Anda di halaman 1dari 30

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pada bab ini penulis akan menguraikan asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi,

di jln. Pramuka Sari 3 Rt 10 / 07, Rawa Sari Jakarta Pusat.yang dilaksanakan dari

tanggal 21 Mei sampai dengan 30 Juli 2008 dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan intervensi,

implementasi dan evaluasi.

A. Pengkajian

Data diperoleh dengan menggunakan berbagai metode yaitu wawancara dan

pemeriksaan fisik serta diperoleh data sebagai berikut :

1. Data dasar keluarga

a. Identitas keluarga :

Nama Kepala Keluarga: Ny.M, usia 61 tahun, tidak sekolah, pekerjaan IRT, Alamat jln.

Pramuka Sari 3 Rt 10 / 07, Rawa Sari Jakarta Pusat.yang

Komposisi Keluarga

Hub
No Nama Kelamin Umur Pendidikan Pekerjaan
Dg KK
1. Tn. M L Ayah 86 tahun - -
2 Tn. Y L Anak 34 tahun STM Bengkel
3 Tn. H L Anak 30 tahun SMP Bengkel
4 Ny. Y P Anak 27 tahun SD IRT
5 Tn. T L Anak 23 tahun SMA Belum kerja
6 Tn. S L Menantu 35 tahun SMP Bengkel
7 An. R P Cucu 7 tahun - -
8 An.R P Cucu 1 tahun - -

34
b. Genogram

86
Gastritis

48 45 36

61 62
Hipertensi

34 30 23

35 27

727 1

Keterangan :

: Klien
: Laki-laki

: Hubungan
: Perempua Perkawina
n n
: Meninggal

: Tinggal 1 rumah

35
Berdasarkan genogram diatas, tidak didapatkan riwayat penyakit keturunan seperti DM,

asma dan hipertensi.

b. Tipe Keluarga : Tipe Keluarga Ny. M merupakan keluarga

dengan tipe keluarga extended family dimana dalam satu rumah tinggal ayah, anak,

menantu,cucu ibu.M cerai sejak 5 bulan lalu.

c. Suku bangsa, Keluarga Ny. M berasal dari suku Betawi bahasa

yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia, keluarga Ny. M tidak memiliki

kepercayaan / kebiasaan yang bertentangan dengan kesehatan.

d. Agama yang dianut oleh keluarga Ny. M adalah agama islam,

tidak ada perbedaan agama dalam keluarga Ny. M, tidak ada kepercayaan yang

bertentangan dengan kesehatan keluarga.

e. Status sosial ekonomi, Ny. M bekerja sebagai tukang cuci ,

dengan penghasilan rata – rata Rp.500.000, Penghasilan keluarga hanya mencukupi

untuk biaya makan sehari-hari saja. Keluarga tidak mempunyai tabungan, keluarga

kadang – kadang mendapatkan bantuan biaya dari anak - anaknya yang mengelola

keuangan dalam keluarga yaitu Ibu S.

f. Aktifitas rekreasi keluarga, keluarga Ny. M jarang berekreasi,

bila ada waktu senggang dirumah hanya menonton TV dan istirahat.

g. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1). Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarg Ny. M berada pada tahap

anak dewasa dimana anak pertama berusia 38 tahun telah meninggalkan rumah,

dengan tugas menata kembali fasilitas dan sumber, penataan tanggung jawab

36
antar anak, mempertahankan komunikasi terbuka,melepaskananak dan

mendapatkan menantu.

2). Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tidak ada.

h. Riwayat keluarga inti, dalam keluarga inti keluarga : Ny. M

mengatakan baru mengetahui mderita penyakit hipertensi saat dikaji, tetapi belum

tahu mulai dari pengertian serta penyebab. Ibu M tidak mengetahui akibat dari

penyakit hipertensi. Ibu M mengeluh kepala sering pusing.Ibu.M mengatakan suka

makan ikan asin dan jarang berolah raga.Ibu.M sudah cukup bisa memanfaatkan

fasilitas kesehatan yang ada dengan berobat ke Puskesmas tetapi jika keluhanya

tidak sembuh – sembuh

i. Riwayat keluarga sebelumnya, Ayah Ny. M ( Tn. M ) 4 bulan

yang lalu pernah dirawat karena menderita penyakit jantung. Saat ini Tn. M

mengatakan sering nyeri perut jika terlambat makan, makan tidak teratur dan malas

makan, Tn. M tidak mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara

pencegahan dan perawatan maag. Tn. M apabila sakit maagnya kambuh minum obat

warung ( promag )

2. Lingkungan

a. Perumahan : Jenis rumah permanen, luas bangunan + 7 x 5 m2.

