Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL

SUPERVISI KEPERAWATAN PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN


KEPERAWATAN DI RUANG SYARAF 7A
RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA

Oleh:

KELOMPOK MANAJEMEN GERBONG 3

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN 2019
PROPOSAL
SUPERVISI KEPERAWATAN PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN
KEPERAWATAN DI RUANG SYARAF 7A
RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA

Penanggung Jawab

Jaya Saputra M
NIM.1830051

Mengetahui,

Surabaya, 20 Mei 2019

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Nuh Huda, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. KMB Puji Agung W., S. Kep., Ns.
NIP. 03.006 Letkol Laut (K) NRP. 11314/P
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi telah memberi dampak positif bagi setiap profesi kesehatan

untuk selalu berupaya meningkatkan kinerja profesionalnya dalam berkontribusi

diberbagai kebutuhan pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan makin

meningkatnya tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan. Dalam

memberikan asuhan keperawatan secara profesional didukung dengan adanya

sumber daya manusia yang bermutu, standart pelayanan, termasuk pelayanan yang

berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai harapan masyarakat. Agar pelayanan

keperawatan sesuai dengan harapan konsumen dan memenuhi standard yang

berlaku maka perlu dilakukan pengawasan atau supervisi terhadap pelaksanaan

asuhan keperawatan. Supervisi merupakan salah satu bentuk kegiatan dari

manajemen dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan

keperawatan. Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah

mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama. Kunci sukses supervisi yaitu

3 F, yaitu Fair, Feedback, dan Follow Up (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20).

Supervisi merupakan ujung tombak tercapainya tujuan pelayanan kesehatan di

rumah sakit. .

Tujuan dari supervisi tindakan pemberian suntikan insulin ini adalah untuk

mengetahui pengetahuan, keterampilan tindakan perawat apakah sudah sesuai

standar operasional prosedur yang diberlakukan di Rumah Sakit.


1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mampu mengaplikasikan peran seorang kepala ruangan sebagai supervisor

dalam lingkup tanggung jawabnya, terutama dalam melakukan supervisi terhadap

Perawat Primer dan perawat assosiate dalam melakukan tindakan keperawatan.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mampu menyusun, melaksanakan atau menetapkan tujuan supervisi.

b. Mampu menilai kinerja perawat dalam melaksanakan tindakan

keperawatan.

c. Mampu membimbing dan memberikan masukan terhadap staf.

d. Mampu memberikan follow-up terhadap hasil supervisi terhadap staf

e. Mampu melaksanakan dokumentasi hasil supervisi.

1.3 Manfaat

1. Bagi Perawat

Perawat dapat melaksanakan supervisi dengan baik dan benar sesuai dengan

standar operasional prosedur yang berlaku di Rumah Sakit.

2. Bagi Klien

Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan mampu

melakukan pemberian obat melalui IV yang benar.

3.    Bagi Rumah Sakit

Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Pengawasan merupakan hak yang penting dilakukan untuk memastikan

pelayanan dan asuhan keperawatan berjalan sesuai standar mutu yang ditetapkan.

Pelayanan tidak diartikan sebagai pemeriksaan dan mencari kesalahan, tetapi lebih

pada pengawasan partisipatif yaitu perawat yang mengawasi pelaksanaan kegiatan

memberikan penghargaan pada pencapaian atau keberhasilan dan memberi jalan

keluar pada hal-hal yang belum terpenuhi. Dengan demikian pengawasan

mengandung makna pembinaan (Setiadi, 2016).

2.2 Tujuan Supervisi

Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak

manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Suarli & Bachtiar,

2009) :

1. Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas

kerja ini erat hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan

keterampilan bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana

kerja yang lebih harmonis antara atasan dan bawahan.

2. Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja. Peningkatan efesiensi

kerja ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang

dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga, harta dan

sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah.


