Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila”


Dosen pembina :1. La Bilu,S.Pd.M.Si
2. Fariaus,S.Sos.M.Si

OLEH:
Feby Haspika Basri C1D120009

PRODI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
2020/2021
1) LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki beragam ras,suku,
adat dan agama. Dengan keberagaman tersebut pasti menimbulkan banyak perbedaan yang
terjadi di Indonesia. Dengan perbedaan tersebut Indonesia tidak langsung menyatu menjadi
satu kebangsaan, namun terpisah-pisah menjadi beberapa suku masing-masing. Mempunyai
banyak perbedaan dan keberagaman bukan merupakan hal yang mudah bagi sebuah bangsa
bila bangsa tersebut tidak menyikapinya dengan benar. Setelah menjelang kemerdekaan,
Indonesia menyikapi perbedaan tersebut dengan cara menyatukan seluruh wilayah menjadi
satu kesatuan, yaitu Negara Kesatuan Indonesia (NKRI) yang menjadi awal mula lahirnya
Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa. Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi
bangsa Indonesia karena bisa mengatasi keberagaman dalam masyarakat Indonesia dengan
sifat tetap toleran terhadap banyaknya perbedaan yang ada.
Pancasila yang merupakan pandangan hidup atau falsafah hidup berbangsa dan
menjadi tujuan hidup bangsa Indonesia. Seperti halnya juga disebutkan dalam ketetapan MPR
No. 11/MPR/1978 pada tanggal 22 Maret 1978, yang isinya;
“Sesungguhnya sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa seluruh
rakyat Indonesia yang memberikan kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta
membimbingnya dalam kehidupan lahir batin yang makin baik dalam masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur. Bahwasanya pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai
dasar Negara seperti yang telah diuji kebenarannya, keampuhan dan kesaktiannya sehingga
tidak ada satupun kekuatan maupun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari
kehidupan bangsa Indonesia”
Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan mempunyai
sifat yang universal, yaitu Pancasila. Dalam perjalanan sejarah Indonesia, telah disepakati
bahwa Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Sehubungan dengan hal ini, maka
bangsa Indonesia harus memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, sebagai
upaya membentuk karakter bangsa dan tidak menyimpang dari nilai-nilai pancasila.
Sebagai upaya membentuk karakter bangsa, tentu tidak terlepas dari pendidikan
karena pendidikan merupakan usaha mengembangkan potensi dan kreativitas dirinya, yaitu
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia.
Di zaman modern ini dimana teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang
pesat,telah membawa dampak bagi kehidupan manusia. Dapat berdampak menguntungkan
dan merugikan, berdampak menguntungkan apabila mampu memanfaatkannya untuk
meningkatkan taraf hidup. Namun juga dapat berdampak merugikan, apabila terperdaya
dengan pemanfaatan untuk kepentingan yang negatif. Hal ini berarti dampak teknologi
informasi berimplikasi secara langsung pada perubahan berbagai aspek kehidupan, termasuk
terhadap karakter generasi muda. Persoalan karakter para pemuda kini menjadi sorotan tajam
dalam masyarakat seperti meningkatnya tindak kriminal,semakin menjadi-jadinya korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN), kekerasan, kejahatan seksual, pengrusakan, perkelahian massal,
kehidupan yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan lain-lain. Tampaknya
generasi muda telah dihadapkan pada dinamika perkembangan lingkungan strategis yang
penuh dilema, tantangan hidup yang semakin kompleks dan diwarnai dengan fenomena
terjadinya degradasi nilai-nilai luhur bangsa..
Dalam mengahadapi masalah yang begitu rumit dan komplek dibutuhkan pendidikan
karakter yang dibangun melalui pendidikan yaitu Pendidikan Pancasila yang diharapkan
mampu menghadirkan karakter generasi muda yang tidak hanya cerdas namun juga
berkarakter. Maksudnya adalah generasi muda yang tidak hanya berkompeten tetapi juga
perduli terhadap kemajuan Indonesia. Pendidikan pancasila sangatlah penting bagi para
generasi muda Indonesia agar dapat terbentuk karakter yang unggul dan bereakhlak mulia.
Sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan dan santun dalam bermasyarakat
berbangsa dan bernegara. Karena karakter merupakan nilai – nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perhatian, dan perbuatan
berdasarkan norma – norma agama, hukum, tatakrama, budaya dan adat istiadat. Sehingga
tidak akan ada lagi tindak kriminal. Generasi muda harus sadar bahwa pancasila sebagai
karya besar bangsa Indonesia yang setingkat dengan idiologi-idiolodi besar di dunia. Hal itu
merupaka suatu kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Jika mengamalkan nilai nilai
pancasila maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang hebat.
Pendidikan Pancasila bertujuan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional.
Sistem pendidikan nasional yang ada merupakan rangkaian konsep, program, tata cara, dan
usaha untuk mewujudkan tujuan nasional yang diamanatkan Undang -Undang Dasar Tahun
1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi tujuan penyelenggaraan Pendidikan
Pancasila di Perguruan Tinggi pun merupakan bagian dari upaya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.
2) RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian pancasila!
2. Jelaskan kedudukan pancasila!
3. Jelaskan landasan pendidikan pancasila yuridis,kultural dan filosofis!
4. Jelaskan tujuan pendidikan Pancasila!

