Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KLIMATOLOGI

”Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt-Ferguson”

DOSEN PEMBIMBING :
Muhammad Ikhwan, S.Hut., M.Si

DISUSUN OLEH :
HENDY NUGROHO
1754251076

UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU


FAKULTAS KEHUTANAN
2019
i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karuniaNya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Klimatologi dengan judul
“Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt-Ferguson”.

Dengan terselesaikannya makalah ini, saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak


Muhammad Ikhwan, S.Hut., M.Si selaku dosen pembimbing. Saya mengucapkan
terimakasih juga kepada teman-teman yang telah memberikan saran dan masukannya
sehingga terselesaikannya makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam uraian dan penyajian materi masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu kami mengharapkan sumbangan pemikiran, kritikan dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, Desember 2019

Penyusun
ii

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................................... 2
II. PEMBAHASAN................................................................................................... 3
A. Unsur Hara ....................................................................................................... 3
B. Penggolongan Unsur Hara................................................................................ 4
III. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................... 17
A. Kesimpulan....................................................................................................... 17
B. Saran................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 18
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Klasifikasi adalah suatu proses dasar bagi semua ilmu pengetahuan dengan
pengelompokan dalam grup, kelas ataupun tipe. Hal ini juga berlaku pada ilmu
iklim. Bentuk-bentuk klasifikasi iklim antara lain adalah sistem klasifikasi Koppen,
sistem klasifikasi Thornwaite, sistem klasifikasi Mohr, sistem klasifikasi Schmidt-
Ferguson, sistem klasifikasi Oldeman dan lain-lain.
Klasifikasi iklim untuk wilayah Indonesia dikembangkan dengan
menggunakan curah hujan sebagai kriteria utamanya. Hal ini karena keragaman
(variasi) curah hujan di wilayah ini sangat nyata, sedangkan unsur-unsur iklim lain
tidak berfluktuasi secara nyata sepanjang tahun. Klasifikasi iklim di Indonesia lebih
banyak digunakan untuk mendukung pertanian. Curah hujan sangat penting karena
unsur iklim ini merupakan faktor pembatas bagi budidaya pertanian secara umum.
Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson adalah salah satu metode klasifikasi iklim yang
menggunakan data curah hujan sebagai data penunjangnya. Informasi yang
didapatkan dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan pertanian terutama dalam
bidang perkebunan dan kehutanan.
Sistem Klasifikasi iklim Schmidt Ferguson dikembangkan pada tahun 1950.
Schmidt adalah guru besar dan pejabat Direktur Lembaga Meteorologi dan
Geofisika di Jakarta, sedangkan Ferguson seorang guru besar pengelolaan hutan
Fakultas Pertanian Universitas Indonesia pada waktu itu. Mereka membuat
klasifikasi iklim ini dengan alasan sistem klasifikasi yang telah dikenal seperti
Koppen, Thornwaite dan Thornwaite kurang sesuai dengan keadaan di Indonesia
khususnya mengenai cara menilai curah hujan. Schmidt dan Ferguson mengakui
bahwa sistemnya adalah merupakan perbaikan dari sistem Mohr yang telah
membuat klasifikasi iklim khususnya untuk daerah tropika (Wisnusubroto, 1999).
Schmidt dan Ferguson (1951) menerima metode Mohr dalam menentukan bulan
basah dan bulan kering dan tiap-tiap tahunnya kemudian baru diambil nilai rata-
ratanya. Stasiun hujan yang datanya kurang dari 10 tahun dihilangkan (Bayong,
2004).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka kami dapat merumuskan masalah sebagai
berikut :
3

1. Bagaimana yang dimaksud dengan curah hujan ?


2. Bagaimana klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian curah hujan.
2. Untuk mengetahui cara mengklasifikasi iklim menurut Shmidt-Ferguson.
5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh selama periode waktu
tertentu yang pengukurannya menggunakan satuan tinggi di atas permukaan
tanah horizontal yang diasumsikan tidak terjadi infiltrasi, run off, maupun
evaporasi.

