PENDAHULUAN
1
alkaloid, fenolik, saponin, namun tidak ada golongan senyawa steroid. Selain itu,
bekatul beras hitam juga memiliki beberapa nutrisi yang bermanfaat seperti;
protein, mineral, vitamin, karbohidrat, serat dan antioksidan alami.
Diabetes militus merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya
hiperglikemia karena kelainan sekresi insulin atau gangguan pada reseptor insulin.
Diabetes berhubungan dengan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. WHO
memperkirakan pada tahun 2000 bahwa penderita diabetes usia di atas 20 tahun
mencapai 150 juta orang, dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian penderita
akan meningkat menjadi 300 juta orang.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ekstrak etanolik bekatul beras hitam (Oryza sativa L. cv wojalaka)
memiliki pengaruh hipoglikemik terhadap tikus putih (Mus musculus L.)
yang diinduksi aloksan?
2. Berapakah konsentrasi ekstrak etanolik bekatul beras hitam (Oryza sativa
L. cv wojalaka) paling baik dalam penurunan glukosa darah pada tikus
sputih (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) yang diinduksi aloksan?
2
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait
tanaman fungsional pencegah diabetes dan penurun glukosa darah. Sebagai dasar
dalam penelitian selanjutnya tentang tanaman fungsional untuk diabetes.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
adalah pigmen warna tanaman dan merupakan anggota golongan flavonoid.
Senyawa ini larut pada larutan yang bersifat polar seperti etanol dan air. Beras
hitam varietas Heugjinjubyeo memiliki kadar sianidin-3-0-glukosa 95% dari total
antosianin yang ada pada bekatul. Senyawa dominan berikutnya adalah peonidin-
3-0-glukosa yaitu 5% dari total antosianin
1.3 Diabetes Melitus
Diabetes melitus (DM) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah
penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak
faktor, dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari: defisiensi sekresi hormon
insulin, defisiensi transporter glukosa atau keduanya.
Beberapa tipe penyakit diabetes militus adalah:
a) Diabetes melitus tipe-1
Diabetes melitus tipe 1, diabetes anak-anak (childhood-onset diabetes,
juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah diabetes
yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat
hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas.
IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
b) Diabetes melitus tipe-2
Diabetes melitus tipe 2 (adult-onset diabetes, obesity-related diabetes, non-
insulin-dependent diabetes mellitus, NIDDM) merupakan tipe diabetes
melitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi
darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh
mutasi pada banyak gen, termasuk yang mengekspresikan disfungsi sel β,
gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang
disebabkan oleh disfungsi GLUT10 dengan kofaktor hormon resistin yang
menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap
insulin serta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik namun
meningkatkan sekresi gula darah oleh hati. Mutasi gen tersebut sering terjadi
pada kromosom 19 yang merupakan kromosom terpadat yang ditemukan
pada manusia.
4
c) Diabetes melitus tipe-3
Diabetes melitus gestasional (gestational diabetes, insulin-resistant type 1
diabetes, double diabetes, type 2 diabetes which has progressed to require
injected insulin, latent autoimmune diabetes of adults, type 1.5" diabetes,
type 3 diabetes, LADA) atau diabetes melitus yang terjadi hanya selama
kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6
dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya. GDM mungkin dapat
merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 20–50% dari wanita penderita
GDM bertahan hidup.
1.4 Antidiabetik Ekstrak Bekatul Beras Hitam
Komponen bekatul beras hitam yang memiliki khasiat menurunkan kadar
glukosa darah adalah flavonoid. Flavonoid memiliki efek yaitu; daya
antioksidannya yang kuat, dapat menetralisir radikal bebas, serta memperkuat efek
insulin sehingga mampu meregulasi kadar glukosa darah (Wardani, 2010).
Antosianin merupakan pigmen warna dari tanaman dan merupakan senyawa
turunan flavonoid. Antosianin beras hitam didominasi oleh senyawa sianidin-3
glukosa dan peonidin-3 glukosa. Senyawa ini memiliki kemampuan antioksidan
yang kuat.
Sianidin-3 glukosa dan peonidin-3 glukosa dapat melawan reactive
oxsigen spesies. Reactive oxygen species (ROS) adalah radikal dan senyawa yang
membentuk radikal bebas. Senyawa ini dapat mengalami peningkatan dan
dipengaruhi oleh; stres secara psikologi dan pola makan yang tidak sehat. Selain
itu, merokok, minum minuman beralkohol dan tidak normalnya gen juga dapat
meningkatkan reactive oxygen species (ROS). Oleh karena itu, pada keadaan yang
seperti ini dibutuhkan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.5 Alat
3.6 Bahan
6
Bahan utama dalam penelitian ini bekatul beras hitam kultivar wojalaka
dari Malang. Hewan uji yang digunakan adalah tikus wistar jantan, 24 ekor
dengan umur 2-3 bulan. Bahan kimia yang digunakan: Aloksan, Glibenklamid,
etanol 96%, CMC.
7
a. Pada akhir minggu pertama masa penelitian,yaitu masa aklimasi, tikus
disiapkan untuk induksi aloksan.
b. Pada semua kelompok perlakuan, kecuali kelompok kontrol normal,
tikus disuntik aloksan secara intraperitoneal dengan dosis 100 mg/ kg
BB.
c. Pada akhir minggu kedua penelitian, yaitu induksi aloksan, dilakukan
kadar pengukuran kadar glukosa darah tikus dengan metode stick tes
pada semua kelompok perlakuan. Sebelumnya tikus dipuasakan selama
16 jam.
d. Kemudian tikus diberi perlakuan pada tiap-tiap kelompok. Pada
kelompok kontrol normal dan negatif tikus hanya diberi aquades,
kelompok kontrol positif diberi glibenklamid dengan dosis 0,09 mg/
200 g BB, sedangkan 3 kelompok perlakuan di beri ekstrak bekatul
beras hitam dengan masing-masing dosis 75 mg, 150 mg, 225 mg/200 g
BB. Pemberian perlakuan ini dilakukan selama 2 minggu di akhir masa
penelitian.
e. Pada akhir minggu ke tiga, dan ke empat masa penelitian tikus
dipuasakan selam 16 jam dan di ukur kadar glukosa darahnya.
8
DAFTAR PUSTAKA