Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Litbang Industri, Vol.3 No.

1 Juni 2013: 11-20

KARAKTERISTIK ES KRIM BENGKUANG DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA


JENIS SUSU

Bengkoang Ice Cream Characteristics with Difference Kind of Milk

Failisnur
Balai Riset dan Standardisasi Industri Padang
Jl. Raya LIK No. 23 Ulu Gadut Telp. (0751) 72201 Fax.(0751) 71320 Padang 25164
e-mail: failisnur@gmail.com

Diterima: 6 Februari 2013, Disetujui: 30 April 2013

ABSTRAK

Es krim merupakan produk olahan susu beku berbentuk padat dengan penambahan bahan lain
yang dibuat melalui proses pembekuan dan agitasi. Prinsip pembuatan es krim adalah
membentuk suatu rongga udara pada campuran bahan-bahan es krim sehingga dihasilkan
pengembangan volume yang membuat es krim menjadi lebih ringan, tidak terlalu padat dan
mempunyai tekstur yang lembut. Tujuan penelitian adalah untuk melihat pengaruh dari
penggunaan beberapa jenis susu terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptik es krim bengkuang
yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dengan perlakuan penggunaan susu fullcream, susu
kental manis, susu kedelai bubuk, kacang hijau bubuk, dan susu kedelai cair. Es krim yang
dihasilkan dilakukan uji fisika overrun dan kecepatan meleleh, analisis kimia kadar protein,
lemak dan uji organoleptik rasa dan tekstur. Hasil penelitan menunjukkan bahwa penggunaan
susu kedelai bubuk menghasilkan nilai overrun dan kecepatan meleleh yang baik yaitu 37,2%
dan 10,1 menit, kandungan protein dan lemak yang cukup tinggi yaitu 6,9% dan 13,08%, serta
organoleptik rasa dan tekstur yang disukai.

Kata Kunci: Bengkuang, susu, es krim

ABSTRACT

Ice cream is a frozen dairy solid product with the addition of other materials that are made
through the process of freezing and agitation. The principle of its making to form a cavity of air in
the mixture of ice cream ingredients to produce a volume that made the development of the ice
cream into a lighter, less dense and has a soft texture. The purposed of the research to see
influence the use of a variety of milk to the physical properties, chemical properties and
organoleptic to the bengkoang ice cream produced. Research carried out by treatment type of
milk used that were fullcream milk, sweetened condensed milk, soy milk powder, green bean
powder, and soy milk liquid. The ice cream produced was tested the physics of overrun and
melting speed, chemical analysis of protein content, fat and organoleptic of taste and texture.
Research results showed that the best treatment was the use of soy milk powder where the
value of overrun 37.2%, melting speed 10.1 minutes, protein content 6.9%, fat 13.08%, and
organoleptic of taste and texture was preferred.

Keywords: Bengkoang, milk, ice cream

PENDAHULUAN penyakit kulit, diabetes, demam, eksim,


sariawan, dan wasir. Sedangkan untuk
Umbi tanaman bengkuang kecantikan, bengkuang mampu berfungsi
(Pachyrrhizus erosus) mempunyai manfaat sebagai pelembab (softening), pencerah
yang sangat banyak baik untuk pangan, (lightening) dan pemutih (whitening).
kesehatan dan kecantikan. Untuk Pada pangan, bengkuang biasanya
kesehatan, bengkuang memiliki khasiat dimanfaatkan sebagai buah segar, dibuat
sebagai obat diantaranya untuk mengatasi rujak, atau asinan. Sifat fungsional dari

