Anda di halaman 1dari 8

1. Bagaimana fisiologi pengaturan emosi?

2. Kenapa pasien sering marah2 tanpa sebab dan berbicara kacau lebih dari 10 hari?
3. Hubungan antara ditinggal menikah calon suami dengan keadaan sekarang?

stressor

kortek dan sistem limbik

Hipothalamus

Hipofisis Feedback
mechanism (-)

Korteks adrenal
Glukokortikoid (Kortisol)
4. Apa hub. Tidak ada riwayat zat psikoaktif dan tidak ada riwayat penyakit medis
umum?

5. Apa perbedaan waham, halusinasi dan jenisnya?


Waham :
Kesalahan dalam menilai diri sendiri, atau keyakinan dengan isi pikirannya padahal
tidak sesuai dengan kenyataan. Atau kepercayaan yang telah terpaku/terpancang
kuat dan tidak dapat dibenarkan berdasarkan fakta dan kenyataan tetapi tetap
dipertahankan. Jika disuruh membuktikan berdasar akal sehatnya, tidak bisa. Atau
disebut juga kepercayaan yang palsu dan sudah tidak dapat dikoreksi

Klasifikasi
a. Waham kebesaran
Penderita merasa dirinya orang besar, orang yang berpangkat tinggi, orang yang
pandai sekali, orang yang banyak uangnya dan banyak rumahnya. Didapat dari
sindrom manie.
b. Waham berdosa
Timbul perasaan salah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang besar.
Penderita percaya sudah selayaknya dirinya harus dihukum berat, atau menjalani
hukuman mati sekalipun. Didapatkan pada sindrom depresi.
c. Waham dikejar
Individu merasa dirinya senantiasa dikejar2 oleh orang lain atau sekelompok orang
yang bermaksud berbuat jahat kepada dirinya.
d. Waham curiga
Individu merasa selalu tersindir oleh orang2 disekitarnya. Individu curiga terhadap
sekitarnya. Individu yang memnpunyai waham ini mencari-cari hubuhngan anatar
dirinya dengan orang lain disekitarnya, yang bermaksud menyindir atau menuduh
hal2 yang tidak senonoh terhadap diri penderita. Dalam bentuk yang lebih ringan,
kita kenal “ideas of reference” yaitu idea atau perasaan, bahwa peristia tertentu dan
perbuatan2 tertentu dari orang lain (senyuman, gerak-gerik, tangan nyanyian dan
sebagainya) mempunyai hubungan dengan dirinya sendiri.
e. Waham cemburu
Selalu cemburu pada orang lain.
f. Waham rendah diri
Perasan rendah diri/ kurang dari pada orang lain.
g. Waham hypochondri
Perasaan mengenai berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya. Sering
didapatkan pada skizofrenia.
h. Waham magik-mistik
Waham mengenai soal-soal magik dan mistik.
i. Waham sistematis
Yaitu “waham” yang sudah dianalisa, memperlihatkan suatu pola sentral tertentu,
yang kemudian dibesarkan atau ditambah2 secara sangat api dan sistemik.
Walaupun unsur dasarnya salah dan tak logis, akhirnya diperoleh suatu waham yang
telah terbentuk dan berkembang secara konswensi
Keyakinan palsu yang digabungkan oleh suatu tema atau peristiwa tunggal. Contoh:
pasien dimata-matai oleh agen rahasia, mafia atau boss

Halusinasi
Definisi

Persepsi panca indra tanpa rangsang pada reseptor2 panca indra.(persepsi tanpa objek).
Jenis

 Halusinasi pendengaran
 Akoasma: suara2 yang kacau balau yang tak dapat dibedakan
secara tegas
 Phonema: suara2 yang berbentuk suara jelas seperti yang
berasal dari manusia, sehingga penderita menndengar kata2
atau kalimat2 tertentu.
 Halusinasi Pengelihatan
 Halusinasi visual yg tak jelas: dijumpai pada kelainan cortex
cerebra
 Halusinasi visual dgn bentuk jelas: dijumpai pada kelainan
cortex temporo parietal.
 Halusinasi olfaktorik
Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis.
 Halusinasi Gustatorik
 Halusinasi Taktil
Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens dan adiksi
kokain.
 Halusinasi Haptik
Seolah2 tubuh sendiri bersentuhan/bersinggungan secara fisik dengan manusia
lain atau benda lain(seringkali bercorak seksual).
 Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami
perubahan bentuk dan bergerak sendiri.
 Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya.
 Halusinasi Hipnagogik
Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur , biasanya
dianggap sebagai fenomena nonpatologis.
 Halusinasi Hipnopompik
Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur, biasanya dianggap
tidak patologis.

