Anda di halaman 1dari 13

C.

Tujuh Dimensi Wellness

1. Tinjauan tentang Dimensi Wellness

Wellness didefinisikan sebagai suatu proses yang panjang untuk

mendapatkan kehidupan yang baik, berpikir positif, keadaan fisik yang

optimum, psikologikal, dan fungsi sosial, mengontrol dan meminimalisasi

faktor eksternal dan internal berupa penyakit atau kondisi kesehatan yang

buruk.

Wellnes adalah integrasi aktifitas fungsional yang berorientasi pada

memaksimalkan potensi kemampuan individu dalam lingkungannya.

Tiap individu diharapkan mampu dalam mengatur pola hidup, skala

prioritas, dibutuhkan pengembangan diri dan kemampuan dalam

pekerjaannya, mampu berinteraksi sosial. Wellnes dapat digambarkan

sebagai sebuah proses dimana individu membuat pilihan dan terlibat dalam

kegiatan dengan cara mempromosikan, mengarahkan prilaku hidup yang

sehat, yang berdampak positif bagi kesehatan tiap individu (Barrer, 2005).

2. Komponen Tujuh Dimensi Wellness

Zaman dahulu dilakukan pendekatan melalui obat terhadap wellness

dari perspektif yang lain yaitu lebih menekankan kepada pengobatan

terhadap penyakit dibandingkan melakukan pencegahan. Keadaan ini

menuntut pasien hanya berpartisipasi passive dalam mengambil keputusan.

Sekarang orang dianjurkan untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga

kesehatan mereka, melakukan latihan untuk mengawal risiko yang

mengancam wellness (keadaan yang mengancam wellness dan


meningkatkan kesempatan berkembangnya penyakit), membentuk gaya

hidup sehat untuk meningkatkan kesehatan, melakukan pelayanan sebagai

partner dengan penyedia kesehatan dalam melakukan pengambilan

keputusan mengenai penjagaan kesehatan.

Pendekatan ini menempatkan tanggung jawab wellness terhadap

individu. Untuk mendapatkan wellness yang tinggi diperlukan

keseimbangan dan pemeliharaan terhadap beberapa komponen yaitu :

spiritual, sosial, fisik, emotional, intelektual, occupational, dan

enviromental.

a. Spritual wellness

Spiritual adalah suatu kepercayaan terhadap suatu nilai yang

menjadi sumber informasi yang melebihi batas kehidupan. Setiap orang

memiliki persepsi masing-masing mengenai spiritual. Komponen

spiritual memberikan makna dan petunjuk hidup dan membolehkan

untuk tumbuh, belajar, dan menemukan tantangan baru. Spiritual

wellness termasuk juga mengembangkan pengertian yang kuat mengenai

nilai, etika, dan moral. Spiritual wellness lebih dari sebuah agama.

Spiritual wellness adalah sebuah kepercayaan, prinsip atau nilai-nilai

yang menjadi panduan untuk hidup.

b. Sosial wellness

Kesehatan sosial adalah kemampuan untuk mengembangkan dan

memelihara kerapatan hubungan dengan orang lain, respek terhadap

orang lain, dan sikap toleransi terhadap perbedaan pendapat dan


kepercayaan. Contoh kajiannya, penyelidik memonitor kesehatan 7000

partisipan lebih dari 17 tahun. Penyelidik menemukan bahwa partisipan

yang kurang hubungan sosial kemungkinan besar dua atau tiga kali ganda

akan mengalami kematian awal dibanding rekan sebaya yang mempunyai

hubungan sosial yang bagus. Aktivitas sosial diantaranya adalah

berkunjung ke rumah kawan, nonton, bermain, mengikuti event olahraga,

atau bermain games, mencegah infeksi, dan melindungi kesehatan dari

penyakit.

c. Physical wellness

Komponen fisik dari wellness meliputi kemampuan untuk

mengerjakan tugas harian, meningkatkan kardiorespiratori,

meningkatkan kekuatan otot, mempertahankan kecukupan nutrisi dan

lemak sehat dalam tubuh, dan mengurangi penyalahgunaan alkohol dan

obat-obatan atau penggunaan produk tembakau. Secara umum, kesehatan

fisik adalah investasi dalam kebiasaan hidup sehat.