11
Karakteristik Es Krim Bengkuang …………. (Failisnur)

bengkuang menyebabkan komoditi ini diminati sekaligus meningkatkan pola


banyak digemari, sedangkan pengolahan konsumsi susu harian.
bengkuang untuk produk olahan makanan Protein dan lemak susu sangat penting
masih belum banyak dilakukan. dalam pembentukan tekstur dan cita rasa es
Potensi bengkuang yang cukup krim yang diinginkan. Setiap jenis susu
melimpah di Sumatera Barat, dimana mempunyai kandungan protein dan lemak
produksi setiap tahunnya rata-rata 2.834 ton yang berbeda sehingga akan menghasilkan
(BPS, 2004). Penganekaragaman produk es krim dengan karakteristik yang berbeda.
olahan dari bengkuang disamping dapat Untuk itu perlu penelitian karakteristik es
memberikan nilai tambah juga merupakan krim bengkuang dengan menggunakan
salah satu cara dalam melaksanakan beberapa jenis susu, sehingga dihasilkan es
program pemerintah daerah guna pening- krim yang memiliki nilai lebih dengan per-
katan ketahanan pangan serta mengem- paduan antara susu dan bengkuang sebagai
bangkan industri pengolahan pangan pangan fungsional.
berbasis potensi bahan baku daerah.
Umbi bengkuang sebagai bahan baku METODOLOGI PENELITIAN
pembuatan es krim dapat berfungsi sebagai
padatan bukan lemak karena kandungan Bahan
dekstrin yang terdapat dalam umbinya.
Dekstrin juga bersifat sebagai penstabil, Bahan yang digunakan dalam pem-
sehingga penggunaan bengkuang dalam buatan es krim bengkuang adalah sebagai
pembuatan es krim tidak memerlukan lagi berikut; umbi bengkuang, susu bubuk skim,
penambahan emulsifier. Hasil penelitian susu bubuk fullcream, susu kental manis,
yang telah dilakukan oleh Yeni, dkk (2007), susu kedelai bubuk, kacang hijau bubuk,
ternyata kandungan karbohidrat bengkuang susu kedelai cair, gula pasir, telur, santan,
dapat berfungsi sebagai emulsifier. Dekstrin garam, air serta kemasan.
dan serat bengkuang dapat mengentalkan
adonan es krim dan membentuk jaringan Alat
atau molekul kecil yang dapat mengikat air
yang banyak pada adonan es krim sehingga Peralatan yang digunakan antara lain;
dapat mencegah terjadinya kristalisasi. ice cream maker, blender, mixer, freezer/
Komponen penting lainnya dalam refrigerator, dan peralatan pengujian yaitu
pembuatan es krim adalah susu. Susu labu kjedahl dan soxlet.
adalah salah satu pangan hasil ternak yang
paling mudah dan cepat untuk dicerna Metoda Penelitian
dibanding pangan hasil ternak lainnya
seperti telur dan daging. Susu mengandung Pada penelitian ini rancangan yang
beberapa senyawa bioaktif yang memiliki digunakan adalah acak lengkap (RAL),
efek kesehatan yang signifikan. Senyawa dengan 3 kali ulangan. Variasi perlakuan
bioaktif susu diantaranya adalah protein adalah pemakaian jenis susu yang digu-
susu, laktosa, asam-asam lemak dan nakan yaitu; susu bubuk fullcream (A), susu
mineral, terutama kalsium. Hal ini kental manis (B), susu kedelai bubuk (C),
menyebabkan produk-produk turunan susu bubuk kacang hijau (D), dan susu kedelai
juga masih memiliki efek fungsional, cair (E).
termasuk es krim. (Astawan, 2010).
Susu sebaiknya dikonsumsi setiap hari Prinsip Pembuatan Es Krim
untuk menunjang dan memenuhi gizi yang
dibutuhkan tubuh, terutama pada mereka Proses pembuatan es krim terdiri dari
yang kurang gizi. Akan tetapi banyak pencampuran bahan, pasteurisasi,
diantaranya yang tidak terbiasa untuk homogenisasi, aging di dalam refrigerator,
mengonsumsi susu seperti layaknya di pembekuan sekaligus pengadukan di dalam
negara-negara yang sudah berkembang ice cream maker, dan pengerasan
(Nur, 2012). Penggunaan susu pada produk (hardening) di dalam freezer (Astawan,
olahan dapat menjadi pangan alternatif yang 2010). Tujuan masing-masing langkah kerja
adalah:

