Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN BIAYA

KOMPENSASI MANAJEMEN DAN PENILAIAN


TERHADAP PERUSAHAAN

DISUSUN OLEH :

1. Faris Afif (142150209)


2. Netanya Welhelmina R. (142150215)
3. Musyafa’ah (142150218)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Cita-cita dari sistem ukuran kinerja adalah untuk mengimplementasikan


strategi. Dalam menetapkan sistem semacam itu, manajemen senior memilih
ukuran-ukuran yang paling mewakili strategi perusahaan. Keberhasilan
strategi bergantung pada kekuatannya. Sistem ukuran kinerja hanyalah
merupakan suatu mekanisme yang memperbaiki kemungkinan bahwa
organisasi tersebut akan mengimplementasikan strateginya dengan berhasil.

Setiap organisasi memiliki cita-cita. Suatu peranan penting dari sistem


pengendalian manajemen adalah untuk memotivasi para anggota organisasi
untuk mencapai cita-cita tersebut. Untuk itu para manajer hendaknya mencari
keselarasan cita-cita, beberapa caranya adalah dengan fokus pada mekanisme
insentif dan sistem kompensasi serta fungsinya dalam mempengaruhi perilaku
karyawan.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Kompensasi Manajemen ?
2. Apa Peran stratejik dan tujuan kompensasi manajemen ?
3. Bagaimana Analisis Bisnis dalam kompensasi manajemen ?

3. Tujuan Umum
1. Menjelaskan secara komperhensif mengenai sistem kompensasi
manajemen.
2. Menjelaskan Peran stratejik dan tujuan kompensasi manajemen
3. Menjelaskan Analisis Bisnis dalam kompensasi manajemen
BAB II

PEMBAHASAN

KOMPENSASI MANAJEMEN DAN PENILAIAN TERHADAP


PERUSAHAAN

JENIS-JENIS KOMPENSASI MANAJEMEN

Perencanaan kompensasi manajemen adalah kebijakan-kebijakan dan prosedur-


prosedur untuk memberikan kompensasi kepada manajer-manajer. Kompensasi
mencakup hal-hal gaji, bonus, tunjangan atau tambahan penghasilan. Gaji adalah
suatu pembayaran tetap sementara suatu bonus didasarkan pada pencapaian tujuan-
tujuan kinerja untuk periode tersebut. Tunjangan meliputi keanggotaan di klub
kebugaran, tiket pertunjukan, pembayaran ekstra lainnya oleh perusahaan dan
tambahan penghasilan lainnya.

PERAN STRATEJIK DAN TUJUAN KOMPENSASI MANAJEMEN

Peran stratejik kompensasi manajemen mempunyai tiga aspek :

1. Kondisi stratejik yang dihadapi perusahaan


2. Dampak penghindaran risiko terhadap pembuatan keputusan manajer
3. Masalah etika tertentu

Mendesain Kompensasi Manajemen untuk Kondisi Strategis yang Ada

Program kompensasi seharusnya didasarkan pada analisis stratejik perusahaan—


kekuatan dan kelemahan kompetitifnya serta faktor-faktor penentu keberhasilan.
Program kompensasi juga dapat berubah sesuai dengan kondis-kondisi stratejik yang
dihadapi perusahaan dari waktu ke waktu.

Berikut adalah tampilan program kompensasi disusun secara khusus untuk berbagai
kondisi strategis :
Tahap siklus hidup
Gaji Bonus tunjangan
penjualan produk
Pengenalan produk Tinggi Rendah Rendah
Pertumbuhan Rendah Tinggi Kompetitif
Kedewasaan Kompetitif Kompetitif Kompetitif
Penurunan Tinggi Rendah Kompetitif

Penghindaran Risiko dan Kompensasi Manajemen

Penghindaran risiko secara relatif dari manajer memiliki dampak yang penting dalam
pembuatan keputusan.

Penghindaran risiko adalah kecenderungan untuk lebih menyukai keputusan-


keputusan dengan hasil yang dapat dipastikan daripada hasil-hasil yang tidak pasti.

