Anda di halaman 1dari 22

PENGUKURAN UNSUR-UNSUR CUACA PADA BERBAGAI

PENUTUPAN LAHAN DI UNILAK

DOSEN PEMBIMBING :
Muhammad Ikhwan, S.Hut., M.Si

DISUSUN OLEH :
HENDY NUGROHO
1754251076

UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU


FAKULTAS KEHUTANAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karuniaNya


sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Klimatologi
dengan judul “Pengukuran unsur-unsur cuaca pada berbagai penutupan lahan di
unilak”.
Dengan terselesaikannya makalah ini, saya mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Muhammad Ikhwan, S.Hut., M.Si selaku dosen pembimbing. Saya
mengucapkan terimakasih juga kepada teman-teman yang telah memberikan saran
dan masukannya sehingga terselesaikannya makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam uraian dan penyajian materi masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan sumbangan pemikiran, kritikan
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Pekanbaru, Desember 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ........................................................................... 1
B. TUJUAN................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. CUACA DAN IKLIM ........................................................................... 3
B. UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM............................................... 3

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


A. HASIL .................................................................................................... 8
B. PEMBAHASAN..................................................................................... 8
1. SUHU............................................................................................... 9
2. KELEMBABAN ............................................................................ 10
3. KECEPATAN ANGIN ................................................................. 11

BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 13
B. SARAN ...................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................14


A. PENDAHULUAN

a.1. Latar Belakang


Parameter cuaca dan iklim mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan
manusia, baik aspek fisis, biologis dan budaya. Iklim adalah jumlah atau
sintesis dari data cuaca tercatat selama periode yang panjang. Data cuaca
yang dimaksud dapat berupa kejadian-kejadian rata-rata ataupun kondisi
umum, kejadian-kejadian ekstrim, jumlah beberapa kejadian ataupun
frekuensi dari kejadian. Adapun cuaca adalah gambaran dari kondisi jangka
pendek atau snapshot dari atmosfer pada waktu tertentu (Anonim, 2015)
Cuaca dan iklim merupakan salah satu komponen ekosistem alam
sehingga kehidupan baik manusia, hewan, dan tumbuhan tidak terlepas dari
pengaruh atmosfer dan proses-prosesnya. Cuaca adalah keadaan atmosfer
pada waktu tertentu yang sifatnya berubah-ubah setiap waktu atau dari waktu
ke waktu. Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dengan jangka waktu yang
cukup lama minimal 30 tahun dan sifatnya tetap. Cuaca meupakan keadaan
sesaat dari atmosfer (sejam, sehari, seminggu), sedangkan iklim merupakan
keadaan atmosfer selama suatu periode tertentu (AT Pustaka, 2002).
Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorologi, yakni cabang ilmu
yang membahas pembentukan dan perubahan cuaca serta proses-proses fisika
yang terjadi di atmosfer. Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi,
yakni ilmu yang mengkaji gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat fisik dan
gejala-gejala cuaca tersebut mempunyai sifat yang umum dalam jangka waktu
yang relatif lebih lama pada atmosfer bumi (AT Pustaka, 2002).
Cuaca dan iklim merupakan keadaan atau kondisi fisik atmosfer yang
terbentuk melalui interaksi dari berbagai unsur atau komponen yang disebut
unsur-unsur cuaca dan iklim yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.
Unsur-unsur tersebut meliputi radiasi atau lama penyinaran matahari, suhu,
kelembaban, tekanan udara, angin, awan, presipitasi dan evaporasi.
Unsur-unsur cuaca dan iklim berbeda dari tempat yang satu dengan yang
lainnya. Perbedaan tersebut disebabkan karena pengendali iklim atau faktor

1
iklim, yaitu ketinggian tempat, latitude (letak bintang), daerah-daerah
tekanan, arus-arus laut, dan permukaan tanah (AT Pustaka,2002). Unsur
cuaca dan iklim terdiri atas suhu udara, kelembapan udara, curah hujan,
tekanan atmosfer, dan angin (Anonim, 2015).
Cuaca tidak terlepas dari kehidupan manusia. Perubahan cuaca yang tiba-
tiba tentu dapat menghambat kegiatan manusia. Oleh karenanya penulis
kemudian tertarik unuk mengamati perubahan cuaca selama seminggu dalam
bentuk unsur-unsur cuaca yang diamati tiap pagi, siang dan sore (tiga kali
dalam sehari), untuk dibandingkan dengan kondisi cuaca tiap hari dalam
semingu di 6 lokasi berbeda.

