Anda di halaman 1dari 25

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA

LAPORAN OBSERVASI

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Roseli Theis, M.S.

OLEH :

Zikry Maulana (A1C217070)

Ariandi Andreas Sitepu (RSA1C217015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelajaran matematika memegang peranan penting di dalam dunia
pendidikan, karena pelajaran matematika merupakan salah satu sarana
yang digunakan untuk dapat membentuk siswa berpikir ilmiah. Penerapan
matematika dalam kehidupan sehari-hari siswa, sebagian besar bergantung
kepada pengalaman guru mengajar di kelas. Guru berkewajiban mendesain
pembelajaran matematika yang menarik dan melibatkan siswa serta
mengetahui bagaimana siswa belajar matematika. Jika pembelajaran
matematika disampaikan secara menarik dan siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran, diharapkan siswa senang belajar matematika.
Untuk mencapai pendidikan matematika yang berkualitas baik para
guru dituntut (1) memahami secara mendalam matematika yang mereka
ajarkan, (2) memahami cara siswa belajar matematika, termasuk
perkembangan matematika siswa secara individu, (3) memiliki tugas-tugas
dan strategi yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran (Van de Walle,
2007:3).
Memperhatikan kegiatan pembelajaran matematika yang selama ini
pengajar biasa lakukan di kebanyakan sekolah-sekolah dengan metode
ceramah dan presentasi pada siswa di kelas. Strategi belajar mengajar
matematika adalah suatu mata kuliah yang penting untuk diajarkan kepada
calon guru. Untuk lebih memahami strategi dalam mengajar matematika
ini, dari kondisi dan keadaan yang demikian lah. Maka penulis
mengadakan observasi langsung kesekolah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi belajar mengajar matematika pada kegiatan
pembelajaran yang di observasi ?
2. Bagaimana perbandingan strategi belajar mengajar matematika hasil
observasi dengan teori yang didapat pada perkuliahan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi belajar mengajar matematika
yang dilaksanakan oleh guru di kelas XI SMA N 12 Kota Jambi
2. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan strategi belajar mengajar
matematika hasil observasi dengan yang didapat pada perkuliahan.
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui proses pembelajaran matematika secara langsung di
kelas
2. Dapat mengetahui metode, model dan strategi pembelajaran yang
efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran matematika
3. Dapat mengetahui perbandingan strategi belajar mengajar matematika
dari hasil observasi dengan teori dari perkuliahan
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian model pembelajaran


Model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan gaya belajar siswa dan
gaya mengajar guru. Melalui model pembelajaran, guru dapat membantu
siswa untuk mendapatkan informasi, keterampilan, cara berfikir, dan
mengekspresikan idennya. Menurut Trianto (2007, hlm.1) mengemukakan
bahwa : “Model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
tutorial”.
Sedangkan pengertian menurut Syaiful Sagala (2005, hlm.175)
mengemukakan bahwa : Model pembelajaran adalah kerangka konsepual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi
sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan
dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan para ahli, peneliti
menyimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola pembelajaran
yang tergambar dari awal hingga akhir kegiatan pembelajaran yang tergambar
dari awal hingga akhir kegiatan pembelajaran yang tersusun secara sistematika
dan digunakan sebagai 15 pedoman untuk merencanakan kegliatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

2.2 Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran dapat di artikan sebagai perencanaan yang terisi


tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai pendidikan
tertentu. Strategi pembelajaran di artikan juga sebsgai pola kegiatan
pembelajaran yng di pilih dan di gunakan guru secara kontekstual sesuai
dengan karakteristik siswa, kondisi sekolah, lingkungan sekitar, termasuk
penggunaan metode dan pamanfaatan berbagai sumberdaya atau kekuatan
dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan khusus pembelajaran tertentu
yang di rumuskan

Strategi pembelajaran matematika di susun dan di kembangkan oleh guru


bertujuan untuk menungkatkan kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai
tujuan serta menungkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika.

2.3 Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Pengertian pendekatan pembelajaran merupakan strategi yang dapat


memperjelas arah yang di tetapkan seringkali juga di sebut kebijakan guru
atau pengajar agar mencapai tujuan pembelajaran, tujuan pendekatan yang di
lakukan guru yaitu untuk mempermudah pemahaman siswa atau materi
pembelajaran yang di berikannya dengan berbeda penekanan nya.

Pendekatan pembelajaran di artikan sebagai suatu konsep atau prosedur


yang di gunakan dalam membahas suatu bahan pelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang pelaksanaan nya memerlukan satu atau lebih
metode pembelajaran.