12
Jurnal Litbang Industri, Vol.3 No.1 Juni 2013: 11-20

a. Pasteurisasi d. Pengerasan

Tujuan utama pasteurisasi adalah Proses kristalisasi es terbentuk karena


membunuh mikroba patogen yang ada pelepasan panas pada saat suhu air ditu-
dalam susu dan mengusahakan seminimum runkan yang akan mengakibatkan
mungkin kehilangan gizinya serta memper- pergerakan-pergerakan molekul air diper-
tahankan semaksimal mungkin sifat fisik dan lambat. Bila air didinginkan terus sampai
0
cita rasa susu segar (Abubakar dkk, 2001), suhu 4 C suatu pola baru ikatan hidrogen
melarutkan bahan-bahan kering, mening- akan terbentuk, dan ketika panas dilepas lagi
katkan cita-rasa, memperbaiki mutu es krim, setelah suhu air mencapai 00C maka
memperpanjang umur produk dan mengha- terbentuklah kristal es. Semakin cepat
silkan produk yang seragam. proses pengerasan es, kristal es yang
terbentuk semakin kecil dan tekstur es krim
b. Homogenisasi yang dihasilkan semakin lembut. Proses
pengerasan dianggap cukup bila suhu
0
Homogenisasi bertujuan untuk bagian tengah produk telah mencapai -18 C.
menyebarkan globula lemak secara merata Suhu pengerasan ini terutama ditentukan
ke seluruh produk, mencegah pemisahan oleh suhu medium pendinginan, kecepatan
globula lemak ke permukaan selama pem- pergerakan udara pendingin dan suhu awal
bekuan dan untuk memperoleh tekstur yang produk (Widiantoko, 2011).
halus karena ukuran globula lemak kecil,
dan protein dapat mengikat air bebas lebih Pelaksanaan Penelitian
merata. Manfaat homogenisasi yaitu bahan
campuran menjadi sempurna, mencegah Proses pembuatan es krim dari
penumpukan dispersi globula lemak selama bengkuang untuk setiap perlakuan adalah
pembekuan, memperbaiki tekstur dan kele- sebagai berikut; (1) Umbi bengkuang
zatan, mempercepat aging, meningkatkan dikupas kulitnya dan dicuci. Daging umbi
kekentalan dan menurunkan daya buihnya kemudian dipotong-potong sebanyak 2 kg,
(Campbell dan Marshall, 1975; Widiantoko, (2) Dihaluskan dengan blender tanpa air, (3)
2011). 2 butir telur dikocok sampai mengembang,
(4) 1 liter santan (patinya saja yang diperas
c. Aging dari 1,5 butir kelapa) dan bengkuang yang
telah dihaluskan ditambahkan gula
Aging merupakan proses pemasakan sebanyak 400 g, kemudian dimasak sampai
campuran es krim dengan cara mendiamkan mendidih (± 80ºC).(5) Ditambahkan susu
adonan selama 3-24 jam dengan suhu 40C sebanyak 200 g atau 200 ml untuk susu
atau di bawahnya. Tujuan aging yaitu kental manis dan susu kedelai cair (sesuai
memberikan waktu pada stabilizer dan perlakuan) sambil apinya dikecilkan dan
protein susu untuk mengikat air bebas, diaduk perlahan, (6) Campuran yang telah
sehingga akan menurunkan jumlah air dipanaskan tadi dimasukkan ke kocokan
bebas. Perubahan selama aging adalah telur sambil dikocok dengan mixer, (7)
terbentuk kombinasi antara stabilizer dan air Adonan diaging dalam refrigerator selama ±
dalam adonan, meningkatkan viskositas, 4 jam, lalu dituang ke dalam ice cream maker
campuran jadi lebih stabil, lebih kental, lebih dan aduk selama 10-15 menit. (8) Adonan
halus, dan tampak mengkilap. lalu dimasukkan dalam wadah es krim
Pembekuan pada es krim harus terjadi kemudian disimpan dalam refrigerator
secara cepat untuk memperoleh kristal es selama 12- 24 jam untuk pengerasan, (9) Es
yang kecil dan tekstur yang lembut. krim siap disajikan. Diagram Alir Pembuatan
Pembekuan disertai dengan pengocokan Es Krim adalah seperti Gambar 1.
untuk membekukan cairan dan mema-
sukkan udara ke dalam campuran es krim
sehingga mengembang.

13
Karakteristik Es Krim Bengkuang …………. (Failisnur)

Umbi Bengkuang sampai es krim meleleh sempurna. Hitung


persentase pengembangan volume es krim
Kulit umbi dikupas, dengan rumus:
cuci, dan potong
% Overrun = Volume es krim – Volume ICM) x 100%
  Volume ICM
Daging buah
diblender Keterangan: ICM = Ice Cream Mix (adonan
+ santan, gula pasir es krim).
Dimasak (85-100º C)
Kecepatan meleleh dan daya ikat air
+ Susu (Hubeis et al., 1996).
Pasteurisasi (70-80⁰C)
Kecepatan meleleh merupakan waktu
+ Kocok telur yang dibutuhkan es krim untuk meleleh
Di kocok dengan mixer sempurna dan sifat mengikat air meru-pakan
  kemampuan untuk mempertahankan kan-
Di aging dalam refrigerator dungan air agar tetap pada bahan. Es krim
  yang berkualitas baik adalah es krim yang
resisten terhadap pelelehan. Waktu pele-
Diaduk dalam
lehan dan daya ikat air akan diukur dengan
Ice cream maker
metode sebagai berikut:
  — Es krim dituang dalam wadah kemudian
Pengerasan dalam freezer dimasukkan dalam freezer dan dibiar-
  kan selama 24 jam.
Siap disajikan — Es krim lalu disimpan pada suhu ruang
dan dicatat waktu yang dibutuhkan
Gambar 1. Diagram alir pembuatan es sampai es krim benar-benar mencair
krim bengkuang sempurna.