Program kompensasi dapat mengatur penghindaran risiko secara efektif dengan


memilih bauran gaji dan bonus dalam total kompensasi secara cermat.

Isu Etika

Ada dua masalah tindakan tidak etis yang harus diperhitungkan dalam merancang dan
menerapkan program kompensasi; (a) tingkat kompensasi secara keseluruhan; (b)
tindakan tidak etis yang mungkin dilakukan manajer untuk memenuhi tujuan.

Tujuan Kompensasi Manajemen


Dalam mengembangkan program kompensasi, akuntan manajemen bekerja untuk
mencapai keadilan dengan membuat program tersebut sederhana, jelas dan konsisten.
Keadilan juga berarti bahwa program terfokus hanya pada aspek-aspek yang dapat
dikendalikan dari kinerja manajer.

Program kompensasi manajemen disusun dan dikembangkan dengan tujuan


mendukung tujuan stratejik perusahaan yang harus konsisten dengan tiga tujuan
pengendalian manajemen, yaitu :

 Memotivasi manajer-manajer untuk melakukan suatu tingkat usaha yang


tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
 Memberikan insentif yang tepat baik manajer-manajer, bertindak secara
otonomi, untuk membuat keputusan-keputusan yang konsisten dengan tujuan-
tujuan perusahaan.
 Menentukan secara adil atas penghargaan yang diperoleh manajer atas usaha
dan ketrampilan mereka, dan atas keefektifan pembuatan keputusan mereka.

Program Bonus

Kompensasi berupa bonus adalah elemen yang paling cepat tumbuh dalam total
kompensasi dan seringkali merupakan bagian terbesar. Ada tiga aspek penting dalam
pengelompokan program pemberian bonus :

- Dasar kompensasi, yaitu bagaimana pemberian bonus ditentukan.

Tiga dasar yang paling umum adalah :

1) Harga saham

2) Kinerja berbasis UBS biaya, pendapatan, laba, atau investasi

3) Balanced scorecard

- Sumber kompensasi, yaitu darimana pendanaan bonus berasal.


Dua sumber kompensasi yang paling umum adalah laba UBS manager dan sumber
perusahaan keseluruhan berdasarkan total laba perusahaan.

- Cara pembayaran, yaitu bagaimana bonus akan diberikan.

Dua cara umum adalah tunai dan saham. Tunai dan saham dapat diberikan saat ini
ataupun ditangguhkan ke tahun-tahun mendatang. Saham dapat diberikan secara
langsung atau diberikan dalam bentuk opsi saham.

Dasar Kompensasi Bonus

Tujuan utama dalam menentukan dasar kompensasi adalah memadukan insentif


manajer dengan target strategis perusahaan. Kompensasi bonus dapat dapat
ditentukan berdasarkan harga saham, ukuran kinerja strategis, atau BSC.

Kelemahan metode Pembandingan Kinerja Sekarang dengan Kinerja Tahun


Sebelumnya, dan Pembandingan Anggaran adalah bahwa situasi ekonomi dari SBU
manajer bisa saja sangat berubah dari tahun sebelumnya atau dari saat target anggaran
ditetapkan, sehingga menyebabkan jumlah anggaran atau jumlah tahun sebelumnya
menjadi dasar yang tidak adil untuk evaluasi dan kompensasi. Jumlah bonus dapat
didasarkan pada jumlah kenaikan harga saham atau pada harga saham tersebut apakah
telah mencapai sasaran tertentu yang telah ditentukan. Apabila ukuran akuntansi atau
CSF digunakan, jumlah bonus dapat ditentukan melalui salah satu dari tiga cara
berikut :

1. Dengan membandingkan kinerja sekarang dengan kinerja tahun-tahun


sebelumnya
2. Membandingkan kinerja dengan anggaran yang telah ditentukan.
3. Membandingkan kinerja manajer dengan kinerja manajer lainnya.
Masalah yang timbul pada metode ketiga adalah bahwa metode tersebut tidak
memperhitungkan kondisi ekonomi yang berbeda-beda dari manajer yang berbeda-
beda pula.

