Anda di halaman 1dari 11

BAB 7

RERANGKA KONSEPTUAL

A. Pengertian Rerangka Konseptual (Conceptual Framework)


Menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu konstitusi,
suatu sistem yang koheren (terpadu) dari tujuan dan prinsip dasar yang
dapat mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat,
fungsi serta keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
. Perlunya Rerangka Konseptual antara lain dapat dijabarkan sebagai
berikut.
1. Sebagai pedoman dalam menentukan standar akuntansi
2. Sebagai kerangka referensi untuk memecahkan masalah akuntansi
apabila standar yang sekarang ada, tidak mengatur isu-isu yang baru
muncul
3. Sebagai dasar membuat pertimbangan (judgement) dalam
menyajikan laporan keuangan
4. Meningkatkan daya banding dengan cara mengurangi berbagi
alternatif metode akuntansi yang ada.

B. Perumusan Rerangka Konseptual


Rerangka konseptual dimulai dari penentuan tujuan, yang merupakan
landasan untuk menyusun elemen yang lain seperti karakteristik kualitatif
dari informasi, elemen laporan keuangan dan pengakuan/pengukuran.
Hasil kerja dan tulisan tersebut akhinya dihasilkan rerangka konseptual dan
diberi nama Statement of  Financial Accounting Concept (SFAC) sebagai
berikut :
Number Statement Year
No. 1 Objectives Of Financial Reporting By Business 1978
Enterprises (Sfac No. 1)
No. 2 Qualitative Characteristics Of Accounting Information 1980
(Sfac No. 2)
No. 3 Elements Of Financial Statements Of Business Enterprises 1980
(Sfac No. 3)
No. 4 No. 4. Objectives Of Financial Reporting By Nonbusiness 1980
Organizations (Sfac No. 4)
No. 5 No. 5. Recognition And Measurement In Financial 1984
Statements Of Business Enterprises (Sfac No. 5)
No. 6 No. 6. Elements Of Financial Statements; Merupakan 1985
Pengganti Fasb Concepts Statement N. 3, Dan Juga
Merupakan Amandemen Dari Fasb Concepts Statement
No. 2 (Sfac N. 6)

1
No. 7 No. 7. Using Cash Flow Information And Present Value In 2000
Accounting Measurements (Sfac No. 7)
No. 8 No. 8. Conceptual Framework For Financial Reporting, A 2010
Replacement Of Sfac No. 1 And No. 2

C. Discussion Memorandum
Sebuah memorandum diskusi tentu bukan produk akhir dari
pertimbangan FASB.
Memorandum Diskusi membawa dua isu baru:
1. Tiga pandangan akuntansi keuangan dan laporan keuangan
2. Sebuah garis besar tentang berbagai pendekatan dalam
pemeliharaan modal. Merupakan isu yang paling penting, yaitu
mengenai pengukuran pendapatan dalam kaitannya dengan
pemeliharaan modal perusahaan (aset dikurangi liabilitas) yang ada
pada awal periode agar tetap utuh.

D. Statement of Financial Accounting Concepts


SFAC adalah bagian yang telah diselesaikan dari conceptual framework.
Statement ini dapat disamakan dengan APB Statement 4, dalam satu
aspek: tidak membentuk prinsip-prinsip akuntansi berterima umum
(GAAP) dan tidak ditujukan sebagaimana Rule 203 pada Rules of Conduct
of AICPA yang melarang penyimpangan dari GAAP. Kelemahan ini
mungkin mengecewakan, meskipun demikian memiliki beberapa manfaat
penting
1. Menghindari munculnya krisis akibat kegagalan dalam mengikuti
standar
2. Lebih terbuka untuk perubahan yang mendukung proses evolusi
dalam penyusunan struktur metateori
Proses menghadirkan struktur metateori yang dapat berjalan dan bermanfaat
harus diakui sebagai proses yang pelan (sebuah proses evolusi). Trial and
error dapat diperkirakan dengan pasti. Selain itu, sifat sementara dari
statement memudahkan dalam mengubah komponen yang perlu
dikembangkan. Sayangnya tedapat kemungkinan bahwa statement ini hanya
akan memiliki dampak perias.