Analisis dan Pengamatan HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengamatan yang dilakukan terhadap Uji Fisika


es krim meliputi uji fisika yaitu overrun dan
kecepatan meleleh, uji kimia yang meliputi, Overrun
protein (metoda Kjedahl, lemak (metoda
soxlet) dan pengamatan organoleptik oleh Hasil analisis terhadap overrun es krim
15 orang panelis terhadap rasa, tekstur bengkuang adalah seperti Gambar 2. Dari
(mouthfeel), warna dan aroma mengguna- jenis susu yang digunakan, ternyata susu
kan skala hedonik skala 1–5 dengan kental manis mempunyai nilai overrun
penilaian tidak suka sampai sangat suka. tertinggi (41,3%). Tingginya nilai overrun dari
es krim yang menggunakan susu kental
Overrun (Sathe, 1982). manis disebabkan oleh banyaknya udara
yang terperangkap di dalam adonan
Overrun adalah jumlah peningkatan sewaktu proses pembekuan karena sedi-
volume yang disebabkan karena masuknya kitnya bahan padatan dan kecilnya ukuran
udara ke dalam campuran es krim. Es krim partikel dari susu kental manis yang
yang telah diagitasi (pembekuan dan digunakan. Sedangkan pada penambahan
pengadukan) selanjutnya dimasukkan ke kacang hijau bubuk, ukuran partikel lebih
dalam wadah/kemasan es krim, lalu besar dan banyak mengandung serat yang
dibekukan dalam freezer selama ± 24 jam. dapat menghambat masuknya udara ke
Es krim kemudian diletakkan pada suhu dalam adonan es krim sewaktu pembekuan
ruang dan diukur waktu yang dibutuhkan sekaligus pengadukan.

14
Jurnal Litbang Industri, Vol.3 No.1 Juni 2013: 11-20

Overrun mencerminkan kemampuan terperangkap dalam adonan. Overrun dapat


pembuihan dan kemantapan buih yang dihasilkan karena pengocokan yang dila-
berkaitan dengan penurunan tegangan kukan ketika proses pembekuan berlang-
permukaan pada sistem yang terdiri atas sung. Pengocokan menyebabkan udara
udara dan air, yang disebabkan absorbsi dapat masuk dalam campuran es krim
oleh molekul protein. Molekul protein yang sehingga meningkatkan volume adonan es
fleksibel seperti beta-kasein dapat secara krim (Istini dan Zatnika, 2007; Failisnur,
cepat mengurangi tegangan permukaan 2010).
sehingga memberikan daya buih yang baik Berbagai standar produk makanan
sedangkan protein globular yang terutama membolehkan penggelembungan campur-
sebagai penyusun protein nabati sulit untuk an es krim dengan udara sampai dengan
mengurangi tegangan permukaan sehingga volumenya menjadi dua kalinya (maksimum
memberikan daya buih yang rendah (Sathe, 100% overrun). Es krim dengan kandungan
1982). udara lebih banyak akan terasa lebih cair
dan lebih hangat sehingga tidak enak
dimakan (Ismunandar, 2004).
Turunnya nilai overrun disertai dengan
semakin tahannya es krim terhadap proses
pelelehan dari suhu beku ke suhu ruang
sehingga diperlukan waktu yang lebih lama
untuk melelehkan es krim. Dari hasil penga-
matan terhadap kecepatan meleleh es krim
bengkuang, terlihat bahwa es krim dengan
overrun rendah (Gambar 2) memiliki
kecepatan meleleh yang lebih lama (Gambar
3) saat disajikan pada suhu ruang.