6. Sebutkan macam2 stressor?


Menurut Thoits (1994), sumber stres (stressor) dapat dikategorikan menjadi tiga
jenis, yaitu
(1) life events (peristiwa- peristiwa kehidupan)
(2) chronic strain (ketegangan kronis), dan
(3) daily hassles (permasalahan-permasalahan sehari-hari).

Yusuf (2004) faktor pemicu stres itu dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok
berikut :

a. Stressor fisik-biologik, seperti : penyakit yang sulit


disembuhkan, cacat fisik atau kurang berfungsinya salah satu
anggota tubuh, wajah yang tidak cantik atau ganteng, dan
postur tubuh yang dipersepsi tidak ideal (seperti : terlalu kecil,
kurus, pendek, atau gemuk).

b. Stressor psikologik, seperti : negative thinking atau berburuk


sangka, frustrasi (kekecewaan karena gagal memperoleh
sesuatu yang diinginkan), hasud (iri hati atau dendam), sikap
permusuhan, perasaan cemburu, konflik pribadi, dan
keinginan yang di luar kemampuan.
c. Stressor Sosial, seperti iklim kehidupan keluarga : hubungan
antar anggota keluarga yang tidak harmonis (broken home),
perceraian, suami atau istri selingkuh, suami atau istri
meninggal, anak yang nakal (suka melawan kepada orang tua,
sering membolos dari sekolah,

lalu ada faktor pekerjaan : kesulitan mencari pekerjaan,


pengangguran, kena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja),
perselisihan dengan atasan, jenis pekerjaan yang tidak sesuai
dengan minat dan kemampuan dan penghasilan tidak sesuai
dengan tuntutan kebutuhan sehari-hari,

kemudian yang terakhir ada iklim lingkungan : maraknya


kriminalitas (pencurian, perampokan dan pembunuhan),
tawuran antar kelompok (pelajar, mahasiswa, atau warga
masyarakat), harga kebutuhan pokok yang mahal, kurang
tersedia fasilitas air bersih yang memadai, kemarau panjang,
udara yang sangat panas atau dingin, suara bising, polusi
udara, lingkungan yang kotor (bau sampah dimana-mana),
atau kondisi perumahan yang buruk, kemacetan lalu lintas
bertempat tinggal di daerah banjir atau rentan longsor, dan
kehidupan politik dan ekonomi yang tidak stabil.

7. Jelaskan mengenai simtom positif dan negatif?

Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas, meliputi waham,
halusinasi, disorganisasi pembicaraan dan perilaku katatonia atau agitasi.
Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala →
Affective Flattening : ekspresi emosi yg terbatas, dalam rentang dan intensitas.
Alogia : keterbatasan pembicaraan dan pikiran, dalam kelancaran dan
produktivitas.
Avolition : keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan.
Anhedonia : berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh aktivitas yg
menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita.
Gangguan atensi : penurunan fungsi normal pada penderita skizofernia seperti
afek tumpul, penarikan emosi (emosional withdrawal).
Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering →
Ganngguan verbal fluency
Ganngguan serial learning
Ganngguan dalam vigilance
Ganngguan eksekutif
Simptom agresif dan hostile
Tumpang tindih dgn simptom positif. Menekankan pd masalah pengendalian
impuls. Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan secara fisik aau verbal
terhadap org lain.

Simptom depresi dan anxious


8. Jelaskan penggolongan gangguan Jiwa?
9. Bagaimana alur diagnosis pada skenario?
10. Bagaimana penatalaksanaan dari skenario?

Sumber:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2917081/

http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=174385&val=970&title=GANGGUAN%20WAHAM%20MENETAP%20PADA
%20PASIEN%20DENGAN%20RIWAYAT%20PENYALAHGUNAAN%20GANJA:%20SEBUAH
%20LAPORAN%20KASUS

STRES DAN CARA MENGATASINYA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI. Jurnal Edukasi Vol 2,
Nomor 2, July 2016

Buku Kaplan and Shadock Buku ajar Psikiatri klinis

Buku PPDGJ III

Psikiatri II SIMTOMATOLOGI, FK UNDIP SEMARANG

Anda mungkin juga menyukai