Tidak ada pekarangan rumah, status rumah milik sendiri, atap rumah dari genteng,

ventilasi rumah ada, kurang dari 10 % luas lantai dan cahaya dapat masuk ke dalam

rumah pada pagi, siang dan sore hari. Penerangan dalam rumah menggunakan listrik,

lantai terbuat dari ubin, kondisi kebersihan rumah secara menyeluruh rapi dan bersih,

37
hanyapenataan kurang tersusu kuran rapi, lantai disapu 2 x sehari, dipel 1 x sehari,

keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah di9depan rumah dan tertutup, dan

diambil oleh petugas kebersihan. Sumber air yang digunakan oleh keluarga adalah

pompa listrik, baik untuk mandi, mencuci, maupun memasak. Sumber air minum

yaitu air pompa listrik yang dimasak terlebih dahulu. Keluarga mempunyai WC,

dengan jenis jamban leher angsa, jarak sumber air dengan tempat penampungan tinja

< 10 meter. Keluarga tidak mempunyai saluran pembuangan air limbah air kotor

langsung dialirkan ke got, kondisi got bersih dan mengalir dengan lancar, sering

dibersihkan. Terdapat perkumpulan sosial dimasyarakat seperti pengajian, kegiatan,

arisan. Ada fasilitas kesehatan yaitu puskesmas. Keluarga tidak manfaatkan fasilitas

tersebut. Jarak puskesmas dengan rumah dapat dijangkau oleh keluarga dengan jalan

kaki dan kendaraan motor.

b. Denah rumah
Keterangan
A Skala : 1 : 100
A. Ruang tamu
B. Kamar tidur
C. Dapur
B

c. Karakteristik tetangga dan komunitas, komunitas di Rt 10 / 07,

Rawa Sari penduduknya padat, jarak antara tetangga saling berdekatan dan

berdempetan, tidak mempunyai pekarangan rumah, umumnya status ekonomi

38
menengah kebawah. Rata-rata bekerja sebagai pedagang dan buruh, dalam

bertetangga keluarga cukup baik.

d. Mobilisasi geografis keluarga, keluarga tinggal dirumah ataupun

didaerah tersebut sejak kecil ± 50 tahun dan sudah menetap. Perkumpulan keluarga

dan interaksi keluarga dengan masyarakat. Keluarga tidak mengikuti kegiatan

kemasyarakatan baik pengajian, arisan.

e. Sistem pendukung keluarga, Ny. M sering dikunjungi oleh

keluarganya, keluarga tidak mempunyai masalah dengan keluarga maupun dengan

tetangganya. Hubungan keluarga dengan pelayanan kesehatan yang ada di Rt 10 /

07, Rawa Sari sudah cukup baik. Bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga atau

tetangganya menyarankan untuk berobat, keluarga tampak terlihat akrab serta saling

menjaga satu sama lainnya.

3. Struktur keluarga

a. Pola komunitas keluarga : Keluarga Ny. M berkomunikasi 2

arah yang mengambil keputusan dalam keluarga yang lain, yang mengambil

keputusan adalah Ny. M, untuk mengatasi masalah biasanya keluarga musyawarah

terlebih dahulu dan menyelesaikannya secara bersama-sama.

b. Struktur kekuatan keluarga : Dalam keluarga Ny. M terdiri dari

anak, menantu dan cucunya. Ny. M sebagai pengambil keputusan dan pengatur

keuangan keluarga. Jika ada anggota keluarga yang sakit, semua anggota keluarga

selalu mengingatkan untuk berobat.

39
c. Struktur peran : Ny. M sebagai kepala rumah tangga dan bekerja

sebagai tukang cuci, merawat Bapak, anak dan cucunya serta sebagai ibu rumah

tangga yang mempunyai peran dalam mengurus rumah tangga dan ikut mencari

nafkah tambahan dalam keluarga. Dalam melaksanakan perannya masing – masing

tidak mempunyai masalah.

d. Nilai dan norma budaya : Nilai dan Norma budaya yang dianut

oleh keluarga adalah Betawi dalam keluarga Ny. M tidak ada nilai-nilai kepercayaan

dan kebudayaan yang bertentangan dengan kesehatan. Tidak ada konflik yang

menonjol dalam keluarga Ny. M mendukung apapun yang dilakukan untuk keluarga

dan memberi dukungan untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan.

4. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif : Ny. M sangat memperhatikan kebutuhan Bpk.

M sesuai dengan kemampuannya tetapi Bpk. M kadang susah diatur apabila ada

anggota keluargayang sakit anggota keluarga yang lain menganjurkan untuk berobat

kepuskesmas terdekat, setiap anggota keluarga terlihat saling menyanyangi serta

memperhatikan satu dengan yang lain.

b. Fungsi Sosialisasi : Keluarga saling menghormati, normal dalam

keluarga tidak dipermasalahkan, keluarga saling membutuhkan dan keluarga dapat

bersosialisasi dengan tetangganya.

c. Fungsi Reproduksi : Keluarga Ny. M memiliki 6 anak, dalam

membesarkan anaknya dengan cinta kasih danpenuh perhatian, saat ini Ny. M sudah

mengalami menaupose.