2.4 Pengertian Metode Pembelajaran

Metode adalah suatu cara yang teratur atau yang telah di pikrkan secara
mendalam di gunakan dalam mencapai suatu tujuan. Metode mengajar adalah
suatu cara yang di rencanakkan dan di gunakan pendidik apakah ia guru atau
dosen dalam proses pembelajaran agar tujuan tercapai. Hakikat metode
mengajar matematika adalah cara yang teratur yang telah di pikirkan secara
mendalam untuk di gunakan yang di rencanakan dan di gunakan pendidik
dalam proses pembelajaran agar tujuan tercapai pembelaajran matematika
dimamna peserta didik mempunyai kopetensi penalaran dalam penggunaan
rasio yang lebih baik ketimbang penggunaan emosi.

Selanjutnya karakteristik pembelajaran matematika disekolah


(Suherman, 2003) dalam Andi Nurdianysah sebagai berikut:
1. Pembelajaran matematika berjenjang (bertahap). Materi pembelajaran
diajarkan secara berjenjang atau bertahap, yaitu dari hal konkrit ke
abstrak, hal yang sederhana ke kompleks, atau konsep mudah ke
konsep yang lebih sukar.
2. Pembelajaran matematika mengikuti metoda spiral. Setiap
mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep atau bahan
yang telah dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selalu dikaitkan
dengan bahan yang telah dipelajari. Pengulangan konsep dalam bahan
ajar dengan cara memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam
pembelajaran matematika (Spiral melebar dan menaik).
3. Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif. Matematik
adalah deduktif, matematika tersusun secara deduktif aksiomatik.
Namun demikian harus dapat dipilihkan pendekatan yang cocok
dengan kondisi siswa. Dalam pembelajaran belum sepenuhnya
menggunakan pendekatan deduktif tapi masih campur dengan
deduktif..
4. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi.
Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan
kebenaran konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu
konsep dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila
didasarkan atas pernyataan-pernyataan yang terdahulu yang telah
diterima kebenarannya.

2.5 Model Discovery Learning


A. Pengertian Discovery Learning
Penemuan (discovery) merupakan suatu model pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan pandangan kontruktivisme. Menurut Kurniasih
& Sani (2014, hlm.64) discovery learningdidefinisikan sebagai :“Proses
pembelajaran yang terjadi bila materi pembelajaran tidak disajikan dalam
bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri”.
Pernyataan lebih lanjut dikemukakan oleh Hosnan (2014, hlm.282)
bahwa : Discovery Learning adalah suatu model untuk mengembangkan
cara belajar aktif dengan mnemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka
hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan. Melalui
belajar penemuan, siswa juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba
memecahkan sendiri masalah yang dihadapi
Discovery terjadi bila individu terlibat dan terutama dalam penggunaan
proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan
discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilatigconceps and
principles in the mind (Robert B. Sunddalam Malik, 2001:219).
B. Karakteristik Discovery Learning
Menurut simianingrum, wibawanto, &haryono, (2017) mengatakan
bahwa pembelajaran discoverylearning mengacu pada 3 ciri utama belajar
dengan cara menemukan, yaitu
1. Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,
mengembangkan dan menggeneralisasikan pengetahuan.
2. Berpusat pada peserta didik
3. Kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan
yang sudah ada
C. Prinsip – Prinsip Discovery Learning
a. Berorientasi kepada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari strategi inquiry adalah pengembangan
kemampuan berfikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain
berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.
b. Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasar nya adalah proses interaksi,
baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan
interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses
interaksi berarti menempatkan guru bukan sebgai sumber belajar,
melain kan sebagai pengatur lingkungn atau pengatur interaksi itu
sendiri.
c. Prinsip bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi
ini adalah guru sebagai penanya karena kemampuan siswa untuk
menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian
dari proses berfikir. Oleh karena itu, kemampuan uru untuk bertanya
dalam setiap langkah inquiry sangat di perlukan.
d. Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, tetapi juga
merupakan proses berpikir (learninghowtothink), yakni proses
mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah
pemamfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
e. Prinsip keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang
menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus
dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruangan
untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis
dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.
D. Sintaks
1. Stimulus, yakni peserta didik di berikan sejumblah permasalahan
untuk merangsang berfikir peserta didik, menumbuhkan rasa ingin
tahu peserta didik yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
2. Problem statement, yakni peserta didik di berikan kebebasan berfikir
untuk mengidentifikasi masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian di rumuskan dalam bentuk hipotesis.
3. Data collection, yakni peserta didik di berikan kesempatan
mengumpulkan impormasi yang relevan baik melalui pengamatan
ataupun membaca sumber belajar untuk membuktikan benar tidak nya
hipotesis tersebut.
4. Data processing, yakni peserta didik di berikan kesempatan untuk
mengolah hasil temuan nya, dengan membandingkan hipotesis yang
telah di rumuskan.
5. Verification yakni, peserta didik melakukan pemeriksaan secara
cermat baik melalui diskusi maupun tanya jawab untuk membuktikan
benar atau tidak nya hipotesis dan mampu menemukan konsep dari
materi pelajaan.
6. Generalication, yaitu peserta didik bersam- sama menarik kesimpulan
yang dapat di jadikan prinsip bersama-sama melakukan penarikan
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau permasalahan yang
sama.
BAB III

