Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN : Elektroforesis adalah teknik laboratorium yang digunakan untuk memisahkan

kelompok protein dalam serum darah dengan cara deteksi pergerakan/migrasi protein bermuatan
dalam medium elektrik (gel) . Kecepatan dan arah migrasi ditentukan oleh beberapa factor seperti
muatan, berat molekul, dan tipe gel. Protein membuat pita terpisah pada gel, yang kemudian
dianalisis oleh laboratorium. (Vaden, et al. 2009)

Vaden, S., Knoll,J.S., Smith,F., Tilley, L. 2009. Blackwell's Five-Minute Veterinary Consult: Laboratory
Tests and Diagnostic Procedures: Canine and Feline. New Jersey :Wiley-Blackwell

PRINSIP : Elektroforesis merupakan suatu cara analisis kimiawi yang didasarkan pada prinsip
pergerakan molekul-molekul bermuatan di dalam medan listrik (titik isoelektrik). Pergerakan
molekul dalam dalam medan listrik dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, dan besar muatan dari
molekul. Metode pemisahan Gel Electrophoresis System adalah salah satu metode yang
murah dan mudah dikembangkan. Metode ini biasanya digunakan untuk pemisahan DNA dan
protein. Pergerakan molekul tergantung pada beberapa faktor, yaitu : massa, bentuk molekul
dan suhu, porositas dan viskositas media (Fuad,2016)
Fuad,A., Ulfin,I., Kurniawan,F.2016. Penggunaan Agar-agar Komersial sebagai Media Gel
Elektroforesis Pada Zat Warna Remazol: Pengaruh Komposisi Buffer, pH Buffer dan Konsentrasi
Media. Jurnal Sains dan Seni ITS. 5(2):2337-3520

TAHAPAN

metode

Sodiumm Dodecyl Sulphate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE), melalui beberapa


tahapan yaitu preparasi sampel protein, preparasi gel poliakrilamid, perakitan chamber dan glass
plate, injeksi sampel protein bakteri, proses running SDS-PAGE, dan proses pewarnaan serta
pencucian gel poliakrilamid. Running elektroforesis dilakukan pada tegangan 120 V dan arus 28 A
selama 90 menit.

Gel poliacrilamid : Terdiri atas acrilamid dan bisacrilamid

Acrilamid : menentukan ukuran pori-pori gel

Bisacrilamid : menentukan crosslinking gel

Separating gel : 1/3 untuk mengkonsentrasikan/mengumpulkan protein

12,5%, pH 8.8, komposisi :5ml Stock, 3 ul TEMED, 35UL APS

Stacking gel : sebagai saringan/memisahkan protein berdasarkan berat molekulnya

3%, pH 6.8, komposisi : 10Ml Stock, 6 ul TEMED, 70ul aps

ALAT

Tabung Eppendorf : Menyimpan sampel/reagen


Micropipet : Mengambil larutan dengan volume sedikit secara tepat
Microtip : Mengambil larutan Bersama micropipet
Penangas air/ Waterbath : Untuk inkubasi sambel
Electrophoresis apparatus : Tempat gel yang akan di elektroforesis
Power supply : Menyediakan aliran listrik ke tangki electrophoresis protein
White light transilluminator : Alat bantu melihat pita-pita protein yang terbentuk setelah
elektroforesis
Vortex mixer : menghomogenisasikan campuran serum buffer dan campuran serum protein
Beaker Glass : mencampurkan beberapa bahan untuk pembuatan gel
BAHAN :

Acrilamid : Untuk menentukan ukuran pori-pori gel


Bisacrilamid : Menentukan cross linking dari gel
TRIS HCL : menjaga pH gel dan larutan
Sodium Dodesyl Sulphate (SDS) : Melapisi protein (awal zwitter-ion) supaya bermuatan
negative dengan memutus ikatan hydrogen
Aquades : mengencerkan larutan, menghilangkan dan melarutakan buthanol
TEMED : Menstabilkan radikal bebas
APS (Ammonium Persulfat) : Menyediakan radikal bebas dalam polimerasi
Buthanol : meratakan permukaan dan menghilangkan gelembung di permukaan gel
Gbb (Glycerine Bromphenol Blue) : Glycerin : memperberat protein, Bromphenol blue :
Memperlihatkan sampai mana Protein berelektroforesis
Beta-Merkaptoetanol : Unfolding/membuka struktur protein menjadi struktur linear dan
memutus ikatan disulfida
Commassie brilliant blue : Pewarna Protein
Methanol : Pelarut Commassie brilliant blue
Asam asetat glasial : Menciptakan suasana asam sehingga CBB benar-benar mampu
mengikat protein
Sampel : Cor dan Hepar
Marker : Mengetahui ukuran protein
Kontrol positif : memastikan adanya protein

Tahap

pembuatan gel,
1) Sampel protein disiapkan dan dipindah ke dalam Eppendorf
2) Sampel ditambahkan sampel buffer (GBB, SDS, Beta-Mercaptoetanol) dengan microtip
3) Larutan dihomogenkan dengan vortex mixer
4) Lautan homogen dipanaskan pada penangas air selama 2-3 menit
5) Larutan kemudian disimpan dalam pendingin
6) Sampel dimasukkan ke dalam sumuran gel dengan mircopipet dan microtip

Running : pengaliran arus litrik yang menyebabkan protein bergerak dari kutub negative ke kutub
positif, Tegangan 120V, 2 jam

Alat : Power supply, tangki elektroforesis

1) Ketika ada arus listrik, pada stacking gel (Ph 6.8) Glisin bermuatan netral, protein bermuatan
negative, ion klorida dari TRIS-HCL bermuatan negative, dengan urutan dari atas adalah glisin,protein
( terkonestrasi di antara ion klorida dan TRIS HCL), dan ion Cl. Pada grafient pH 8.8
Hasil SDS-PAGE protein plasma cor/hepar menunjukkan bahwa masing-masing pita protein
dari 3 sumuran memiliki perbedaan intensitas ketebalan. Pada sumuran A, B, dan C (dari kiri
ke kanan) terdapat hasil protein, pita-pita fragmen protein yang cukup jelas pada berat
interval 10kDa-15kDa, dan kisaran interval 40kDa-130kDa, yang membedakan adalah pada
sumuran B terdapat pita protein jelas pada interval 25kDa.

Anda mungkin juga menyukai