Anda di halaman 1dari 2

Fungsi Pengendalian/pengawasan merupakan suatu unsur manajemen untuk melihat apakah segala

kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang digariskan dan disamping itu
merupakan hal yang penting pula untuk menentukan rencana kerja yang akan datang.

Konntzdan O’Donnell (1964), mengartikan bahwa pengendalian atau pengawasan adalah


pengukuran atau perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan agar rencana-rencana yang telah
dibuat untuk mencapai tujuan organisasi dapat terselenggara dengan baik. Dalam uraian tersebut
menggambarkan bahwa pengendalian atau pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses
penentuan apa yang akan dicapai, yaitu standar apa yang sedang dilakukan berupa; pelaksanaan,
dan bila mana perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaannya sesuai dengan
rencana yang ditetapkan.

George R. Terry, menyatakan bahwa pengawasan adalah proses penentuan apa yang akan dicapai ,
yaitu standar, apa yang sedang dihasilkan, yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan bila perlu
mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan sesuai rencana, yaitu sesuai
standar. Juga merumuskam pengendalian (controlling) sebagai suatu usaha untuk meneliti kegiatan-
kegiatan yang telah akan dilaksanakan.

Menurut Sukanto Reksohadiprodjo, pengawasan pada hakikatnya merupakan usaha memberi


petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana. Lebih lanjut
dikatakan bahwa pengawasan terdiri dari penentuan-penentuan standar, supervise kegiatan atau
pemeriksaan, pembandingan hasil dengan standar serta mengoreksi kegiatan atau standar.

Menurut Winardi (1990; 380) dalam bukunya Azas-azas Manajemen, dikatakan bahwa prinsip


pengawasan efektif membantu usaha-usaha kita untuk mengatur pekerjaan yang direncanakan
untuk memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut berlangsung sesuai dengan rencana.
Sementara itu Harold Koontz dan Cyril O’Donnell (1988; 558)mengemukakan Azas-azas/Prinsip-
prinsip Pengendalian /pengawasan sebagai berikut :

a.Prinsip tercapainya tujuan (principle of assurance of objective),

Pengendalian harus ditujukan ke arah tercapainya tujuan, yaitu dengan mengadakan perbaikan
(koreksi) untuk menghindarkan penyimpangan/deviasi dari perencanaan.

b.Prinsip efisiensi pengendalian (principle of efesience of control)

Pengendalian efisiensi ini bertujuan untuk menghindarkan deviasi-deviasi dari perencanaan sehingga
tidak menimbulkan ha-hal lain yang diluar dugaan.

c.Prinsip tanggung jawab pengendalian (Principle of control responbility)

Pengendalian hanya dapat dilaksanakan apabila managr dapat bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan rencana.

d.Prinsip pengendalian terhadap masa depan (principle of future control)

Pengendalian yang efektif harus ditujukan ke arah pencegahan, penyimpangan, perencanaan yang
akan terjadi, baik sekarang maupun pada masa yang akan datang.

e.Prinsip pengendalian langsung (principle of direct control)

Tehnik control yang paling efektif adalah mengusahakan adanya bawahan yang berkualitas baik.

f.Prinsip refleksi perencanaan (principle of reflection of plan)


Perencanaan harus disusun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan
perencanaan.

g.Prinsip penyesuaian dengan organisasi (principle of organizational)

Pengendalian harus dilaksanakan sesuai dengan struktur organisasi. Manager dan bawahannya
merupakan sasaran untuk melaksanakan rencana.

h.Prinsip pengendalian individual (principle of individually of control)

Pengendalian dan tehnik pengendalian harus sesuai dengan kebutuhan manajer.

i.Prinsip standar (principle of standar)

Control yang efektif dan efesien memerlukan standar yang tepat sebagai tolak ukur pelaksanaan dan
tujuan yang akan dicapai.

j.Prinsip pengawasan terhadap strategis (principle of strategic point control)

Pengendalian yang efektif dan efesien memerlukan perhatian yang ditentukan factor-faktor yng
strategis.

k.Prinsip perkecualian (the exception principle)

Perkecualian ini dapat terjadi keadaan tertentu ketika situasi berubah.

l.Prinsip pengendalian fleksibel (principle of flexibility of control)

Pengendalian harus luwes untuk menghindarkan kegagalan pelaksanaan rencana.

m.Prinsip peninjauan kembali (principle of riview)

System control harus ditinjau berkali-kali agar system yang digunakan berguna untuk mencapai
tujuan.

n.Prinsip tindakan (principle of action)

Pengendalian dapat dilakukan apabila ada ukuran-ukuran rencana orgnisasi, staffing, dan directing.

Pengendalian dapat dilakukan melalui tahap-tahap yang telah ditentukan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun sebelumnya. Pendapat tentang pengendalian banyak dilakukan oleh para ahli,
antara lain menurut pendapat Hasibuan (1990; 225), proses pengendalian atau control dapat
dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

a.Menentukan standar-standar atau dasar untuk melakukan control;

b.Mengukur pelaksanaan kerja;

c.Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan menentukan deviasi

d.Melakukan tindakan-tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan (deviasi) agar pelaksanaan


dan tujuan sesuai dengan rencana.

Anda mungkin juga menyukai