Keterangan; Kecepatan Meleleh dan daya ikat air


A = Susu fullcream, B = Susu kental manis, C = Susu
kedelai bubuk, D = Kacang hijau bubuk, dan E = Susu
kedelai cair. Hasil analisis terhadap kecepatan
meleleh es krim bengkuang adalah seperti
Gambar 2. Hasil pengamatan overrun es Gambar 3. Kecepatan meleleh merupakan
krim bengkuang waktu yang dibutuhkan es krim untuk
meleleh sempurna. Sedangkan daya ikat air
Overrun menunjukkan banyak sedi- merupakan kemampuan adonan untuk
kitnya udara yang terperangkap di dalam mempertahankan air dalam bahan.
campuran es krim atau ICM karena proses Kecepatan meleleh dari perlakuan
pembekuan. Overrun mempengaruhi tekstur pemakaian kacang hijau bubuk lebih tinggi
dan kepadatan yang sangat menentukan (10,5 menit) yang berarti lebih lama mencair
kualitas es krim. Adanya udara dalam ICM pada suhu ruang dibandingkan dengan jenis
akan membentuk rongga-rongga udara susu lainnya. Es krim yang paling cepat
yang akan segera terlepas bersamaan meleleh adalah pada pemakaian susu
dengan melelehnya es krim. Semakin kedelai cair (5,6 menit). Tekstur dari susu
banyak rongga udara akan menyebabkan es kedelei cair lebih ringan dan halus sehingga
krim cepat menyusut dan meleleh pada suhu daya ikat airnya lebih rendah. Es krim yang
ruang. bertekstur kasar dan rendah total pada-
Es krim yang berkualitas memiliki tannya akan memiliki resistensi terhadap
overrun 70–80%, sedangkan untuk industri pelelehan yang rendah, sehingga akan
rumah tangga adalah 35 – 50% (Suprayitno mudah meleleh (Arbuckle, 2000). Disamping
dkk, 2001; Padaga dan Sawitri, 2005). Pada itu kecepatan meleleh juga dipengaruhi oleh
semua perlakuan ditinjau dari nilai overrun, kadar lemak es krim. Kadar lemak es krim
maka tergolong pada es krim industri rumah berbahan susu kedelai cair lebih rendah
tangga. Hal ini dikarenakan suhu setelah (9,2%) dibanding perlakuan lainnya.
proses aging kurang dingin dan pengadukan Menurut Roland et al, (1999) waktu leleh es
sangat lambat sehingga sedikit udara yang

15
Karakteristik Es Krim Bengkuang …………. (Failisnur)

krim akan semakin cepat pada es krim suhu ruang. Es krim yang cepat meleleh
dengan kadar lemak rendah. kurang disukai karena es krim akan cepat
Perlakuan pemakaian bubuk kacang mencair begitu disajikan. Es krim yang lama
hijau memberikan kecepatan meleleh yang mencair pada suhu ruang juga kurang
lebih lama, disebabkan kandungan padatan disukai karena bentuk es krim yang tetap
dan seratnya lebih banyak. Serat dalam bahan padat begitu disajikan sehingga memberikan
pembentuk adonan es krim dapat meningkatkan kesan terlalu banyak padatan yang
kandungan padatan dalam adonan es krim yang digunakan (Padaga, dan Sawitri, 2005).
menyebabkan adonan semakin kental. Hal ini
disebabkan oleh kemampuan serat mengikat air Uji Kimia
yang menyebabkan kadar air menjadi rendah
dan es krim menjadi lebih padat sehingga waktu
pelelehan akan semakin lama (Failisnur, 2010; Kadar Protein
Oksilia, 2012).
Hasil analisis kadar protein es krim
bengkuang diperoleh data seperti Gambar 4.
Kadar protein tertinggi diperoleh pada es
krim menggunakan susu kedelai bubuk dan
terendah pada es krim dengan pemakaian
susu kedelai cair. Hal ini disebabkan karena
susu kedelai cair sudah mengalami proses
pengenceran sehingga kandungan protein-
nya menjadi berkurang.
Protein dalam pembuatan es krim
berfungsi untuk menstabilkan emulsi lemak
setelah proses homogenisasi, menambah
citarasa, membantu pembuihan, mening-
katkan dan menstabilkan daya ikat air yang
berpengaruh pada kekentalan dan tekstur
Keterangan; es krim yang lembut dan meningkatkan nilai
A = Susu fullcream, B = Susu kental manis, C = susu overrun es krim (Padaga dan Sawitri, 2005).
kedelai bubuk, D = Kacang hijau bubuk, dan E = Susu Protein juga dapat mempertahankan
kedelai cair.
smoothy pada produk akhir, mampu menaik-
kan overrun tanpa terbentuknya tekstur yang
Gambar 3. Hasil pengamatan kecepatan
berkeping-keping dan mengurangi total
meleleh es krim bengkuang
padatan.
dengan menggunakan bebe-
Proses pemanasan dapat menyebab-
rapa jenis susu.
kan protein mengalami reaksi denaturasi.
Reaksi ini merupakan terurainya untaian
Kualitas meleleh yang baik pada es krim
polipeptida protein yang berbentuk alpha
berkisar 10-20 menit pada suhu kamar
heliks menjadi rangkaian lurus. Hal ini terjadi
(Arbuckle et al, 2000; Flores et al, 1992).
akibat dari terlepasnya ikatan-ikatan (seperti
Dari semua perlakuan yang memenuhi
sulfur) sehingga menurunkan kadar protein
persyaratan adalah pemakaian susu kedelai
secara kualitatif. Syarat mutu es krim
bubuk dan kacang hijau bubuk. Es krim
menurut Buckle et al (1987) ditetapkan
dengan waktu pelelehan yang cukup tinggi
bahwa kandungan protein pada es krim
sangat cocok untuk daerah tropis.
minimum sebesar 2,7% dan bila diban-
Kecepatan meleleh es krim berbanding
dingkan dengan kadar protein es krim hasil
terbalik dengan persentase overrun.
penelitian berarti kadar protein es krim rata-
Kecepatan meleleh es krim sangat dipenga-
rata memenuhi standar mutu es krim kecuali
ruhi oleh bahan-bahan yang digunakan
yang menggunakan susu kedelai cair.
dalam pembuatan es krim. Es krim yang
baik adalah es krim yang tahan terhadap
pelelehan pada saat dihidangkan pada