Apabila kedua peningkatan ini dapat diwujudkan, sama artinya dengan

telah tercapainya tujuan suatu organisasi. Tujuan pokok dari supervisi ialah

menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara benar

dan tepat, dalam arti lebih efektif dan efesien, sehingga tujuan yang telah

ditetapkan organisasi dapat dicapai dengan memuaskan.

2.3 Prinsip Supervisi

1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.

2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, ketrampilan hubungan

antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan

kepemimpinan.

3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui

petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standart.

4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara supervisor dan

perawat pelaksana.

5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang esifik.

6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,

kreatifitas dan motivasi.

7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam

pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan

manajer (Nursalam, 2015).

2.4 Pelaksana Supervisi

1. Kepala Ruangan :

a. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan

keperawatan pada klien di ruang perawatan


b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya

tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

c. Mengawasi perawat assosiate dalam melaksanakan

praktek keperawatan diruang perawatan.

2. Pengawas perawatan :

Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan

yang ada di instalasinya.

3. Kepala seksi perawatan :

Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan

seluruh perawat secara tidak langsung (Nursalam, 2015).


2.5 Alur Supervisi

Ka. Bid Perawatan

Kasi Perawatan

Ka.Per. Irna

Menetapkan kegiatan Kepala Ruangan


PRA dan tujuan serta
instrument / alat ukur
Supervisi

PP 1 PP 2
Menilai kinerja Perawat:
PELAK- RAA
SANAAN (responsibility)
PA PA

Pembinaan (3F)
1. Penyampaian
penilaian
PASCA 2. Feed back
3. Follow up, pemecahan
masalah & reward
Kinerja perawat dan
kualitas pelayanan

Sumber : Setiadi,2016
2.6 Langkah-langkah Supervisi

1. Pra supervisi

a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.

b. Supervisor menetapkan tujuan

2. Pelaksanaan Supervisi

a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur

atau instrumen yang telah disiapkan.

b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan

pembinaan.

c. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan

pembinaan dan klarifikasi permasalahan.

d. Pelaksanaan supervise dengan inspeksi, wawancara, dan

memvalidasi data sekunder

1) Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.

2) Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat.

3. Pasca Supervisi

a. Supervisor memberikan penilaian supervisi

(F-Fair)

b. Supervisor memberikan Feedback dan

klarifikasi

c. Supervisor memberikan reinforcement dan

Follow up perbaikan

2.7 Peran supervisor dan fungsi supervisi keperawatan


Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan

keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia.

1. Manajemen pelayanan keperawatan.

Tanggung jawab supervisor adalah :

a. Menetapkan dan mempertahankan standard praktek

keperawatan.

b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang

diberikan.

c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur

pelayanan keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang

terkait.

2. Manajemen anggaran

Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan,

dan pengembangan. Supervisor berperan dalam :

a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan

dana tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat

dicapai sesuai tujuan RS.

b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk

perencanaan anggaran keperawatan.

c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.

Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu

saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan

dengan tepat. Kegegalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam

pelayanan keperawatan (Nursalam, 2015).


2.8 Tehnik Supervisi

1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :

a. Mengacu pada standar asuhan keperawatan.

b. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk

menetapkan pencapaian.

c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan

kualitas asuhan.

2. Area Supervisi.

a. Pengetahuan dan pengertian tentang cara penggunaan

obat pada klien.

b. Ketrampilan dalam penggunaan obat yang dilakukan pada

klien disesuaikan dengan standar prosedur operasional.

c. Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya

kejujuran, empati

3. Cara Supervisi

Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:

a. Langsung.

Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang

berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back

dan perbaikan.

Adapun prosesnya adalah:

1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan

keperawatan didampingi oleh supervisor.


2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement

dan petunjuk.

3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan

diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan

memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aek yang

positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.

b. Supervisi secara tidak

langsung :

Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.

Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga

mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara

tertulis (Nursalam, 2015).

