Rerangka Konseptual
Rerangka Konseptual
RERANGKA KONSEPTUAL
1
No. 7 No. 7. Using Cash Flow Information And Present Value In 2000
Accounting Measurements (Sfac No. 7)
No. 8 No. 8. Conceptual Framework For Financial Reporting, A 2010
Replacement Of Sfac No. 1 And No. 2
C. Discussion Memorandum
Sebuah memorandum diskusi tentu bukan produk akhir dari
pertimbangan FASB.
Memorandum Diskusi membawa dua isu baru:
1. Tiga pandangan akuntansi keuangan dan laporan keuangan
2. Sebuah garis besar tentang berbagai pendekatan dalam
pemeliharaan modal. Merupakan isu yang paling penting, yaitu
mengenai pengukuran pendapatan dalam kaitannya dengan
pemeliharaan modal perusahaan (aset dikurangi liabilitas) yang ada
pada awal periode agar tetap utuh.
Statement No.5
Penantian panjang SFAC No. 5 berakhir pada Desember 1984, tepat 4
tahun setelah SFAC 4. Statement ini menguraikan isu-isu sulit mengenai
pengakuan dan pengukuran (recognition and measurement), sehingga akan
menjadi tonggak penentu kesuksesan atau kegagalan keseluruhan proyek.
Pernyataan dalam paragraf 2 menunjukkan tidak adanya usaha yang lebih
ekstensif untuk memecahkan masalah pengakuan dan pengukuran. Kriteria
pengakuan dan panduan dalam statemen ini secara umum konsisten dengan
current practice (praktik berlaku) dan tidak menyatakan perubahan yang
radikal. Namun tidak tertutup kemungkinan adanya perubahan praktik pada
masa yang akan datang. Perubahan tersebut terjadi secara bertahap dan
evolusioner (perubahan bertahap menuju “fair value”)
Scope of the Statement
SFAC 5 memperjelas bahwa konsep yang dibahas diterapkan secara tegas
pada laporan keuangan dan tidak ditujukan untuk pengungkapan
(disclosure) di luar tubuh (body) dari laporan keuangan.
Earnings and Comprehensive Income
Salah satu prinsip yang diperhatikans SFAC 5 adalah format dan penyajian
perubahan pada ekuitas pemilik yang tidak berasal dari transaksi dengan
pemilik. Hal ini mengacu pada pentingnya ‘pengungkapan’.
Recognition Criteria
Kriteria Pengakuan merujuk kepada ‘ketika suatu asset, liabilitas, beban,
pendapatan, laba atau rugi harus dicatat pada perkiraan’. Kriteria
pengakuan yang mendasar berasal dari bagian permulaan conceptual
framework, yaitu:
a. Definition : item tersebut memiliki defenisi dari elemen
laporan keuangan
b. Measurability : memiliki atribut relevan yang dapat diukur dengan
reliabilitas yang cukup
c. Relevance : informasi mengenai kemampuannya membuat
perbedaan pada keputusan pengguna.
d. Reliability : informasi secara representatif meyakinkan,
dapat diverifikasi, dan netral.
Measurement Attributes
Lima atribut pengukuran secara ekstensif didiskusikan dalam memorandum
diskusi tahun 1976, dikemukakan dan dimasukkan ke dalam SFAC 5, yaitu
a. historical cost
b. current cost (replacement cost)
c. current market value (exit value)
d. net realizable value (selling cost less any cost to complete or
dispose)
e. present (discounted) value of future cash flow
Statemen mengalami kemunduran dalam mempertimbangkan kemungkinan
terjadinya perubahan kriteria, dimana menyarankan untuk tetap
menggunakan measurement attributes yang ada dan bergantung pada
pendekatan evolusioner.
Statement No. 6
SFAC No 6 merupakan pengganti dari SFAC No 3. SFAC No 6
sebenarnya identik dgn SFAC No 3, kecuali SFAC No 6 juga
menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan organisasi non bisnis.
Karateristik kualitatif informasi akuntansi dalam SFAC No 2 juga
diperluas untuk organisasi non bisnis. SFAC No 6 tidak menambahkan
lebih lanjut kerangka kerja konseptual dari sudut pandang organisasi
bisnis. SFAC No 6 mendefinisikan 10 elemen dalam laporan keuangan
sebagai berikut.
a. Aset ( assets ) adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa
mendatang (future economic benefits) yang diperoleh atau
dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau
peristiwa masa lalu.
b. Utang ( liabitilies ) adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang
mungkin terjadi (probable future sacrifies) dimasa mendatang yang
berasal dari kewajiban sekarang suatu entitas untuk mentrasfer aset
atau menyerahkan jasa pada entitas lain dimasa mendatang sebagai
akibat transaksi masa lalu.
c. Ekuitas ( equity ) adalah hak sisa (residual interest) atas aset suatu
entitas setelah dikurangi dengan utang. Dalam perusahaan bisnis,
ekuitas sama dengan hak pemilik.