Definisi curah hujan atau yang sering disebut presipitasi dapat diartikan
jumlah air hujan yang turun di daerah tertentu dalam satuan waktu tertentu.
Jumlah curah hujan merupakan volume air yang terkumpul di permukaan bidang
datar dalam suatu periode tertentu (harian, mingguan, bulanan, atau tahunan).

Curah hujan merupakan jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar
selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi milimeter (mm) di atas
permukaan horizontal. Hujan juga dapat diartikan sebagai ketinggian air hujan
yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan
tidak mengalir (Suroso 2006).

Pengertian curah hujan dapat juga dikatakan sebagai air hujan yang
memiliki ketinggian tertentu yang terkumpul dalam suatu penakar hujan, tidak
meresap, tidak mengalir, dan tidak menyerap (tidak terjadi kebocoran). Tinggi
air yang jatuh ini biasanya dinyatakan dengan satuan milimeter. Curah hujan
dalam 1 (satu) millimeter artinya dalam luasan satu meter persegi, tempat yang
datar dapat menampung air hujan setinggi satu mm atau sebanyak satu liter.

B. Klasifikasi Iklim Schmidt-Ferguson


Klasifikasi iklim merupakan usaha untuk mengidentifikasi dan
mencirikan perbedaan iklim yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan latitudo
(posisi relatif terhadap khatulistiwa, garis lintang), letak geografi, dan kondisi
topografi, suatu tempat memiliki kekhasan iklim.

Klasifikasi iklim biasanya terkait dengan bioma atau provinsi floristik


karena iklim mempengaruhi vegetasi asli yang tumbuh di suatu kawasan.

Klasifikasi iklim yang paling umum dikenal adalah klasifikasi Koeppen


dan Geiger. Klasifikasi ini berlaku untuk seluruh dunia sehingga sering dirujuk
untuk kajian-kajian geologis dan ekologi. Beberapa negara mengembangkan
klasifikasi iklim sendiri untuk mengatasi variasi iklim tempatan yang beragam.
Indonesia, misalnya, lebih sering menggunakan sistem klasifikasi Schmidt dan
Ferguson (SF), yang ternyata disukai untuk kajian-kajian kehutanan dan
pertanian. Sistem SF didasarkan pada klasifikasi yang terlebih dahulu disusun
6

oleh Mohr, namun diperhalus kriterianya.


Schmidt–Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah rata-
rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah. Suatu bulan disebut bulan
kering, jika dalam satu bulan terjadi curah hujan kurang dari 60 mm. Disebut
bulan basah, jika dalam satu bulan curah hujannya lebih dari 100 mm.
Iklim Schmidt dan Ferguson sering disebut juga Q model karena
didasarkan atas nilai Q. Nilai Q merupakan perbandingan jumlah rata-rata bulan
kering dengan jumlah rata-rata bulan basah. Nilai Q dirumuskan sebagai berikut.

1. Unsure Hara N (Nitrogen)


Nitrogen merupakan elemen hara yang penting bagi pertumbuhan
tanaman. Sumber utama Nitrogen di dalam tanah yaitu bahan organik tanah.
Selain dari bahan organik tanah Nitrogen juga diperoleh dari gas N2 di
atmosfer melalui penambatan atau fiksasi Nitrogen. Penambatan alami
disebabkan oleh jasad-jasad renik (terutama bakteri dalam tanah dan alga di
air) dan gejala atmosfer tertentu, termasuk kilat.
Bentuk Nitrogen yang dapat digunakan oleh tanaman adalah ion nitrat
(NO3-) dan ion amonium (NH4+). Ion-ion ini kemudian membentuk
material kompleks seperti asam-asam amino dan asam-asam nukleat yang
dapat langsung diserap dan digunakan oleh tanaman tingkat tinggi. Menurut
Mengel dan Kirby (1987) dalam Rosmarkam dan Yuwono (2002) pada pH
tanah yang rendah ion nitrat lebih cepat diserap oleh tanaman dibandingkan
ion amonium, pada pH tanah yang tinggi ion Amonium diserap oleh
7

tanaman lebih cepat dibandingkan ion nitrat dan pada pH netral


kemungkinan penyerapan keduanya berlangsung seimbang.
Fungsi Nitrogen bagi pertumbuhan tanaman adalah memperbaiki
pertumbuhan vegetatif tanaman. Tanaman yang tumbuh pada tanah yang
cukup N, berwarna lebih hijau. Selain itu Nitrogen berfungsi dalam
pembentukan protein.
a. Gejala kekurangan unsur N :
o warna daun yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah
menjadi kuning
o daun menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan
o pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan
berpengaruh terhadap pembuahan sehingga buahnya tidak
sempurna, umumnya kecil dan cepat matang.

b. Gejala kelebihan unsur N


o tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan menjadi
lebih besar
o batang menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah
rebah dan mudah diserang penyakit
o penundaan pembentukan bunga, bahkan mudah lebih mudah
rontok dan pemasakan buah cenderung terlambat.

2. Unsur H ( Hidrogen)
Hidrogen merupakan unsur pertama dalam tabel periodik. Dalam
kondisi normal, hidrogen merupakan gas yang tidak berbau dan tidak
berwarna yang dibentuk oleh molekul diatomik, H2. Atom hidrogen, simbol
H, dibentuk oleh inti dengan satu unit muatan positif dan satu elektron.
Nomor atom hidrogen adalah 1 dan berat atom 1,00797 g/mol.
Hidrogen merupakan salah satu unsur utama dalam air dan semua
bahan organik serta tersebar luas tidak hanya di bumi tetapi juga di seluruh
alam semesta. Terdapat tiga isotop hidrogen yaitu protium, massa 1,
ditemukan di lebih dari 99.985% unsur alami; deuterium, massa 2,
ditemukan di alam sekira 0,015%; dan tritium, massa 3, yang muncul dalam
jumlah kecil di alam, tetapi dapat diproduksi secara artifisial oleh berbagai
reaksi nuklir.
8

Atom hidrogen adalah agen reduktif kuat, bahkan pada suhu kamar.
Unsur ini bereaksi dengan oksida dan klorida berbagai logam, seperti perak,
tembaga, timbal, bismut dan merkuri, untuk menghasilkan logam bebas.
Hidrogen bereaksi dengan sejumlah elemen, logam dan non-logam, untuk
menghasilkan hidrida, seperti NAH, KH, H2S dan PH3. Atom hidrogen
menghasilkan hidrogen peroksida, H2O2, saat berikatan dengan oksigen.
Penggunaan paling penting dari hidrogen adalah untuk sintesis
amonia. Hidrogen juga digunakan dalam proses penyulingan bahan bakar
seperti dalam proses hydrocracking dan penghilangan belerang. Sejumlah
besar hidrogen digunakan pula dalam hidrogenasi katalitik minyak nabati tak
jenuh untuk mendapatkan lemak padat. Hidrogenasi digunakan dalam
pembuatan produk kimia organik. Sejumlah besar hidrogen digunakan
sebagai bahan bakar roket yang dikombinasikan dengan oksigen atau fluor.
Hidrogen dapat dibakar dalam mesin pembakaran internal. Sel bahan bakar
hidrogen merupakan alternatif bagi mesin bakar konvensional.

3. Unsur C ( Karbon )
Karbon berasal dari bahasa Latin carbo, yang berarti arang.
Karbon, suatu unsur yang telah ditemukan sejak jaman pra-sejarah sangat
banyak ditemukan di alam. Karbon juga banyak terkandung di matahari,
bintang- bintang, komet dan amosfir kebanyakan planet. Karbon dalam
bentuk berlian mikroskopik telah ditemukan di dalam beberapa meteor yang
jatuh ke bumi. Berlian alami juga ditemukan di kimberlite pipa gunung
berapi, di Afrika Selatan, Arkansas dan beberapa tempat lainnya. Berlian
sekarang ini diambil dari dasar samudera di lepas pantai Cape of Good
Hope. Sekitar 30% berlian industri yang dipakai di AS sekarang ini
merupakan hasil sintesis. Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat
diatribusikan setidaknya pada siklus karbon-nitrogen.
Karbon atau zat arang merupakan unsur kimia yang mempunyai
simbol C dan nomor atom 6 pada tabel periodik. Sebagai unsur golongan 14
pada tabel periodik, karbon merupakan unsur non-logam dan bervalensi 4
(tetravalen), yang berarti bahwa terdapat empat elektron yang dapat
digunakan untuk membentuk ikatan kovalen.
Kelimpahan karbon di bumi hanya sekitar 0,08%. Sekitar 50% dari
9

karbon tersebut terdapat dalam bentuk karbonat, misalnya kalsium karbonat


(CaCo3). Karbon terdapat di alam dalam keadaan bebas seperti intan dan
grafit. Adapun dalam keadaan ikatan sebagai bahan bakar mineral, antrasi,
batu bara, batu bara muda, dan sebagai minyak tanah, aspal, gas CO2 dan
CaCO3. Karbon di alam juga terdapat sebagai hasil pembuatan arang amorf,
misalkan kokas dari penyulingan kering batu bara, arang kayu dari
pembakaran kayu, selain itu, karbon juga terdapat di atmosfer, biosfer, dan
di laut.
4. Unsur O ( Oksigen )
Oksigen merupakan zat kimia yang keberadaannya sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup, walaupun memang terdapat tumbuhan yang
justru mampu menghasilkan oksigen. Oksigen merupakan unsur paling
melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling
melimpah di kerak Bumi. Di alam, oksigen bebas dihasilkan dari fotolisis air

selama fotosintesis oksigenik. Ganggang hijau dan sianobakteri di


lingkungan lautan menghasilkan sekitar 70% oksigen bebas yang dihasilkan
di bumi, sedangkan sisanya dihasilkan oleh tumbuhan daratan.
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel
periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan
unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir
semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Oksigen berperan dalam
metabolisme manusia, Setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan
oksigen, untuk membelah, untuk bertumbuh dan untuk sel tetap hidup.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup,
seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian
pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang
hewan. Oksigen juga berperan dalam proses fotonsintesis tumbuhan.
Sifat Fisika Oksigen adalah unsur yang sangat umum diantara
unsur-unsur golongan 6 yang beranggotakan O, S, Se, Te,dan Po. Unsur ini
mempunyai konfigurasi elektron s2p4 dalam tingkat energi yang tertinggi.
Atom unsur ini dapat membentuk ikatan ion dan ikatan kovalen.
Untuk pernafasan para penyelam, angkasawan, atau penderita
penyakit tertentu. Dalam industri baja, untuk mengurangi kadar karbon
dalam besi gubal. Bersama-sama dengan gas asetilena, digunakan untuk
10

mengelas baja. Oksigen cair bersama dengan hydrogen cair digunakan


sebagai bahan bakar roket untuk mendorong pesawat ruang angkasa. Dalam
berbagai industri kimia, untuk mengoksidasikan berbagai zat. Digunakan
dalam pengolahan besi menjadi baja di tanur terbuka (tanur oksigen).
Berperan dalam aerasi limbah industri.

5. Fospor (P)
Fosfor adalah unsur yang sangat reaktif dan, tidak pernah ditemukan
di Bumi sebagai elemen bebas. Fosfor datang dalam berbagai alotrop (struktur
kristal yang berbeda) termasuk putih, merah, ungu, dan fosfor hitam. Dua
bentuk utama dari fosfor adalah putih dan merah.
Fosfor putih sangat reaktif dan tidak stabil. Fosfor putih kekuningan
dan sangat mudah terbakar. Fosfor ini spontan akan menyala ketika terjadi
kontak dengan udara. Fosfor putih bersinar dalam gelap dan juga sangat
beracun.
Fosfor merah umumnya lebih stabil daripada fosfor putih. Hal ini
juga kurang beracun dan tidak spontan menyulut ketika terjadi kontak dengan
udara. Fosfor merah dibuat dengan memanaskan fosfor putih. Berfungsi untuk
pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman. Merangsang
pembungaan dan pembuahan. Merangsang pertumbuhan akar. Merangsang
pembentukan biji. Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar
jaringan sel.
a. Gejala Kekurangan unsur P
o Pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna
keunguan atau kemerahan ( kurang sehat ).
o Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
o Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan,
mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian
bawah, selanjutnya mati.
o Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang
lambat laun berubah menjadi kuning.
o Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya
kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang
b. Kelebihan unsur hara Fosfor (P)
11

o Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur


mikro seperti besi (Fe) , tembaga(Cu) , dan seng(Zn) terganggu.
Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman.

6. Kalium (K)
Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi,
enzim dan mineral termasuk air. Meningkatkan daya tahan/kekebalan
tanaman terhadap penyakit. Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya :
batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan
tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak
coklat pada pucuk daun.
a.Kekurangan unsur hara Kalium (K)
o Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui
gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih
muda.
o Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman
kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama
pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi
daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara
tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor
(merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga
daun tampak bergerigi dan kemudian mati
o Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak
kerdil
o Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah
dan tidak tahan disimpan
o Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
o Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat
arangnya demikian rendah

7. Calsium (Ca)
Merupakan bagian penting dari dinding sel dan sangat penting untuk
menunjang proses pertumbuhan. Kalsium adalah untuk menyusun klorofil.
Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta mempergiat sel
meristem. Kekurangan kalsium mengakibatkan terjadinya disintegrasi
12

padaujung-ujung tanaman (ujung batang, akar, dan buah)  sehingga ujungnya


menjadi mengering atau mati, tunas daun yang masih muda akan tumbuh
abnormal.
a.Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
o Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada
ujung dan tepi-tepinya         klorosis (berubah menjadi kuning) dan
warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun
pada beberapa tempat mati.
o Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati.
o Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah
sering salah bentuk.
o Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita

b.Kelebihan unsur hara Kalsium (Ca)


o Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu.
Pertumbuhan tanaman terhambat,sehingga tanaman mengalami
defisiensi.

8. Magnesium (Mg)
Merupakan penyusun utama khlorofil yang menentukan laju
fotosintesa / pembentukan karbohidrat.Berfungsi untuk transportasi fosfat.
menciptakan warna hijau pada daun. Kekurangan magnesium yaitu
menguningnya daun yang dimulai dariujung da bagian bawah daun.
a.Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)
o Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan
tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu
sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu
secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah
kecoklatan.
o Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak
mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna
menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut.
o Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau
toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali
13

b.Kelebihan unsur hara Magnesium (Mg)


o Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.

9. Belerang/Sulfur (S)
Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu
pembentukan bintil akar tanaman. Pertumbuhan anakan pada tanaman
Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap
jamur. Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk
senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim
membentuk papain. Gejala kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya
mirip kekurangan unsurnitrogen. misalnya daun berwarna hijau mudah pucat
hingga berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil, perkembangannya
lambat.
a.Kekurangan unsur hara Belerang (S)
o Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning),
perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang
mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak
merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya.
o Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali,
sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya
gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat
di Kenya yang terkenal dengan sebutan,Tea Yellow, atau,yellow
Disease.
o Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus,
batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil.
o Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah.
o Jumlah anakan terbatas.

10. Besi (Fe)


Berfungsi untuk pembentukan klorofil. berperan pada proses-proses
fisiologis tanaman seperti proses pernapasan, selain itu besi berfungsi sebagai
aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman, dan pembentuk beberapa
enzim. Gejala kekurangan besi pada tanaman dapat menimbulkan korosi,
lembaran daun menjadi kuning/pucat. Dalam jumlah tertentu besi menjadi
14

racun bagi tanaman. Besi tersedia dalam tanah berkisar 2-150ppm. Dan
kebutuhan normal tanaman berkisar 40-250ppm.
a.Kekurangan unsur hara Besi (Fe)
Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi.
Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian
dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak
seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang
berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan
masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
o Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara
setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-
kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-
jaringannya tidak mati.
o Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna
hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih.
o Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau,
daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan.
o Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan
akhirnya mati mulai dari pucuk.
b. Kelebihan unsur hara Besi (Fe)
o Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis
yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.

11. Mangan (Mn)


Mangan merupakan unsur hara yang berguna untuk penyusunan
klorofil, perkecambahan, dan pemasakan buah. Mangan berfungsi dalam
pembelahan sel, di gunakan dalam proses pernapasan dan fotosintesis. Ciri
kekurangan Mn biji yang terbentuk akan sangat jelek, daun menguning dan
beberapa jaringan akan mati. Gejala Kekurangan berupa daun akan tampak
berwarna gelap dan muda, perkembangan kuncup akan mengalami kegagalan,
dan pertumbuhan tanaman terhambat.
Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala
kekurangan Besi (Fe) pada tanaman, yaitu:
o Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-
15

setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang
selanjutnya menjadi putih.
o Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai
kebagian sisi-sisi dari tulang.
o Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga
praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang
terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak
menggerigi.
o Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman
sayuran tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada
tanaman jeruk, tembakau dan kedelai.
o Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat,
kemudian patah.
12. Tembaga (Cu)
Belum banyak diketahui, namun tembaga berfungsi untuk
pembentukan klorofil. Ciri kekurangan  tembaga daun tidak merata dan daun
sering layu, malah terkadang klorosis.
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) kerapkali ditemukan pada
tanah-tanah organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai
berikut:
o Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu
dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah
warna pula menjadi coklat dan mati pula.
o Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-
kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati.
o Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan
daun berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna
coklat dan mati, buah kecil dan berwarna coklat.
o Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil
warna coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).

13. Seng (Zn)


Memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga Zn
dapat berfungsi untuk membebtuk hormon tumbuh.  Unsur seng didalam
16

tanaman tidak dapat dipindahkan dari jaringan tua ke jaringan yang muda
sehingga gejala defisiensi akan terlihat lebih awal pada daun muda. 
Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn) :
o Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua,
yaitu bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya,
klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun serta daun mati sebelum
waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di
bagian bawah menuju ke puncak.
o Pada padi sawah gejala terlihat 2 – 4 minggu setelah tanam, yaitu
adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah
menyebabkan daun tidak mau terbuka.
o Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 – 2 minggu setelah bibit muncul
di permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning
dan terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap
hijau.
o Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan,
mula-mula jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan
akhirnya hanya pada urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman
kerdil dan polong sedikit.
o Kekurangan unsur ini ditandai dengan daun berwarna aneh-aneh misal
kekuning-kuningan atau pada daun yang sudah tua berwarna
kemerahan. Kalau diperhatikan dengan seksama cabang dan
batangpun ikut terkena bencana yang mengakibatkan terdapatnya
lubang kecil-kecil.