Setelah memilih dasar kompensasi perusahaan juga harus memilih metode untuk
menghitung jumlah bonus berdasarkan tingkat kinerja aktual secara relatif terhadap
targetnya. Pendekatan yang paling umum adalah perhitungan linier sederhana, yaitu
semakin besar kinerja melebihi target, semakin besar jumlah bonusnya. Keuntungan
dan kerugian dasar kompensasi bonus yang berbeda relatif terhadap tujuan
kompensasi.

Keputusan yang
Motivasi Keadilan
tepat
(+/-) tergantung pd
apakah saham dan
opsi saham
dimasukan dlm gaji
pokok dan bonus (+) konsisten dg
(-) kurangnya
Harga saham (+) menyelaraskan kepentingan
kontrol
kompensasi pemegang saham
manajemen dg
kepentingan
pemegang saham

Ukuran kinerja (+) sangat (+) umumnya (+) intuitif, jelas,


strategis (UBS memotivasi apabila merupakan ukuran dan mudah
biaya, tidak memasukkan kinerja ekonomi dipahami
pendapatan, laba, faktor-faktor yg yang baik
(-) biasanya hanya
memiliki fokus
jangka pendek (-) masalah
(-) jika bonusnya pengukuran,
tidak dapat sangat tinggi, dpt perbedaan dalam
dan investasi) dikendalikan menimbulkan kaidah skuntansi,
insentif untuk metode alokasi
melakukan biaya, metode
pelaporan yg tidak pendanaan dsb.
akurat

(+) sangat
memotivasi jika (+) konsisten (+) jika ditentukan
tidak memasukkan dengan strategi dan diukur dgn
faktor-faktor yg manajemen seksama CSF
tidak dapat kemungkinan disa
Balanced dikendalikan (-) dapat dianggap adil
scorecard (CSF) (+) menyelaraskan dihadapkan pada
kompensasi pelaporan yg tidak (-) potensi
manajemen dgn akurat mengenai masalah
kepentingan faktor-faktor pengukuran
pemegang saham nonkeuangan seperti diatas.

Kelompok Kompensasi Bonus

Bonus bagi manajer dapat ditentukan dengan apa yang disebut sebagai sumber
berbasis unit, yaitu berdasarkan kinerja unit bisnis manajer.
Sebagai alternative, jumlah bonus yang tersedia bagi seluruh manajer adalah sumber
perusahaan keseluruhan yang sering kali disisihkan untuk tujuan ini.

Opsi Pembayaran Bonus

Keuntungan dan kerugian dari cara pembayaran bonus relatif terhadap tujuan
kompensasi;

Motivasi Keputusan yang tepat Keadilan


(-) fokus jangka
(+) motivasi yg
pendek
kuat untuk kinerja (+/-) tergantung
(-) manajer
saat ini; motivasi pada kejelasan
penghindar risiko
Bonus saat ini yg lebih kuat kesepakatan bonus
menghindari proyek-
daripada untuk & konsistensi
proyek berisiko
program penerapannya
tetapi berpotensi
tertangguh
menguntungkan
(+) motivasi yg
kuat untuk kinerja
saat ini, tapi tidak
Bonus sekuat program
ditangguhkan bonus saat ini krn Sama dengan bonus Sama dengan
imbalannya saat ini bonus saat ini
ditunda

(+) potensi (+) insentif untuk (-) faktor-faktor


Opsi saham keuntungan yg mempertimbangkan yg tidak dpt
tidak terbatas masalah-masalah dikendalikan dpt
jangka panjang
(+) memberikan
sangatlah
insentif resiko yg
memotivasi
lebih baik drpd mempengaruhi
(-) penundaan dan
program bonus saat harga saham
ketidakpastian
ini atau bonus Selain itu, sama
imbalan dpt
ditangguhkan dengan bonus saat
mengurangi
(+) konsisten dgn ini
motivasi
kepentingan
pemegang saham

(+) insentif untuk


mempertimbangkan
faktor-faktor janga
panjang dpt
mempengaruhi harga
saham (+/-) tergantung
(+) konsisten dg pd kejelasan
Sama dengan opsi
Saham kinerja strategi perusahaan, kesepakatan bonus
saham
jika CSF digunakan dan konsistensi
(+) konsisten dg penerapannya
kepentingan
pemegang saham jika
laba per saham
digunakan.

