Materi 2. Aspek Bahan Baku Kosmetik PDF
Materi 2. Aspek Bahan Baku Kosmetik PDF
KOSMETIK
1
SEJARAH KOSMETIK
• Kosmetik telah digunakan sejak berabad‐abad yang
lalu, baik dalam ritual keagamaan, untuk
meningkatkan kecantikan, serta meningkatkan
kesehatan.
• The 1980s: Concerns about contaminated makeup emerged late in the decade.
An FDA report in 1989 found that more than five percent of samples collected
from counters in department stores were contaminated with mold, fungi, and
pathogenic organisms. Additionally, manufacturers began to offer products
labeled "hypoallergenic" or "natural.“
Namun sayang tidak ada catatan yang jelas mengenai hal tersebut
yang dapat dijadikan pegangan. Bentuk perawatan kecantikan yang
digunakan pada jaman dahulu seperti jamu, lulur (boreh), bedak dingin,
tapel, pilis yang masih sering digunakan hingga saat ini.
8
•Pada pertengahan abad ke-17 Jacobus rontius menerbitkan buku De
Indiae Untriusquere Naturall Et Medica yang berisi beberapa obat dan
kosmetik tradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, disusul
dengan Catalogus Horti Academici Ludguno Batavi (1687) dan lainnya.
Pengetahuan tentang kosmetik traditional sebagian besar diperoleh
berdasarkan turun menurun dari generasi ke generasi.
11
Produk kosmetik adalah gabungan dari
beberapa macam ingredient yang berbeda sifat
fisika dan kimia nya
Formulasi kosmetik tidak hanya sekedar
melakukan pencampuran semua ingredients,
tapi harus terjadi ikatan chemistry bersama dari
semua ingredient . Tanpa chemistry disebut
hanya “campuran “ dan bukan “formulasi “
Filosofi dasar dari formulasi kosmetik adalah
sama seperti membuat masakan , jadi seorang
formulator harus memiliki cita rasa yang baik
12
Penggolongan & Kategori kosmetika
Penggolongan :
1. Kosmetik golongan I
Kosmetik utk bayi, sekitar mata , rongga
mulut, mukosa lain, mengandung bahan dgn
persyaratan, belum diketahui fungsi dan keamanan
2. Kosmetik golongan II
S elain kosmetik golongan I
Catatan :
Cosmeceutical , Cosmetic active
13
Kategori kosmetik
Sediaan untuk :
1.Bayi
2. Mandi
3. Kebersihan badan
4. Cukur
5. Wangi wangi an
6. Rambut
7. Pewarna rambut
8. Rias mata
9. Rias wajah
10. Perawatan kulit
11. Mandi surya dan Tabir surya
12. Kuku
13. Higiena mulut
14
Penggolongan bahan baku berdasarkan peraturan
Indonesia
(HK.00.05.4.1745)
a. Lampiran 1 : Daftar bahan yang diizinkan
digunakan dalam kosmetik dengan
pembatasan dan persyaratan
penggunaan ( 109 ).
b. Lampiran 2 : Daftar zat warna yang
diizinkan digunaan dalam kosmetik (157)
c. Lampiran 3 : Daftar pengawet yang
diizinkan digunakan dalam kosmetik
dengan persyaratan penggunaan dan
kadar maksimum yang diperbolehkan
dalam produk akhir (55)
15
d. Daftar bahan tabir surya yang diizinkan
digunakan dalam kosmetik dengan persyaratan
kadar maksimum dan persyaratan lainnya ( 24)
e. Daftar bahan,zat warna , zat pengawet dan
bahan tabir surya yang dilarang digunakan
dalam kosmetik ( 421)
16
Penggolongan bahan baku kosmetik
berdasarkan fungsi nya .
