(The Impacts of Government’s Policies on Cassava Economic Stockhorders Welfare In Lampung Provience)
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro
No. 1 Bandar Lampung 35145. E-mail: septariaindah@gmail.com
ABSTRACT
This research aims to analyze the impacts of interest rates and urea fertilizer price policies on the welfare of
cassava economic stakeholders in Lampung Province. This study uses the secondary data 1990-2010
analyzed by using two stages least squares (2SLS) model, and simulated based on changes in policies. The
welfare of cassava economic stakeholders is based on the net surplus between producer surplus and
consumer surplus. The simulation showed that the 10 % increase in interest rate caused the decrease in net
surplus of 36.25 percent. The 10 % decrease in interest rate increased the net surplus by 10.18 percent. The
15 % rise in urea fertilizer price caused the decrease in net surplus by 7.69 percent. Moreover, the
combination of 15 % increase in urea fertilizer price and 10 % decrease in interest rate caused the increase
in net surplus by 325.17 percent.
73
JIIA, VOLUME 1 No. 1, JANUARI 2013
Salah satu indikator kesejahteraan pelaku ekonomi dalam pengolahan data digunakan dengan metode
ubi kayu adalah adanya surplus produsen dan 2SLS (Two Stages Least Squares). Model yang
surplus konsumen yang meningkat. Surplus diguanakan dalam penelitian ini adalah model
produsen adalah area di atas kurva penawaran dan permintaan dan penawaran ubi kayu di Provinsi
di bawah garis harga pada pasar bersaing Lampung yang kemudian disimulasikan.
sempurna, sedangkan surplus konsumen adalah Spesifikasi model yang digunakan pada penelitian
area di bawah kurva permintaan dan di atas garis ini sebagai berikut :
harga (Lipsey at al,1995). Konsep surplus
produsen dan konsumen dapat dilihat pada Gambar Areal panen ubi kayu
1.
AUBL = a0 + a1HUBFL + a2HJL + a3HREAL +
D S a4T + a5R+ a6CHL + a7LAUBL +
Kelebihan u1.................................................(1)
Penawaran
Produktivitas ubi kayu
Surplus
Konsumen YUBL = b0 + b1HUBFL + b2AUBL + b3R +
b4LYUBL + u2 ..........................(2)
Surplus
Produsen Kelebihan Permintaan ubi kayu untuk konsumsi
Permintaan
DKL = c0 + c1HUBL + c2IPL + c3TPL + c4LDKL
+ u3 .................................................(3)
Q
Gambar 1. Kurva surplus produsen dan surplus Permintaan untuk industri tapioca
konsumen
DITL = do + d1HUBL + d2HJL + d3HUTL + d4R +
Penentuan sebuah kebijakan yang ditetapkan oleh d5TPL + d6LDITL + u4..........................4)
pemerintah adalah salah satu faktor yang
menentukan tingkat kesejahteraan petani ubi kayu Harga ubi kayu tingkat pedagang besar
di Provinsi Lampung. Kebijakan yang dianggap
penting dalam peningkatan kesejahteraan petani HUBL = e0 + e1SUBL + e2DUBL + e3HUBIN +
adalah kebijakan peningkatan modal dan subsidi e4R + e5HREAL + e6LHUBL + u ... (5)
sarana produksi (pupuk). Modal dan sarana
Harga ubi kayu tingkat petani
produksi merupakan faktor yang dapat
menentukan produksi ubi kayu di Provinsi
HUBFL = f0 + f1HUBL + f2HREAL + f3R +
Lampung sehingga akan mempengaruhi
f5LHUBFL+ u6 ...................... (6)
kesejahteraan petani ubi kayu. Oleh karena itu,
perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk
Keterangan:
menganalisis dampak perubahan kebijakan
pemerintah yaitu tingkat suku bunga dan harga
AUBL = Luas Panen ubi kayu
pupuk urea terhadap kesejahteraan pelaku ekonomi
CHL = Curah hujan Lampung
ubi kayu di Provinsi Lampung.