a.2. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah klimatologi ini
yaitu :
1. Dapat mengamati perubahan suhu tiap pagi dan siang hari dan pengaruhnya
terhadap kondisi cuaca dalam enam hari pengamatan di 5 lokasi berbeda.
2. Dapat mengamati perubahan kelembapan pagi dan siang hari dan
pengaruhnya terhadap kondisi cuaca dalam enam hari pengamatan di 5 lokasi
berbeda.
3. Dapat mengamati perubahan kecepatan angin tiap pagi dan siang hari dan
pengaruhnya terhadap kondisi cuaca dalam enam hari pengamatan di 5 lokasi
berbeda.
4. Dapat mengamati perubahan kondisi cuaca tiap pagi dan siang hari dalam dua
hari pengamatan di 5 lokasi berbeda.
B. TINJAUAN PUSTAKA

CUACA DAN IKLIM


Cuaca dan iklim merupakan keadaan atau kondisi fisik atmosfer yang
terbentuk melalui interaksi dari berbagai unsur atau komponen yang disebut
unsur-unsur cuaca dan iklim yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.
Unsur-unsur tersebut meliputi radiasi atau lama penyinaran matahari, suhu,
kelembaban, tekanan udara, angin, awan, presipitasi dan evaporasi (AT
Pustaka, 2002).

UNSUR CUACA DAN IKLIM


Unsur-unsur cuaca dan iklim berbeda dari tempat yang satu dengan yang
lainnya. Perbedaan tersebut disebabkan karena pengendali iklim atau faktor
iklim, yaitu ketinggian tempat, latitude (letak bintang), daerah-daerah
tekanan, arus-arus laut, dan permukaan tanah (AT Pustaka, 2002).
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai unsur-unsur cuaca dan iklim
(AT Pustaka, 2002) :
1. Lama Penyinaran Matahari
Lama penyinaran matahari adalah tergantung pada posisi bumi
mengelilingi matahari. Jumlah radiasi matahari yang diterima bumi
tergantung pada jarak dari matahari, intensitas radiasi matahari, lama
penyinaran matahari/panjang, hari/durasi dan atmosfer.

2. Suhu/temperatur
Suhu/temperatur adalah derajat panas atau dingin yang diukur
berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan
suhu yang bisa digunakan adalah derajat celcius (oC), sedangkan di
Inggris dan beberapa negara lain dinyatakan dalam derajat Fahrenheit
(oF). Suhu di permukaan bumi dipengaruhi oleh jumlah radiasi yang
diterima (per tahun, per hari, per musim), pengaruh daratan dan lautan,
pengaruh ketinggian tempat, pengaruh angin secara tidak langsung,
pengaruh panas laten, penutup tanah, tipe tanah dan sudut datang sinar
matahari.