40
5. Stress dan koping keluarga

a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang : Stressor jangka

pendek Ny. M mempunyai beban untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari dengan

jumlah anggota 8 orang tetapi kadang – kadang dibantu oleh anaknya yang sudah

bekerja. Stressor jangka panjang : Ny. M ingin anak terakhir cepat mendapatkan

pekerjaan dan cepat menikah.

b. Kemampuan keluarga merespon terhadap masalah : Keluarga

Ny. M selalu memberi dukungan kepada anggota yang lainnya Jika ada masalah

keluarga selau mendiskusikan bersama-sama, sehingga masalah dapat diselesaikan

dengan baik.

c. Strategi koping yang dilakukan : Setiap anggota keluarga jika

memiliki masalah selalu berusaha menyelesaikan masalah dengan berbicara tanpa

ada pertengakaran.

d. Strategi adaptasi disfungsional : Dalam menyelesaikan setiap

masalah keluarga keluarga selalu berada pada hal-hal yang positif yang merugikan

diri sendiri maupun orang lain dan tidak pernah merepotkan tetangga.

e. Pemeriksaan fisik

1). Ny. M berusia 61 tahun, TD 140/90 mmHg, RR : 20 x/mnt, N : 80 x/mnt, Sh

36oC, TB 153 cm, BB 56 kg, rambut pendek, bersih, tidak rontok, tidak ada luka,

tidak ada gatal-gatal/luka, kelopak mata tidak ptosis, tidak peradangan, tidak

41
menggunakan kaca mata, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, fungsi

pendengaran baik, tidak ada serumen, tidak ada nyeri pada telinga, tidak ada

kelainan pada telinga, hidung tidak ada sumbatan dan sekret, tidak ada kelainan

bentuk, gigi bersih, gosok gigi 2 x sehari setiap mandi, gigi tidak caries.

Payudara tidak ada pembesaran, bunyi jantung I dan II normal, murmur (-),

ronchi (-), whezing (-), ektremitas tidak ada kelainan bentuk baik atas maupun

bawah. Pada Abdomen tidak ada asites, bising usus (+).

Kesimpulan : Hypertensi.

2). Tn. M (86 tahun), TD 140/70 mmHg, N 80 x/mnt, RR : 20 x/mnt, SH: 36 oC, TB

155 cm, BB 53 kg, rambut pendek, bersih, tidak rontok, tidak ada luka, tidak ada

gatal-gatal/luka, kelopak mata tidak ptosis, tidak peradangan, tidak menggunakan

kaca mata, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, fungsi pendengaran baik,

tidak ada serumen, tidak ada nyeri pada telinga, tidak ada kelainan pada telinga,

hidung tidak ada pilek, tidak ada sumbatan dan sekret, mulut bersih, tidak

stomatitis, gigi tidak caries, gosok gigi 2 x setiap mandi. Pada Abdomen ada

nyeri tekan, tidak ada asites, tidak ada pembesaran payudara, perut tidak

kembung, bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), ronchi (-), whezing (-),

Pada Abdomen ada nyeri tekan, tidak ada asites, bising usus (+), ektremitas

tidak ada kelainan bentuk baik atas maupun bawah.

Kesimpulan : gastritis

3). Ny. Y berusia 27 tahun, TD 120/70 mmHg, RR : 20 x/mnt, N : 80 x/mnt, Sh

36oC, , rambut pendek, bersih, tidak rontok, tidak ada luka, tidak ada gatal-

gatal/luka, kelopak mata tidak ptosis, tidak peradangan, tidak menggunakan kaca

42
mata, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, fungsi pendengaran baik, tidak ada

serumen, tidak ada nyeri pada telinga, tidak ada kelainan pada telinga, hidung

tidak ada sumbatan dan sekret, tidak ada kelainan bentuk, gigi bersih, gosok gigi

2 x sehari setiap mandi, gigi tidak caries. Payudara tidak ada pembesaran, bunyi

jantung I dan II normal, murmur (-), ronchi (-), whezing (-), ektremitas tidak ada

kelainan bentuk baik atas maupun bawah. Pada Abdomen tidak ada asites,

bising usus (+).

Kesimpulan : sehat

4). An. R ( 1 tahun ) N : 90 x/mn, RR : 24 x / mnt, kulit tidak ada kelainan, tidak ada

luka dan gatal. kelopak mata tidak ptosis, tidak peradangan, tidak menggunakan

kaca mata, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, fungsi pendengaran baik,

tidak ada serumen, tidak ada nyeri pada telinga, tidak ada kelainan pada telinga,

hidung tidak ada pilek, tidak ada sumbatan dan sekret, mulut bersih, tidak

stomatitis, gigi tidak caries, gosok gigi 2 x setiap mandi. Pada Abdomen ada

nyeri tekan, tidak ada asites, tidak ada pembesaran payudara, perut tidak

kembung, bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), ronchi (-), whezing (-),

Pada Abdomen ada nyeri tekan, tidak ada asites, bising usus (+), ektremitas

tidak ada kelainan bentuk baik atas maupun bawah.

Kesimpulan : sehat.

5). Tn. Y, Tn. H, Tn. T, Tn. S, An. R tidak terkaji.

6. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga

43
Harapan keluarga terhadap kesehatan, keluarga sangat senang dengan kehadiran

perawat dan beharap bisa memberikan informasi tentang masalah kesehatan dan

dapat membantu pengobatan dan perawatan terhadap penyakit hipertensi dan maag

dan juga pola hidup dengan sehat.