Perencanaan Pajak dan Pelaporan Keuangan


Perusahaan berupaya memilih program-program yang dapat mengurangi atau
menghindari pajak perusahaan maupun manajer. Perusahaan juga berupaya
merancang program kompensasi yang memiliki dampak menguntungkan pada
laporan keuangan perusahaan.

Kompensasi Manajemen dalam Perusahaan Jasa

Contoh perusahaan jasa (SHE). SHE menyediakan pelayanan professional dalam


pasar yang beragam, masing-masing dikelola sebagai sebuah pusat laba. SHE telah
mengembangkan sebuah program kompensasi untuk manajer di setiap pusat laba.
Rencana tersebut menggunakan pendekatan BSC yang berfokus pada tiga bidang: (1)
hasil finansial, (2) kepuasan klien, (3) peningkatan dalam proses pengembangan dan
pengadaan pelayanan. Manajer menimbang hasil finansial merupakan hal yang paling
penting dan telah mengembangkan tiga hal untuk mengevaluasi manajer dan setiap
pusat laba seperti profitabilitas, efisiensi, dan koleksi piutang.

Analisis Bisnis

Analisis bisnis meliputi sejumlah alat untuk mengevaluasi daya saing dan kinerja
finansial perusahaan.

Balanced Scorecard

Penggunaan balanced scorecard untuk mengevaluasi perusahaan sama seperti


penggunaan CSF dalam mengevaluasi dan mengkompensasi manajer perseorangan.
Ketika mengevaluasi dengan CSF, akuntan manajemen menggunakan penentuan
tolak ukur dari informasi industri dan mempertimbangkan bagaimana CSF telah
berubah dari tahun-tahun sebelumnya.

Analisis Rasio Finansial

Analisis rasio keuangan menggunakan rasio laporan keuangan untuk mengevaluasi


kinerja perusahaan. Dua ukuran kinerja yang umum adalah likuiditas dan
profitabilitas. Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar
beban saat ini, perputaran persediaan, rasio cepat, dan dua perbandingan arus kas.

Lima ukuran kunci likuiditas adalah tingkat perputaran rekening piutang, tingkat
perputaran persediaan, current ratio, quick ratio, dan cash flow ratio. Empat rasio
profitabilitas kunci adalah gross margin percent, return on asset, return on equity, dan
earnings per share.

Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added)

Economic value added (EVA) adalah suatu pendapatan unit bisnis setelah pajak dan
setelah mengurangi biaya modal. EVA digunakan untuk memfokuskan perhatian
manajer pada penciptaan nilai bagi pemegang saham. Dengan memperoleh laba yang
lebih besar daripada biaya modal perusahaan, perusahaan meningkatkan sumber daya
di dalam perusahaan yang tersedia untuk dividen dan atau untuk membiayai
pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

EVA = EVA pendapatan bersih – (biaya modal x investasi modal)

Penilaian Bisnis
Terdapat empat pendekatan untuk mengukur nilai ekuitas pemegang saham, yaitu :

Metode Nilai Buku

Akuntan-akuntan memiliki empat pilihan pada saat menggunakan metode ini yaitu
nilai buku bersih, nilai buku kotor, biaya penggantian, dan nilai likuidasi.

