Anda di halaman 1dari 23

TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah


Ekonomi Pembangunan

Disusun Oleh :
Kelompok III

Adilah C0217543
Jumiati Markuri C0217536
Junita C0217542
Sriwahyuni Sarah C0217537

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... I

Daftar Isi ....................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang ................................................................................................1

I.II. Tujuan dan Manfaat.........................................................................................2

I.III. Rumusan Masalah.............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

II.I. Aliran Klasik…………………………............................................................3

II.II. Teori Karl Marx…….......................................................................................5

II.III. Aliran Neo Klasik……………………………………………………………8

II.IV. Teori Schumpeter…………………...………………………………………11

II.V. Analisis Post-Keynesian…………………………………………………….13

PENUTUP

Kesimpulan……….…………………………………………………………………18

Saran...........................................................................................................................19

Daftar Pustaka ...........................................................................................................20


BAB I

PENDAHULUAN

I.I. LATAR BELAKANG

Dari jaman dahulu sampai sekarang, perekonomian terus dan terus mengalami
perubahan dan perkembangan. Diharapkan perkembangan itu menjadi lebih baik,
namun dalam realitanya perkembangan ekonomi tidak bisa berjalan semulus yang
diharapkan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pengembangan perekonomian,
hal tersebutlah yang kadang menjadi kendala dalam menciptakan perekonomian yang
lebih bagus. Selain karena perekonomian sifatnya sangat mengglobal dan
perekonomian satu daerah kedaerah lain maupun dari satu negara ke negara lain
saling mempengaruhi maka tidak hanya satu atau dua negara saja yang memikirkan
bagaimana cara mengembangkan perekonomian menuju arah yang lebih baik, bahkan
seluruh dunia memikirkannya. Berbicara masalah ekonomi, dari periode satu ke
periode berikutnya perkembangan ekonomian senantiasa menjadi pokok pembicaraan
yang menarik. Oleh karena itu munculah berbagai tokoh-tokoh ekonomi yang
mengemukakan berbagai pendapat, dari generasi ke generasi munculah tokoh-tokoh
ekonomi baru yang membawa pemikiran yang berbeda dengan tokoh-tokoh ekonomi
generasi sebelumnya. Pemikiran tersebut biasanya merupakan penyempurnaan
pemikiran tokoh sebelumnya atau pembenahan apabila ada pemikiran tokoh yang
setelah diuji ada suatu kesalahan. Walaupun berbagai pemikiran bermunculan, namun
pada dasarnya pemikiran-pemikiran tersebut merngharapkan adanya pengembangan
perekonomian menuju yang lebih baik. Dan dari berbagai macam pemikiran dan
teori-teori dari para tokoh inilah kita bisa mengambil suatu tindakan ekonomi yang
tepat guna meningkatkan perekonomian. Sebelum kita bisa mengambil tindakan itu,
timbul pertanyaan baru yaitu bagaimana awal dari teori-teori pengembangan ekonomi
itu dan bagaimanakah proses perkembangan teori-teori itu?.
I.II. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan kami menulis makalah dan mengangkat Tema mengenai “TEORI-


TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI” ini adalah guna memenuhi tugas mata
kuliah Ekonomi Pembangunan.

Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kami dan
pembaca tentang bagaimana pembahasan Teori-teori Pembangunan Ekonomi dari
berbagai tokoh ekonomi, aliran-aliran apa saja yang berkaitan dengan pembangunan
ekonomi, serta apa saja kelemahan dan faktor yang mempengaruhi pengembangan
ekonomi.

I.III. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain:

1. Teori dan aliran apa saja yang membahas masalah pengembangan ekonomi?
2. Siapa saja tokoh yang memberikan pemikiran di dalam pengembangan
ekonomi?
3. Bagaimana pemikiran tokoh-tokoh tersebut?
4. Bagaimana proses pengembangan perekonomian itu sendiri?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan ekonomi?
BAB II

PEMBAHASAN

TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI

II.I. ALIRAN KLASIK

Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19 yaitu
dimasa revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya
perkembangan ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut
alairan klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan
teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih
cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan
perekonomian akan mengalami kemacetan.