SFAC No. 1 (Level Pertama : Tujuan Pelaporan Keuangan).


Statemen ini merupakan turunan langsung Trueblood report dan secara
umum merupakan versi ‘singkat’ dari laporan tersebut, dengan beberapa
pertimbangan nilai penting.

 SFAC No. 1 menyatakan bahwa laporan keuangan harus lebih


bersifat general purpose daripada mengarah pada kebutuhan
kelompok pengguna tertentu.

 Mengasumsikan pengguna mempunyai pengetahuan tentang


informasi dan pelaporan keuangan, sebuah penyimpangan dari
asumsi Trueblood report yang menyatakan ‘kemampuan yang
terbatas’ pengguna laporan keuangan.

 Seperti Trueblood Report, pengguna juga diasumsikan memiliki


‘wewenang yang terbatas’.

  Statemen juga mencatat ‘the importances of stewardship’ yang


menentukan seberapa baik manajemen menjalankan kewajiban dan
obligasi pada pemilik dan kelompok kepentingan lainnya. Gagasan
ini muncul karena penafsairan yang sempit terhadap pemeliharaan
sumberdaya perusahaan yang layak untuk pertanggungjawaban.
Beberapa pertimbangan nilai penting dalam laporan ini antara lain :
a. Manfaat informasi harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkannya.
b. Laporan akuntansi bukan merupakan satu-satunya sumber
informasi tentang perusahaan
c. Akuntansi akrual sangat bermanfaat untuk menilai dan
memprediksi earning power dan cash flow perusahaan.
d.  Informasi yang tersedia harus bermanfaat, tetapi setiap
pengguna  membuat prediksi dan penilaian masing-masing.
Statement No.2
SFAC No.2 berhubungan dengan karakteristik kualitatif informasi
akuntansi. Istilah qualitative characteristics digunakan pada APB Statement
4, tetapi konsep yang dibahas berasal dari ASOBAT.
Karenanya kemampuan untuk mengerti pada SFAC 2 disebut ‘user-spesific
quality’.
a. Benefit > Cost
Biaya dan manfaat informasi, secara langsung maupun tidak
langsung berhubungan dengan konsekuensi ekonomi. Banyak
konsekuensi ekonomi yang muncul dari informasi akuntansi sulit
dievaluasi. Jika kita menggunakan future costs, yang mungkin lebih
besar dari present cost, beberapa kemungkinan konsekuensinya:
 Bonus manajemen mungkin terpengaruh secara negatif bila
didasarkan pada laba yang dilaporkan
 Evaluasi terhadap kerja manajemen dalam mengelola akan dinilai
yang rendah karena pendapatan yang dilaporkan lebih rendah
 Dividen yang dibagikan pada pemegang saham akan terpengaruh
secara negatif karena pendapatan yang lebih rendah tidak
berpengaruh secara negatif pada debt equity ratio
 Pemegang obligasi harus diproteksi akibat kemungkinan 1 dan 3
 Karena kemungkinan 1, 2 dan 3, manfaat pensiun akan berkurang
dan hal ini akan merugikan karyawan.
b. Relevance
Relevansi adalah kualitas yang diambil dari ASOBAT dan diungkapkan
agak janggal pada SFAC menjadi “mampu menciptakan perbedaan
dalam sebuah keputusan dengan membantu pengguna membentuk
