Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 6 :

1. Nadya Suci Fauzul Azhima (21080117140052)


2. Reni Artati (21080117120003)
3. Aulia Nurlutfiani (21080117120029)
4. Rani Puspita Sari Hutapea (21080117120030)
5. Monica M Siregar (21080114120019)
6. Dio Aditya Pratama (21080117140053)
7. Andri Wahyu Pratama (21080117120016)
8. Angelica Oktavia M (21080114130100)

Soal :
1. Gas - gas penyusun atnosfer dengan konsentrasi relatif tetap
2. Gas - gas penyusun atnosfer degn konsentrasi bervariasi
3. Lapisan hemosfer
4. Lapisan heterosfer
5. Tropopause, Stratopause, Mesopause
6. Reaksi pembentukan dan pemecahan ozon di stratosfer

Jawaban :
No 1 dan 2
Secara umum komposisi saat ini atmosfer kering (tanpa kandungan air) adalah 78,6
% (volume) nitrogen (N2), 21 % oksigen (O2), 0,9 % argon (Ar), 0,03 % karbon
dioksida (CO2), dan berbagai jenis gas-gas pada level yang sangat kecil (kurang dari
0,002 %) seperti neon (Ne), helium (He), metana (CH4), kripton (Kr), hidrogen (H2),
nitous oksida (NOx), xenon (Xe), sulfur oksida (SOx), ozon (O3) ammonia (NH3),
karbon monoksida (CO), dan sebagainya. Normalnya, air terkandung dalam atmosfer
sebagai bentuk uap air sebesar 1-3 % volume (Manahan 2000).Gas-gas penyusun
atmosfer dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
1. Gas-gas penyusun dengan konsentrasi relatif tetap (permanent gases) pada kondisi
normal, yaitu nitrogen (N2), Oksigen (O2), Argon (Ar), Neon (Ne), Helium (He),
Hydrogen (H2), Xenon (Xe)
2. Gas-gas penyusun dengan konsentrasi bervariasi (variable gases) pada kondisi
normal, tergantung latitude, dan kondisi atmosfer setiap saat. Gas-gas tersebut adalah
uap air (H2O) mulai 0-4 %, karbon dioksida (CO2) sekitar 0,038 %, methana (CH4)
sekitar 0,00017 %, dinitrogen oksida (N2O), ozone(O3), dan kloroflorokarbon (CFCs)
dalam kadar sangat kecil.

Gas-Gas Permanen Gas-Gas Bervariasi


Nitrogen (78,08 %) Uap Air (0-4%)
Oksigen (20,95 %) Karbon Dioksida (0,038 %)
Neon (0,0018 %) Methana (0,00017 %)
Helium (0,0005 %) Nitous oksida (sangat sedikit)
Xenon (sangat sedikit) Ozon (O3) Kloroflorokarbon (CFCs)( sangat
kecil)

No 3 dan 4

Ilmu mengenai atmosfer pada dasarnya dibagi menjadi 2 bidang keilmuan yaitu
meteorologi dan aeronomi. Metereologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer regional
bawah mulaidari permukaan bumi hingga ketinggian kira-kira 50 km. Sedangkan aeronomi
adalah ilmu yang mempelajari atmosfer pada ketinggian lebih dari 50 km.

Pada zona sampai ketinggian 90 km, komposisi atmosfer terdiri dari gas inert (N2,
O2,He, Ar) dengan perbandingan yang relatif sama. Sedangkan pada ketinggian lebih dari
100 km, komposisi gasnya tidak seragam karena perubahan garis bujur dan lintang
posisisnya. Berdasarkan kehomogenan komposisi gas, atmosfer dibagi menjadi 2 lapisan
yaitu homosfer (<80 km) dan heterosfer (>80 km).

Pembagian lapisan atmosfer dapat juga dilihat dengan mengamati sifat keteraturan,
temperatur, dan tekanan. Sehingga berdasarkan hal ini atmosfer bisa dibagi menjadi 4 bagian
utama yaitu tropesfer, stratosfer, mesofer, dan termosfer.

- Lapisan homosfer
Bagian dari lapisan atmosfer mulai dari permukaan bumi sampai lapisan mesopause
±80 km. Pada lapisan ini komposisi gas-gas di dalamnya cukup konstan kecuali jumlah uap
air dan ozon. Pada lapisan ini oksigen dan nitrogen umumnya berbentuk molekul.

- Lapisan heterosfer
Letak lapisan ini mulai dari ketinggian 85 km sampai 100 km. Lapisan ini ditandai adanya
dissosiasi molekul dari oksigen dan nitrogen. Dissosiasi ini menyebabkan penurunan massa
molekul dari udara yaitu dari 28,97 dalam homosfer menjadi 15,79 pada ketinggian 200 km.