HASIL OBSERVASI

1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Hasil Observasi


Guru/Pengajar : Iqbal Fuady, S.Pd.
Tempat : Kelas XI IPS 1 SMA N 12 Kota Jambi
Topik : Transformasi Geometri
Waktu : 2 JP (14.00 WIB – 15.00)
Jumlah Siswa : 35 Orang
Jumlah Siswa tdk hadir : 4 Orang

 Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menemukan kembali konsep refleksi dengan tepat
melalui pengamatan pada bidang koordinat
2. Peserta didik dapat menemukan bentuk matrik dari notasi hasil pemetaan
titik dengan refleksi
3. Peserta didik dapat menentukan koordinat titik hasil refleksi dengan
menggunakan konsep matrik
 Strategi belajar mengajar yang dilaksanakan
Guru menggunakan metode pembelajaran tradisional dengan metode ceramah
dan tanya jawab
 Alat dan Media Pembelajaran :
Papan tulis, buku pegangan siswa ( buku lks )

Tabel Pengamatan Pembelajaran Matematika

No Situasi Dan Kondisi Pembelajaran


Aspek Yang Diamati Guru Siswa
.
A. Kegiatan Pendahuluan
1 Salam sebelum Guru memberi salam Siswa menjawab salam
pembelajaran
2 Berdoa sebelum Salah seorang siswa
pembelajaran memimpin doa
3 Presensi Siswa ( Guru mengecek kehadiran di
akhir pembelajaran )
4 Penyampaian Topik Guru menyampaikan topik
Pembelajaran pembelajaran yaitu
transformasi geometri
(translasi, refleksi, dilatasi dan
rotasi)
5 Penyampaian Apersepsi Guru menanyakan apa saja Siswa menjawab
Pembelajaran transformasi geometri yang transformasi geometri nya
sudah disebutkan di pertemuan berupa translasi, refleksi,
sebelumnya dilatasi dan rotasi
6 Penyampaian Tujuan Guru menyampaikan tujuan
Pembelajaran pembelajaran yaitu Peserta
didik dapat menemukan
kembali konsep refleksi
dengan tepat melalui
pengamatan pada bidang
koordinat

7 Penyampaian Motivasi Guru mengingatkan siswa


untuk fokus dan serius belajar
agar bisa menjawab soal ujian
yang sebentar lagi akan
dilaksanakan
B. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi mengenai transformasi
geometri – refleksi dengan uraian dan penjelasan di
papan tulis
2. Guru menjelaskan pemetaan titik dengan refleksi dan
matriks
3. Guru memberikan contoh dari buku pegangan siswa
yang berkaitan dengan pemetaan titik dengan refleksi
dan matriks
4. Siswa diberikan soal dari lks sebagai latihan
5. Siswa diminta maju kedepan dan mengerjakan soal
latihan yang di berikan di papan tulis
6. Guru mengoreksi kerjaan siswa di papan tulis
7. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai
materi yang sudah dipelajari
8. Guru melanjutkan penjelasan mengenai transformasi
refleksi dari suatu persamaan garis
9. Guru memberikan contoh soal transformasi refleksi dari
suatu persamaan garis yang ditulis dipapan tulis
10. Guru memotivasi siswa yang kurang bersemangat dalam
pembelajaran
11. Siswa diminta mengerjakan soal latihan dan disuruh
maju mengerjakan di papan tulis apabila sudah
mengerjakannya
12. Guru mengoreksi jawaban siswa yang dituliskan
dipapan tulis
C. Kegiatan Penutup
1 Pemberian Tugas
2 Kesimpulan Pembelajaran
Materi Selanjutnya Guru menyampaikan materi
3 yang akan dipelajari di
pertemuan selanjutnya
4 Salam Penutup Guru menyampaikan salam
Catatan Saat Observasi
Pada saat observasi kegiatan pembelajaran tidak kondusif dikarenakan
hujan deras sehingga suara guru sulit terdengar. SMA N 12 berlokasikan ditengah
kota dan dipinggir jalan raya sehingga suara kendaraan yang juga menggaggu
proses belajar. Kelas yang diobservasi yaitu XI IPS 1 merupakan kelas siang
sehingga siswa banyak yang tidak bersemangat dan bahkan ada yang tiduran.
Karena kelas siang jam belajar XI IPS 1 setiap 1 jam pelajarannya hanya 25
menit. Manajemen guru yang cukup baik akan tetapi masih belum memotivasi
siswa untuk bersemangat untuk belajar karena faktor yang sudah disebutkan.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Perbandingan Strategi Belajar Mengajar Matematika Hasil Observasi