1) Pengertian Pancasila
Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Adapun pengertian pancasila menurut para ahli:


A. Ir. Soekarno
Menurut Bung Karno, pengertian Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia
yang turun-temurun berabad-abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan
Barat. Dengan demikian, Pancasila bukan hanya falsafah negara, tapi lebih
luas lagi, yaitu falsafah bagi bangsa Indonesia.

B. Notonegoro
Menurut Notonegoro, pengertian Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi
negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai
dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai pertahanan
bangsa dan negara Indonesia.

C. Muhammad Yamin
Menurut Muhammad Yamin, Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti
lima dan Sila yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang
penting dan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang
berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.
Lima ideologi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-Undang Dasar 1945. Ke-lima dasar ini tercakup dalam satu
nama/istilah yang amat penting bagi bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Istilah Pancasila
memang tidak tercantum pada pembukaan maupun batang tubuh UUD 1945. Di alinea ke-
empat UUD 1945 hanyalah disebutkan bahwa Negara Republik Indonesia berdasarkan
kepada lima asas tanpa menyebutkan pancasila. Bahwa ke-lima asas tersebut adalah
Pancasila, melainkan kita harus menafsirkan sejarah (maupun penafsiran sistematika) yakni
menghubungkannya dengan sejarah lahirnya pancasila pada tanggan 1 juni 1945.
Pancasila sebagai dasar negara seperti dimaksud dalam bunyi Pembukaan UUD 1945
Alinea IV(4) yang secara jelas menyatakan:
“Kemudian dari pada itu untuk dapat membentuk suatu pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
serta keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang suatu Dasar Negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil serta beradab, Persatuan Indonesia,
serta Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, serta untuk mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Pancasila adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi tetap
bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Dalam hal ini pancasila di pergunakan
sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Pancasila sebagai dasar negara tidak
menghapus perbedaan tetapi merangkum semua menjadi satu semboyan empiris khas
Indonesia yang dinyatakan dalam “Bhinneka Tunggal Ika”. Penetapan Pancasila sebagai
dasar dari ideologi-ideologi negara Indonesia juga memberikan pengertian bahwa negara
Indonesia merupakan negara Pancasila, yang berarti bahwa semua harus tunduk pada
Pancasila, dengan membela, dan melaksanakan perundang-undangan berdasarkan Pancasila.
Pandangan tersebut melukiskan bahwa Pancasila merupakan penopang yang kokoh bagi
suatu bangsa, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan bersama untuk melindungi
martabat, kewajiban, dan hak hak semua warga bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan
bernegara bagi bangsa indonesia. Sebab itu seluruh tatanan kehidupan masyarakat dan bangsa
Indonesia menggunakan Pancasila sebagai norma dan tolak ukur baik buruk dan benar
salahnya sikap,perubahan dan tingkah laku sebagai bangsa Indonesia.
.
2) Kedudukan Pancasila
kedudukan Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan
ketatanegaraan negara yang meliputi bidang idiologi, politik, ekonomi, sosial buaya, dan
pertahanan keamanan.
Berikut fungsi dan kedudukan Pancasila:
a) Pancasila Sebagai Dasar Negara bangsa Indonesia
Dasar negara merupakan fundamen atau Alas yang dijadikan pijakan serta dapat
memberi kekuatan kepada berdirinya suatu negara. Indonesia dibangun juga berdasarkan
pada suatu alas atau landasan yaitu Pancasila. Pancasila pada fungsinya sebagai dasar negara,
adalah sumber kaidah hukum yang mengatur Bangsa Indonesia, termasuk di dalamnya