2
Menurut Dr. Wahyu Surakusuma, M.Si (2017) dalam buku
penunjang teknik produksi hasil hutan, Faktor-faktor yang menyebabkan
perbedaan suhu udara, antara lain sebagai berikut:
a. Sudut Datang Sinar Matahari
Sudut datang sinar matahari adalah sudut yang dibentuk oleh
arah datangnya sinar matahari pada permukaan bumi. Pada bentuk
bumi yang bulat sudut datang sinar matahari ke setiap daerah di
bumi tidak sama karena terkait dengan letak lintang suatu wilayah.
Sudut datang sinar matahari di wilayah yang berbeda di lintang
rendah lebih besar daripada di wilayah yang berada di lintang tinggi.
Oleh karena itu, di daerah khatulistiwa suhunya lebih tinggi daripada
di daerah subtropis dan kutub.
a. Lama Penyinaran Matahari
Lamanya penyinaran matahari di khatulistiwa sebenarnya diukur
selama 12 jam sejak matahari terbit hingga terbenam. Namun,
dengan adanya faktor penghalang misalnya pohon dan bangunan
tinggi, pengukuran tersebut sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, di
Indonesia lamanya penyinaran matahari diukur selama 8 jam mulai
dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00.
b. Ketinggian Tempat
Kita tentu pernah merasakan perbedaan suhu udara di daerah
dataran rendah dengan daerah dataran tinggi atau pegunungan. Suhu
udara di daerah dataran rendah lebih tinggi daripada di daerah
dataran tinggi atau pegunungan. Keadaan tersebut sesuai dengan
karakteristik atmosfer, terutama pada lapisan troposfer, yaitu setiap
kenaikan 100 meter suhu udaranya turun 0,5 °C.
c. Kejernihan Atmosfer
Kejernihan atmosfer mempengaruhi besarnya panas matahari
yang sampai ke permukaan bumi. Hal ini disebabkan gas-gas di
dalam atmosfer berpengaruh terhadap pemantulan dan
penghamburan sinar matahari. Di daerah yang atmosfernya kotor
hanya menerima panas secara langsung dalam jumlah sedikit,
sedangkan di daerah yang tidak berawan akan menerima panas
secara langsung dalam jumlah yang banyak.
d. Jarak Ke Laut
Suatu tempat yang dekat dengan laut atau danau suhu udara
rata-rata hariannya tinggi, sedangkan tempat yang jauh dengan laut
atau danau suhu udara rata-rata hariannya rendah keadaan tersebut
dipengaruhi oleh sifat air dan tanah (daratan) dalam menerima panas.
Air lebih lambat menerima dan melepaskan panas, sedangkan
daratan lebih cepat dalam menerima dan melepaskan panas.
e. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan udara setiap
satuan luas bidang datar dari permukaan bumi sampai batas
atmosfer. Makin tingi suatu tempat makin rendah tingkat kerapatan
udaranya. Oleh karena itu, tekanan udara makin ke atas makin
rendah. Sebaran tekanan udara suatu daerah dapat digambarkan
dalam tampilan peta yang ditunjukan oleh garis isobar. Isobar adalah
garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan
udara yang sama pada saat yang sama pula.
f. Kecepatan Angin
Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan
tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Adapun
penyebab perbedaan tekanan udara adalah intensitas panas matahari.
Udara yng terkena panas matahari akan mengambang sehingga
tekanan udara menjadi rendah, sedangkan daerah yang tidak
mendapat sinar matahari tekanan udaranya tinggi. Oleh karena itu,
udara bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi menuju
daerah yang bertekanan udara rendah.
3. Kelembaban
Kelembaban adalah banyaknya kadar uap air yang ada di udara.
Keadaan kelembaban udara di atas permukaan bumi berbeda-beda. Pada
umumnya kelembaban yang tertinggi ada di khatulistiwa sedangkan
kelembaban terendah pada lintang 40o. Besarnya kelembaban pada suatu
daerah merupakan faktor yang dapat menstimulasi curah hujan. Di
Indonesia, kelembaban tertinggi dicapai pada musim hujan dan terendah
pada musim kemarau.

4. Awan
Awan merupakan kumpulan titik-titik air yang banyak jumlahnya
dan terletak pada titik koordinat serta melayang-layang tinggi di udara.
Setiap jenis awan mempunyai kelembaban dan suhu masing-masing.
Awan cumulus merupakan awan penyebab terjadinya hujan, sedangkan
awan cumulus nimbus mengakibatkan hujan besar.

5. Hujan
Hujan merupakan salah satu dari bentuk presipitasi uap air yang
berasal dari awan yang terdapat di atmosfer. Bentuk presipitasi lainnya
adalah salju dan es. Hujan dapat terjadi karena adanya titik-titik
kondensasi, amoniak, debu, dan asam belerang. Titik-titik kondensasi
mempunyai sifat dapat mengambil uap air dari udara. Satuan curah hujan
diukur dalam mm atau inchi. Curah hujan merupakan ketinggian air
hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak
meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 mm berarti air hujan yang
jatuh setelah 1 mm tidak mengalir, tidak meresap dan tidak menguap.
Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan per satuan jangka waktu
tertentu. Hujan lebat dapat diartikan sebagai intensitas besar, yang dapat
menyebabkan erosi dan banjir.