16
Jurnal Litbang Industri, Vol.3 No.1 Juni 2013: 11-20

keuntungan yang diperoleh juga lebih tinggi.


Peningkatan kadar lemak dapat mengurangi
pembentukan kristal es dan tingkat pele-
lehan karena lemak dapat meningkatkan
viskositas sehingga kristal es dan waktu
pelelehan dapat diperpanjang (Roland et al,
1999).

Keterangan;
A = Susu fullcream, B = Susu kental manis, C = susu
kedelai bubuk, D = Kacang hijau bubuk, dan E = Susu
kedelai cair.

Gambar 4. Hasil analisis kadar protein es


krim bengkuang dengan meng-
gunakan beberapa jenis susu

Kadar Lemak
Keterangan;
A = Susu fullcream, B = Susu kental manis, C = susu
Hasil analisis terhadap kadar lemak es kedelai bubuk, D = Kacang hijau bubuk, dan E = Susu
krim bengkuang adalah seperti Gambar 5. kedelai cair.
Kandungan lemak tertinggi diperoleh pada
perlakuan penggunaan susu fullcream yaitu Gambar 5. Hasil analisis kadar lemak es
16.5% dan lemak terendah pada perlakuan krim bengkuang dengan meng-
pemakaian susu kedelai cair. Tingginya gunakan beberapa jenis susu.
kadar lemak es krim berbahan susu
fullcream disebabkan karena kandungan Lemak susu pada es krim berfungsi
lemak dari bahan bakunya (fullcream) lebih untuk meningkatkan nilai gizi es krim,
tinggi dibandingkan susu lainnya, sedang- menambah citarasa, menghasilkan karak-
kan susu kedelai cair yang sudah mengalami teristik tekstur yang lembut, membantu
proses pengenceran dan lemak kedelai memberikan bentuk dan kepadatan, serta
yang cukup rendah menyebabkan es krim memberikan sifat meleleh yang baik
yang dihasilkan mengandung kadar lemak (Padaga dan Sawitri, 2005).
yang lebih rendah.
Es krim dengan kandungan lemak yang Uji Oganoleptik Rasa dan Tekstur Es Krim
rendah mengakibatkan tekstur es krim tidak
lembut, memberikan sensasi dingin yang Hasil uji organoleptik rasa dan tekstur
lebih besar dibanding es krim dengan kadar dari es krim bengkuang dengan menggu-
lemak tinggi (Aime et al., 2001) juga dapat nakan skala hedonik adalah seperti pada
digunakan oleh konsumen yang menghin- Gambar 6. Dari penilaian terhadap rasa dan
dari konsumsi pangan berlemak. Es krim tekstur oleh panelis pada es krim bengkuang
dengan kandungan lemak minimum 10% didapatkan bahwa rasa dan tekstur di
dan total padatan 36%, akan menghasilkan mulut (mouthfeel) yang paling disukai adalah
es krim dengan nilai overrun lebih tinggi, pemakaian susu kental manis. Hal ini
sehingga harganya lebih murah (Anonim, disebabkan karena bengkuang mengan-
2005). Overrun merupakan parameter yang dung padatan dan serat yang cukup tinggi
sangat penting dalam pembuatan es krim sehingga penggunaan dari susu kental
karena dapat menentukan tingkat harga. manis memberikan rasa yang lebih disukai,
Jika overrun yang dihasilkannya tinggi maka tekstur lebih lembut, tidak cepat meleleh dan