seluruh unsur-unsurnya yakni rakyat, pemerintah dan wilayah. Pancasila pada posisi seperti
inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara serta seluruh kehidupan
berbangsa dan bernegara.
b) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Pancasila merupakan kristalisasi pengalaman hidup dalam sejarah bangsa indonesia
yang telah membentuk watak, sikap, prilaku, etika dan tata nilai norma yang telah melahirkan
pandangan hidup. Pandangan hidup sendiri adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap
kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian dari nilai-nilai luhur. Pandangan hidup
berguna sebagai pedoman / tuntunan untuk mengatur hubungan sesama manusia, hubungan
manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan lingkungan.
c) Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia
Ideoligi berasal dari kata “Idea” yang berarti konsep, gagasan, pengertian dasar, cita-
cita dan logos yang berarti ilmu jadi Ideologi dapat diartikan adalah Ilmu pengertian-
pengertian dasar. Dengan demikian Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dimana pada
hakikatnya adalah suatu hasil perenungan atau pemikiran Bangsa Indonesia. Pancasila di
angkat atau di ambil dari nilai-nilai adat istiadat yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia, dengan kata lain pancasila merupakan bahan yang di angkat dari
pandangan hidup masyarakat Indonesia.
d) Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat indonesia, hal tersebut
melalui penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang merupakan cita-cita yang ingin
digapai serta sesuai dengan jiwa Indonesia serta karena pancasila lahir bersamaan dengan
lahirnya Indonesia. Menurut Von Savigny bahwa setiap bangsa punya jiwanya masing-
masing yang disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila sebagai jiwa
Bangsa lahir bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia yaitu pada jaman dahulu kala pada
masa kejayaan nasional.
e) Pancasila merupakan Sumber dari segala sumber tertib hukum

Poin ini dapat diartikan bahwa segala peraturan perundang-undangan / hukum yang
berlaku dan dijalankan di Indonesia harus bersumber dari Pancasila atau tidak bertentangan
(kontra) dengan Pancasila. Karena segala kehidupan negara indonesia berdasarkan pancasila.

f) Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia


Pancasila sebagai kepribadian bangsa karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya
bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun
tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain. dan Pancasila Merupakan
wujud peran dalam mencerminkan adanya kepribadian Negara Indonesia yang bisa mem
bedakan dengan bangsa lain, yaitu amal perbuatan, tingkah laku dan sikap mental bangsa
Indonesia.
g) Pancasila sebagai Cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia
Dalam Pancasila mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia yang menjadikan
pancasila sebagai patokan atau landasan pemersatu bangsa. dimana tujuan akhirnya yaitu
untuk mencapai masyarakat adil, makmur yang merata baik materiil maupun spiritual yang
berdasarkan Pancasila.
h) Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
Karena saat berdirinya bangsa indonesia, Pancasila merupakan perjanjian luhur yang
telah disepakati oleh para pendiri bangsa untuk dilaksanakan, di lestarikan dan di pelihara.
Artinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar negara tanggal 18-Agustus-
1945 pada sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia), PPKI ini merupakan
wakil-wakil dari seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur (Pancasila)
tersebut.
i) Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa Indonesia
Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa Indonesia.
Karena Pancasila merupakan palsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia yang
mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa Indonesia diyakini paling benar,
bijaksana, adil dan tepat bagi Bangsa Indonesia guna mempersatukan Rakyat Indonesia.

j) Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan


Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional memiliki konsekuensi bahwa di
dalam segala aspek pembangunan nasional wajib berlandasakan pada hakikat nilai nilai dari
sila sila yang ada pada pancasila.
3) Landasan Pendidikan Pancasila

1. Landasan historis
Berdasarkan dari landasan historis, Pancasila dirumuskan serta memiliki suatu tujuan
yang digunakan sebagai Dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya tersebut juga diambil
dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat.
Setiap bangsa tentu memiliki ideologi dan pandangan hidupnya masing-masing, alias
berbeda (tidaklah sama) yang mana diambil dari nilai-nilai yang hidup serta berkembang di
dalam bangsa itu sendiri. Pancasila digali dari bangsa Indonesia yang memang sudah tumbuh
serta berkembang semenjak lahirnya bangsa Indonesia.
Oleh para pendiri bangsa kita, dirumuskanlah dengan sederhana, namun memiliki arti
yang begitu mendalam yang mana mampu meliputi sebanyak 5 (lima) prinsip (sila) yang
diberi nama dengan Pancasila. Negara Indonesia merancang Dasar Negara yang justru
bersumber pada nilai-nilai yang telah tumbuh, hidup dan berkembang di dalam kehidupan
masyarakat dan bangsa Indonesia.
Nama Pancasila itu sendiri diberikan oleh salah seorang penggagasnya, yakni Ir.
Soekarno yang ada pada pidatonya, tepat pada tanggal 1 Juni 1945, dalam persidangan Badan
Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang menjadi saran dan
petunjuk seorang temannya yang ahli bahasa.
Notes: Landasan historis memiliki arti Pancasila yang didasarkan pada sejarah bangsa
Indonesia itu sendiri. Nilai-nilai Pancasila yang berhasil didapat itu berasal dari bangsa
Indonesia sendiri, sehingga bangsa Indonesia tak akan pernah bisa dipisahkan dengan nilai-
nilai Pancasila.
2. Landasan Kultural
Pancasila menjadi salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga harus bisa
diwariskan kepada generasi penerus atau generasi selanjutnya. Secara kultural, unsur-unsur
Pancasila itu terdapat dalam adat istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kesenian, agama,
kepercayaan dan kebudayaan dalam negara Indonesia secara umum.
Pandangan hidup dari suatu bangsa merupakan salah satu hal yang memang tak boleh
dipisahkan dengan kehidupan dari bangsa itu sendiri.
Suatu bangsa yang tak memiliki pandangan hidup merupakan bangsa yang memang
tak memiliki kepribadian serta jati diri, sehingga bangsa tersebut menjadi mudah terombang-
ambing dari berbagai macam pengaruh yang berkembang dari luar negerinya.
Pancasila di sini memiliki sifat yang terbuka, sehingga bisa mengadaptasikan dirinya
dengan dan terhadap perkembangan zaman, di samping mempunyai dinamika internal secara
selektif dalam proses adaptasi yang dilakukan.
Dengan inilah, generasi penerus bangsa mampu memperkaya nilai-nilai Pancasila,
sesuai dengan tingkat perkembangan dan tantangan zaman yang dihadapinya terutama dalam
meraih suatu bentuk keunggulan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) tanpa harus
kehilangan jati dirinya.
Nilai-nilai kenegaraan dan nilai-nilai kemasyarakatan yang terkandung di dalam sila-
sila Pancasila bukan hanya menjadi suatu hasil konseptual seseorang saja, melainkan menjadi
suatu hasil karya yang besar milik bangsa Indonesia itu sendiri, yang diangkat dari nilai-nilai
kultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dengan melalui proses refleksi filosofis pendiri
negara seperti Ir. Soekarno, M. Yamin, M. Hatta, Soepomo, serta para tokoh pendiri negara
yang lainnya.
Maka dari itu, generasi penerus atau generasi selanjutnya, terutama dalam kalangan