Metode Nilai Pasar

Nilai perusahaan ditentukan dari jumlah saham beredar dikalikan dengan harga pasar
saham saat ini. Metode ini merupakan ukuran penilaian pemegang saham yang paling
cepat dan objektif atas kinerja dan keberhasilan perusahaan dalam menciptakan nilai
untuk pemegang saham. Metode ini memiliki kelebihan karena memberikan ukuran
yang jelas dan objektif dari ekuitas yang merefleksikan nilai perusahaan saat ini.
Ukuran ini sering disebut kapitalisasi pasar perusahaan.

Kelemahan penting dari dua metode pertama adalah bahwa keduanya dipengaruhi
oleh kebijakan akuntansi perusahaan dan dapat sangat terdistorsi oleh umur asset dan
tidak disertakannya aktiva tidak berwujud.

Metode Discounted Cash Flow (DCF)

Metode ini mengukur nilai perusahaan sebagai nilai sekarang dari arus kas bersih
yang diskonto. Arus kas satu tahun atau lebih di masa depan didiskontokan untuk
memperhitungkan nilai waktu dari uang ; arus kas pada periode-periode terbaru lebih
bernilai dibandingkan arus kas pada periode-periode yang terlalu jauh.
Karena didasarkan pada arus kas, metode DCF memiliki keunggulan tambahan, yaitu
tidak dihadapkan pada bias kebijakan akuntansi yang berbeda-beda dalam
menentukan total aktiva dan laba bersih, sebagaimana halnya pada metode penilaian
asset dan analisis laporan keuangan. Metode DCF umumnya digunakan apabila tidak
tersedia harga saham atau ketika harga saham tidak apat diandalkan.

Terdapat empat langkah dalam aplikasi metode DCF, yaitu:

1. Perkiraan arus kas bebas selama waktu terbatas (biasanya 5 tahun)


2. Perkiraan arus kas bebas diluar waktu terbatas
3. Diskon arus kas bebas pada biaya rata-rata tertimbang dari modal, biaya
perusahaan modal tertimbang untuk utang dan ekuitas.
4. Menghitung nilai ekuitas.

Metode DCF membedakan dua jenis nilai dalam menentukan nilai perusahaan :

1) Nilai arus kas untuk periode perencanaan

2) Nilai arus kas di atas tiga samapai lima tahun

Penilaian Berdasarkan Pengali

Metode berdasarkan pengali memperhitungkan nilai sebagai produk dari perolehan


akuntansi tahunan yang diharapkan dikalikan dengan suatu multiplier/pengganda.
Pengganda tersebut seringkali digaji, bonus, tunjangan atau tambahan penghasilan
dari rasio-rasio harga terhadap perolehan dari perusahaan-perusahaan yang dipegang
secara umum dan sebanding.
Rasio harga terhadap perolehan mengukur jumlah yang mana investor bersedia
membayar untuk satu dolar dari earnings per share perusahaan. Jika rasio harga
terhadap perolehan tidak tersedia untuk suatu perusahaan tertentu, maka suatu nilai
rata-rata atau yang mewakili digunakan dari rasio-rasio harga terhadap perolehan
perusahaan-perusahaan lain dalam industri tersebut. Rasio ini selanjutnya dapat
disesuaikan ke atas untuk mengakui suatu perusahaan dengan potensi laba masa
depan yang tidak diakui dalam perolehan-perolehan saat ini atau sebaliknya.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada para pekerja terlebih dahulu


melakukan penghitungan kinerja dengan membuat sistem penilaian kinerja yang adil.
Sistem tersebut umumnya berisi kriteria penilaian setiap pegawai yang ada misalnya
mulai dari jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan, kecepatan kerja, komunikasi
dengan pekerja lain, perilaku, pengetahuan atas pekerjaan, dan lain sebagainya. Atau
dengan : membandingkan kinerja sekarang dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya,
kinerja dengan anggaran yang telah ditentukan, dan kinerja manajer dengan kinerja
manajer lainnya.

http://mohamad-khaidir.blogspot.co.id/2013/07/makalah-ukuran-kinerja-
kompensasi.html

BUKU MB

Anda mungkin juga menyukai