17
Karakteristik Es Krim Bengkuang …………. (Failisnur)

nilai overrun yang cukup mengembang. gumpalan lemak), grainy (terasa seperti
Peningkatan terhadap rasa diiringi juga tepung), flaky/snowy (terasa ada serpihan
meningkatnya nilai tekstur es krim es), lumpy/gelatin (seperti jelly) dan sandy
bengkuang. (berpasir) (Arbuckle et al, 2000; Suprayitno
et al, 2001).
Dalam pembuatan es krim biasanya
ditambahkan emulsifier seperti karagenan
untuk mencegah timbulnya kristal es yang
besar dan cita rasa (flavour) serta mouthfeel
yang baik (Winarno, 2002). Penggunaan
bengkuang sebagai bahan baku dalam
pembuatan es krim sekaligus berfungsi
sebagai penstabil yang dapat meningkatkan
dan menstabilkan daya ikat air yang berpe-
ngaruh pada viskositas dan tekstur es krim
yang lembut (Oksilia, 2012), sehingga
penambahan bahan penstabil tidak diper-
lukan lagi.

KESIMPULAN DAN SARAN


Keterangan;
A = Susu fullcream, B = Susu kental manis, C = susu Kesimpulan
kedelai bubuk, D = Kacang hijau bubuk, dan E = Susu
kedelai cair.
Dari hasil penelitian penggunaan
Gambar 6. Hasil uji organoleptik rasa dan beberapa jenis susu terhadap sifat fisik,
tekstur es krim bengkuang kimia dan organoleptik dari es krim
dengan menggunakan beberapa bengkuang dapat disimpulkan bahwa
jenis susu. perlakuan terbaik diperoleh pada peng-
gunan susu kedelai bubuk yang mengha-
Rasa dalam es krim merupakan silkan nilai overrun dan kecepatan meleleh
kombinasi cita rasa, tekstur dan aroma, yang baik yaitu 37,2% dan 10,1 menit, kadar
sebagai satu kesatuan yang diciptakan protein dan lemak yang cukup tinggi yaitu
untuk memenuhi selera konsumen. 6,9% dan 13,08%, serta organoleptik oleh 15
Menurut Padaga (2005), rasa sangat orang panelis terhadap rasa dan tekstur
mempengaruhi tingkat kesukaan konsumen adalah rata-rata disukai (4).
terhadap es krim, bahkan dapat menjadi
faktor penentu utama. Rasa es krim juga Saran
dipengaruhi oleh pengental yang dapat
mengurangi rasa manis gula dan perubahan Untuk mendapatkan es krim yang
tekstur (mouthfeel) yang dapat merubah tinggi serat dengan tekstur yang baik,
citarasa es krim. pengolahan bengkuang dilakukan dengan
Tekstur es krim dipengaruhi oleh menggunakan blender tanpa air.
ukuran dari kristal es, globula lemak,
gelembung udara yang terperangkap dan DAFTAR PUSTAKA
kristal laktosa (Suprayitno et al, 2001;
Abdullah et al, 2003). Sementara menurut Abubakar, Triyantini , Sunarlim, R, Setiyanto,
Padaga dan Sawitri (2005), tekstur lembut H. dan Nurjannah. 2001. Pengaruh
es krim sangat dipengaruhi oleh komposisi Suhu Dan Waktu Pasteurisasi
es krim, cara mengolah dan kondisi Te r h a d a p M u t u S u s u S e l a m a
penyimpanan. Tekstur es krim yang baik Penyimpanan. Jurnal Ilmu Ternak dan
adalah halus, lembut (smooth), creamy dan Veteriner Vol. 6 No. 1 Th. 2001.
tidak keras serta tampak mengkilap. Tekstur
yang buruk adalah greasy (terasa ada