d. Emotional wellness

Emotional wellness adalah kemampuan untuk mengawal stress

dan mengekspresikan emosi secara tepat, juga kemampuan mengenali

dan menerima perasaan dan tidak mengalah pada penderitaan dan

kegagalan. Banyak kajian mengenai hubungan antara wellness dan

kesehatan mental, contohnya, emosi yang kuat di temukan dapat

menyebabkan risiko serangan jantung. Banyak masalah bersumber dari

tekanan emosional. Stress ini mengganggu keseimbangan hormon,


keadaan ini boleh menggerakkan kepada berbagai masalah kesehatan.

e. Intellectual Wellness

Komponen intelektual wellness adalah kemampuan untuk

mempelajari dan menggunakan informasi secara efektif untuk peribadi,

keluarga, dan perkembangan karir. Intelektual wellness berarti suatu

usaha untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan pembelajaran

mengatasi tantangan secara efektif. Dengan intelektual yang baik, orang

boleh memahami dan mengaplikasikan locus of control dan self efficacy.

Locus of control menjelaskan kepada pandangan atau sikap seseorang

mengenai peranan mereka dalam wellness atau illness. Locus of control

adalah ukuran yang sederhana tetapi memiliki kekuatan mengukur

hubungan antara persepsi kesehatan dengan kematian.

Peningkatan lain dari intelektual wellness adalah self eficacy,

menjelaskan pada seseorang yan mempercayai akan kemampuan untuk

menyelasikan pekejaan atau perilaku khas. Untuk mendapatkan wellness

yang tinggi, orang harus melihat dirinya sebagai orang yang sukses dan

percaya bahwa ia bisa menyelesaikan segala pekerjaan.

f. Occupational wellness

Occupational wellness adalah kemampuan untuk

menyeimbangkan pekerjaan dan waktu luang. Sikap terhadap kerja,

sekolah, karir, dan tujuan karir, kesan yang besar dari pekerjaan dan

prestasi sekolah dan hubungan dengan orang lain. Bekerja keras untuk

mendapatkan occupational wellness menambahkan pemusatan terhadap


kehidupan dan membolehkan kita menemukan kepuasan tersendiri

dalam hidup melalui bekerja.

Occupational wellness meliputi kepuasan personal serta

memperkaya diri dalam hal pekerjaan, termasuk didalamnya

memberikan kontribusi keterampilan dan kemampuan yang dimiliki

untuk bekerja dan mendapat imbalan. Komponen penting dalam

occupational wellness adalah pemilihan profesi, kepuasan kerja, ambisi

karir, dan kemampuan personal.

g. Environmental wellness

Environmental wellness adalah kemampuan meningkatkan

kesehatan yang mengukur peningkatan standar hidup dan kualitas hidup

dalam masyarakat, termasuk undang-undang dan agen yang menjaga

alam sekitar. Perubahan kesehatan menunjukan kepada perubahan

timbulnya penyakit, kematian, beban penyakit, dan kondisi lain yang

merugikan kesehatan. The National Institue of Health telah

mengidentifikasi enam daerah diskriminasi dan etnik minoritas yang

mempunyai pengalaman perubahan yang serius dalam akses hasil

kesehatan yaitu :

1) Infant mortality

2) Cancer screening and management

3) Cardiovascular disease

4) Diabetes
5) HIV infection/AIDS

6) Immunizations

Asumsi yang penting dari pendekatan mengenai wellness

terhadap kehidupan adalah kesehatan yang baik akan tarcapai apabila

menjaga keseimbangan dari 7 komponen wellness. Tubuh, dan jiwa tidak

dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ketika semua itu bekerja dalam

satu kesatuan penuh, penggabungan sistema biologikal, tubuh boleh

menangkal dan mengatasi segala penyakit. Ketika salah satu komponen

ini tidak berfungsi, wellness terancam. Meskipun hubungan antara

penyakit dan penyebab secara jasmani sangat jelas, beberapa orang tidak

menerima hubungan penyakit dengan aspek mental, sosial, dan spiritual.