intelektual kampus ini sudah seharusnya bisa mendalami serta mengkaji karya besar itu
dalam upaya guna melestarikan secara dinamis dalam artian untuk mengembangkannya
sesuai dengan tuntutan zaman.
Notes : Landasan kultural adalah Pancasila yang didasarkan pada nilai-nilai budaya
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia itu sendiri. Maka dari itu, di sinilah peran penting dari
generasi penerus bangsa, terutama pada kalangan intelektual kampus, beserta dengan seluruh
lapisan masyarakat yang memang sudah seharusnya bisa mendalami secara dinamis dalam
arti mengembangkannya lebih dalam lagi di era yang sudah kian modern ini.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis ini merupakan landasan yang berdasar atas aturan yang dibaut
setelah melalui perundingan dan permusyawarahan. Alinea ke-4 dalam Pembukaan UUD
1945 yang menjadi landasan yuridis konstitusional antara lain yang ada di dalamnya terdapat
rumusan dan susunan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara yang sah, benar serta otentik,
sebagai berikut :
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Batang tubuh UUD 1945 itu juga menjadi landasan yuridis konstitusional karena dasar
negara yang ada pada Pembukaan UUD 1945 dijabarkan menjadi lebih lanjut dan lebih
terperinci pada pasal-pasal dan ayat-ayat yang ada di dalam Batang Tubuh UUD 1945 itu.
Landasan yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila yang ada di Perguruan
Tinggi sudah diatur dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal
39 yang menyatakan, isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat
Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan.
Notes: Landasan yuridis adalah penyelenggaraan Pendidikan Pancasila yang didasarkan
dalam Perguruan Tinggi yang didasarkan di ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di
Indonesia.
4. Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari adanya pandangan-pandangan di dalam filsafat
pendidikan, menyangkut keyakinan terhadap hakikat manusia, keyakinan mengenai adanya
sumber nilai, hakikat pengetahuan dan mengenai kehidupan yang lebih baik dijalankan.
Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan suatu negara merupakan
bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, yang mana hal ini berdasar dari kenyataan
objektif jika manusia itu merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Syarat mutlak dari suatu negara ialah dengan adanya persatuan yang terwujud sebagai
rakyat (yang menjadi unsur pokok suatu negara), sehingga secara filosofis negara
berpersatuan dan berkerakyatan konsekuensinya rakyat menjadi dasar ontologism demokrasi,
karena memang rakyat ialah asal mula kekuasaan negara atas dasar pengertian filosofis itulah
maka dalam hidup bernegara, nilai Pancasila menjadi dasar filsafat negara.
Konsekuensi dalam berbagai macam aspek penyelenggaraan negara haruslah
bersumber dari nilai-nilai Pancasila, termasuk itu pada sistem peraturan perundang-undangan
yang ada di Indonesia.
Maka dari itu, realisasi kenegaraan termasuk dalam proses reformasi yang terjadi
dewasa ini menjadi suatu bentuk keharusan jika memang Pancasila menjadi salah satu
sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan baik itu di dalam pembangunan nasional,
ekonomi, sosial budaya, politik, hukum, hingga pertahanan dan keamanan.
Notes: Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar filsafat negara, maka dalam aspek
penyelenggaraannya, negara harus bersumber terhadap nilai-nilai Pancasila termasuk juga
dalam sistem perundang-undangan yang ada di Indonesia.