Dari hasil observasi yang dilakukan, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh guru dan kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan di kelas, banyak sekali rencana pembelajaran yang
tidak terlaksana bahkan sangat berbeda dari rencana yang di buat dalam RPP.
Didalam RPP, guru merencanakan pembelajaran berbasis Discovery learning
yang berpusat kepada siswa akan tetapi yang terlaksana pembelajaran berpusat
kepada guru atau menggunakan metode tradisional. Akan tetapi disini akan
dibandingkan RPP guru dengan teori yang di peroleh dalam perkuliahan
Berdasarkan hasil analisis kami pada RPP yang telah dibuat oleh guru
mata pelajaran matematika kelas XI SMA N 12 Kota Jambi, bahwa RPP
tersebut sudah sesuai dengan RPP terbaru serta RPP yang telah kami pelajari
pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Matematika, dimana dalam RPP
buatan guru tersebut dalam kegiatan inti terkait uraian materi, contoh soal, dan
latihan soal sudah terincikan dalam sintaks model Discovery Learning yaitu
Stimulation, Problem Statement, Data Collecting, Data Processing,
Verification, dan Generali-sasion.
Sebenarnya, kegiatan pembelajaran yang dibuat oleh guru dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sudah sangat baik karena sudah
memuat kegiatan-kegiatan sesuai dengan RPP yang telah kami pelajari, hanya
saja dalam pelaksanaan pembelajaran yang guru lakukan tidak sesuai dengan
rencana yang telah ia buat dalam RPP.
BAB V
KESIMPULAN

1. KESIMPULAN
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh
guru dan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan di kelas
tidak sesuai.
b. Strategi pembelajaran yang di gunakan oleh guru adalah Discovery
Learning seperti pada RPP, akan tetapi yang di laksanakan adalah
pembelajaran konvensional atau tradisional.
c. RPP buatan guru tersebut sesuai dengan teori pembelajaran yang
sudah dipelajari pada perkuliahan terlihat dari sintaks model
Discovery Learning yaitu Stimulation, Problem Statement, Data
Collecting, Data Processing, Verification, dan Generali-sasion.
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 12 Kota Jambi
Kelas / Semester : XI / Genap
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Materi pokok : Transformasi Geometri
Alokasi Waktu : 18 x 45 menit
Banyak Pertemuan : 9 pertemuan
Tahun Ajaran : 2019/2020

A. Kompetensi Inti
Kompetensi yang dikembangkan untuk sikap spiritual adalah
“menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun untuk
kompetensi sikap sosial adalah “menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia” . Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi siswa.
KI 3. Memahami ,menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis dan membandingkan 4.5 Menyelesaikan masalah yang
transformasi dan komposisi berkaitan dengan matriks
transformasi dengan menggunakan transformasi geometri
matriks (translasi, refleksi, dilatasi dan
rotasi)
Indikator Pencapaian Kompetensi
Pertemuan 1
4.5.1 Menyelesaikan masalah yang
3.5.1 Menentukan bayangan titik hasil berkaitan dengan translasi
translasi dengan menggunakan menggunakan matriks
matrik
3.5.2 Menentukan bayangan kurva
hasil translasi dengan
menggunakan matriks
Indikator Pencapaian Kompetensi

Pertemuan 2
3.5.3 Menentukan bayangan titik hasil 4.5.2 Menyelesaikan masalah yang
refleksi berdasarkan sumbu berkaitan dengan refleksi
refleksinya dengan menggunakan matriks
menggunakan matriks