7. Fungsi Perawatan Kesehatan (Penjajakan Tahap II).

Pada saat pengkajian Ny. M mengatakan baru mengetahui bahwa dirinya menderita

penyakit hipertensi saat dikaji tetapi belum tahu mulai dari pengertian serta

penyebab.Ibu M tidak mengetahui akibat dari penyakit hipertensi..Ibu M mengeluh

kepala sering pusing. Ibu.M mengatakan suka makan ikan asin dan jarang berolah

raga. Ibu.M sudah cukup bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada deengan

berobat ke Puskesmas tetapi jika keluhanya tidak sembuh – sembuh, fasilitas

kesehatan dapat dijangkau oleh keluarga dengan jalan kaki. TTV T : 140 / 90

mmHg, N : 80 x/mnt. Bunyi jantung dan paru normal

Saat ini Tn. M mengatakan sering nyeri perut jika terlambat makan, makan tidak

teratur dan malas makan, Tn. M tidak mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan

gejala serta cara pencegahan dan perawatan maag. Tn. M apabila sakit maagnya

kambuh minum obat warung ( promag ) 155 cm, BB 53 kg, Abdomen nyeri tekan

( daerah ului hati ), tidak ada asites, tidak kembung, bising usus 15 x/mnt.

8. Analisis Data

44
Setelah data dikunpulkan, selanjutnya data tersebut dianalisa dengan menentukan

diagnosa keperawatan sebagai berikut :

No Data Diagnosa
Keperawatan
1. Data Subyektif : Gangguan perfusi

Ny. M mengatakan baru mengetahui bahwa dirinya jaringan serebral pada

menderita penyakit hipertensi saat dikaji tetapi keluarga Ny. M

belum tahu mulai dari pengertian serta khususnya Ny. M

penyebab.Ibu M tidak mengetahui akibat dari berhubungan dengan

penyakit hipertensi..Ibu M mengeluh kepala ketidakmampuan

sering pusing. Ibu.M mengatakan suka makan keluarga dalam

ikan asin dan jarang berolah raga. Ibu.M sudah merawat anggota

cukup bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan yang keluarga dengan

ada dengan berobat ke Puskesmas tetapi jika hipertensi.

keluhanya tidak sembuh – sembuh Perubahan nutrisi

Data Obyektif :

TTV T : 140 / 90 mmHg, N : 80 x/mnt. Bunyi

jantung dan paru normal

Data Subyektif :

Tn. M mengatakan sering nyeri perut jika terlambat Resiko perubahan


2.
makan, makan tidak teratur dan malas makan, Tn. M nutrisi kurang dari

tidak mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan kebutuhan tubuh pada

gejala serta cara pencegahan dan perawatan maag. keluarga Ny. M,

45
Tn. M apabila sakit maagnya kambuh minum obat khususnya Tn. M

warung ( promag ). berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

Data Obyektif : merawat anggota

Abdomen nyeri tekan ( daerah ului hati ), tidak ada keluarga dengan maag

asites, tidak kembung, bising usus 15 x/mnt ( gastritis )

B. Diagnosa Keperawatan

Dari hasil analisa data diatas teridentifikasi diagnosa keperawatan sebagai berikut :

1. Gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Ny. M khususnya Ny. M

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga

dengan hipertensi.

2. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pda keluarga Ny. M

khususnya Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat

anggota keluarga dengan maag (gastritis).

C. Penapisan Masalah

Setelah diagnosa keperawatan teridentifikasi dilanjutkan dengan penapisan untuk

menentukan prioritas masalah sebagai berikut :

46
1. Gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Ny. M khususnya Ny. M

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga

dengan hipertensi.

No Kriteria Perhitungan Pembenaran


1. Sifat masalah : 3/3 x 1 = 1 Ny. M mengatakan saat ini sering sakit

Aktual tengkuk, tangan kadang jemper,

pusing. TTV T : 140 / 90 mmHg,

masalah sudah ada.

2. Kemungkinan masalah 1/2 x 1= ½ Pengetahuan keluarga dapat

yang dapat diubah : ditingkatkan, sumber daya keuangan

Sebagian kurang memadai. Perawat siap

membantu. fasilitas kesehatan tersedia

dan dapat dijangkau oleh keluarga.

3. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Hipertensi yang dialami oleh Ny. M

dicegah masuk dalam kategori hipertensi

Sedang ringan, keadaan lebih berat dapat

dicegah bila keluarga mau melakukan

perawatan.

4. Menonjolnya 1/2 x 1 = 1/2 Ny.M,baru tahu bahwa dirinya

masalah : ada masalah menderita hipertensi saat dilakukan

tetapi tidak perlu pengkajian,

47
ditangani.
Total Skor 3

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Ny. M khususnya

Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota

keluarga dengan maag ( gastritis )

No Kriteria Perhitungan Pembenaran


1. Sifat masalah : Aktual 3/3 x 1 = 1 Tn. M mengatakan sering nyeri perut

jika terlambat makan, saat ini nafsu

makan baik, 155 cm, BB 53 kg,

2. Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1/2 Pengetahuan keluarga dapat

dapat diubah : Sebagian ditingkatkan, sumber daya keuangan

kurang memadai, fasilitas kesehatan

yang dapat dijangkau adalah

Puskesmas. Perawat siap membantu.

3. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Masalah dapat di cegah bila keluarga

dicegah : Sedang mau melakukan upaya merawat

anggota keluarga.