HBUFL = Harga ubi kayu tingkat petani lampung
HJL = Harga jagung Lampung
METODE PENELITIAN HREAL = Harga pupuk urea
T = Trend teknologi
Jenis data yang digunakan adalah data time series
R = Tingkat suku bunga
yaitu data tahun 1990-2010. Data diperoleh dari YUBL = Produktivitas ubi kayu
sumber dinas-dinas yang terkait seperti Dinas
QUBL = Produksi ubi kayu
Pertanian Provinsi Lampung, Dinas Koperasi
DKL = Permintaan ubi kayu untuk konsumsi
Perindustrian Perdagangan Provinsi Lampung,
HBRL = Harga beras Lampung
Dinas Ketahanan Pangan dan Badan Pusat Statistik
IPL = Pendapatan
Provinsi Lampung. Pengolahan data yang
TPL = Jumlah penduduk Lampung
dilakukan pada penelitian ini adalah penentuan
DITL = Permintaan ubi kayu industri tapioka
model persamaan permintaan dan penawaran.
HUTL = Harga tepung tapioka
Berdasarkan order persamaan model dalam
DUBL = Permintaan ubi kayu Lampung
penelitian ini adalah over identified sehingga
74
JIIA, VOLUME 1 No. 1, JANUARI 2013
SUBL = Penawaran ubi kayu Lampung Provinsi Lampung
PAD = Perdagangan antar daerah Sentra Ubi Kayu di
Indonesian
HUBL = Harga ubi kayu Lampung ( tingkat
pedagang besar)
Produksi Kesejahteraan
HUBIN = Harga ubi kayu Indonesia Meningkat Pelaku Ekonomi
LAUBL = Luas panen ubi kayu t-1
LYUBL = Produkivitas ubi kayu t-1
LDKL = Permintaan ubi kayu untuk konsumsi Model Pendekatan :
langsung t-1 Pendekatan
ekonometrika model
LDITL = Permintaan ubi kayu untuk industri persamaan simultan Aplikasi Model
tapioka t-1 permintaan dan Simulasi Kebijakan
LHUBL = Harga ubi kayu Lampung (tingkat penawaran ubi kayu
di Lampung
pedagang besar ) t-1
LHBUFL = Harga ubi kayu tingkat petani
Lampung t-1
Perumusan model
ekonometrika
Data diolah dengan menggunakan program
komputer SAS dengan prosedur SIMLIN. Untuk
mengetahui seberapa valid model yang digunakan Identifikasi Model dan Validasi model :
dalam simulasi kebijakan dilakukan validasi model Metode Pendugaan Kriteria Ekomoni,
Over-identified Statistik, dan
dengan menggunakan statistik Root Mean Square Two Stages Least Squares ekonometrik
Percent Error (RMSPE) dan statistik U-Theil
(Sinaga dan Sitepu, 2006).
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Simulasi Kebijakan
Pemerintah Terhadap Kesejahteraan
Pelaku Ekonomi Ubi Kayu di Provinsi
Lampung
....................... (7)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Validasi Model
Peningkatan suku bunga kredit akan membuat Penurunan tingkat suku bunga juga akan membuat
petani kesulitan mengembalikan modal yang para investor lebih suka menginvestasikan uangnya
dipinjam dari bank. Oleh karena itu, petani harus pada bidang usahatani, misalnya dengan
lebih ekstra dalam menggunakan modal yang menginvestasikan untuk membeli tanah pertanian
dimiliki akibatnya pendapatan yang diperoleh sehingga lahan pertanian akan bertambah.
petani pun ikut berkurang. Kebijakan peningkatan Asumsinya lahan pertanian yang dibeli digunakan
tingkat suku bunga tidak hanya berdampak pada untuk berusaha tani ubi kayu sehingga produksi
kesejahteraan produsen akan tetapi juga akan bertambah.