Pertemuan 3
3.5.4 Menentukan bayangan kurva
hasil refleksi dengan
menggunakan matriks
Pertemuan 4
3.5.5 Menentukan bayangan titik hasil 4.5.3 Menyelesaikan masalah yang
rotasi dengan menggunakan berkaitan dengan rotasi
matriks menggunakan matriks

Pertemuan 5
3.5.6 Menentukan bayangan kurva
hasil rotasi dengan
menggunakan matriks
Pertemuan 6
3.5.7 Menentukan bayangan titik hasil 4.5.4 Menyelesaikan masalah yang
dilatasi dengan menggunakan berkaitan dengan dilatasi
matriks menggunakan matriks

Pertemuan 7
3.5.8 Menentukan bayangan kurva
hasil dilatasi dengan
menggunakan matriks
Pertemuan 8
3.5.9 Menentukan bayangan titik dan 4.5.5 Menyelesaikan masalah yang
kurva hasil komposisi berkaitan dengan komposisi
transformasi geometri tertentu transformasi geometri
tertentu

Tujuan Pembelajaran
a. Pertemuan 1
Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode diskusi, tanya jawab dan model
discovery learning, diharapkan:
1. Peserta didik dapat menemukan kembali konsep translasi melalui pengamatan
pada bidang koordinat
2. Peserta didik dapat menemukan bentuk matrik dari notasi hasil pemetaan titik
dengan translasi
3. Peserta didik dapat menentukan koordinat titik hasil translasi dengan
menggunakan matrik
4. Peserta didik dapat menentukan persamaan bayangan kurva hasil translasi
dengan menggunakan metode susbtitusi
b. Pertemuan 2
Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode diskusi, tanya jawab dan model
discovery learning, diharapkan:
4. Peserta didik dapat menemukan kembali konsep refleksi dengan tepat melalui
pengamatan pada bidang koordinat
5. Peserta didik dapat menemukan bentuk matrik dari notasi hasil pemetaan titik
dengan refleksi
6. Peserta didik dapat menentukan koordinat titik hasil refleksi dengan
menggunakan konsep matrik
c. Pertemuan 3
Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode diskusi, tanya jawab dan model
discovery learning, diharapkan:
1. Peserta didik dapat menyusun persamaan bayangan kurva hasil refleksi dengan
metode matrik
2. Peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan mengenai refleksi dengan tepat
d. Pertemuan 4
Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode diskusi, tanya jawab dan model
discovery learning, diharapkan:
1. Peserta didik dapat menentukan matrik rotasi dengan pusat (0,0) sejauh ∝ dengan
tepat
2. Peserta didik dapat menentukan matrik rotasi dengan pusat (a,b) sejauh ∝ dengan
tepat
3. Peserta didik dapat menentukan bayangan suatu titik hasil rotasi dengan
menggunakan matrik
e. Pertemuan 5
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning(DL)dan
pendekatan saintifik, selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta
didik diharapkan dapat:
1. Menentukan bayangan kurva hasil rotasi dengan menggunakan matrik secara
tepat.
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rotasi menggunakan matriks
secara tepat.
f. Pertemuan 6
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning(DL) dan
pendekatan saintifik, selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta
didik diharapkan dapat:
1. Menemukan dan memahami konsep tentang dilatasi dengan tepat.
2. Menentukan bayangan titik hasil dilatasidengan menggunakan matrik secara
tepat.
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan dilatasi menggunakan matriks
secara tepat.
g. Pertemuan 7
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning(DL) dan
pendekatan saintifik, selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta
didik diharapkan dapat:
1. Menentukan bayangan kurva hasil dilatasidengan menggunakan matrik secara
tepat.
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan dilatasi menggunakan matriks
secara tepat.
h. Pertemuan 8
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning(DL) dan
pendekatan saintifik, selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta
didik diharapkan dapat:
1. Menemukan dan memahami konsep tentang komposisi transformasi geometri
tertentu dengan tepat.
2. Menentukan bayangan titik dan kurva hasil komposisi transformasi geometri
tertentu dengan menggunakan matrik secara tepat.
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan komposisi transformasi geometri
teretentu menggunakan matriks secara tepat.

B. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1

Fakta :

Translasi disimbolkan T [ ab]


Koordinat titik asal A disimbolkan A(x , y)
Koordinat bayangan titik hasil translasi disimbolkan A ’ (x ’ , y ’)
Konsep
Definisi : Translasi merupakan pergeseran koordinat titik (x,y) sejauh a satuan
sejajar sumbu x dan b satuan sejajar sumbu y
Pergeseran searah sumbu positif bernilai positif dan pergeseran searah sumbu negatif
juga bernilai negatif
Prinsip
Translasi secara pemetaan

Translasi dengan matrik

[ xy '' ]=[ xy ]+[ab ]


Prosedur
1. Menentukan persamaan bayangan kurva hasil translasi dengan menggunakan
metode substitusi
2. Menentukan persamaan bayangan kurva hasil translasi dengan pendekatan titik

Pertemuan 2 dan 3

Fakta :
Rotasi disimbolkan R sumburefleksi
Koordinat titik asal A disimbolkan A(x , y)
Koordinat bayangan titik hasil refleksi disimbolkan A ’ (x ’ , y ’)
Konsep
1. Definisi : Refleksi adalah jenis transformasi yang memetakan semua titik
pada suatu objek dengan menggunakan sifat bayangan cermin dari titik-titik
yang dipetakan terhadap sebuah garis tertentu.
2. Garis tertentu yang dijadikan cermin disebut sumbu cermin atau sumbu
simetri.

Prinsip
1. Sifat refleksi
a. Jika sebuah bangun geometri dicerminkan terhadap sebuah garis tertentu, maka
bangun bayangan kongruen dengan bangun semula.
b. Jarak titik pada bangun bayangan ke sumbu cermin sama dengan jarak titik
pada bangun semula ke sumbu cermin.
2. Pemetaan Titik dengan refleksi dan matrik
Prosedur
Pertemuan 1
1. Menentukan titik bayangan hasi refleksi masing – masing sumbu
2. Menentukan sumbu yang digunakan pada refleksi
Pertemuan 3
1. Menentukan persamaan bayangan kurva hasil refleksi dengan menggunakan
metode substitusi
2. Menentukan persamaan bayangan kurva hasil refleksi dengan pendekatan titik

Pertemuan 4 dan 5
Fakta
1. Titik pusat rotasi O(0,0) dan P(a,b)

2. Sudut rotasi dilambangkan α

3. Notasi untuk rotasi :Rotasi terhadap titik pusat O(0,0) dengan sudut α
dinotasikan dengan R[O(0,0),α]

Konsep
Definisi : Rotasi adalah bentuk transformasi yang memutar semua titik pada
bidang geometri terhadap titik tertentu yang disebut titik pusat.

Prinsip
1. Sifat-sifat rotasi
a. Bangun yang dirotasikan tidak mengalami perubahan bentuk dan
ukuran atau bangun geometri dan bayangannya kongruen.
b. Bangun yang dirotasikan mengalami perubahan posisi
2. Arah perputaran rotasi :
- Searah jarum jam, mengakibatkan sudut bernilai negatif
- Berlawanan jarum jam , mengakibatkan sudut bernilai positif
3. Rumus umum rotasi dengan pusat O(0,0) dan sudut ∝
a. Rotasi dengan pemetaan
x ' =x cos ⁡∝− y sin∝
y ' =x sin∝+ y cos ∝
atau
A ( x , y ) R[O ( 0,0 ) , θ]

A ' ( x cos ∝− y sin ∝ , x sin ∝+ y cos ∝ )
b. Rotasi dengan matrik
∝ −sin ∝ x
[ xy '' ]=[ cos
sin ∝ ][ ]
cos ∝ y
4. Rumus umum rotasi dengan pusat P(a,b) dan sudut ∝
a. Rotasi dengan pemetaan
'
( x−a) =( x−a ) cos ∝−( y−b) sin ∝
( y−b)' =( x−a ) sin ∝+( y−b)cos ∝
b. Rotasi dengan matrik
∝ −sin ∝ x−a + a
[ xy '' ]=[ cos
sin ∝ ][ ] [ ]
cos ∝ y−b b

Prosedur
1. Menentukan titik bayangan hasil rotasi
2. Menentukan persamaan bayangan kurva
a. Persamaan kurva yang akan dirotasi dalam bentuk x dan y.
Anggaplah titik (x,y) terletak pada kurva.
b. Tentukan bayangan titik (x,y) oleh rotasi, kita akan memperoleh
hubungan x, x’, y, y’. Nyatakan x dan y sebagai persamaan dalam x’ dan y’.
c. Substitusikan x dan y yang diperoleh pada langkah b ke persamaan
yang diperoleh pada langkah a. Dengan demikian kita akan memperoleh
persamaan kurva dalam bentuk x’ dan y’. Gantilah x’ dengan x dan y’
dengan y sehingga kurva yang diperoleh sekarang dalam bentuk x dan y.
Kurva inilah yang disebut bayangan kurva hasil rotasi.