4) Tujuan Pancasila
Menghadapi era globalisasi ekonomi, ancaman bahaya laten terorisme, komunisme
dan fundamentalisme merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Akhir-
akhir ini bangsa Indonesia patut mewaspadai pengelompokan suku bangsa di Indonesia yang
kini semakin kuat, yaitu ketika bangsa ini kembali dicoba oleh pengaruh asing untuk di
kotak-kotakan tidak saja oleh konflik vertikal tetapi juga oleh pandangan terhadap ke
Tuhanan Yang Maha Esa..
1. Tujuan Nasional
Tujuan nasional bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945:
1) Membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2) Memajukan kesejahteraan umum atau bersama.
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa
4) Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.
2. Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD negara
Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia
Serta tangga terhadap tuntutan perubahan zaman.
Tujuan nasional bangsa Indonesia seperti yang ada dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 adalah untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
sesuai dengan pasal 3 UUD 1945 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menegaskan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik.
UU no.2 th 1989 pasal 4, pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pada pasal 15 pasal yang sama
tertulis:
“untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan hubungan timbal balik dengan
lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih
lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi”.
Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut diselenggarakan pembangunan nasional
secara berencana, meyeluruh, terpadu, terarah, dan berkesinambungan. Adapun tujuan
pembangunan nasional adalah untuk mewujudkam masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa
yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang
merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
Hal di atas sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 3:
“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
3. Tujuan pendidikan pancasila
Pada hakikatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah
suatu Negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan generasi penerusnya, selaku warga
masyarakat, bangsa dan negarasecara berguna dan bermakna .
Untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang
cinta tanah air perlu pengembangan wawasan dan ketahanan pada setiap warga Negara.
Dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional dan juga termuat
dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003, dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan
Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan terwujud dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama, kebudayaan, dan beraneka
ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran
diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan Masyarakat Indonesia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan sikap dan perilaku:
➢ Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggungjawab sesuai dengan
hati nuraninya.
➢ Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-
cara pemecahannya.
➢ Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
➢ Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya
bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.
➢ Perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
➢ Perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil beradab
3) KESIMPULAN
Pada hakikatnya Pancasila mengandung makna yang positif untuk kehidupan
berwarga negara di Indonesia, selain itu Pancasila juga berisi tentang konsep konsep
kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia, sekaligus memiliki pemikiran atau
gagasan mengenai tatanan kehidupan yang sesuai dengan Pancasila. Pancasila bukan hanya
menuntun kita sebagai petunjuk arah untuk melaksanakan kehidupan di dunia, tetapi juga
digunakan sebagai petunjuk arah dikehidupan pasca di dunia. Bila penerapan Pancasila
dilaksanakan dengan baik dan diartikan secara benar, Indonesia akan memiliki pribadi bangsa
yang baik dan tidak terpecah belah. Sebagai dasar negara maka Pancasila sekaligus sumber
hukum yang memilki artian bahwa semua hukum yang disusun harus berdasarkan Pancasila.
Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara bangsa Indonesia, pandangan hidup
bangsa, idiologi bangsa dan negara serta pemersatu bangsa. Sebagai dasar pijakan pancasila
terbagi 4 landasan yaitu landasan historis, kultural, yuridis dan filosofis. Untuk itu
masyarakat Indonesia harus patuh pada Pancasila, dengan membela, dan melaksanakan
seluruh perundang-undangan bedasarkan Pancasila, hal ini melukiskan bahwa Pancasila
merupakan penopang yang kokoh bagi suatu bangsa, dipertahankan dan dikembangkan
dengan tujuan bersama untuk melindungi martabat, kewajiban, dan hak hak semua warga
bangsa Indonesia.
Dengan adanya penyelenggaraan pendidikan Pancasila di sekolah dan perguruan
tinggi, menjadi sebuah saranan dalam usaha untuk mengerti, memahami serta mendalami
makna Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia dan juga mengamalkan Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari serta diharapkan terciptanya wahana pembelajaran bagi para
siswa dan mahasiswa untuk secara akademik mengkaji, menganalisis, dan memecahkan
masalah-masalah pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai-nilai dasar
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia sesuai dengan cita-cita serta
tujuan nasional seperti yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai