Bentuk-bentuk persamaan kecepatan

1
reaksi
Pertemuan 3
Syamsuddin Yani
2 Klasifikasikan Reaksi Kimia
a. Berdasarkan arah reaksi :
 Reaksi searah (Irreversible)
 Reaksi bolak balik (Reversible)
b. Berdasarkan jumlah reaksi :
 Reaksi Tunggal
 Reaksi Ganda (multiple reaction) :
 Reaksi paralel (Simultaneous)
 Reaksi serie (Concecutive)
c. Berdasarkan perubahan suhu :
 Temperatur tetap (Isotermal)
 Adiabatis
 Temperatur berubah (Non Isotermal)
d. Berdasarkan jumlah fase dari reaktan/produk :
 Homogen : gas atau liquid
 Heterogen : gas-liquid, liquid-solid, gas-solid
e. Berdasarkan penggunaan katalisator:
 Katalis → Menggunakan katalisator
 Non-katalis → Tanpa katalisator
Klasifikasi Reaksi
Kecepatan
4
REAKSI
aA + bB → cC + dD

Homogen
rA, adalah mol A yang bereaksi persatuan waktu persatuan volume

1 dN j dC j (N/V = C + jika j produk

 rj = = pd vol tetap) - jika j reaktan
V dt dt

Untuk reaksi heterogen laju tergantung pada :

- massa padatan/katalis
- luas permukaan
- volume reaktor
Definition of Reaction Rate

Based on unit volume of reacting fluid

Reactions Rate:

 Some reactions occur very rapidly; others very, very slowly.

For example, in the production of polyethylene, one of our
most important plastics, or in the production of gasoline
from crude petroleum, we want the reaction step to be
complete in less than one second, while in waste water
treatment, reaction may take days and days to do the job.
 The relative rates at which
reactions occur
9 Persamaan laju reaksi
Persamaan kecepatan reaksi dinyatakan :
 Power Law
- rA = k CAa CBb -atau rA = k CAn
a,b disebut orde reaksi dari masing-masing reaktan (a + b = n) n
adalah orde reaksi total

 Persamaan Langmuir – Hinshelwood untuk reaksi heterogen :

10 Reaksi kimia

Berdasarkan mekanismenya, reaksi kimia

dibagi :
 Reaksi elementer : mekanisme (tahapan) reaksi sesuai dengan
persamaan reaksi

Contoh : A + B → C
 Reaksi non-elementer : mekanisme (tahapan) reaksi lebih komplek
daripada yang tertulis dalam persamaan reaksi

Contoh : A + 2B → C berasal dari

A + B → AB
A.B + B → C
11
Model Kinetika
Reaksi-reaksi Elementer
Reaksi
12 elementer

Apabila orde dari Persamaan laju sesuai dengan koefisien

stoichiometri:
A+ B → P -rA = k CA CB
Reaksi orde 3
2 A + 3B → P -rA = k CA2 CB3 thd reaktan B

Reaksi orde 2 thd reaktan A

Orde total 2 + 3 = 5
Reaksi
13 elementer reversible

k1
A 2R
Fase Gas k2

rf = k1 pA Forward reaction Satuan :

rr = k 2 p R2 Reverse reaction mol m-3 s-1

Pada keadaan seimbang : rf = rr

p R2e
k1 p Ae = k 2 p 2
Re Also Kp = =
k1
p Ae k2
Reaksi non elementer
14

Contoh 1 :

2A ⎯
⎯→ B k

Melalui mekanisme 2 tahap reaksi elementer:

(1) A ⎯⎯→
k1
A*
(2) A + A ⎯⎯→ B
* k2

Persamaan kinetikanya

rA = kCA
Reaksi non elementer
15

Contoh 2 :
2NO + 2H2 → N2 + 2 H2O
Melalui mekanisme 3 tahap reaksi elementer:

→
k3
(1) 2 NO  N 2O2 (cepat )
k4

(2) 2 N 2O2 + 2 H 2 ⎯⎯→

k5
2 N 2 + 2 H 2O2 (lambat )
(3) H 2O2 + H 2 ⎯⎯→
k2
2 H 2O (cepat )

Persamaan kinetikanya

− rN 2 = kC 2
NO CH 2