4. Menonjolnya masalah : 1/2 x 1 = 1/2 Tn. M mengatakan sudah biasa dengan

Ada masalah tetapi keadaan yang dirasakan

tidak perlu diatasi

48
Total Skor 2 2/3

Setelah dilakukan penapisan maka prioritas diagnosa keperawatan pada keluarga Ny. M

sebagai berikut :

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pda keluarga Ny. M khususnya

Ny. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota

keluarga dengan maag (gastritis). Skor (3)

2. Risiko gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Ny. M khususnya Ny.

M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga

dengan hipertensi. Skor (2 2/3)

D. Perencanaan, Pelaksanaan, Tindakan dan evaluasi.

Setelah masalah diprioritaskan selanjutnya disusun perencanaan keperawatan

dilanjutkan dengan pelaksanaan dan evaluasi.

Diagnosa keperawatan : 1. Risiko gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga

Tn. H khususnya Ny. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam

merawat anggota keluarga dengan hipertensi.

Tujuan umum : Setelah dilakukan pembinaan diharapkan gangguan perfusi jaringan

serebral tidak terjadi.

Tujuan khusus : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 30 menit,

diharapkan keluarga mampu :

1. Mengenal masalah hipertensi dengan menyebutkan pengertian, penyebab, tanda

dan gejala yang dialami Ny. M

49
Kriteria : Respon verbal.

Standar : Hipertensi adalah tekanan darah yang lebih dari 140/90 mmhg

diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya. Hipertensi dibagi menjadi 3 kategori

yaitu ringan ( 140 / 90 – 159 / 99 mmHg ), sedang ( 160 / 100 – 179 / 109 mmHg ),

berat ( 180 / 110 – 209 / 119 mmHg )

Perencanaan

a. Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian, penyebab, dan tanda dan

gejala hipertensi dengan menggunakan lembar balik, persiapan materi dan leaflet

ada pada lampiran I.

b. Motivasi keluarga untuk mengulang kembali apa yang sudah dijelaskan.

c. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.

Pelaksanaan tanggal 26 Mei 2008

a. Mendiskusikan bersama keluarga tentang pengertian, penyebab, dan tanda dan

gejala hipertensi dengan menggunakan lembar balik.

b. Motivasi keluarga untuk mengulang kembali apa yang sudah dijelaskan.

Respon : Ny. M mengatakan pengertia hipertensi adalah tekanan darah yang

lebih dari 140 / 90 mmHg. Ny. M dapat menyebutkan 3 dari 5 penyebab

hipertensi adalah kurang olah raga, banyak merokok, kegemukan, stress,

makanan dan keturunan. Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 6 tanda dan gejala

dari hipertensi yaitu sakit kepala, penglihatan kabur, jantung berdebar-debar,

sakit pada tengkuk, susah tidur dan mudah letih.

c. Memberikan pujian kepada keluarga atas jawaban yang diberikan. Respon : Ny. M

tampak tersenyum.

50
Evaluasi 26 Mei 2008

S: Ny. M mengatakan paham dan mengerti tentang penyebab dan tanda gejala

hipertensi. Ny. M mengatakan bahwa hipertensi adalah tekanan darah yang

lebih dari 140 / 90 mmHg. Penyebab hipertensi adalah kurang olah raga,

banyak merokok, kegemukan, stress, makanan dan keturunan.

O : Ny. M dapat menyebutkan kembali pengertian hipertensi dengan benar. Ny. M

dapat menyebutkan 3 dari 6 penyebab hipertensi, keluarga dapat menyebutkan

4 dari 6 tanda dan gejala hipertensi

A : TUK 1 tercapai masalah teratasi.

P: Lanjutkan tindakan keperawatan untuk TUK 2

2. Mengambil keputusan untuk mengatasi penyakit hipertensi dengan cara :

menyebutkan penyebab hipertensi, memutuskan untuk mengatasi hipertensi.

Kriteria : Respon Verbal

Standar : keluarga mampu menyebutkan 2 dari 3 akibat hipertensi jika tidak

ditangani yaitu Stroke, sakit jantung, gangguan penglihatan.

Perencanaan

a. Diskusikan bersama keluarga tentang akibat hipertensi dengan menggunakan

lembar balik.

b. Motivasi keluarga untuk mengulang kembali apa yang sudah dijelaskan

c. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

Pelaksanaan tanggal 26 Mei 2008

51
a. Mendiskusikan dengan keluarga tentang akibat hipertensi. Respon : Ny. M

menyimak dan memperhatikan saat diberikan penjelaskan

b. Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dengan cara menanyakan apa

yang harus dilakukan keluarga untuk mengatsi hipertensi. Respon : Ny. M

menyimak penjelasan yang diberikan dan menanyakan apa yang harus dilakukan

hipertensi

c. Memberikan pujian kepada keluarga dengan kata “bagus”. Respon : Ny. M

tampak tersenyum.

Evaluasi 26 Mei 2008

S: Ny. M mengatakan paham dan mengerti akibat hipertensi yaitu stroke, sakit ginjal,

sakit jantung dan gangguan pada penglihatan. Keluarga juga menanyakan

bagaimana cara mengatasi hipertensi

O : Ny. M dapat menyebutkan akibat dari hipertensi dan mampu mengambil keputusan

untuk mengatasi hipertensi.