Menurut aliran ini bahwa meningkatnya tingkat keuntungan akan mendorong


perkembangan investasi dan investasi (pembentukan capital ) akan menambah
volume persediaan capital ( capital stock ). Keadaan ini akan memajukan tingkat
teknologi dan memperbesar jumlah barang yang beredar sehingga tingkat upah naik,
yang berarti meningkatnya tingkat kemakmuran penduduk. Tingkat kemakmuran
akan mendorong bertambahnya jumlah penduduk sehingga mengakibatkan
berlakunya hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang ( law of diminishing
return ).

Pendapat para tokoh teori aliran klasik antara lain :

1. Adam Smith

Menurut beliau bahwa perkembangan ekonomi Diperlukan adanya spesialisasi


agar produktivitas tenaga kerja bertambah karena dengan adanya spesialisasi akan
meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Disamping itu, beliau juga menitik beratkan
pada luasnya pasar. Pasar yang sempit akan membatasi spesialisasi ( devition of
labour ) oleh karena itu pasar harus seluas mungkin supaya dapat menampung hasil
produksi sehingga perdagangan Internasional menarik perhatian. Karena hubungan
perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar
negeri dan pasar dalam negeri.

Prinsip Adam Smith mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan


olh tingkat Investasi G=f (I).

Faktor lain yang penting menurut Adam Smith:

a. Divition of Labour/ pembagian kerja


Menunjukkan pentingnya peranan pasar dimana pasar yang sempit
akan membatasi pembagian kerja
b. Invisible hand ( tangan yang tidak kelihatan dan merupakan
mekanisme ekonomi pasar).
Invisible hand akan membawa factor produksi menjadi lebih efisien
dalam pasar bebas.
c. Akumulasi modal
Merupakan fungsi dari tingkat keuntungan.

2. David Ricardo
Tiga golongan masyarakat menurut David Ricardo dalam masyarakat
ekonomi antara lain:
a. Golongan Kapitalis
Adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan
penting karena golongan ini selalu mencari keuntungan dan
menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi
capital sehingga pendapatan nasional naik.
b. Golongan buruh
Adalah golongan yang pada umumnya bergantung pada golongan
kapitalis, dan golongan ini merupakan golongan yang terbesar dalam
masyarakat
c. Golongan Tuan Tanah
Golongan yang hanya menerima sewa dari golongan kapitalis atas
areal tanah yang disewakan. Golongan tuan tanah ini mereka hanya
memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang di
sewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk
bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka
tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka
adanya.

Jadi, pandapatan nasional dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan penggolongan


masyarakat diatas yaitu, upah, sewa dan keuntungan.

Kelemahan dari teori David Ricardo:

 Tidak dimasukkan adanya perkembangan teknologi


 Tidak dimasukkan adanya factor substitusi

Jadi, pada teori ini hanya mementingkan peranan sector pertanian dimana
tanah merupakan fakto pembatas bagi distribution of income hal ini lebih cocok ada
pada Negara yang sedang berkembang.

3. Thomas Robert Malthus

Menurut Thomas Robert Malthus kenaikan jumlah penduduk yang terus


menerus merupakan unsur yang perlu untuk adanya tambahan permintaan, tetapi
kenaikan jumlah penduduk saja tanpa dibaringi dengan kemajuan faktor-faktor atau
unsur-unsur perkembangan yang lain sudah tentu tidak akan menaikan pendapatan
dan tidak akan menaikan permintaan. Turunnya biaya produksi akan memperbesar
keuntungan-keuntungan para kapitalis dan mendorong mereka untuk terus
berproduksi.
Menurut Thomas Robert Malthus, perkembangan ekonomi diperlukan adanya
kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus, disamping itu adanya
perkembangan ekonomi dapat diharapkan bila terdapat tabungan yang digunakan
untuk investasi. Sedangkan menurut J.B.Say berkembang dengan hukum pasar,
dimana dikatakan bahwa Supply Creates its own demand yang artinya asal jumlah
produksi bertambah maka secara otomatis permintaan akan ikut bertambah pula
karena pada hakekatnya kebutuhan manusia tidak terbatas.

Jadi kesimpulannya, bahwa tabungan disamping sebagai pendorong bagi


perkembangan ekonomi yaitu sebagai sumber capital, juga dapat sebagai penghambat
perkembangan bagi perkembangan ekonomi karena hal ini dapat memperkecil jumlah
permintaan efektif.