Pertemuan 6 dan 7
Fakta
1. Simbol dilatasi D[O, k]
2. Simbol faktor skala adalah k
3. Pusat dilatasi adalah O(0,0) dan P(a,b)

Konsep
Definisi : Dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah ukuran
( memperbesar atau memperkecil) suatu bangun geometri, tetapi tidak
mengubah bentuk bangun geometri tersebut. Dilatasi ditentukan oleh pusat
dilatasi dan faktor skala (faktor dilatasi).
Prinsip
1. Sifat – sifat dilatasi
a. Mengubah ukuran objek
b. Mengubah arah / letak objek
2. Rumus umum dilatasi berpusat (0,0) dengan faktor
skala k
a. Dilatasi dengan pemetaan
x ' =kx
y ' =ky

b. Dilatasi dengan matrik

( xy '' ) = (0k 0k )( xy )
3. Rumus umum dilatasi berpusat P(a,b) dengan faktor
skala k
a. Dilatasi dengan pemetaan
( x−a)' =k ( x−a)
( y−b)' =k ( y −b)

b. Dilatasi dengan matrik

( xy '' ) = (0k 0k )( x−a a


y −b ) ( b )
+
4. Luas bangun hasil dilatasi
'
L =k L

Prosedur
Pertemuan 6
1. Menentukan matrik dilatasi
2. Menentukan faktor skala dari dilatasi jika diketahui
titik asal dan bayangan
Pertemuan 7
1. Menentukan persamaan bayangan kurva hasil dilatasi dengan menggunakan
metode substitusi
2. Menentukan persamaan bayangan kurva hasil dilatasi dengan pendekatan titik

Pertemuan 8
Fakta
1. Komposisi transformasi di simbolkan dengan “o”
2. Matrik translasi disimbolkan T 1 , T 2 , … T n
3. Matrik untuk transformasi yang lain memiliki simbol umum yakni
M 1 , M 2 ,… M n
Konsep
Definisi : Matriks komposisi transformasi merupakan matriks tunggal yang
diperoleh dari hasil perkalian beberapa matriks transformasi. Khusus untuk
translasi, operasi yang digunakan adalah penjumlahan.

Prinsip
Jika sebuah titik A (x,y) ditransformasi dengan suatu matrik M 1 lalu dilanjutkan
dengan M 2maka bayangan A dapat dicari dengan

[ xy '' ]=M o M [ xy]


2 1

Prosedur
1. Menentukan matrik komposisi transformasi
2. Menyelesaikan masalah mengenai transformasi dengan matrik komposisi
transformasi
C. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Metode diskusi
D. Alat, Bahan dan Media Pembelajaran
Alat Pembelajaran : Jangka, Busur, Kertas milimeter
Bahan Pembelajaran : Materi Geometri :
Media Pembelajaran : LKPD
E. Sumber Belajar

Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Matematika Wajib Kelas XI.


Jakarta: Balitbang
Pertemuan 2(2x45 menit)

Fase
Alokasi
Discovery Deskripsi Kegiatan Inti
Waktu
Learning
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam [PPK Religius] 15 menit
2. Guru bersama ketua kelas memandu peserta didik untuk berdoa
3. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran, dengan berdoa sebelum belajar.
4. Guru mengecek kehadiran siswa.
5. [Motivasi]
Peserta didik diberikan motivasi dengan mendengarkan penjelasan guru
tentang refleksi/percerminan dalam kehidupan sehari-hari.
“Siapa yang tidak pernah bercermin ?, semua pernah bercermin baik itu
ketika akan berangkat ke sekolah ataupun ketika berdandan. Mobil,
Stimulation sepeda, bus juga pernah bercermin ketika melewati kaca pada
bangunan. Di fisika, ananda juga mengenal cermin cembung, cermin
cekung, cermin datar, dan bagaimana sifat-sifat bayangan benda ketika
dicerminkan. Sekarang, kita akan belajar pencerminan jika bendanya
adalah garis dan kurva pada bidang koordinat.”
6. [Apersepsi]
Peserta didik diingatkan kembali mengenai cara menentukan persamaan
x ' =ax +by
matrik dengan dari persamaan linier menjadi
y ' =cx + dy