No 5

Tropopause

Setelah lapisan troposfer, terdapat lapisan penyeimbang yang menghubungkan dengan


lapisan atmosfer dalam tingkat lebih tinggi. Lapisan pembatas atau tropopause ini termasuk
lapisan atmosfer yang dinilai konstan.

Artinya pada lapisan pembatas ini segala unsur oksigen maupun karbondioksida
sudah tidak ada. Sehingga dengan begitu makhluk hidup termasuk manusia tidak akan hidup
maupun mampu untuk tinggal lama.

Stratopause

Sama seperti pada lapisan troposfer, stratosper juga memiliki lapisan pembatas. Pada
lapisan ini suhu relatif stabil, yaitu kisaran suhu 5⁰C. Sub/bagian Stratosfer adalah sebagai
berikut:

1. Lapisan isotherm
2. Lapisan panas
3. Lapisan campuran teratas

Mesopause

Sama seperti 2 lapisan sebelumnya lapisan mesosfer berbatasan langsung dengan


termosfer. Artinya pada lapisan ini sama sekali tidak ada udara. Bagian mesosfer yang
berbatasan langsung dengan termosfer adalah lapisan mesopause atau bisa juga disebut
lapisan peralihan.
NO 6

Molekul terdiri dari 3 atom Oksigen

Sebarannya tidak merata, 90% di Stratosfir

Jumlah ozon sedikit = membahayakan binatang, tanaman dan manusia

Jumlah ozon banyak di permukaan bumi = problem kesehatan dan pertanian

Ozon adalah suatu molekul yang stabil terdiri dari 3 atom Oksigen. Bahasa Yunani
Ozon berasal dari “OZEIN” yang artinya “membau” dan O3 mempunyai bau yang sangat
tajam. Loncatan listrik di udara sering menghasilkan jumlah Ozon yang banyak dan baunya
akan tercium sangat menyengat

Stratosfir adalah lapisan atmosfir dimana terdapat lapisan ozone yang paling tebal.

Mekanisme Terbentuknya Ozon

Pembentukan dan perusakan alami lapisan ozon

Produksi :

O2 + sinar uv ===> O + O

O2 + O ===> O3

Destruksi oleh UV:

O3 + sinar uv ===> O2 + O

O + O3 ===> O2 + O2

2O3 <===> 3O2

Atom oksigen terbentuk oleh sinar UV sangat reaktif. Serapan sinar UV menghangatkan
stratosfir

Mekanisme Kerusakan Ozon

1. Penipisan Ozon Stratosfir karena CFCs

Fotodisosiasi CFC:

CFCl3 + uv ==> CFCl2 + Cl


Reaksi dengan O3:

O3 + Cl ==> ClO + O2

ClO + O ==> Cl + O2

Hasil: O3 + O ==> 2O2

2. Perusakan O3 oleh Bromine

Senyawa Bromine dipecah oleh sinar UV sehingga melepaskan Br, dan meng-katalisa
perusakan O3 :

O3 + Br ==> BrO + O2

BrO + O ==> Br + O2

Hasil: O3 + O ==> 2O2

3. Mekanisme kerusakan O3 lainnya

Nitrogen oksida: Reaksi antara atom O dan N2O menghasilkan NO

O3 + hv ==> O* + O2

N2O + O* ==> NO + NO

NO menkatalisa kerusakan O3 :

O3 + NO ==> NO2 + O2

NO2 + O ==> NO + O2

Hasil: O3 + O ==> 2O2

Catatan Untuk Br:

Dihasilkan untuk kegunaan industri (halons: CF3Br, CF2BrCl) dan pertanian (methyl
bromide)

methyl bromide secara alami dihasilkan oleh fitoplankton

Di stratosfir Br ~ 100x kurang dibandingkan Cl, tetapi Setiap atom Br 20-60x lebih efektif
dibandingkan Cl, karena Br tidak dalam senyawa yang stabil di stratosfir (seperti Cl dalam
senyawa HCl, ClNO2)
Sekitar 25% O3 di Antartika stratosfir rusak karena Br

Sejarah Kerusakan Ozon

1930 CFCs (chlorofluorocarbons) diperkenalkan (Du Pont dan Allied-Sigma)

Penggunaan jumlah yang banyak pada tahun 60, 70, 80-an (refrigerants, foaming agents,
aerosol propellant dll)

1974 dilaporkan bahwa CFCs merusak lapisan Ozon

1985 ditemukan lubang Ozon di Artartika

Proses Kimia :

Siklus katalitik

Cl + O3 ==> ClO + O2

ClO + O ==> Cl + O2

Hasil akhir : O3 + O ==> 2O2

Anda mungkin juga menyukai