2.9 Instrumen

1. Format penilaian supervisi tindakan

pemberian suntikan insulin

2. Format laporan supervisi

keperawatan.

2.10 Evaluasi

1. Struktur :

a. Menentukan penanggung jawab supervisi keperawatan

b. Menyusun konsep supervisi keperawatan.

c. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.

d. Menentukan materi supervisi.

e. Persiapan alat dan pasien


2. Proses :

a. Melaksanakan supervisi keperawatan oleh kepala ruangan dan

Perawat Primer kepada perawat asosiate

b. Perawat asosiate melaksanakan tugas sesuai dengan diskripsi tugas

masing-masing

c. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi keperawatan

d. Perawat Primer mengisi lembar penilaian sesuai petunjuk teknis

3. Hasil

a. Supervisor mampu melaksanakan supervisi secara optimal.

b. Supervisi dilaksanakan sesuai dengan rencana.

c. Supervisior mengevaluasi hasil supervisi.

d. Supervisior memberikan reward/feed back pada perawat pelaksana.

BAB 3

PRE PLANNING

3.1  Pelaksanaan Kegiatan

Topik : Supervisi Pemberian Suntikan Insulin

Hari/ tanggal : Kamis, 23 Mei 2019

Pukul : 10.00 WIB

Pelaksana : Kepala Ruangan, Perawat Primer, Perawat Asosiate

Tempat : Ruang Syaraf 7A Rumkital dr. Ramelan Surabaya

Sasaran : Parawat Assosiate

Materi : Supervisi

Metode : Diskusi dan Tanya Jawab

Media : 1. Lembar Supervisi


2. Daftar Hadir Supervisi Keperawatan

3.2.  Pengorganisasian

Kepala Ruangan : Vivin Norfitasari

Perawat Primer : Achmad Rizal Solehudin

Perawat Asosiate : Niko Catur Setiawan

Eka Pusposari

Sukirno

Anita Rahayu

Pembimbing Akademik : Nuh Huda, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. KMB

Dwi Priyantini.,S.Kep.,Ns.,M.Sc.

Pembimbing Klinik : Letkol Laut (K) Puji Agung W., S. Kep.

3.3 Metode

Metode yang digunakan dalam supervisi adalah diskusi dan problem

solving setelah pemberian tugas yang disupervisikan.

3.4 Media

Media yang digunakan dalam supervisi yaitu format penilaian supervise

tindakan pemberian suntikan insulin

3.5 Mekanisme Supervisi

Tahap Kegiatan Tempat Waktu Pelaksana


Pra 1. Kepala ruangan memanggil Nurse 5 menit Karu,
Supervisi dan memberitahu Perawat Station Perawat
Primer dan Perawat asosiate Primer,
tentang rencana kegiatan Perawat
Supervisi yang akan di asosiate
supervisi
2. Kepala ruangan menjelaskan
kepada Perawat asosiate tujuan
supervise.
3. Kepala ruangan menyiapkan
instrument penilaian yang
akan digunakan.
4. Kepala Ruangan memberi
kesempatan kepada Perawat
asosiate membaca instrument
penilaian dan klarifikasi
terhadap instrument yang akan
digunakan
Pelaksanaan 1. Perawat associate Nurse 10 menit Karu,
supervisi mempersiapkan dan station Perawat
menyebutkan langkah-langkah Primer,
sebelum dilakukan tindakan Perawat
pemberian suntikan insulin asosiate
2. Karu menilai pelaksanaan
tindakan pemberian suntikan
insulin.berdasarkan format
supervise.
Pasca 1. Perawat Primer Nurse 5 menit Karu,
supervisi menginformasikan hasil station Perawat
penilaian. Primer,
2. Karu memberikan feedback. Perawat
3. Perawat asosiate memberikan asosiate
klarifikasi.
4. Karu memberikan
reinforcement dan follow up
perbaikan.
5. Karu mendokumentasikan
hasil supervisi.
3.6 Setting