6. Angin
Angin merupakan gerakan atau perpindahan masa udara dari satu
tempat ke tempat lain secara horizontal. Gerakan angin berasal dari
daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Angin
mempunyai arah dan kecepatan. Arah angin dilihat dari mana arah
angin itu datang, misal dari barat disebut angin barat.
Selain itu terdapat faktor yang mempengaruhi kecepatan angin itu
sendiri yaitu relief permukaan bumi, gedung-gedung (bangunan), dan
pohon-pohon. Makin banyak rintangan yang menghalangi laju
gerakan angin, makin lambat gerakan angin tersebut.
C. BAHAN DAN METODE
c.1. Bahan dan Alat
Adapun bahan dan alat yang digunakan selama pengukuran unsur cuaca
pada berbagai penutupan lahan di Unilak antara lain.
Bahan/objek pratikum:
 Hutan arboretum
 HTI (tegakan ekaliptus)
 Kebun sawit
 Jalan aspal
 Danau Unilak
Alat-alat pratikum:
 2 buah termometer
 Kapas dan benang/tali
 Lux meter
 Anemometer
 GPS
c.2. Langkah Kerja
Langkah kerja pengukuran unsur-unsur cuaca pada berbagai penutupan lahan di
Unilak menggunakan cara pengukuran yang sama dan menggunakan alat yang
sama, antara lain :
 Melakukan pengukuran di semua lokasi penutupan lahan di Unilak yang
sudah ditentukan,
 Setiap anggota kelompok harus bisa menggunakan semua alat ukur unsur
cuaca seperti termometer, lux meter, anemometer dan GPS,
 Lakukan pengukuran unsur cuaca mulai dari suhu, kelembapan, sinar
matahari dan kecepatan angin,
 Setelah data didapat, tuliskan data tersebut di tallysheet yang telah
disediakan,
 Lakukan pengukuran di semua lokasi penutupan lahan dan pada waktu
yang telah ditentukan,
 Setelah seluruh data didapat selama 2 hari pengukuran, lakukan
pengolahan data di excel.
D. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Dari pengamatan suhu, kelembapan, kecepatan angin, dan kondisi cuaca


tiap pagi dan siang hari dalam waktu 24 jam diperoleh data dari tanggal 16 &
17 November 2019 oleh 3 kelompok yang disajikan pada tabel berikut :

Tabel. 1 Lokasi Hutan Arboretum Tanggal 16 November 2019


Suhu Suhu
Kecepata Radiasi
Kelompok Waktu kering basah RH (%) Intensitas Awan
n angin WATT/M²
( oC) ( oC) Cahaya
Kelompok Pagi 28 27 72 0 1050 10% 8,295
1 Siang 30 25 59 0,5 8500 25% 67,15
Kelompok Pagi 27 26 81 0 2680 5% 21,172
3 Siang 31 24 50 0,5 8500 20% 67,15
Kelompok Pagi 27 26 85 0 2200 10% 17,38
4 Siang 31 24,5 52 0,7 8900 40% 70,31

Tabel.2 Lokasi HTI Tanggal 16 November 2019


Suhu Suhu
Kecepata Radiasi
Kelompok Waktu kering basah RH (%) Intensitas Awan
n angin WATT/M²
( oC) ( oC) Cahaya
Kelompok Pagi 29 28 80 0 2600   20,54
1 Siang 30 27 51 1,3 17000   134,3
Kelompok Pagi 27 24,5 80 0 12000   94,8
3 Siang 31 25 51 0,5 12500   98,75
Kelompok Pagi 27 25 81 0 15900   125,61
4 Siang 31 24 53 0,1 12800   101,12

Tabel.3 Lokasi Sawit Tanggal 16 November 2019


Suhu Suhu
Kecepata Radiasi
Kelompok Waktu kering basah RH (%) Intensitas Awan
n angin WATT/M²
( oC) ( oC) Cahaya
Kelompok Pagi 29 26 81 0 4000   31,6
1 Siang 30 24 50 0 5000   39,5
Kelompok Pagi 28 26 86 0 2780   21,962
3 Siang 31 25 51 0,2 5000   39,5
Kelompok Pagi 27 26 85 0 8280   65,412
4 Siang 30 24 57 0 4800   37,92
Suhu Suhu
Kecepata Radiasi
Kelompok Waktu kering basah RH (%) Intensitas Awan
n angin WATT/M²
( oC) ( oC) Cahaya
Kelompok Pagi 29 27 85 0 4300   33,97
1 Siang 32 25 54 1,1 22000   173,8
Kelompok Pagi 29 28 74 0 6100   48,19
3 Siang 32 26 52 1,1 110000   869
Kelompok Pagi 28 27 83 0 1210   9,559
4 Siang 32 25 51 1,1 115900   915,61
Tabel.4 Lokasi Danau Tanggal 16 November 2019