3. Keuntungan Gaya Hidup Sehat

a. Meningkatkan energi, produktivitas kerja dan sekolah

b. Mengurangi ketidakhadiran kerja dan sekolah

c. Mempersingkat waktu istirahat setelah mengalami cedera

d. Terpenuhinya keperluan nutrisi tubuh dengan tepat.

e. Meningkatkan kesedaran akan keperluan individu dan jalan untuk

memenuhinya.

f. Memperluas dan meningkatkan kemampuan intelektual.

g. Meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain dan

bersikap tegas dibandingkan bersikap agresif ataupun pasif.

h. Meningkatkan sikap hidup yang menganggap kesusahan sebagai tantangan


dan kesempatan dibandingkan ancaman.

i. Meningkatkan kemampuan untuk mengatasi stress dan depresi

j. Meningkatakan sistema kardiorespiratori.

k. Meningkatkan masa otot, kekuatan, fleksibiliti, dan daya tahan.

l. Meningkatkan penampilan fizikal.

m. Membantu mencegah atau memperlambat serangan awal dari beberapa

macam penyakit kronis.

n. Meningkatkan dan mengatur fungsi alat-alat tubuh secara keseluruhan.

o. Meningkatkan kepercayaan diri.

p. Memperlambat proses penuaan.

B. Tujuh Dimensi Wellness Pada Kondisi Pneumonia

1. Spritual Wellness

Dalam kondisi pneumonia aspek spiritual ditekankan pada

penerimaan pasien terhadap sakit yang di deritanya, sehingga pasien akan

dapat menerima dengan ikhlas terhadap sakit yang dialami dan mampu

mengambil hikmah. Adapun spritual wellness yang diberikan yaitu :

a. Menguatkan harapan yang realistis kepada pasien terhadap kesembuhan

Harapan merupakan salah satu unsur yang penting dalam

dukungan sosial. Orang bijak mengatakan “hidup tanpa harapan, akan

membuat orang putus asa dan bunuh diri”. Sebagai seorang tenaga

kesehatan kita harus meyakinkan kepada pasien untuk memberikan

ketenangan dan keyakinan untuk tetap berobat dan harus tetap optimis
dan menguatkan harapan yang realistis untuk menerima rasa sakit yang

dideritanya dengan ikhlas.

b. Pandai mengambil hikmah

Peran kita sebagai tenaga kesehatan dalam hal ini adalah

mengingatkan dan mengajarkan kepada pasien untuk selalu berpikiran

positif terhadap semua cobaan yang dialaminya, karena dibalik semua

cobaan yang dialaminya pasti ada maksud dari Sang Pencipta. Pasien

harus difasilitasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta

dengan jalan membantu pasien melakukan ibadah secara terus – menerus

sehingga pasien diharapkan memperoleh suatu ketenangan selama sakit.

Ketabahan hati sangat dianjurkan kepada pasien. Kita dapat membantu

pasien dengan menguatkan dirinya dengan memberi contoh nyata atau

mengutip kita suci atau pendapat orang bijak, bahwa Tuhan tidak akan

memberikan cobaan kepada umatNya melebihi batas kemampuannya.

(Al-Baqarah:286). Pasien harus diyakinkan bahwa semua cobaan yang

diberikan pasti mengandung hikmah yang sangat penting dalam

kehidupannya.

2. Sosial wellness

Dalam kasus pneumonia, sosial wellness yang diberikan yaitu

dengan mengajak pasien untuk berinteraksi dengan sesama anggota

keluarga, kerabat, tetangga, dan lain sebagainya. Terutama aspek sosial

yang sangat penting adalah dukungan keluarga karena dapat meningkatkan

produktivitas, kepercayaan diri serta mengembalikan status sosial pasien.


Pengobatan perlu dilakukan dengan memberikan motivasi kepada

pasien untuk membangun kembali sikap optimis dalam kehidupan sosial

pasien sehingga menumbuhkan sikap sependeritaan sekaligus menyadarkan

bahwa ketidakberdayaan tidak hanya dialami pasien.