A : TUK 2 tercapai, masalah teratasi.

P: Lanjutkan tindakan keperawatan untuk TUK 3.

3. Keluarga mampu melakukan perawatan anggota keluarga dengan hipertensi,

dengan cara menyebutkan cara perawatan hipertensi dan mendemontrasikan

pembuatan obat tradisional.

Kriteria : respon verbal dan psikomotor

Standar : keluarga mampu menyebutkan cara perawatan hipertensi yaitu diet makan

rendah garam dan kolesterol, penurunan berat badan, berhenti merokok dan minum

52
alkohol, olahraga teratur, kontrol tekanan darah secara teratur. Keluarga dapat

mendemontrasikan cara pembuatran tradisional.

Perencanaan

a. Diskusikan dengan keluarga tentang cara perawatan hipertensi, dengan cara

menggunakan lembar balik

b. Motivasi keluarga mengulang kembali hal yang telah dijelaskan.

c. Demonstrasikan cara pengobatan tradisional hipertensi.

d. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.

Pelaksanaan 26 Mei 2008

a. Mendiskusikan bersama keluarga tentang cara perawatan dan cara pengobatan

tradisional hipertensi. Respon : Ny. M aktif mendengarkan dan menyimak saat

diberikan penjelasan.

b. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara perawatan hipertensi.

Respon : Ny. M mampu menyebutkan 3 dari 5 cara perawatan hipertensi yaitu

diet makan rendah garam dan kolesterol, berhenti merokok dan minum alkohol,

olahraga teratur.

c. Memberikan pujian kepada keluarga dengan kata “bagus”. Respon : Ny. M

tampak tersenyum.

d. Mendemontrasikan cara pengobatan tradisional di depan keluarga dengan 2 buah

belimbing yang besar diparut mejadi 1 gelas minum 2 x sehari. Respon :

Keluarga tampak memperhatikan

e. Memotivasi keluarga untuk mendemontrasikan kembali cara pengobatan

tradisional. Respon : keluarga mampu mendemontrasikan kembali cara

53
pengobatan tradisioanl yaitu dengan cara 2 buah belimbing yang diparut menjadi

1 gelas kemudian diminum 2 x sehari.

f. Memberikan reforcement positif kepada keluarga atas usaha keluarga. Respon :

Ny. M tampak tersenyum

Evaluasi 26 Mei 2008

S : Ny. M mengatakan paham dan mengerti tentang cara perawatan hipertensi

dengan mengatakan mengurangi makanan yang asin, berhenti merokok dan

olahraga secara teratur. Kontrol tekanan darah secara teratur. Sedangkancara

pengobatan tradisional dengan menggunakan 2 buah belimbing yang diparut

menjadi 1 gelas kemudian diminum 2 x sehari.

O : Ny. M dapat menyebutkan kembali cara perawatn hipertensi dan Ny. tampak

mendemontrasikan cara pengobatan tradisional pada anggota yang mengalami

hipertensi

A : TUK 3 tercapai sebagian..

P : Pertahankan rencana keperawatan TUK 3 dan lanjutkan tindakan keperawatan

TUK 4.

4. Keluarga mampu memodifikasikan lingkungan rumah yang sehat untuk

mengatasi hipertensi dengan cara menyebutkan cara pencegahan hipertensi.

Kriteria : Respon verbal dan psikomotor

Standar : keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan hipertensi yaitu

menghindari makanan yang berlemak, olahraga teratur, kurangi konsumsi garam,

berhenti merokok, kontrol tekanan darah secara teratur kepuskesmas.

54
Perencanaan

a. Diskusikan dengan keluarga tentang cara pencegahan hipertensi, dengan

menggunakan lembar balik.

b. Motivasi keluarga mengulang kembali cara pencegahan hipertensi.

c. Berikan renforcement positif atas usaha yang telah dilakukan oleh keluarga

Pelaksanaan 26 Mei 2008

a. Mendiskusikan bersama keluarga tentang cara pencegahan

hipertensi. Respon : Ny. M aktif mendengarkan dan menyimak saat diberikan

penjelasan.

b. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara

pencegahan hipertensi. Respon Ny. M mampu menyebutkan 3 dari 5 cara

pencegahan hipertensi yaitu menghindari makanan yang berlemak, olahraga

teratur, kurangi konsumsi garam.

c. Memberikan pujian kepada keluarga dengan kata “bagus”.

Respon : Ny. M tampak tersenyum.

Evaluasi 26 Mei 2008

S : Ny. M mengatakan paham dan mengerti tentang cara pencegahan hipertensi

dengan mengatakan menghindari makanan yang berlemak, olahraga teratur,

kurangi konsumsi garam, berhenti merokok, kontrol tekanan darah secara teratur

kepuskesmas.

O : Ny. M dapat menyebutkan kembali cara pencegahan hipertensi

A : TUK 4 tercapai sebagian.

55
P : Lanjutkan Tindakan keperawatan untuk TUK 4 dengan cara bekerjasama dengan

petugas kesehatan lanjutkan diagnosa ke 2.

Diagnosa keperawatan 2. : Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pda

keluarga Tn. H khususnya Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam

merawat anggota keluarga dengan gastritis.