18
Jurnal Litbang Industri, Vol.3 No.1 Juni 2013: 11-20

Abdullah, M., Rehman, S., Zubair, Saeed, Hubeis, M., Andarwulan, N., dan Yunita, M.
M., Kousar, S., and Shahid, M. 2003. 1996. Kajian Teknologi dan Finansial
Effect of skim milk in soymilk blend on Produksi Es Krim (Melorin) Skala Kecil.
the quality of ice cream. Pakistan Buletin Teknologi dan Industri Pangan.
Journal of Nutrition 2 (5): 305-311, ITB. Vol. VII (1).
2003.
Ismunandar. 2004. Dibalik Lembutnya Es
Aime, D. B., S. D. Arntfield, L. J. Malcolmson Krim. Departemen Kimia FMIPA ITB.
and D. Rayland. 2001. Textural analysis http://www.kimianet.lipi.go.id/utama.cg
of fat reduced vanilla ice cream i?artikel&1102121768&1 [8 Agustus
products. Food Res. Int. 34: 237– 246. 2011]

Anonim. 2005. Ice cream formulation. Dairy Istini, S., dan Zatnika, A. 2007. Pengaruh
Science and Technology. University of Jenis Dan Konsentrasi Semi-Refined
G u e l p h . h t t p / / w w w. i c e c r e a m / Carrageenan (Src) Sebagai Stabilisator
formulation. [17 Mei 2005] Terhadap Kualitas Es Krim. Jurnal
Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 9
Arbuckle, W.S. and Marshall, R.T. 2000. Ice No. 1 April 2007 Hlm. 27-33.
Cream. Chapman and Hall, New York.
145.pp. Nur, K. 2012. kualitas es krim dengan
penambahan umbi kentang (solanum
Astawan, M. 2010. Teknologi Pengolahan tuberosum l.) sebagai bahan penstabil.
Pangan dan Gizi. IPB : Bogor. [Skripsi] Program Studi Teknologi Hasil
Ternak Jurusan Produksi Ternak
Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Fakultas Peternakan Universitas
Barat. 2004. Sumatera Barat Dalam Hasanuddin Makassar.
Angka. Bekerjasama dengan Bappeda
Sumatera Barat. Oksilia, Merynda Indriyani Syafutri*, dan Eka
Lidiasari. 2012. Karakteristik Es Krim
Buckle K A., R. A. Edwards, G. H. Fleet dan Hasil Modifikasi Dengan Formulas!
M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan. B u b u r T i m u n S u r i
Terjemahan: H. Purnomo dan Adiyono. (Cucumis Melt:, L.) Dan Sari Kedelai.
Penerbit Universitas Indonesia, Jurnal Teknologi dan Industri Pangan,
Jakarta. Vol. XXIII No. 1 Th. 2012, hal. 17-22.

Campbell, J.R dan R.T. Marshall. 1975. The Padaga, M. dan M.E Sawitri. 2005. Es Krim
Science of Providing Milk for Men. Mc Yang Sehat. Trubus Agrisarana.
Graw Hill Book, New York. Surabaya.

Failisnur. 2010. Pemanfaatan bengkuang Roland, A.M., L. G. Phillips dan K.j. Boor.
sebagai bahan baku dalam pembuatan 1999. Effect of fat content on the
es krim. Buletin BIPD Vol.XX No. 1 sensory properties, melting, colour and
Tahun 2011. hardness of ice cream. J. Dairy Sci. 82:
32-38.
Flores, R.J., J. Kliptel dan J. Tobias. 1992.
Ice Cream and Frozen Dessert. In : Sathe, S.K., Deshpande, S.S. dan Salunkhe,
Dairy Science and Technology Series. D.K. 1982. Functional Properties of
Handbook 3.Y.H. Hui (ed). VHC Winged Bean (Phosphocarpus)
Publisher Inc, New York. tetragonolobus (LDC) Proteins. Journal
of Food Science Vol. 47. Hal.85-509.

19
Karakteristik Es Krim Bengkuang …………. (Failisnur)

Suprayitno, E, Kartika Ningsih, dan S. Winarno, F. G. 2002. Pangan, Gizi, Teknologi


Rahayu. 2001. Pembuatan Es Krim dan Konsumen. PT Gramedia, Jakarta.
Dengan Menggunakan Stabilisator
Natrium Alginat dari Sargassum sp . Yeni G., Failisnur, Firdausni, Marlusi dan
Jurnal Makanan Tradisional Indonesia Hasni. 2007. Pengembangan
ISSN: 1410-8969 Vol.1 No.3. hal 23-27 Pengolahan Aneka Produk Olahan Dari
Bahan Baku Bengkuang. Komunikasi
W i d i a n t o k o , R . K . 2 0 11 . E s K r i m . No. 221 Balai Riset dan Standardisasi
http://lordbroken.wordpress.com/2011/ Industri Padang.
04/10. [Diakses tanggal 3 Oktober
2011]

20

Anda mungkin juga menyukai