Tabel. 5 Lokasi Aspal Tanggal 16 November 2019


Suhu Suhu
Kecepata Radiasi
Kelompok Waktu kering basah RH (%) Intensitas Awan
n angin WATT/M²
( oC) ( oC) Cahaya
Kelompok Pagi 29 26 75 0 8400   66,36
1 Siang 31 27 53 1,3 138000   1090,2
Kelompok Pagi 29 27 73 0 6250   49,375
3 Siang 32 25 50 1,7 15000   1,185
Kelompok Pagi 28 26 87 0 9210   72,259
4 Siang 31 25 55 1,9 18800   148,52

Tabel 6. Lokasi Hutan Arboretum Tanggal 17 November 2019


Suhu Suhu
Kecepata Radiasi
Kelompok Waktu kering basah RH (%) Intensitas Awan
n angin WATT/M²
( oC) ( oC) Cahaya
Kelompok Pagi 28 26 78 0 1900 5% 15,01
1 Siang 27 26 53 0 12000 30% 94,8
Kelompok Pagi 27 25 82 0 6000 10% 47,4
3 Siang 31 24,5 50 0,1 12000 25% 94,8
Kelompok Pagi 26,5 25 84 0 6500 5% 51,35
4 Siang 32 25 52 0 12500 70% 98,75

Tabel 7. Lokasi HTI Tanggal 17 November 2019


Suhu Suhu
Kecepata Radiasi
Kelompok Waktu kering basah RH (%) Intensitas Awan
n angin WATT/M²
( oC) ( oC) Cahaya
Kelompok Pagi 29 25 76 1,1 42300   334,17
1 Siang 28 24,5 54 0,3 40000   316
Kelompok Pagi 27 24 75 0 40000   316
3 Siang 30 25 51 0,6 12000   94,8
Kelompok Pagi 27 23 77 0 43300   342,07
4 Siang 31 24,5 56 0,7 13700   108,23
Tabel. 8 Lokasi Sawit Tanggal 17 November 2019
Suhu Suhu
Kecepata Radiasi
Kelompok Waktu kering basah RH (%) Intensitas Awan
n angin WATT/M²
( oC) ( oC) Cahaya
Kelompok Pagi 29 21 85 0 19400   153,26
1 Siang 31 25 50 1,5 15000   118,5
Kelompok Pagi 26 25 82 0 15000   118,5
3 Siang 31 25 53 1,5 6000   47,4
Kelompok Pagi 26 23 82 0 16100   127,19
4 Siang 31 25 54 1,3 4500   35,55

Tabel. 9 Lokasi Danau Tanggal 17 November 2019


Suhu Suhu
Kecepata Radiasi
Kelompok Waktu kering basah RH (%) Intensitas Awan
n angin WATT/M²
( oC) ( oC) Cahaya
Kelompok Pagi 29 28 77 1,1 18500   146,15
1 Siang 30 21 56 1,3 6000   47,4
Kelompok Pagi 27 24 81 0 22000   173,8
3 Siang 30 25 53 1,2 50000   395
Kelompok Pagi 26,5 23 80 0 24000   189,6
4 Siang 32 25 51 1,4 62100   490,59

Tabel. 10 Lokasi Aspal Tanggal 17 November 2019


Suhu Suhu
Kecepata Radiasi
Kelompok Waktu kering basah RH (%) Intensitas Awan
n angin WATT/M²
( oC) ( oC) Cahaya
Kelompok Pagi 29 24 84 0 22400   176,96
1 Siang 32 25 56 1,1 90000   711
Kelompok Pagi 28 25 83 0 22500   177,75
3 Siang 32 25 54 1,1 80000   632
Kelompok Pagi 26,5 23,5 84 0 23600   186,44
4 Siang 33 25 55 1,2 90500   714,95

