Anda di halaman 1dari 6

Tugas 2 (individu)

KONSEP DASAR SISTEM

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANDI RAODA TULJANNA

NIM : 201830163

MK : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

(D)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR

STIEM BONGAYA

2020
A. Data dan Informasi
Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam
menghasilkan informasi. Data bisa berupa bahan untuk diskusi, pengambilan
keputusan, perhitungan, atau pengukuran. Saat ini data tidak harus selalu dalam
bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tapi bisa juga
dalam bentuk suara, gambar, baik dalam dua atau tiga demensi yang secara
relatif tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum diolah.
Data terbagi menjadi 2 macam berdasarkan macamnya, yaitu :
1. Data Internal
Data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi
secara internal.
2. Data Eksternal
Data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada diluar
organisasi.
Selain itu, terdapat klasifikasi data berdasarkan jenis data, yaitu sebagai
berikut:
1. Data Kuantitatif
Data yang dipaparkan dalam bentuk angka – angka.
2. Data Kualitatif
Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung
makna.

Informasi adalah hasil pengolahan data yang telah mempunyai arti


sehingga dapat digunakan khususnya oleh manajemen dalam membuat
keputusan. Akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut menjadi
informasi. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan menyangkut informasi
tersebut, yakni :
1. Informasi merupakan hasil pengolahan data
2. Memberikan makna atau arti
3. Berguna atau bermanfaat
Sedangkan Mc. Leod mengatakan suatu informasi yang berkualitas
harus memiliki ciri-ciri:
1. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang
sebenarnya.
2. Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau pada saat
informasi tersebut diperlukan.
3. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan.
4. Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap.

Hubungan Data dan Informasi


Hubungan data dan informasi adalah, informasi merupakan hasil dari
pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang akan
menerimanya, menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat
digunakan sebagai manfaat. Sebuah informasi aktual diperoleh dari data-data
yang dikumpulkan dari sebuah peristiwa, penelitian atau pengawasan. Jadi
informasi menjelaskan dari data yang ada menjadi kata-kata yang mudah
dimengerti.
Pada intinya data adalah bahan baku informasi, dengan adanya data maka
akan ada informasi, karena informasi merupakan hasil pengolahan dari data
yang diorganisasikan, sehingga data dan informasi sangat berhubungan erat.

B. Informasi dan Proses Pengambilan Keputusan


Model yang bermanfaat dan terkenal sebagai kerangka dasar proses
pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon terdiri dari
tiga tahap, yaitu :
1. Pemahaman. Menyelediki lingkungan kondisi yang memerlukan
keputusan. Informasi yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk
dijadikan petunjuk yang dapat memecahkan masalahnya.
2. Perancangan. Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah
tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses
untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan
mengakui apakah informasi tersebut dapat dilaksanakan.
3. Pemilihan. Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan
yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.

C. Informasi dan Tahap-tahap Pengambilann Keputusan


Berdasarkan kerangka dasar tersebut, maka dalam mengambil keputusan
secara efektif maka diperlukan beberapa tahap agar keputusan yang diambil
dapat membantu pencapaian tujuan organisasi. Berikut tahapan proses
pengambilan keputusan :
Tahap 1 : Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manajer sering
menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikemukakan
atau bahkan sering hanya mengidentifikasi masalah, bukan penyebab dasar.
Para manajer dapat mengidentifikasi masalah dengan beberapa cara. Pertama,
manajer secara sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua, manajer
mencari penyimpangan atau perubahan dari yang “normal”
Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer
menemukan dan merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah Manajer
harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan
yang tepat dan kemudian mengolah data tersebut hingga menjadi informasi
yang relevan.
Tahap 3 : Pengembangan alternatif-alternatif. Kecenderungan untuk
menerima alternatif keputusan pertama yang “feasible” sering menghindarkan
manajer dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah manajer.
Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak
kecenderunganuntuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat
keputusan yang efektif.
Tahap 4 : Evaluasi alternatif-alternatif. Setelah manajer mengembangkan
sekumpulan alternatif manajer harus mengevaluasi sekumpulan alternatif,
manajer harus mengevaluasi untuk menilai efektifitas setiap alternatif
Tahap 5 : Pemilihan alternatif terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil
evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah
informasi bagi manajer dan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan
manajer
Tahap 6 : Implementasi Keputusan. Setelah alternative terbaik terpilih, para
manajer harus membuat rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan dan
masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan. Dalam hal ini,
manajer perlu memperhatikan berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai
konsekuensi dibuatnya suatu keputusan.. Disamping itu, pada tahap
implementasi keputusan manajer juga perlu menetapkan prosedur laporan
kemajuan periodik dan mempersiapkan tindakan korektif bila masalah baru
muncul dalam pembuatan keputusan, serta merancang peringatan dini untuk
menghadapi berbagai kemungkinan.
Tahap 7 : Evaluasi hasil-hasil Keputusan. Implementasi keputusan harus
selalu dimonitor. Manajer harus mengevaluasi apakah implementasi dilakukan
dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan.
Diharapkan dengan melakukan proses pengambilan keputusan secara
tepat dapat mampu mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkutan
sehingga usaha pencapaian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara
baik dan efektif.

D. Informasi dan Tingkatan Manajemen


Informasi yang diterima oleh seorang manager suatu perusahaan harus
relevan dengan apa yang harus dilakukannya. Jadi relevan sangat subjektif dan
relatif. Artinya informasi dikatakan relevan kalau informasi yang diterima
sesuai dengan yang dibutuhkan, sedangkan kita tahu bahwa kebutuhan
informasi katakanlah bagi suatu perusahaan sangat beragam.

Anda mungkin juga menyukai