berdampak pada konsumen. Dengan adanya
peningkatan tingkat suku bunga maka konsumen Keuntungan yang diperoleh konsumen dengan
harus membayar lebih yaitu sebesar 3,20 persen adanya penurunan tingkat suku bunga yaitu harga
untuk membeli ubi kayu karena ada peningkatan ubi kayu turun, sehingga konsumen tidak perlu
harga ubi kayu akibat kenaikan tingkat suku bunga. membayar lebih untuk membeli ubi kayu. Hal ini
mengakibatkan permintaan akan ubi kayu
Hasil simulasi kebijakan penurunan tingkat suku meningkat. Asumsinya dengan adanya penurunan
bunga 10 % menyebabkan peningkatan areal tingkat suku bunga akan cenderung membuat
panen ubi kayu yang direspon dengan peningkatan konsumen lebih suka membelanjakan uang
produksi ubi kayu sebesar 12,62 persen di Provinsi dibandingkan dengan menabung di bank.
Lampung. Adanya peningkatan produksi ubi kayu
akan meningkatkan penawaran ubi kayu sehingga Dampak Kebijakan Kenaikan Harga Pupuk
akan mengakibatkan penurunan harga ubi kayu Urea terhadap Kesejahteraan Pelaku Ekonomi
sebesar 0,03 persen. Penurunan harga ubi kayu Ubi Kayu di Provinsi Lampung
akan direspon dengan peningkatan permintaan
akan ubi kayu. Hal tersebut dapat dilihat pada Simulasi kenaikan harga pupuk urea sebesar 15%
Tabel 5. mengakibatkan penurunan areal panen ubi kayu
sebesar 0,02 persen sehingga produksi ubi kayu
Dampak penurunan tingkat suku bunga terhadap menurun. Penurunan produksi ubi kayu
tingkat kesejahteraan pelaku ekonomi ubi kayu menyebabkan penawaran menurun sehingga harga
terlihat pada perubahan surplus produsen dan ubi kayu naik. Kondisi tersebut dapat dilihat pada
konsumen ubi kayu. Penurunan tingkat suku Tabel 6. Kenaikan harga pupuk urea menyebabkan
bunga berdampak positif terhadap kesejahteraan surplus produsen turun sebesar 7,465 persen yang
pelaku ekonomi ubi kayu. Hal ini ditunjukkan disebabkan naiknya harga input (pupuk) dalam
dengan peningkatan surplus produsen dan berusahatani ubi kayu sehingga mengakibatkan
konsumen masing-masing sebesar 1,28 persen dan pendapatan petani berkurang. Kenaikan harga
8,90 persen. Peningkatan surplus produsen terjadi pupuk urea juga menyebabkan penurunan surplus
karena adanya peningkatan areal panen ubi kayu konsumen, walaupun penurunan kecil. Penurunan
sehingga produksi ubi kayu meningkat. Adanya tersebut sebesar 0,230 persen yang disebabkan
peningkatan produksi ubi kayu maka pendapatan produsen menaikkan harga ubi kayu sehingga
yang diperoleh petani akan meningkat dengan konsumen harus membayar harga yang lebih.
asumsi harga ubi kayu tetap. Selain itu dengan Adanya kebijakan menaikkan harga pupuk urea
adanya kebijakan penurunan tingkat suku bunga 15% secara keseluruhan para pelaku ekonomi ubi
akan mempermudah petani dalam mendapatkan kayu mengalami penurunan kesejahteraan sebesar
modal untuk melakukan usahatani ubi kayu. 7,69 persen.