E. PEMBAHASAN
Pengamatan cuaca harian ini dilakukan selama dua hari, pada pagi dan
siang hari di 5 lokasi berbeda. Pengambilan data dilakukan dengan mengamati
langsung kondisi cuaca dan melihat data suhu, kelembaban, dan kecepatan
angin .
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa suhu, kelembapan, kecepatan angin,
dan kondisi cuaca hampir selalu berubah pada pagi dan siang hari. Perubahan
ini dipengaruhi oleh bebagai faktor seperti kondisi cuaca saat pengamatan dan
lokasi pengambilan data. Untuk datanya berasal dari lima lokasi pengambilan
yaitu di hutan arboretum, HTI,kebun sawit, danau Unilak dan aspal.
Dalam pengamatan ini hubungan antara suhu, kelembapan, dan
kecepatan angin tidak bisa dipisahkan karena saling mempengaruhi satu sama
lain dalam penentuan kondisi cuaca. Seperti pada suhu yang juga
mempengaruhi kelembaban dan kecepatan angin.
Cuaca sendiri memiliki unsur-unsur penyusunnya seperti suhu,
kelembaban, dan kecepatan angin yang telah diamati dan disajikan dalam
bentuk diagram di bawah ini.

1. Suhu
Hubungan antara suhu dengan waktu pengamatan selama dua hari
diperlihatkan pada grafik berikut :

SEBARAN SUHU UDARA PADA BERBAGAI TUTUPAN LAHAN


DI PAGI HARI
HUTAN KERING
30
HUTAN BASAH
29 HTI KERING
28 HTI BASAH
27 SAWIT KERING
SUHU °C

SAWIT BASAH
26
DANAU KERING
25 DANAU BASAH
24 ASPAL KERING
23 ASPAL BASAH
22
1 2 3
Gambar.1 Grafik suhu udara pagi hari tanggal 16 November 2019

Temperatur udara/suhu adalah panas dinginnya suatu udara.


Perubahan temperatur udara disebabkan oleh adanya kombinasi kerja
antara udara, perbedaan kecepatan proses pendinginan dan pemanasan
suatu daerah dan jumlah kadar air di permukaan bumi (AT
Pustaka,2002).
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa titik tertinggi suhu udara
terjadi pada siang hari yang mencapai 33 0C dan terendah pada pagi hari
yaitu dengan suhu 22 0C. Suhu yang mencapai 33 0C cukup membuat
tanaman menjadi layu karena kekeringan. Perubahan suhu ini terjadi
karena perbedaan lama matahari menyinari bumi dan ada tidaknya awan
yang menghalangi cahaya matahari.
Selain itu terdapat iklim mikro hutan yang menyebabkan suhu saat
siang hari di hutan arboretum suhunya lebih rendah jika dibandingkan
dengan daerah danau atau aspal yang memiliki sedikit pohon.

2. Kelembaban
Hubungan antara kelembaban dengan waktu pengamatan selama dua
hari di perlihatkan pada grafik berikut :
SEBARAN KELEMBABAN UDARA PADA BERBAGAI
TUTUPAN LAHAN DI PAGI HARI
100
90
80
Kelompok 1
70
Kelompok 3
60
RH (%)
Kelompok 4
50
40
30
20
10
0
HUTAN HTI SAWIT DANAU ASPAL

Gambar.4 Grafik kelembapan udara di pagi hari tanggal 16 November 2019

SEBARAN KELEMBABAN UDARA PADA BERBAGAI TUTUPAN


LAHAN DI SIANG HARI

60
58
56
54
52
50
48
46
44
HUTAN HTI SAWIT DANAU ASPAL

Kelompok 1 Kelompok 3 Kelompok 4

Gambar.5 Grafik kelembapan udara di siang hari tanggal 16 November


2019

Kelembaban udara adalah banyaknya kandungan uap air di atmosfir


dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan grafik di atas jika dihubungkan
dengan grafik suhu dapat dilihat bahwa kelembaban dan suhu memiliki
hubungan berlawanan. Jika suhu tinggi maka kelembaban akan rendah.
Karena suhu udara mempengaruhi kemampuan udara dalam menangkap
uang air, semakin tinggi suhu maka kemampuannya dalam menangkap
uap air semakin rendah.
Hal ini dapat dilihap pada grafik, dimana saat kelembaban turus
menurun hingga mencapai titik terendah di pukul 12.00-15.00 dan mulai
naik lagi hingga pukul 21.00-06.00. Namun jika dilihat di hari rabu pukul
15.00-18.00 kelembaban udara mencapai 82 % sangat berbeda dengan
kelembaban udara pada hari-hari sebelumnya. Ini terjadi karena cuaca
yang mendung sehingga suhu juga ikut menurun menjadi 25 0C yang
menyebabkan udara mengikat uap air lebih banyak yang menyebabkan
kelembaban udara meningkat drastis.