prediksi tentang outcome masa lalu, sekarang, dan masa yang akan
datang atau untuk mengkonfirmasi atau memeriksa ekpektasi”.
Relevansi memiliki 2 aspek utama: predictive value dan feedback
value, serta 1 aspek tambahan: ketepatan waktu.
Predictive value
Seperti dalam dokumen sebelumnya, predictive value merujuk pada
kegunaan input untuk prediksi seperti cash flow dan earnings power.
Feedback value
Feedback value berhubungan dengan meng-konfirmasi atau mengoreksi
ekspektasi yang sebelumnya dibuat oleh pembuat keputusan.
Timeliness
Ketepatan waktu sebenarnya merupakan sebuah batasan terhadap kedua
aspek utama relevansi. Agar relevan, sebuah informasi harus tepat
waktu, artinya harus ‘tersedia untuk pembuat keputusan sebelum
(informasi tersebut) kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi
keputusan’.
Possible Inconsistency Beetween Predictive Value and Feedback
Value
Predictive Value dan Feedback Value –yang merupakan karakteristik
kualitatif– diturunkan dari tujuan menyediakan informasi yang
bermanfaat untuk memprediksi cash flow dan untuk
pertanggungjawaban.
Predictive value tidak berkaitan langsung dengan tujuan penilaian
kinerja manajemen (tetapi hanya berhubungan dengan prediksi aliran
kas). Hal inilah yang dapat menyebabkan pertentangan antara
keduanya.
c. Reliability
Reliabilitas terdiri dari verifiability, representational faithfullness, dan
neutrality.
Verifiability
Veriabilitas berhubungan dengan teori pengukuran (measurement
theory). Tidak seperti aspek-aspek relevansi, pada verifiablitas terdapat
sebuah elemen yang dapat dikuantifikasi (quantifiable), tetapi –tidak
diragukan- sulit mengukurnya.
Representational Faithfulness
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa
lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat
diharapkan untuk disajikan. Representational faithfulness juga
berhubungan dengan teori pengukuran.
Neutrality
Netralitas merujuk pada keyakinan bahwa proses penyusunan kebijakan
terutama dihubungkan dengan relevansi dan reliabllitas, bukan dampak
sebuah standar atau aturan yang mungkin dimiliki kelompok pengguna
yang spesifik.
Netralitas adalah satu-satunya karakteristik kualitatif bersinggungan
secara menyeluruh dengan perilaku anggota dewan yang bertentangan
secara langsung dengan aspek spesifik dari informasi itu sendiri.
d. Comparability and Consistency
kedua karakter ini dipandang sebagai karakter yang berorientasi output,
karenanya keduanya seharusnya merupakan hasil conceptual
framework yang dapat berjalan, bukan bagian dari struktur teori.
e. Materiality
Pertanyaah yang muncul pada materialitas adalah apakah item ini
cukup besar untuk mempengaruhi keputusan pengguna. Materialitas
diterima sebagai karakteristik kuantitatif, serta merupakan konsep
relatif dan bukan konsep absolut.
Statement No. 3 (Elemen-elemen laporan keuangan)