Meja Nurse Station

Keterangan :
: Kepala Ruangan

: Perawat Primer

: Perawat asosiate
3.7 Format Supervisi

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG SYARAF 7A RUMKITAL Dr. RAMELAN
SURABAYA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKES HANG TUAH SURABAYA
2018/ 2019

Hari/Tanggal : Kamis, 23 MEI 2019


Topik : Pemberian Obat Melalui Intravena
Supervisor : Kepala Ruangan dan Perawat Primer

Kegiatan No Check List


Persiapan Alat 1. Bak Spuit berisi jarum insulin
2. Alcohol Swab
3. Bengkok
4. Obat Insulin
Persiapan
Pasien
1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang
hal-hal yang akan dilakukan.
2. Pasien diatur sesuai kebutuhan.

Prosedur Pelaksanaan
1. Menyisingkan lengan baju pasien
2. Mendesinfeksi karet penutup obat insulin
3. Mengisi semprit dengan insulin sesuai
dosis yang telah ditentukan
4. Mengeluarkan udara dari dalam semprit
5. Mendesinfeksi daerah yang akan disuntik
6. Menyuntik secara subcutan

Surabaya, 2019

Kepala Ruangan Perawat Primer

( ) ( )
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG SYARAF 7A RUMKITAL Dr. RAMELAN
SURABAYA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKES HANG TUAH SURABAYA
2018/ 2019

LAPORAN SUPERVISI
Tanggal : 23 Mei 2019
Topik : Pemberian Suntikan Insulin
Supervisor : Kepala Ruangan dan Perawat Primer
Masalah Konsep Solusi Follow Up

Surabaya, 23 Mei 2019


Kepala Ruangan Perawat Primer

( ) ( )
3.8 Daftar Hadir Supervisi Keperawatan

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG SYARAF 7A RUMKITAL Dr. RAMELAN
SURABAYA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKES HANG TUAH SURABAYA
2018/ 2019
No Hari/Tanggal Nama/Jabatan atau Peran Tanda Tangan

3.9 STANDART PRIOSEDUR OPERASIONAL


3.9.1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MEMBERIKAN
SUNTIKAN INSULIN

No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – Ners Saraf 7A-
17

Tanggal Dibuat Tanggal Berlaku Nama Departemen

08 MEI 2019 13 MEI 2019 Saraf


Judul No Revisi
Hal. 1 dari 2
MEMBERIKAN SUNTIKAN 00
INSULIN
Dibuat oleh Disetujui oleh

Ners A7 Kelompok Saraf A Pembimbing Akademik dan Lahan

9. MEMBERIKAN SUNTIKAN INSULIN


A. Pengertian
Suatu kegiatan memasukan obat insulin ke dalam jaringan tubuh melalui
suntikan subkutan dan khusus untuk ketoasidosis melalui suntikan intravena
B. Tujuan
Untuk mengendalikan kadar gula di dalam tubuh
C. Prosedur
1) Tindakan Pemberian insulin melalui Intravena
a) Persiapan Alat/Obat
- Persiapan pemasangan infus
- Three ways stop cock
- Microdrip
- Obat insulin
Persiapan Pasien
- Pasien diberikan penjelasan mengenai tindakan yang akan
dilakukan
- Posisi pasien di atur sesuai kebutuhan
Persiapan Lingkungan
Menjaga privacy pasien
b) Prosedur Kerja pemberian insulin per drip/ intravena
a. Memasang infus sesuai program
b. Mendesinfeksi karet penutup obat insulin
c. Mengisi spuit dengan insulin sesuai dosis yang telah ditentukan
d. Mengeluarkan udara dari dalam spuit
e. Mendesinfeksi three way, bila pemberian dengan cara bolus atau
karet microdrip, bila pemberian obat perdrip
f. Memasukkan obat insulin dengan cara :
- Bila pemberian perdrip saluran bolus ditutup, bila pemberian
secara bolus saluran perdrip ditutup
- Mengatur tetesan infus sesuai program
g. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Dosis dan waktu pemberian harus tepat
Observasi tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan
Memantau pola darah sesuai protap
Mencatat reaksi pasien
2) Melalui subcutan
a. Persiapan
 Alat/obat
a)    Bak spuit berisi semprit insulin dengan jarum steril
b)    Kapas alkohol dalam tempatnya
c)     Bengkok
d)     Obat insulin
 Pasien
Pasien diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
b. Prosedur kerja
1)   Menyingsingkan lengan baju pasien
2)   Mendesinfeksi karet penutup obat insulin
3)   Mengisi semprit dengan insulin sesuai dosisi yang telah ditentukan
4)   Mengeluarkan udara dari dalam semprit
5)   Mendesinfeksi daerah yang akan disuntik
6)   Menyuntik secara subcutan
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1)      Dosis dan waktu pemberian obat harus tepat dan dicatat
2)      Observasi perubahan umum keadaan pasien