d. Investasi oleh pemilik ( investment by owners ) adalah kenaikan aset
neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer entitas lain ke
perusahaan tersebut atas sesuatu yang bernilai untuk memperoleh atau
meningkatkan hak kepemilikan (atau ekuitas) dalam perusahaan
tersebut.
e. Distribusi pada pemilik ( distribution to owners ) adalah penurunan
aset neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer aset, penyerahan
jasa, atau penambahan utang oleh perusahaan kepada pemilik.
f. Laba komprehensif ( comprehensive income ) adalah perubahan
ekuitas (aset neto) suatu entitas selam satu perioda yang berasal dari
transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber yang bukan
berasal dari pemilik.
g. Pendapatan ( revenue) adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas
atau penurunan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama
satu perioda, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang,
penyerahan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya, yang merupakan
kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.
h. Biaya ( expenses ) adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu
entitas, atau penambahan utang suatu entitas (atau kombinasi
keduanya) selama satu perioda, yang berasal dari pengiriman atau
produksi barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan lainnya
yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.
i. Keuntungan ( gains ) adalah kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi
insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan
kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar
transaksi yang berasal dari pendapatan dan investasi oleh pemilik.
j. Kerugian ( losses ) adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi
insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan
kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar
transaksi yang berasal dari biaya dan distribusi pada pemilik.
Statement No. 7
Statement No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik daripada
isu konseptual yang lebih luas, karena itu statement ini dapat dilihat sebagai
bagian dari Statement No. 5. SFAC No. 7 digunakan pada situasi
dimana current market value tidak tersedia sehingga harus menggunakan
estimasi aliran kas di masa mendatang.
Present Value Measurement
Poin penting mengenai pengukuran asset adalah pengukuran present
value yang digunakan untuk mensimulasi fair value. Discount rate harus
meliputi risiko dan ketidakpastian yang merefleksikan pengukuran pasar
terhadap nilai asset. Jika asset tertentu memiliki beberapa kemungkinan
aliran kas dalam beberapa tahun, maka aliran kas yang diekspektasi harus
menentukan probabilitas aliran kas individu tertimbang.
Liability Measurement
Poin penting dalam pengukuran liabilitas adalah discount rate harus
diikutkan dalam perhitungan credit standing perusahaan.
Pengukuran asset dan liabilitas sesuai ketentuan SFAC No. 7 dinilai tidak
konsisten. Sebuah asset dapat dipandang dan dinilai secara terpisah dari
entitas perusahaan, tapi pada saat mengukur liabilitas tidak dapat demikian.
Statements No.8 Kerangka kerja untuk pelaporan keuangan (Conceptual
Framework for Financial Reporting)
SFAC No.8 merupakan salah satu dari serangkaian publikasi di FASB
untuk akuntansi dan pelaporan keuangan yang mencakup dua bab kerangka
konseptual baru yang menggantikan SFAC No.1, tujuan pelaporan
keuangan oleh Business Enterprises, dan SFAC No.2, karakteristik
kualitatif informasi akuntansi. SFAC No.8 dimaksudkan untuk menetapkan
tujuan-tujuan dan konsep-konsep fundamental yang akan menjadi dasar
untuk pengembangan akuntansi keuangan dan pedoman pelaporan.
Secara umum isi dan tujuan SFAC No.8 adalah :
a. Bagian pertama hasil projek bersama dengan IASB dalam
merumuskan konsep dasar akuntansi keuangan.
b. Menggantikan SFAC No.1 dan 2
c. Terdiri atas tiga bab :
1) Bab 1, tujuan pelaporan keuangan tujuan umum.
2) Bab 2, entitas pelaporan
3) Bab 3, karakteristik kualitatif informasi keuangan bermanfaat
Tujuan dari tujuan umum pelaporan keuangan adalah :
a. Sikap pelaporan keuangan
Menurut FASB dalam SFAC No.1 maupu SFAC No.8, pelaporan
dan laporan keuangan posisinya adalah sebagai berikut :
1) Pelaporan keuangan lebih luas dari laporan keuangan
2) Laporan keuangan tetap merupakan laporan pokok
pelaporan keuangan.
3) Komponen lain pelaporan keuangan
Supplementary information, seperti : (1) disklosur
pengaruh perubahan tingkat harga dan (2) informasi
cadangan minyak dan gas.
Other means of financial reporting, seperti : (1)
management discussion and analysis dan (2) letters to
stockholders.
b. Tujuan pelaporan keuangan
SFAC No.8 secara umum merumuskan tiga tujuan pelaporan
keuangan, yaitu :
1) Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas
yang bermanfaat bagi investor, pemberi pinjaman dan
kreditor yang sudah ada maupun yang potensial dalam
membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya
kepada entitas pelapor.
2) Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh
suatu entitas, investor yang sudah ada maupun oleh calon
investor, kreditur serta kreditur lain yang membutuhkan
informasi tentang sumber daya entitas, klaim terhadap
entitas tersebut, dan seberapa efisien maupun efektif
manajemen entitas melakukan pengelolaan dan
komisarisbyang telah menyelesaikan tanggung jawab
mereka untuk menggunakan sumber daya entitas.
c. Primary users