Tujuan umum : Setelah dilakukan pembinaan diharapkan perubahan nutisi kuranga

dari kebutuhan tubuh tidak terjadi.

Tujuan khusus : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 30 menit,

diharapkan keluarga mampu :

1. Mengenal masalah gastritis dengan menyebutkan pengertian, penyebab, tanda

dan gejala yang dialami Tn. M.

Kriteria : Respon verbal.

Standar : Gastritis adalah proses peradangan pada mukosa dan submukosa lambung

yang bersifat akut (sementara) dan kronik (menahun). Menyebutkan 2 dari 3

penyebab hipertensi yaitu stress, makan tidak teratur dan banyak makan makanan

yang pedas dan asam. Menyebutkan dari 2 dari 3 tanda dan gejala dari gastriris yaitu

nyeri ulu hati, mual / muntah dan tidak nafsu makan.

Perencanaan :

a. Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian, penyebab, dan tanda dan gejala

gastritis dengan menggunakan lembar balik, persiapan materi dan leaflet ada

pada lampiran I.

b. Motivasi keluarga untuk mengulang kembali apa yang sudah dijelaskan.

56
c. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.

Pelaksanaan tanggal 29 Mei 2008.

a. Mendiskusikan dengan keluarga pengertian, penyebab, tanda dan gejala gastritis.

Respon : Tn. M aktif mndengarkan dan menyimak saat diberikan penjelasan.

b. Memotifasi keluarga untuk menyebutkan kembali pengertian, penyebab, tanda

dan gejala gastritis Respon : Tn. M mampu menyebutkan mampu menyebutkan

gastritis adalah peradangan pada lambung, Tn. M mampu menyebutkan dari 2

dari 3 penyebab hipertensi yaitu stress, makan tidak teratur dan banyak makan

makanan yang pedas dan asam.. Tn. M mampu menyebutkan dari 2 dari 3 tanda

dan gejala dari gastriris yaitu nyeri ulu hati, mual / muntah dan tidak nafsu

makan.

c. Memberikan pujian kepada keluarga dengan kata “ bagus “. Respon : Tn. M

tampak tersenyum.

Evaluasi tanggal 29 Mei 2008.

S: Tn. M mengatakan gastritis adalah proses peradangan pada lambung,

penyebabnya gastritis yaitu stress, makan tidak teratur dan banyak makan

makanan yang pedas dan asam, tandan dan gejala yaitu nyeri ulu hati, mual /

muntah dan tidak nafsu makan.

O : Tn. M menyebutkan kembali pengertian, penyebab, dan tanda dan gejala

gastritis dengan lancar.

A : TUK 1 tercapai.

P: Lanjutkan tindakan keperawatan ke TUK 2

57
2. Keluarga mampu mengembalikan keputusan untuk mengatasi penyakit gastritis

pada Tn. M.

Kriteria : Respon verbal.

Standar : Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 3 akibat dari gastritis jika tidak

ditangani yaitu penurunan berat badan, lemah dan diare.

Perencanaan

a. Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian, penyebab, dan tanda dan gejala

gastritis dengan menggunakan lembar balik.

b. Motivasi keluarga untuk mengulang kembali apa yang sudah dijelaskan.

c. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.

Pelaksanaan tanggal 29 Mei 2008.

a. Mendiskusikan dengan keluarga tentang akibat gastritis jika tidak di tangani.

Respon : Tn. M menyimak dan memperhatika saat diberi penjelasaan.

b. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat gastritis jika tidak

ditangani. Respon : Tn. M mampu menyebutkan 2 dari 3 akibat gastritis jika

tidak di tangani yaitu turunya berat badan, lemah dan diare.

c. Memberikan pujian kepadakeluarga dengan kata “ bagus “. Respon : Tn. M

tampak tersenyum.

Evaluasi tanggal 29 Mei 2008.

S : Tn. M mengatakan akibat dari gastritis jika tidak ditangani yaitu penurunan berat

badan, lemah dan diare.

O : Tn. M menyebutkan kembali akibat gastritis dengan lancar.

A : TUK 2 tercapai.

58
P : lanjutkan tindakan keperawatan untuk TUK 3.

3. Keluarga mampu merawat Tn. M yang mengalami gastritis dan cara pengobatan

gastritis.

Kriteria : Respon verbal dan psikomotor

Standar : Keluarga mampu menyebutkan 4 dai 5 cara perawatan gastritis yaitu

istirahat selama 7 – 8 jam / hari, minum air putih 7 – 8 gelas / hari, makan makanan

yang lunak dengan porsi sedikit tapi sering jika terasa parah segera bawa ke

Puskesmas, Rumah sakit dan Dokter. Melaksanakan perawatan pada anggota

keluarga sesuai dengan cara perawatan yang telah didiskusikan.

Perencanaan

a. Diskusikan bersama keluarga tentang cara perawatan gastritis.

b. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara perawatan gastritis.

c. Demonstrasikan cara pengobatan tradisional gastritis.

d. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.

Pelaksanaan tanggal 29 Mei 2008.

a. Mendiskusikan bersama keluarga tentang cara perawatan gastritis.