SFAC No.3 mendefinisikan 10 elemen dalam laporan keuangan.


Karena SFAC No.3 akan diamandemen oleh SFAC No. 6, maka
pembahasan mengenai hal tersebut akan dibahas pada pembahasan
statement No.6. Beberapa observasi yang belum dimasukkan dalam
SFAC No.3 diantaranya adalah:
1. Hampir tidak menyebutkan tiga pandangan mengenai akuntansi
keuangan (revenue-expense, assets-liability, and non articulated).
2. Tidak menjelaskan tipe konsep pemeliharaan modal yang digunakan.
3. Tidak menyebutkan mengenai permasalahan pengakuan (realisasi)
dan pengukuran dan penyajiannya dalam laporan keungan.
Statement No 4 (tujuan pelaporan keuangan bagi organisasi nirlaba)
Karakteristik organisasi nirlaba menurut SFAC No. 4:
1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
2. Menghasilkan barang dan/atau jasa dan memberikan pelayanan tanpa
bertujuan memupuk laba.
3. Tidak ada kepemilikan yang dapat dijual, dialihkan, atau ditebus
kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi
pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran
entitas.

Statement No.5
Penantian panjang SFAC No. 5 berakhir pada Desember 1984, tepat 4
tahun setelah SFAC 4. Statement ini menguraikan isu-isu sulit mengenai
pengakuan dan pengukuran (recognition and measurement), sehingga akan
menjadi tonggak penentu kesuksesan atau kegagalan keseluruhan proyek.
Pernyataan dalam paragraf 2 menunjukkan tidak adanya usaha yang lebih
ekstensif untuk memecahkan masalah pengakuan dan pengukuran. Kriteria
pengakuan dan panduan dalam statemen ini secara umum konsisten dengan
current practice (praktik berlaku) dan tidak menyatakan perubahan yang
radikal. Namun tidak tertutup kemungkinan adanya perubahan praktik pada
masa yang akan datang. Perubahan tersebut terjadi secara bertahap dan
evolusioner (perubahan bertahap menuju “fair value”)
Scope of the Statement
SFAC 5 memperjelas bahwa konsep yang dibahas diterapkan secara tegas
pada laporan keuangan dan tidak ditujukan untuk pengungkapan
(disclosure) di luar tubuh (body) dari laporan keuangan.
Earnings and Comprehensive Income
Salah satu prinsip yang diperhatikans SFAC 5 adalah format dan penyajian
perubahan pada ekuitas pemilik yang tidak berasal dari transaksi dengan
pemilik. Hal ini mengacu pada pentingnya ‘pengungkapan’.
Recognition Criteria
Kriteria Pengakuan merujuk kepada ‘ketika suatu asset, liabilitas, beban,
pendapatan, laba atau rugi harus dicatat pada perkiraan’. Kriteria
pengakuan yang mendasar berasal dari bagian permulaan conceptual
framework, yaitu:
a. Definition : item tersebut memiliki defenisi dari elemen
laporan keuangan
b. Measurability : memiliki atribut relevan yang dapat diukur dengan
reliabilitas yang cukup
c. Relevance : informasi mengenai kemampuannya membuat
perbedaan pada keputusan pengguna.
d. Reliability : informasi secara representatif meyakinkan,
dapat diverifikasi, dan netral.
Measurement Attributes
Lima atribut pengukuran secara ekstensif didiskusikan dalam memorandum
diskusi tahun 1976, dikemukakan dan dimasukkan ke dalam SFAC 5, yaitu
a. historical cost
b. current cost (replacement cost)
c. current market value (exit value)
d. net realizable value (selling cost less any cost to complete or
dispose)
e. present (discounted) value of future cash flow
Statemen mengalami kemunduran dalam mempertimbangkan kemungkinan
terjadinya perubahan kriteria, dimana menyarankan untuk tetap
menggunakan measurement attributes yang ada dan bergantung pada
pendekatan evolusioner.
Statement No. 6
SFAC No 6 merupakan pengganti dari SFAC No 3. SFAC No 6
sebenarnya identik dgn SFAC No 3, kecuali SFAC No 6 juga
menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan organisasi non bisnis.
Karateristik kualitatif informasi akuntansi dalam SFAC No 2 juga
diperluas untuk organisasi non bisnis. SFAC No 6 tidak menambahkan
lebih lanjut kerangka kerja konseptual dari sudut pandang organisasi
bisnis.  SFAC No 6 mendefinisikan 10 elemen dalam laporan keuangan
sebagai berikut.
a. Aset ( assets ) adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa
mendatang (future economic benefits) yang diperoleh atau
dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau
peristiwa masa lalu.
b. Utang ( liabitilies ) adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang
mungkin terjadi (probable future sacrifies) dimasa mendatang yang
berasal dari kewajiban sekarang suatu entitas untuk mentrasfer aset
atau menyerahkan jasa pada entitas lain dimasa mendatang sebagai
akibat transaksi masa lalu.
c. Ekuitas ( equity ) adalah hak sisa (residual interest) atas aset suatu
entitas setelah dikurangi dengan utang. Dalam perusahaan bisnis,
ekuitas sama dengan hak pemilik.
d. Investasi oleh pemilik ( investment by owners ) adalah kenaikan aset
neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer entitas lain ke
perusahaan tersebut atas sesuatu yang bernilai untuk memperoleh atau
meningkatkan hak kepemilikan (atau ekuitas) dalam perusahaan
tersebut.
e. Distribusi pada pemilik ( distribution to owners ) adalah penurunan