[ xy '' ]=[ ac bd ][ xy ]
7. Peserta didik diberitahu tujuan pembelajaran hari ini yakni menentukan
bayangan titik hasil refleksi dengan menggunakan matrik
8. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini dan
meminta siswa duduk dalam kelompok (4 orang yang duduk berdekatan)
sehingga terdapat sekitar 8 kelompok {bisa juga peserta duduk sudah
diberikan aba-aba pada pertemuan sebelumnya untuk duduk di
kelompoknya}

Kegiatan Inti
Stimulation 1. [Kegiatan Mengamati] 65 menit
Peserta didik mengamati permasalahan pada kegiatan mari mengamati di
LKPD mengenai sifat – sifat bayangan refleksi
Problem 2. Peserta didik pada kelompok 1 diminta untuk menentukan sifat sifat
Statement bayangan refleksi berdasarkan pengamatan[creative thinking-4C]
3. [Kegiatan Menanya]
Peserta didik dibimbing/diharapkan bertanya mengenai beberapa hal
berikut :”bagaimana cara menentukan koordinat bayangan dengan
menggunakan sifat – sifat refleksi?”critical thinking-4C]
4. [Kegiatan Mencoba/Mengumpulkan Informasi]
Data Peserta didik berdiskusi dengan teman sekelompoknya mengumpulkan
Collecting informasi mengenai pemetaan dengan refleksi. [colaborative]
5. Setiap kelompok membahas 1 sumbu refleksi yakni kelompok 2 – 8
(sebanyak 7 kelompok)
6. Peserta didik menentukan bayangan dari beberapa titik pada segitiga dan
melihat hasil refleksinya pada setiap titik sudut sesuai dengan panduan
LKPD
7. [Kegiatan Menalar / Mengasosiasi]
Peserta didik menalar mengenai rumus umum refleksi ehingga
Data mendapatkan rumus umum refleksi dengan suatu sumbu dan menuliskan
Processing sebagai persamaan linier sebagai berikut
x ' =ax +by
y ' =cx + dy
8. Peserta didik mengubah bentuk persamaan refleksi menjadi persamaan
matrik sebagai berikut

[ xy '' ]=[ ac bd ][ xy ]
Generali- 9. [Kegiatan Mengomunikasikan]
sasion Perwakilan dari kelompok peserta didik memberikan kesimpulan dari
kegiatannya di kelompok dengan mempresentasikan didepan kelas
10. Peserta didik lain mengamati penjelasan dan memberikan tanggapan
Verification 11. Guru memberikan penguatan dan koreksi terhadap presentasi peserta
didik
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik dibimbing guru untuk merefleksi kegiatan pembelajaran hari 10 menit
ini
a. Guru meminta peserta didik untuk aktif pada pertemuan berikutnya
b. Guru meminta peserta didik mempertahankan sikap belajar yang
baik dan meninggalkan sikap belajar yang kurang baik
2. [Integrasi dengan Pendidikan Al Quran dan BAM]
“Surat Al Hasyr ayat 18 yang artinya “ Hai orang – orang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan untuk
hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Ananda sekalian, sebelum ananda tidur, coba ambil wudhu dan merefleksi
diri ananda. Jika perlu bercerminlah dan ingat apa saja yang ananda
lakukan pada hari ini. Hal baik dan hal buruk apa saja yang ananda
lakukan. Bisikan pada diriananda untuk mempertahankan dan menambah
perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan buruk. Niscaya ananda akan
menjadi pribadi yang lebih baik.
3. Peserta didik diingatkan guru untuk selalu tetap belajar
4. Guru memberikan info mengenai pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya yakni refleksi pada kurva.
5. Guru meminta peserta didik untuk membaca mengenai refleksi pada buku
ataupun sumber lain [Literasi]
6. Peserta didik bersama guru membaca doa sesudah belajar dan Hamdalah
(PPK Religius)

F. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian:
Kompetensi yang
No Teknik penilaian
diukur
1 Sikap Observasi
2 Pengetahuan Tes Tertulis
3 Keterampilan Tes Tertulis

2. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2. Tes tertulis : kuis pada setiap pertemuan

3. Instrumen Penilaian (terlampir)


4. Remedial
- Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum
tuntas
- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
- Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
- Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
 Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n<n(maksimum )
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
 Siwa yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.

Disetujui, Jambi, Agustus 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Karnama, S.Pd Iqbal Fuady, S.Pd


NIP. 196611081991011001 NIP.

Anda mungkin juga menyukai