14. Boron (B)


Unsur ini berfungsi menangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman ,
menghisap unsur kalsium, perkembangan bagian-bagian tanaman untuk
tumbuh aktif dan menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.
Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala
klorosis, mulai dari bagian bawah daun.  daun yang baru muncul terlihat kecil
dan tanaman agak kerdil cabang tumbuh sejajar. kuncup-kuncup mati dan
berwarna hitam.
Kekurangan unsur ini menimbulkan penyakit fisiologis , khususnya
17

pada atanaman sayur dan buah, pada tanaman semangka biasanya ditandai
dengan pertumbuhan batang muda yang tegak berdiri, ruas pendek, daun
mengecil, dan bila terkena angin batang muda tersebut mudah patah dan
mengeluarkan cairan berwarna kecoklatan, pada tanaman sayur  dan buah
kekurangan unsur bini agak sulit dibedakan dengan tanaman yang terkena
serangan virus. Dan pada tanaman jagung kekurangan unsur ini bisa
mengakibaatkan tongkol tanpa biji sama sekali ( mirip jagung yang tidak
terbuahi).

15. Klorin (Cl)


Klorin diperlukan untuk osmosis dan keseimbangan ionik sel bagian
dari regulasi energi, juga memainkan peran dalam fotosintesis. Unsur ini
diserap tanaman dalam bentuk ion Cl- keberadaannya tidak dihasilkan dari
metabolisme tanaman,dan fungsi lain berkaitan dengan pengaturan tekanan
osmosis didalam sel tanaman.
Gejala kekurangan  Cl biasanya menimbulkan pertumbuhan akar
yang tertekan, daun layu dan berwarna kuning. Kekurangan unsur hara
Klorida (Cl) :
o Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal
terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan
berwarna tembaga.
o Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas
menunjukkan gejala seperti di atas.

16. Natrium (Na)


Unsur ini berfungsi sebagai keseimbangan ion pada regulasi energi
untuk membuka dan menutupnya stomata.
Kelebihan :
o Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion
padatumbuhan. Salah satu kelebihan efek negatif Na adalah bahwa itu
mengurangi ketersediaan K.
Kekurangan :
o Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman cepat
menjadi layu.
18
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Unsur hara menjadi bahan penting dalam mendukung
pertumbuhan tanaman.Unsur hara adalah unsur- unsur yang diperlukan
bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi
tanaman, maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsur
tersebut dan pertumbuhan tanaman akan terganggu. Unsur hara
digolongkan menjadi dua yakni unsur hara makro (N,P,K,Ca,Mg,S, C, H,
O) dan unsur hara mikro (Fe, Mn, B, Zn, Cu, Cl, Na).

B. Saran

Pengetahuan mengenai unsur hara baik itu makro maupun mikro


penting untuk dimiliki dan diketahui oleh masyarakat. Karena pengetahuan
ini setidaknya dibutuhkan pada saat pemberian pupuk agar tepat dan
seimbang, Kondisi berlebih unsur hara atau kekurangan unsur hara dapat
menyebabkan pertumbuhan yang tidak optimal. Pengetahuan ini pun perlu
pada saat mengamati proses pertumbuhan tanaman.  Apabila pertumbuhan
tanaman tidak sesuai dengan yang kita harapkan, kita dapat melakukan
evaluasi dan tindakan yang cukup tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Mukhlis. 2017. Unsur Hara Makro dan Mikro yang Dibutuhkan oleh Tanaman.
http://dtphp.luwuutarakab.go.id/berita/3/unsur-hara-makro-dan-mikro-yang-
dibutuhkan-oleh-tanaman.html
Mulyadi, Tedi. 2015. Pengertian Ciri dan Sifat Fosfor.
https://budisma.net/2015/02/pengertian-ciri-dan-sifat-fosfor.html
Purwanto. Unsur-Unsur Hara Makro dan Mikro.
https://sites.google.com/site/wwwpurwantospblogspotcom/unsur-hara-makro-
dan-mikro
Turang, Arnold. 2015. Kegunaan Unsur-Unsur Hara Bagi Tanaman.
http://sulut.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?
option=com_content&view=article&id=582&Itemid=65

Anda mungkin juga menyukai