringan ( 140 / 90 – 159 / 99 mmHg ), sedang ( 160 / 100 – 179 / 109 mmHg ),
Perencanaan
gejala hipertensi dengan menggunakan lembar balik, persiapan materi dan leaflet
makanan dan keturunan. Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 6 tanda dan gejala
c. Memberikan pujian kepada keluarga atas jawaban yang diberikan. Respon : Ny. M
tampak tersenyum.
50
Evaluasi 26 Mei 2008
S: Ny. M mengatakan paham dan mengerti tentang penyebab dan tanda gejala
lebih dari 140 / 90 mmHg. Penyebab hipertensi adalah kurang olah raga,
Perencanaan
lembar balik.
51
a. Mendiskusikan dengan keluarga tentang akibat hipertensi. Respon : Ny. M
menyimak penjelasan yang diberikan dan menanyakan apa yang harus dilakukan
hipertensi
tampak tersenyum.
S: Ny. M mengatakan paham dan mengerti akibat hipertensi yaitu stroke, sakit ginjal,
O : Ny. M dapat menyebutkan akibat dari hipertensi dan mampu mengambil keputusan
Standar : keluarga mampu menyebutkan cara perawatan hipertensi yaitu diet makan
rendah garam dan kolesterol, penurunan berat badan, berhenti merokok dan minum
52
alkohol, olahraga teratur, kontrol tekanan darah secara teratur. Keluarga dapat
Perencanaan
diberikan penjelasan.
diet makan rendah garam dan kolesterol, berhenti merokok dan minum alkohol,
olahraga teratur.
tampak tersenyum.
53
pengobatan tradisioanl yaitu dengan cara 2 buah belimbing yang diparut menjadi
O : Ny. M dapat menyebutkan kembali cara perawatn hipertensi dan Ny. tampak
hipertensi
TUK 4.
54
Perencanaan
c. Berikan renforcement positif atas usaha yang telah dilakukan oleh keluarga
penjelasan.
kurangi konsumsi garam, berhenti merokok, kontrol tekanan darah secara teratur
kepuskesmas.
55
P : Lanjutkan Tindakan keperawatan untuk TUK 4 dengan cara bekerjasama dengan
Diagnosa keperawatan 2. : Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pda
Standar : Gastritis adalah proses peradangan pada mukosa dan submukosa lambung
penyebab hipertensi yaitu stress, makan tidak teratur dan banyak makan makanan
yang pedas dan asam. Menyebutkan dari 2 dari 3 tanda dan gejala dari gastriris yaitu
Perencanaan :
a. Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian, penyebab, dan tanda dan gejala
gastritis dengan menggunakan lembar balik, persiapan materi dan leaflet ada
pada lampiran I.
56
c. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
dari 3 penyebab hipertensi yaitu stress, makan tidak teratur dan banyak makan
makanan yang pedas dan asam.. Tn. M mampu menyebutkan dari 2 dari 3 tanda
dan gejala dari gastriris yaitu nyeri ulu hati, mual / muntah dan tidak nafsu
makan.
tampak tersenyum.
penyebabnya gastritis yaitu stress, makan tidak teratur dan banyak makan
makanan yang pedas dan asam, tandan dan gejala yaitu nyeri ulu hati, mual /
A : TUK 1 tercapai.
57
2. Keluarga mampu mengembalikan keputusan untuk mengatasi penyakit gastritis
pada Tn. M.
Standar : Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 3 akibat dari gastritis jika tidak
Perencanaan
a. Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian, penyebab, dan tanda dan gejala
tampak tersenyum.
S : Tn. M mengatakan akibat dari gastritis jika tidak ditangani yaitu penurunan berat
A : TUK 2 tercapai.
58
P : lanjutkan tindakan keperawatan untuk TUK 3.
3. Keluarga mampu merawat Tn. M yang mengalami gastritis dan cara pengobatan
gastritis.
istirahat selama 7 – 8 jam / hari, minum air putih 7 – 8 gelas / hari, makan makanan
yang lunak dengan porsi sedikit tapi sering jika terasa parah segera bawa ke
Perencanaan
perawatan gastritis yaitu istirahat selama 7 – 8 jam / hari, minum air putih 7 – 8
gelas / hari, makan makanan yang lunak dengan porsi sedikit tapi sering.
59
c. Mendemonstrasikan cara pengobatan tradisional didepan keluarga dengan
menggunakan biji selasih satu sendok dan madu satu sendok makan. Respon :
makan biji selasih yang sudah dicuci, kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas
dan ditambah 1 sendok makan madu. Kemudian tunggu sampai suam – suam
M tampak tersenyum.
hari, minum air putih 7 – 8 gelas / hari, makan makanan yang lunak dengan
porsi sedikit tapi sering. Tn. M mengatakan cara pengobatan gastritis yaitu
dengan menggunakan biji selasih 1 sendok makan diseduh dengan air panas 1
gelas dan madu 1 sendok makan. Air seduhan diminum 3 x sehari ½ gelas.
benar.
TUK 4.
60
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah yang sehat dengan
stress, makan teratur dan hindari makan makanan yang pedes dan asam serta
beralkohol.
Perencanaan
stress, makan teratur dan hindari makan makanan yang pedes dan asam serta
beralkohol.
61
O : Tn. M dapat menyebutkan kembali cara pencegahan gastritis dengan lancar.Tn.
Perencanaan :
Pelaksanaan
kesehatan yang dapat digunakan dan manfaat dari fasilitas kesehatan. Respojn :
62
keluarga dapat menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan yaitu ;
tampak tersenyum.
Evaluasi
petugas kesehatan.
63