DOSEN PEMBIMBING :
Muhammad Ikhwan, S.Hut., M.Si
DISUSUN OLEH :
HENDY NUGROHO
1754251076
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ........................................................................... 1
B. TUJUAN................................................................................................. 2
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 13
B. SARAN ...................................................................................................13
1
iklim, yaitu ketinggian tempat, latitude (letak bintang), daerah-daerah
tekanan, arus-arus laut, dan permukaan tanah (AT Pustaka,2002). Unsur
cuaca dan iklim terdiri atas suhu udara, kelembapan udara, curah hujan,
tekanan atmosfer, dan angin (Anonim, 2015).
Cuaca tidak terlepas dari kehidupan manusia. Perubahan cuaca yang tiba-
tiba tentu dapat menghambat kegiatan manusia. Oleh karenanya penulis
kemudian tertarik unuk mengamati perubahan cuaca selama seminggu dalam
bentuk unsur-unsur cuaca yang diamati tiap pagi, siang dan sore (tiga kali
dalam sehari), untuk dibandingkan dengan kondisi cuaca tiap hari dalam
semingu di 6 lokasi berbeda.
a.2. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah klimatologi ini
yaitu :
1. Dapat mengamati perubahan suhu tiap pagi dan siang hari dan pengaruhnya
terhadap kondisi cuaca dalam enam hari pengamatan di 5 lokasi berbeda.
2. Dapat mengamati perubahan kelembapan pagi dan siang hari dan
pengaruhnya terhadap kondisi cuaca dalam enam hari pengamatan di 5 lokasi
berbeda.
3. Dapat mengamati perubahan kecepatan angin tiap pagi dan siang hari dan
pengaruhnya terhadap kondisi cuaca dalam enam hari pengamatan di 5 lokasi
berbeda.
4. Dapat mengamati perubahan kondisi cuaca tiap pagi dan siang hari dalam dua
hari pengamatan di 5 lokasi berbeda.
B. TINJAUAN PUSTAKA
2. Suhu/temperatur
Suhu/temperatur adalah derajat panas atau dingin yang diukur
berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan
suhu yang bisa digunakan adalah derajat celcius (oC), sedangkan di
Inggris dan beberapa negara lain dinyatakan dalam derajat Fahrenheit
(oF). Suhu di permukaan bumi dipengaruhi oleh jumlah radiasi yang
diterima (per tahun, per hari, per musim), pengaruh daratan dan lautan,
pengaruh ketinggian tempat, pengaruh angin secara tidak langsung,
pengaruh panas laten, penutup tanah, tipe tanah dan sudut datang sinar
matahari.
2
Menurut Dr. Wahyu Surakusuma, M.Si (2017) dalam buku
penunjang teknik produksi hasil hutan, Faktor-faktor yang menyebabkan
perbedaan suhu udara, antara lain sebagai berikut:
a. Sudut Datang Sinar Matahari
Sudut datang sinar matahari adalah sudut yang dibentuk oleh
arah datangnya sinar matahari pada permukaan bumi. Pada bentuk
bumi yang bulat sudut datang sinar matahari ke setiap daerah di
bumi tidak sama karena terkait dengan letak lintang suatu wilayah.
Sudut datang sinar matahari di wilayah yang berbeda di lintang
rendah lebih besar daripada di wilayah yang berada di lintang tinggi.
Oleh karena itu, di daerah khatulistiwa suhunya lebih tinggi daripada
di daerah subtropis dan kutub.
a. Lama Penyinaran Matahari
Lamanya penyinaran matahari di khatulistiwa sebenarnya diukur
selama 12 jam sejak matahari terbit hingga terbenam. Namun,
dengan adanya faktor penghalang misalnya pohon dan bangunan
tinggi, pengukuran tersebut sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, di
Indonesia lamanya penyinaran matahari diukur selama 8 jam mulai
dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00.
b. Ketinggian Tempat
Kita tentu pernah merasakan perbedaan suhu udara di daerah
dataran rendah dengan daerah dataran tinggi atau pegunungan. Suhu
udara di daerah dataran rendah lebih tinggi daripada di daerah
dataran tinggi atau pegunungan. Keadaan tersebut sesuai dengan
karakteristik atmosfer, terutama pada lapisan troposfer, yaitu setiap
kenaikan 100 meter suhu udaranya turun 0,5 °C.
c. Kejernihan Atmosfer
Kejernihan atmosfer mempengaruhi besarnya panas matahari
yang sampai ke permukaan bumi. Hal ini disebabkan gas-gas di
dalam atmosfer berpengaruh terhadap pemantulan dan
penghamburan sinar matahari. Di daerah yang atmosfernya kotor
hanya menerima panas secara langsung dalam jumlah sedikit,
sedangkan di daerah yang tidak berawan akan menerima panas
secara langsung dalam jumlah yang banyak.
d. Jarak Ke Laut
Suatu tempat yang dekat dengan laut atau danau suhu udara
rata-rata hariannya tinggi, sedangkan tempat yang jauh dengan laut
atau danau suhu udara rata-rata hariannya rendah keadaan tersebut
dipengaruhi oleh sifat air dan tanah (daratan) dalam menerima panas.
Air lebih lambat menerima dan melepaskan panas, sedangkan
daratan lebih cepat dalam menerima dan melepaskan panas.
e. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan udara setiap
satuan luas bidang datar dari permukaan bumi sampai batas
atmosfer. Makin tingi suatu tempat makin rendah tingkat kerapatan
udaranya. Oleh karena itu, tekanan udara makin ke atas makin
rendah. Sebaran tekanan udara suatu daerah dapat digambarkan
dalam tampilan peta yang ditunjukan oleh garis isobar. Isobar adalah
garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan
udara yang sama pada saat yang sama pula.
f. Kecepatan Angin
Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan
tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Adapun
penyebab perbedaan tekanan udara adalah intensitas panas matahari.
Udara yng terkena panas matahari akan mengambang sehingga
tekanan udara menjadi rendah, sedangkan daerah yang tidak
mendapat sinar matahari tekanan udaranya tinggi. Oleh karena itu,
udara bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi menuju
daerah yang bertekanan udara rendah.
3. Kelembaban
Kelembaban adalah banyaknya kadar uap air yang ada di udara.
Keadaan kelembaban udara di atas permukaan bumi berbeda-beda. Pada
umumnya kelembaban yang tertinggi ada di khatulistiwa sedangkan
kelembaban terendah pada lintang 40o. Besarnya kelembaban pada suatu
daerah merupakan faktor yang dapat menstimulasi curah hujan. Di
Indonesia, kelembaban tertinggi dicapai pada musim hujan dan terendah
pada musim kemarau.
4. Awan
Awan merupakan kumpulan titik-titik air yang banyak jumlahnya
dan terletak pada titik koordinat serta melayang-layang tinggi di udara.
Setiap jenis awan mempunyai kelembaban dan suhu masing-masing.
Awan cumulus merupakan awan penyebab terjadinya hujan, sedangkan
awan cumulus nimbus mengakibatkan hujan besar.
5. Hujan
Hujan merupakan salah satu dari bentuk presipitasi uap air yang
berasal dari awan yang terdapat di atmosfer. Bentuk presipitasi lainnya
adalah salju dan es. Hujan dapat terjadi karena adanya titik-titik
kondensasi, amoniak, debu, dan asam belerang. Titik-titik kondensasi
mempunyai sifat dapat mengambil uap air dari udara. Satuan curah hujan
diukur dalam mm atau inchi. Curah hujan merupakan ketinggian air
hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak
meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 mm berarti air hujan yang
jatuh setelah 1 mm tidak mengalir, tidak meresap dan tidak menguap.
Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan per satuan jangka waktu
tertentu. Hujan lebat dapat diartikan sebagai intensitas besar, yang dapat
menyebabkan erosi dan banjir.
6. Angin
Angin merupakan gerakan atau perpindahan masa udara dari satu
tempat ke tempat lain secara horizontal. Gerakan angin berasal dari
daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Angin
mempunyai arah dan kecepatan. Arah angin dilihat dari mana arah
angin itu datang, misal dari barat disebut angin barat.
Selain itu terdapat faktor yang mempengaruhi kecepatan angin itu
sendiri yaitu relief permukaan bumi, gedung-gedung (bangunan), dan
pohon-pohon. Makin banyak rintangan yang menghalangi laju
gerakan angin, makin lambat gerakan angin tersebut.
C. BAHAN DAN METODE
c.1. Bahan dan Alat
Adapun bahan dan alat yang digunakan selama pengukuran unsur cuaca
pada berbagai penutupan lahan di Unilak antara lain.
Bahan/objek pratikum:
Hutan arboretum
HTI (tegakan ekaliptus)
Kebun sawit
Jalan aspal
Danau Unilak
Alat-alat pratikum:
2 buah termometer
Kapas dan benang/tali
Lux meter
Anemometer
GPS
c.2. Langkah Kerja
Langkah kerja pengukuran unsur-unsur cuaca pada berbagai penutupan lahan di
Unilak menggunakan cara pengukuran yang sama dan menggunakan alat yang
sama, antara lain :
Melakukan pengukuran di semua lokasi penutupan lahan di Unilak yang
sudah ditentukan,
Setiap anggota kelompok harus bisa menggunakan semua alat ukur unsur
cuaca seperti termometer, lux meter, anemometer dan GPS,
Lakukan pengukuran unsur cuaca mulai dari suhu, kelembapan, sinar
matahari dan kecepatan angin,
Setelah data didapat, tuliskan data tersebut di tallysheet yang telah
disediakan,
Lakukan pengukuran di semua lokasi penutupan lahan dan pada waktu
yang telah ditentukan,
Setelah seluruh data didapat selama 2 hari pengukuran, lakukan
pengolahan data di excel.
D. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
E. PEMBAHASAN
Pengamatan cuaca harian ini dilakukan selama dua hari, pada pagi dan
siang hari di 5 lokasi berbeda. Pengambilan data dilakukan dengan mengamati
langsung kondisi cuaca dan melihat data suhu, kelembaban, dan kecepatan
angin .
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa suhu, kelembapan, kecepatan angin,
dan kondisi cuaca hampir selalu berubah pada pagi dan siang hari. Perubahan
ini dipengaruhi oleh bebagai faktor seperti kondisi cuaca saat pengamatan dan
lokasi pengambilan data. Untuk datanya berasal dari lima lokasi pengambilan
yaitu di hutan arboretum, HTI,kebun sawit, danau Unilak dan aspal.
Dalam pengamatan ini hubungan antara suhu, kelembapan, dan
kecepatan angin tidak bisa dipisahkan karena saling mempengaruhi satu sama
lain dalam penentuan kondisi cuaca. Seperti pada suhu yang juga
mempengaruhi kelembaban dan kecepatan angin.
Cuaca sendiri memiliki unsur-unsur penyusunnya seperti suhu,
kelembaban, dan kecepatan angin yang telah diamati dan disajikan dalam
bentuk diagram di bawah ini.
1. Suhu
Hubungan antara suhu dengan waktu pengamatan selama dua hari
diperlihatkan pada grafik berikut :
SAWIT BASAH
26
DANAU KERING
25 DANAU BASAH
24 ASPAL KERING
23 ASPAL BASAH
22
1 2 3
Gambar.1 Grafik suhu udara pagi hari tanggal 16 November 2019
2. Kelembaban
Hubungan antara kelembaban dengan waktu pengamatan selama dua
hari di perlihatkan pada grafik berikut :
SEBARAN KELEMBABAN UDARA PADA BERBAGAI
TUTUPAN LAHAN DI PAGI HARI
100
90
80
Kelompok 1
70
Kelompok 3
60
RH (%)
Kelompok 4
50
40
30
20
10
0
HUTAN HTI SAWIT DANAU ASPAL
60
58
56
54
52
50
48
46
44
HUTAN HTI SAWIT DANAU ASPAL
3. Kecepatan Angin
Hubungan antara kecepatan angin dengan waktu pengamatan selama
3 jam di perlihatkan pada grafik berikut :
20
15
10
0
06.00 – 09.00 09.00 – 12.00 12.00 – 15.00 15.00 – 18.00 18.00 – 21.00 21.00 – 06.00
Waktu ( jam )
A. Kesimpulan
Dari praktikum pengamatan cuaca harian ini dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Suhu
Perubahan suhu dipengaruhi oleh lama matahari menyinari bumi dan
ada tidaknya awan yang menghalangi cahaya matahari. Titik dimana
suhu tertinggi yaitu pada pukul 15.00-18.00 yang mencapai 33 0C dan
terendah pada pukul 06.00-09.00 yaitu 22 0C.
2. Kelembaban
Kelembaban disebabkan oleh banyaknya uap air di atmosfer yang
diikat oleh udara. Suhu udara menjadi salah satu penentu tingkat
kelembaban. Jika suhu rendah maka udara akan mengikat banyak uap air
dan sebaliknya saat suhu tinggi. Kelembaban udara tertinggi terjadi di
pagi hari (06.00-09.00) dan malam hari (21.00-06.00).
3. Kecepatan Angin
Angin merupakan udara yang bergerak dari daerah dengan tekanan
tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Udara yang terkena panas
matahari akan mengambang sehingga tekanan udara menjadi rendah,
sedangkan daerah yang tidak mendapat sinar matahari tekanan udaranya
tinggi. Jadi semakin panas suhu udara semakin besar pula kecepatan
anginnya. Kecepatan angin tertinggi terjadi pada hari rabu pukul 15.00-
18.00 yang mencapai 21 km/jam. Dan paling rendah pada kecepatan 3
km/jam.
B. Saran
Dalam melakukan pengamatan dan pengambilan data yang dilakukan
tiap tiga jam sekali sebaiknya mahasiswa memperharikan waktu pengambilan
datanya agar tidak ada data yang terlewat.
DAFTAR PUSTAKA