3. Kecepatan Angin
Hubungan antara kecepatan angin dengan waktu pengamatan selama
3 jam di perlihatkan pada grafik berikut :

Pengamatan Kecepatan Angin


25
Kecepatan Angin ( Km/Jam )

20

15

10

0
06.00 – 09.00 09.00 – 12.00 12.00 – 15.00 15.00 – 18.00 18.00 – 21.00 21.00 – 06.00

Waktu ( jam )

Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Udara yang terkena panas matahari akan mengambang sehingga


tekanan udara menjadi rendah, sedangkan daerah yang tidak mendapat
sinar matahari tekanan udaranya tinggi. Sementara itu angin adalah udara
bergerak yang berpindah dari tempat bertekanan udara tinggi ke tempat
yang bertekanan rendah. Jadi berdasarkan teori ini dapat dilihat bahwa
kecepatan angin semakin kencang saat siang hari atau pada pukul 12.00-
15.00 dan 15.00-18.00.Hasil ini sesuai dengan teori diatas, dimana
semakin panas suhu udara semakin besar pula kecepatan anginnya.
Kecepatan angin tertinggi terjadi pada hari rabu pukul 15.00-18.00 yang
mencapai 21 km/jam. Dan paling rendah pada kecepatan 3 km/jam.
Pada grafik diatas dapat dilihat jika saat siang hari kecepatan angin
lebih tinggi jika dibandingkan dengan pagi atau malam hari. Namun
kecepatan angin selalu berubah setiap harinya. Bisa dilihat pada pukul
12.00-15.00 dimana pada hari rabu dan kamis angin tidak bertiup
kencang jika dibandingkan dengan hari selasa, sabtu, dan minggu.
Perubahan kecepatan angin ini cenderung berbeda tiap harinya,
tetapi tetap mengikuti pola rendah ke tinggi dan ke rendah lagi.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari praktikum pengamatan cuaca harian ini dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Suhu
Perubahan suhu dipengaruhi oleh lama matahari menyinari bumi dan
ada tidaknya awan yang menghalangi cahaya matahari. Titik dimana
suhu tertinggi yaitu pada pukul 15.00-18.00 yang mencapai 33 0C dan
terendah pada pukul 06.00-09.00 yaitu 22 0C.
2. Kelembaban
Kelembaban disebabkan oleh banyaknya uap air di atmosfer yang
diikat oleh udara. Suhu udara menjadi salah satu penentu tingkat
kelembaban. Jika suhu rendah maka udara akan mengikat banyak uap air
dan sebaliknya saat suhu tinggi. Kelembaban udara tertinggi terjadi di
pagi hari (06.00-09.00) dan malam hari (21.00-06.00).
3. Kecepatan Angin
Angin merupakan udara yang bergerak dari daerah dengan tekanan
tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Udara yang terkena panas
matahari akan mengambang sehingga tekanan udara menjadi rendah,
sedangkan daerah yang tidak mendapat sinar matahari tekanan udaranya
tinggi. Jadi semakin panas suhu udara semakin besar pula kecepatan
anginnya. Kecepatan angin tertinggi terjadi pada hari rabu pukul 15.00-
18.00 yang mencapai 21 km/jam. Dan paling rendah pada kecepatan 3
km/jam.

B. Saran
Dalam melakukan pengamatan dan pengambilan data yang dilakukan
tiap tiga jam sekali sebaiknya mahasiswa memperharikan waktu pengambilan
datanya agar tidak ada data yang terlewat.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2015.Bab I Pendahuluan. Diakses Tanggal 09 September 2018 Pukul


17.54. http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/83305/potongan/S3-
2015-235620-introduction.pdf.

Anonim.2015.Latar Belakang Unsur Cuaca-ETD UGM.Diakses Tanggal 07


September 2018 Pukul 23.52. www.etd.repository.ugm.ac.id/
downloadfile/85498/potongan/s1-2015-302044-introduction.pdf

Pustaka,AT.2002.Bab II Landasan Teori.Diakses Tanggal 07 September 2018


Pukul 23.05. www. abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/a131308010_
bab2.pdf

Surakusuma,Wahyu.2017.Teknik Produksi Hasil Hutan Bab X Cuaca Dan Iklim.


Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru Dan
Tenaga Kependidikan

Anda mungkin juga menyukai