77
JIIA, VOLUME 1 No. 1, JANUARI 2013
Tabel 5. Dampak penurunan tingkat suku bunga kredit sebesar 10 persen terhadap nilai rata-rata peubah
endogen
Penelitian ini sedikit berbeda dengan penelitian Dampak kenaikan harga pupuk urea terhadap
yang dilakukan oleh Sembiring (2012), yang konsumen adalah adanya panambahan uang yang
menyimpulkan bahwa kebijakan menaikkan harga harus dibayar oleh konsumen akibat kenaikan
eceran pupuk sebesar 10% dan 15 % merugikan harga ubi kayu. Kenaikan harga ubi kayu tersebut
konsumen tetapi menguntungkan produsen petani akibat dari biaya produksi yang dikeluarkan oleh
padi. Pada penelitian ini dihasilkan bahwa petani bertambah, maka untuk menutupi biaya
peningkatan harga pupuk 15 % merugikan produksi petani menaikan harga ubi kayu. Oleh
produsen dan konsumen ubi kayu. Perbedaan sebab itu, pemerintah perlu melakukan alternatif
tersebut terjadi karena pada umumnya petani padi kebijakan lain misalnya dengan
dilindungi oleh pemerintah terkait dengan mengkombinasikan kebijakan kenaikan harga
kebijakan harga padi yaitu harga pokok pembelian pupuk dengan penurunan tingkat suku bunga.
(HPP). Oleh karena itu, walaupun dilakukan
peningkatan harga pupuk yang mengakibatkan Dampak Kombinasi Kebijakan Kenaikan
petani harus menambah modalnya untuk membeli Harga Pupuk Urea dan Penurunan Tingkat
pupuk, petani tidak akan begitu dirugikan karena Suku Bunga terhadap Kesejahteraan Pelaku
harga pembelian gabah kering naik yang Ekonomi Ubi Kayu di Provinsi Lampung
menyebabkan surplus produsen naik. Berbeda
halnya dengan petani (produsen ) ubi kayu tidak Selain simulasi terhadap kebijakan kenaikan dan
ada perlindungan harga ubi kayu, ketika harga penurunan tingkat suku bunga serta kanaikan harga
pupuk naik maka modal yang digunakan petani pupuk urea dilakukan juga simulasi kombinasi
bertambah sehingga pendapatan petani berkurang. kebijakan kenaikan harga pupuk urea dan
penurunan tingkat suku bunga. Hasil kombinasi
Pada hakekatnya tujuan penetapan kebijakan simulasi kenaikan harga pupuk urea sebesar 15%
pemerintah khususnya bidang pertanian yaitu dan penurunan tingkat suku bunga sebesar 10 %
meningkatkan kesejahteraan petani. Akan tetapi, meningkatkan luas areal panen ubi kayu sehingga
adanya kebijakan peningkatan harga pupuk urea produksi ubi kayu juga meningkat. Akibat
mengakibatkan penurunan kesejahteraan petani ubi peningkatan produksi terjadi penurunan harga ubi
kayu. Hal ini karena menambah permasalahan kayu. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.
petani dalam memperoleh persediaan sarana
produksi terutama pupuk. Tingginya harga pupuk Kombinasi kebijakan kenaikan harga pupuk urea
akan menambah modal yang akan dikeluarkan oleh dan penurunan tingkat suku bunga menyebabkan
petani sehingga pendapatan yang diperoleh petani net surplus yang positif sebesar 325,17 persen. Hal
berkurang. Permasalahan bidang pertanian yang ini menunjukkan bahwa kebijakan penurunan
masih sering terjadi di Indonesia adalah masalah tingkat suku bunga 10% mampu menutupi
petani dalam mendapatkan modal, input pertanian, kerugian akibat kenaikkan harga pupuk sebesar
lahan dan permasalahan petani dalam memasarkan 15%. Kebijakan kenaikan harga pupuk
produknya. Jika pemerintah menetapkan adanya menyebabkan produsen harus menambah biaya
kebijakan kenaikan harga pupuk urea akan produksi sehingga akan menaikkan harga ubi kayu
menambah permasalahan petani dalam dan berdampak pada permintaan ubi kayu yang
memperoleh sarana produksi dan mengurangi akan menurun. Oleh sebab itu, dilakukan
tingkat kesejahteraan petani ubi kayu. kombinasi kebijakan kenaikkan harga pupuk urea
dengan penurunan tingkat suku bunga.
78
JIIA, VOLUME 1 No. 1, JANUARI 2013
Tabel 6. Dampak kenaikan harag pupuk urea sebesar 15 persen terhadap nilai rata-rata peubah endogen
79