3. Physical wellness

Dalam kasus pneumonia, physical wellness yang diberikan ditandai

dengan kondisi fisik yang sehat. Dan ada beberapa hal physical wellness

yang diberikan pada pasien pneumonia diantaranya :

a) Makan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas.

b) Istirahat, agar tubuh memiliki waktu untuk recovery (pemulihan)

sehingga tubuh dapat melakukan aktivitas dengan nyaman.

c) Berolahraga namun disesuaikan dengan toleransi pasien. Dalam hal ini

aktivitas berolahraga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan

aliran darah ke otak, meningkatkan metabolisme sel – sel tubuh, dan lain

sebagainya.

d) Melakukan latihan pernapasan (breathing exercise) dengan tujuan untuk

memperbaiki ventilasi, meningkatkan efektivitas mekanisme batuk,

memperbaiki pola napas abnormal dan pola tidak efisien, menstimulasi

rileksasi, dan lain sebagainya.

e) Menghindari gaya hidup yang kurang baik agar tidak mempengaruhi

kesehatan sehingga tubuh selalu dalam keadaan sehat dan bugar.

4. Emotional wellness

Dalam kasus pneumonia, emotional wellness adalah kemampuan


untuk mengawal stress dan mengekspresikan emosi secara tepat dan

terkontrol sehingga mampu mengenali dan menerima perasaan dan tidak

mengalah pada penderitaan dan kegagalan yang dialami. Adapun contoh

emotional wellness pada pasien pneumonia diantaranya :

a) Membantu pasien untuk memiliki rasa optimis

b) Sering menghabiskan waktu bersama keluarga dan kerabat dekat untuk

saling bertukar pikiran.

c) Bersenang – senang bersama atau melakukan kegiatan positif bersama

keluarga

d) Membantu pasien untuk membaca referensi buku motivasi untuk

membangkitkan motivasi dalam diri pasien sehingga ia memiliki

kemauan untuk sembuh

e) Membantu pasien untuk mengelola stress dengan baik agar tidak

mengganggu kesehatannya.

f) Dan mengajak pasien untuk sesekali mengikuti wellness forum agar

dapat menghilangkan stress.

5. Intelectual wellness

Intelectual wellness untuk pasien pneumonia sangat dibutuhkan

bantuan dari pihak keluarga untuk memotivasi pasien bahwa ia bisa

melewati kehidupannya dengan baik. Dengan intelektual yang baik, pasien

bisa memahami dan mengukur hubungan antar persepsi kesehatan dan

kematian. Oleh karena itu, peran keluarga sangat dibutuhkan untuk

memberikan motivasi kepada pasien agar tetap bisa semangat dalam


menjalani kehidupan.

6. Occupational wellness

Occupational wellness pada kondisi pnemonia meliputi

kenyamanan dalam menggunakan keterampilan dan pengetahuan yang

dimiliki, kemampuan finansial yang mencukupi, perasaan yang berharga

karena kemampuan yang dimiliki, kepuasaan terhadap pekerjaan dan waktu

senggang (leisure), dapat menikmati peristiwa – peristiwa penting dalam

hidupnya, menghargai baik kerja maupun waktu senggang, dan mampu

menyeimbangkan secara proporsional pekerjaan yang dilakukan.

Adapun jenis karir atau pekerjaan yang dilakukan pada pasien

dengan kondisi pneumonia disesuaikan dengan toleransi pasien itu sendiri.

Dimana dalam melakukan karir atau pekerjaannya pasien tersebut harus

pandai mengelola waktu istirahatnya dengan baik agar terhindar dari hal – la

yang tidak diinginkan.

7. Environmental wellness

Lingkungan yang sehat merupakan salah satu contoh

environmental wellness yang dapat diberikan pada kondisi pneumonia.

Salah satu contoh lingkungan yang sehat diantaranya menghindari

pencemaran udara, dan menyediakan ventilasi rumah yang baik untuk

mensuplay udara bersih, serta mendisfungsikan suhu udara secara merata.

Contoh Environmental wellness lainnya yaitu dengan mengajak pasien

liburan atau rekreasi ke tempat yang lingkungannya sehat dan bersih agar

pasien dapat berpikir bebas sehingga hal – hal yang membuat ia stress bisa
hilang sejenak.

Anda mungkin juga menyukai