Anda di halaman 1dari 1

Nama : Fatma Fajar Setyawati

NIM : 836869769
Semester :3
Tugas : Bahasa dan Sastra Indonesia

MODUL 6
CERITA ANAK-ANAK
Kegiatan Belajar 2 ( Unsur-unsur Pembangun Cerita Anak )

A. TEMA CERITA
Tema adalah gagasan, ide atau pikiran utama yang mendasari cerita. Cerita anak-anak umumnya bersifat
didaktis. Tema yang terkandung dalam cerita anak-anak berisi pertentangan baik dan buruk. Secara lebih
konkret tema pertentangan baik buru dan buruk ini dinyatakan dalam bentuk kejujuran melawan
kebohongan, keadilan melawan kezaliman, kelembutan melawan kekerasan. Adakalanya tema cerita
dinyatakan dengan jelas atau dinyatakan secara eksplisit, contohnya seperti cerita Kancil dan Kera. Ada
juga dinyatakan secara simbolis seperti cerita orang-orang dewasa
B. AMANAT
Amanat yaitu hal-hal yang menjadi tujuan pengarang. Amanat pada sebuah cerita dapat disampaikan
secara implisit dan secara eksplisit.
C. TOKOH
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa
cerita. Tokoh dapat berwujud manusia dan dapat juga berwujud binatang.
Tokoh yang dikatakan relevan dengan pembaca :
a) Tokoh Sentral dan Tokoh Bawahan
Berdasarkan fungsinya, tokoh dalam cerita dibedakan atas tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh
sentral atau tokoh utama adalah tokoh yang memegang peran penting dalam cerita. Tokoh bawahan yaitu
tokoh yang kedudukannya tidak sentral, tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk menunjang atau
mendukung tokoh utama.
b) Tokoh Datar dan Tokoh Bulat
Tokoh datar diungkapkan dari satu segi watak saja. Tokoh datar bersifat statis, di dalam
perkembangannya watak tokoh itu sedikit sekali berubah, bahkan adakalanya tida berubah sama sekali.
Seperti tokoh stereotip ( tokoh ibu tiri yang selalu dilukiskan berwatak kejam ).
Tokoh bulat diungkapkan lebih dari satu ciri segi wataknya yang ditampilkan di dalam cerita sehingga
tokoh itu dapat dibedakan dari tokoh-tokoh yang lain. Disebut tokoh bulat karena pengarang
menampilkan tokoh ini dengan berbagai watak yang dimilikinya baik kelemahan maupun kekuatannya
sehingga tidak menimbulkan kesan “hitam-putih”.
D. LATAR
Latar atau setting dapat diartikan sebagai landas tumpu sebuah cerita. Secara kasat mata, latar dalam
cerita berkenaan dengan tempat atau ruang dan waktu yang tergambar dalam sebuah cerita. Secara
terperinci, latar meliputi penggambaran lokasi geografis termasuk topografi, pemandangan sampai kepada
perincian perlengkapan sebuah ruangan.

Anda mungkin juga menyukai