aset neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer aset, penyerahan
jasa, atau penambahan utang oleh perusahaan kepada pemilik.
f. Laba komprehensif ( comprehensive income ) adalah perubahan
ekuitas (aset neto) suatu entitas selam satu perioda yang berasal dari
transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber yang bukan
berasal dari pemilik.
g. Pendapatan ( revenue) adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas
atau penurunan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama
satu perioda, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang,
penyerahan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya, yang merupakan
kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.
h. Biaya ( expenses ) adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu
entitas, atau penambahan utang suatu entitas (atau kombinasi
keduanya) selama satu perioda, yang berasal dari pengiriman atau
produksi barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan lainnya
yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.
i. Keuntungan ( gains ) adalah kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi
insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan
kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar
transaksi yang berasal dari pendapatan dan investasi oleh pemilik.
j. Kerugian ( losses ) adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi
insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan
kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar
transaksi yang berasal dari biaya dan distribusi pada pemilik.
Statement No. 7 
Statement No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik daripada
isu konseptual yang lebih luas, karena itu statement ini dapat dilihat sebagai
bagian dari Statement No. 5. SFAC No. 7 digunakan pada situasi
dimana current market value tidak tersedia sehingga harus menggunakan
estimasi aliran kas di masa mendatang.
Present Value Measurement
Poin penting mengenai pengukuran asset adalah pengukuran present
value yang digunakan untuk mensimulasi fair value. Discount rate harus
meliputi risiko dan ketidakpastian yang merefleksikan pengukuran pasar
terhadap nilai asset. Jika asset tertentu memiliki beberapa kemungkinan
aliran kas dalam beberapa tahun, maka aliran kas yang diekspektasi harus
menentukan probabilitas aliran kas individu tertimbang.
Liability Measurement
Poin penting dalam pengukuran liabilitas adalah discount rate harus
diikutkan dalam perhitungan credit standing perusahaan.
Pengukuran asset dan liabilitas sesuai ketentuan SFAC No. 7 dinilai tidak
konsisten. Sebuah asset dapat dipandang dan dinilai secara terpisah dari
entitas perusahaan, tapi pada saat mengukur liabilitas tidak dapat demikian.
Statements No.8 Kerangka kerja untuk pelaporan keuangan (Conceptual
Framework for Financial Reporting)
SFAC No.8 merupakan salah satu dari serangkaian publikasi di FASB
untuk akuntansi dan pelaporan keuangan yang mencakup dua bab kerangka
konseptual baru yang menggantikan SFAC No.1, tujuan pelaporan
keuangan oleh Business Enterprises, dan SFAC No.2, karakteristik
kualitatif informasi akuntansi. SFAC No.8 dimaksudkan untuk menetapkan
tujuan-tujuan dan konsep-konsep fundamental yang akan menjadi dasar
untuk pengembangan akuntansi keuangan dan pedoman pelaporan.
Secara umum isi dan tujuan SFAC No.8 adalah :
a. Bagian pertama hasil projek bersama dengan IASB dalam
merumuskan konsep dasar akuntansi keuangan.
b.  Menggantikan SFAC No.1 dan 2
c. Terdiri atas tiga bab :
1) Bab 1, tujuan pelaporan keuangan tujuan umum.
2) Bab 2, entitas pelaporan
3) Bab 3, karakteristik kualitatif informasi keuangan bermanfaat
Tujuan dari tujuan umum pelaporan keuangan adalah :
a. Sikap pelaporan keuangan
Menurut FASB dalam SFAC No.1 maupu SFAC No.8, pelaporan
dan laporan keuangan posisinya adalah sebagai berikut :
1) Pelaporan keuangan lebih luas dari laporan keuangan
2) Laporan keuangan tetap merupakan laporan pokok
pelaporan keuangan.
3) Komponen lain pelaporan keuangan
 Supplementary information, seperti : (1) disklosur
pengaruh perubahan tingkat harga dan (2) informasi
cadangan minyak dan gas.
 Other means of financial reporting, seperti : (1)
management discussion and analysis dan (2) letters to
stockholders.
b. Tujuan pelaporan keuangan
SFAC No.8 secara umum merumuskan tiga tujuan pelaporan
keuangan, yaitu :
1) Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas
yang bermanfaat bagi investor, pemberi pinjaman dan
kreditor yang sudah ada maupun yang potensial dalam
membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya
kepada entitas pelapor.
2) Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh
suatu entitas, investor yang sudah ada maupun  oleh calon
investor, kreditur serta kreditur lain yang membutuhkan
informasi tentang sumber daya entitas, klaim terhadap
entitas tersebut, dan seberapa efisien maupun efektif
manajemen entitas melakukan pengelolaan dan
komisarisbyang telah menyelesaikan tanggung jawab
mereka untuk menggunakan sumber daya entitas.

3) Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi


tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas, yaitu
informasi tentang sumber daya ekonomi dan klaim terhadap
sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas.

c. Primary users

Diamati dari tujuan pelaporan keuangan suatu entitas yang


dirkomendasikan dalam SFAC No.8 maka tampak bahwa para
pengguna informasi keuangan yang kepentingannya diutamakan
yaitu : (1) para investor dan calon investor serta (2) para kreditor
dan calon kreditor. Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak
yang menyediakan sumber daya bagi suatu entitas tetapi tidak
memiliki akses langsung pada informasi yang dibutuhkan.
d. Informasi yang dibutuhkan
Arah dan jenis informasi yang dibutuhkan oleh para investor dan
kreditor yaitu :
1) Investor dan kreditor memerlukan informasi yang dapat
membantu mereka menilai prospek aliran kas bersih suatu
entitas di masa mendatang.

2) Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi


mengenai sumber daya entitas, klaim atas entitas tersebut,
dan apakah manajemen telah mengelola sumber daya yang
dimiliki entitas secara efektif dan efisien.
e. Informasi tentang pelaporan sumber daya ekonomik suatu
entitas, perubahan dan klaim atas sumber daya

Tujuan umum laporan keuangan adalah menyediakan informasi


tentang posisi keuangan suatu entitas pelaporan. Laporan keuangan
juga menyediakan informasi tentang pengaruh-pengaruh transaksi
dan peristiwa-peristiwa lain yang mengubah sumber daya ekonomi
suatu entitas dan klaim.
f. Perubahan dan klaim atas sumber daya
Agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
ekonomik, entitas pelaporan harus menyediakan informasi tentang
sumber daya dan klaim atas sumber daya juga harus menyediakan
informasi tentang perubahan atas sumber daya serta klaim atas
perubahan tersebut. Terdapat beberapa pemikiran terhadap hal
tersebut, antara lain :
1) Perubahan atas sumber daya yang terjadi pada suatu entitas
dan klaim kepada entitas yang bersangkutan berasal dari
kinerja dan transaksi-transaksi serta kejadian lain seperti
penerbitan instrument hutang dan ekuitas.
2) Pengguna informasi keuangan suatu entitas perlu
mengetahui perbedaan antara kedua sumber perubahan
tersebut yaitu apakah perubahan tersebut berasal dari kinerja
entitas dan transaksi-transaksi atau dari hutang dan ekuitas.
3) Implikasi atas gambaran tersebut maka terdapat beberapa
laporan yaitu : laporan laba rugi, posisi keuangan, serta
perubahan ekuitas.

Studi Empiris pada Rerangka Konseptual


Kerangka konseptual juga pernah menggunakan riset empiris, misalnya
pada verifiability, pengukuran manfaat dan biaya dan pentingnya
karakteristik kualitatif bagi penyaji, auditor dan pengguna.
Menilai Rerangka Konseptual
Banyak opini dikeluarkan terhadap rerangka konseptual dimana
sebagian besar menilai negatif. Semua opini sepakat bahwa SFAC No.5
adalah titik terendah dari rerangka konseptual.

Anda mungkin juga menyukai