Surabaya, 23 MEI 2019

(Kepala Ruangan)
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional Edisi 5. Jakarta :Salemba Medika.

Setiadi. (2016). Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan ( Teori dan


Aplikasi Praktik bagi Mahasiswa dan Perawat Klinis). Yogyakarta :
Indomedia Pustaka.

Suarli, S & Bachtiar. (2009). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan


Praktik. Jakarta : Erlangga.
SKENARIO SUPERVISI

PRA SUPERVISI

KARU menyampaikan kepada perawat primer terkait jadwal supervisi

yang akan dilakukan kepada Perawat Asosiate.

SUPERVISI

Sebelum melakukan tindakan pemberian suntikan insulin, perawat

assosiate mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk tindakan. Perawat

Primer dan Karu mengawasi perawat assosiate dalam mempersiapkan alat,

mengecek peralatan kembali yang sudah di siapkan perawat asosiate KARU dan

perawat Primer menyaksikan jalannya supervisi

Persiapan alat……….

PA: selamat pagi bu, Saya Ns. …………….. yang bertugas pada pagi ini, dengan

bapak siapa namanya? (sambil melihat gelang px untuk memastikan identitas).

Px: saya Ny. S

PA: bagaimana kondisinya hari ini, apa sudah merasa lebih baik?

Px: alhamdulillah sus, saya sudah merasa lebih baik

PA: alhamdulillah kalau begitu pak! Sesuai dengan jadwal, sekarang waktunya

untuk terapi pemberian suntikan insulin. Apakah ibu bersedia untuk dilakukan

tindakan?

Px: iya, silahkan saya bersedia

PA: mendekati sambil mempersiapkan alat


Saat pemberian suntikan insulin, kepala ruangan menilai kinerja PA, baik dari

segi komunikasi (dengan identifikasi px) sampai dengan tindakan yang dilakukan

serta alat-alat yang dilakukan dan dokumentasikan.

Setelah dilakukan tindakan pemberian suntikan insulin terhadap Ny. S. :

PP: bagaimana perasaan Ibu setelah dilakukan pemberian insulin?

Px: Iya suster.

PP: baiklah Ibu pemberian insulin sudah selsai. Jika ada yang dibutuhkan bisa

memanggil saya dengan cara memencet tombol yang ada di atas bad bapak.

Px: baik suster terimaksih atas tindakan yang sudah dilakukan.

PP: iya ibu sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu ya Bu. Selamat beristirahat

kembali.

Setelah dari px, PA merapikan alat dan mengembalikan peralatan

ketempatnya. Setelah semua alat dibersihkan PA melakukan dkumentasi di rekam

medis pasien.

POST SUPERVISI

Saat semua tindakan sudah dilakukan, Karu bersama Perawat primer memanggil

PA untuk dilakukan evaluasi proses pemberian suntikan insulin

Anda mungkin juga menyukai