Respon : Tn. M aktif mendengarkan dan menyimak saat diberikan penjelasan.

b. Berikan motivasi kepada keluarga untuk menyebutkan kembali cara

perawatan gastritis. Respon : Tn. M mampu menyebutkan 4 dai 5 cara

perawatan gastritis yaitu istirahat selama 7 – 8 jam / hari, minum air putih 7 – 8

gelas / hari, makan makanan yang lunak dengan porsi sedikit tapi sering.

59
c. Mendemonstrasikan cara pengobatan tradisional didepan keluarga dengan

menggunakan biji selasih satu sendok dan madu satu sendok makan. Respon :

Keluarga tampak memperhatikan.

d. Beri kesempatan kepada keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara

pengobatan tradisional hgastritis. Respon : Keluarga mampu mendemonstrasikan

kembali cara pengobatan tradisional dengan cara menuangkan satu sendok

makan biji selasih yang sudah dicuci, kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas

dan ditambah 1 sendok makan madu. Kemudian tunggu sampai suam – suam

kuku lalu baru diminum.

e. Memberikan pujian kepada keluarga dengan kata “ bagus “. Respon : Tn.

M tampak tersenyum.

Evaluasi tanggal 29 Mei 2008.

S: Tn. M mengatakan cara perawatan gastritis yaitu istirahat selama 7 – 8 jam /

hari, minum air putih 7 – 8 gelas / hari, makan makanan yang lunak dengan

porsi sedikit tapi sering. Tn. M mengatakan cara pengobatan gastritis yaitu

dengan menggunakan biji selasih 1 sendok makan diseduh dengan air panas 1

gelas dan madu 1 sendok makan. Air seduhan diminum 3 x sehari ½ gelas.

O : Tn. M dapat mendemonstrasikan kembali cara pengobatan tradisional dengan

benar.

A : TUK 3 tercapai sebagian

P: Pertahankan rencana keperawatan TUK 3 dan lanjutkan tindakan keperawatan

TUK 4.

60
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah yang sehat dengan

menyebutkan cara pencegahan gastritis.

Kriteria : Respon verbal dan psikomotor

Standar : Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 3 pencegahan gastritis yaitu hindari

stress, makan teratur dan hindari makan makanan yang pedes dan asam serta

beralkohol.

Perencanaan

a. Diskusikan bersama keluarga tentang cara pencegahan penyakit gastritis.

b. Memotifasi keluarga untuk mengulang kembali cara pencegahan gastritis.

c. Beri reinforcement postif atas usaha keluarga.

Pelaksanaan tanggal 29 Mei 2008.

a. Mendiskusikan bersama keluarga tentang cara pencegahan penyakit

gastritis. Respon : keluarga menyimak penjelasan yang diberikan.

b. Memotifasi keluarga untuk mengulang kembali cara pencegahan gastritis.

Respon : Tn. M mampu menyebutkan 2 dari 3 pencegahan gastritis yaitu hindari

stress, makan teratur dan hindari makan makanan yang pedes dan asam serta

beralkohol.

c. Memberikan pujian kepada keluarga atas jawaban yang diberikan.

Respon : Tn. M tampak tersenyum.

Evaluasi tanggal 29 Mei 2008.

S: Tn. M mengatakan cara pencegahan gastritis yaitu menghindari stress dan

jangan banyak makan makanan yang pedas.

61
O : Tn. M dapat menyebutkan kembali cara pencegahan gastritis dengan lancar.Tn.

M sudah dapat memodifikasikan fasilitas kesehatan dengan baik yaitu dengan

berobat kerumah sakit.

A : TUK 4 tercapai sebagian.

P: Pertahankan rencana keperawatan TUK 4, lanjutkan TUK 5.

5. Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan untuk mengatasi gastritis

dengan menyebutkan fasilitas kesehatan dan manfaat fasilitas kesehatn.

Kriteria : respon verbal dan psiko motor.

Standar : keluarga mampu menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan

yaitu ; Puskesmas, Dokter, klienik, Rumah sakit.

Perencanaan :

a. Diskusikan bersama keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat

digunakan keluarga dan manfaat dari fasilitas kesehatan .

b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali tentang fasilitas

kesehatan yang dapat digunakan dan manfaat dari fasilitas kesehatan.

c. Berikan reinforcement atas usaha yang dilakukan keluarga.

Pelaksanaan

a. Mendiskusikan bersama keluarga tentang fasilitas kesehatan yang

dapat digunakan keluarga dan manfaat dari fasilitas kesehatan .

b. Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali tentang fasilitas

kesehatan yang dapat digunakan dan manfaat dari fasilitas kesehatan. Respojn :

62
keluarga dapat menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan yaitu ;

Puskesmas, Dokter, klienik, Rumah sakit.

c. Memberikan reinforcement atas usaha yang dilakukan keluarga. Tn. M

tampak tersenyum.

Evaluasi

S: Tn. M mengatakan tentang fasilitas kesehatan yang dapat digunakan dan

manfaat dari fasilitas kesehatan..

O : Tn. M dapat menyebutkan kembali tentang fasilitas kesehatan yang dapat

digunakan dan manfaat dari fasilitas kesehatan.

A : TUK 5 tercapai sebagian.

P: Pertahankan rencana keperawatan TUK 5. dengan bekerja sama dengan

petugas kesehatan.

63

Anda mungkin juga menyukai