a. Perawatan kulit :
. Bodifying ( minyak & lemak )
. Emulsifyer . Pelarut
. Surfactan . Pengawet
. Cleanser . Astringent
. Moisturizer . Bahan berkhasiat
. Pengental . Pearlizing agent
. Anti oksidant . Tabir surya
. Scrubb . Pewarna
17
b. Perawatan rambut :
. surfaktans . pengawet
. pewarna . pengkriting
. pelurus . pelembab
. antistatik . bahan berkhasiat
18
Sumber bahan baku kosmetik
Sumber bahan baku kosmetik
1. Alami :
Nabati ( ekstrak tanaman, wangi an,lemak , atsiri )
Hewani (lemak hewan , wangi an, collagen, lilin ,madu )
Mineral (kaolin , TiO2 , Mineral oil , mika )
Marine (algae , minyak ikan , kulit kerang )
2. Hasil sintesa :
. Sintesa kimia ( polymer , pengawet , tabir surya )
Rekayasa Biotek( contoh : xanthan gum )
19
d. Penggolongan bahan kosmetik berdasarkan
sifat sifat nya :
Flammable
Hygroskopik
Rentan thd suhu tinggi
Oksidator kuat / reduktor kuat
Korosif
Toksik / Nocif( B3 )
Berbahaya bagi lingkungan
20
e. Pemilihan bahan baku dalam pembuatan
kosmetik , dikaitkan dengan aspek :
peraturan tentang yang berlaku
keamanan kosmetik
manfaat kosmetik
mutu produk
komersial
tehnik pembuatan
mikrobiologi
toksisitas
keagamaan
21
f. Penanganan bahan baku di pabrik .
. Penerimaan & penghitungan
. Sampling
. Karantina
. Identitas & pemberian no bets
. Pengujian ( fisika, kimia dan
mikrobiologi)
. Penyimpanan sesuai status bahan baku
. Pemakaian FIFO / FEFO
. Penimbangan bahan baku utk pengolahan
. Rejection & Obsolete
. Destruction
.
22
Zat warna kosmetik kimiawi
Penamaan :
. Drug and Cosmetic ( D&C )
. Food ,Drug and Cosmetic (FD & C )
. Tanpa klasifikasi
CI = Color Index
Misal CI 10200 – DC Green1 ,Naphtol Green
23
Klasifikasi zat warna sintetis
Organik Anorganik
Pearlescent
24
Kelompok zat warna
27
Fragrance dan Perfume
Sumber fragrance dan perfume dapat berasal
dari :
a. Alami
. Binatang ( musk,amber,civet,castoreum )
. Bunga ( melati, mawar , kenanga dll )
. Buah buahan ( jeruk , adas , pisang dll )
. Rempah ( cengkeh, pala , kayu manis dll )
. Herba ( nilam , rimpang jahe dll )
b. Hasil sintesa kimia
28
Visualisasi Fragrance
29
Faktor faktor yang berpengaruh terhadap
kualitas bahan baku
30
Acuan kualitas yang digunakan .
. Certicate of analysis dan Product
spesification dari supplier / manufacturer
Referensi penunjang .
. Farmakope Indonesia
. Kodeks Kosmetik Indonesia (1980 )
. CTFA Cosmetic Ingredient Handbook
. USP ( United States Pharmacopeia )
. BP ( British Pharmacopeia )
. Standard Internal perusahaan
. Referensi lainnya
31
Pengujian bahan baku
32
Parameter Uji bahan baku
Air : Organoleptik
. pH
Kandungan mineral
Konduktivitas
. Mikrobiologi
Lilin / Wax : Organoleptik
. Bilangan asam
. Bilangan penyabunan
. Titik leleh
Pengawet : Organoleptik
. Jenis pengawet
. Kadar bahan pengawet
. pH
33
Parfum
. Organoleptik
Indeks bias
Berat jenis
. Profil kimia ( Gas kromatografi / Infra Red Spectro
Zat warna
Organoleptik
Intensitas warna
Susut pengeringan
Ukuran partikel
Bulk density
Kandungan logam berat
34
Masa kedaluwarsa bahan baku
.Batas kedaluwarsa masing masing bahan baku
sangat bervariasi tergantung pada jenis bahan
bakunya dan pada umumnya ditetapkan oleh
pabrik pembuat .
.Bahan baku akan dianggap sudah tidak layak
apabila salah satu spesifikasi yang penting yang
tercantum dalam standar bahan baku sudah
tidak sesuai lagi dengan acuan standar.
. Harus dilakukan pengujian secara berkala
.Masa kedaluwarsa dari supplier berlaku bila
wadahnya belum terbuka.
35
Kesimpulan :
Pengenalan yang mendalam tentang bahan
baku kosmetik, diharapkan dapat membantu
agar pemilihan dan penanganan bahan baku
kosmetik dilakukan secara optimal dan
terjangkau.
Pemahaman yang baik terhadap karakteristik
setiap bahan baku akan menghasilkan produk
kosmetik yang stabil, bermutu tinggi ,
bermanfaat serta aman bagi konsumen dan
karyawan yang menangani nya.kosmet
36
37
TERIMA KASIH
38