II.II. TEORI KARL MARX

1. Sejarah perkembangan masyarakat

Dalam teorinya beliau membagi 5 tahap perkembangan masyarakat:

a. Masyarakat primitive communal


Tahap ini masyarakat masih menggunakan alat yang sifatnya masih
sederhana dan bukan milik perorangan tapi milik bersama
(communal). Dalam masyarkat ini tidak ada surplus produksi karena
orang-orang membuat sendiri barang kebutuhannya. tetapi semakin
lama, orang sedikit demi sedikit mengetahui alat-alat produksi yang
lebih baik. Perbaikan dalam alat-alat produksi menyebabkan adanya
perubahan-perubahan sosial dan kemudian terjadi pembagian kerja
dalam produksi.
b. Masyarakat Perbudakan (slavery)
Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat produksi
dengan orang-orang yang hanya bekerja merupakan dasar
terbentuknya masyarakat perbudakan. Dengan cara kerja seperti ini
keuntungan pemilik alat produksi akan semakin besar karena budak
hanya diberi upah yang sangat rendah namun lama-kelamaan para
budak semakin sadar sehingga terjadi perselisihan antar kedua
kelompok masyarakat.
c. Masyarakat feudal
Karena adanya pertentangan tersebut terbentuklah masyarakat feudal
dimana kaum bangsawan memiliki alat produksi yang paling utama
yaitu tanah.
Hubungan produksi dan system feudal ini akan mengubah cara
kehidupan social, sehingga ada dua golongan kelas yaitu kelas feudal
yang terdiri dari tuan tanah yang lebih berkuasa dalam hubungan
social dan kelas buruh.
Kepentingan kedua kelas ini berbeda-beda. Kelas feodal lebih
memikirkan keuntungan saja dan kemudian mendirikan pabrik-pabrik.
Kelas buruh yang memiliki alat-alat produksi menghendaki pasaran
buruh yang bebas dan hapusnya tarif dan rintangan lainnya dalam
perdagangan yang diciptakan kaum feodal.
d. Masyarakat capital
Hubungan produksi dalam system kapitalis didasarkan pada pemilikan
individu, masing-masing kapitalis terhadap alat-alat produksi.
Hubungan produksi ini memungkinkan perkembangan yang sangat
pesat akan alat produksi karena adanya keuntungan yang besar.
Kelas kapitalis dan buruh memiliki kepentingan yang saling
bertentangan sehingga perbedaan kepentingan ini makin lama makin
menjadi yang akhirnya timbul perjuangan kelas sehingga terbentuk
masyarakat baru yang mana terdapat pemilikan yang bersifat social
terhadap alat produksi. Hal ini merupakan unsur penting dalam
masyarakat kapitalis.
e. Masyarakat sosialis
Dalam masyarakat ini kepemilikan alat produksi didasarkan atas hak
milik social(social ownership).
Hubungan produksi merupakan kerjasama dan saling membantu
diantara buruh bebas dari unsure eksploitasi sehingga dalam
masyarakat sosialis ini tidak ada lagi kelas-kelas masyarakat.

2. Runtuhnya system kapitalis

Mengenai perkembangan sitem kapitalis, Karl Mark bersifat pesimis, karena


kaptalisme tidak saja akan mengalami stagnasi tetapi juga akan mengalami
keruntuhan yang disebabkan karma perkembangan kapitalisme itu sendiri. Mark
mengemukakan pendapatnya atas adanya hukum gerak yaitu:

a. Konsentrasi
Dalam masyarakat kapitalis di mana persaingan bebas menjadi cara
bekerja, maka sudah tentu perusahaan-perusahaan yang kuat yang
dapat bertahan dan perusahaan kecil akan bangkrut. Hal ini terjadi
karena perusahaan yang satu menggabung dengan perusahaan yang
lain supaya tidak bangktur. Dengan demikian terjadilah pemusatan-
pemusatan (konsentrasi) perusahaan menjadi perusahaan-perusahaan
besar yang jumlahnya makin sedikit.
b. Akumulasi
Perusahaan-perusahaan yang sudah menggabung akan bertambah
besar, sehingga mempunyai kedudukan monopoli. Oleh karena itu
kekayaannya akan semakin menumpuk (berakumulasi),maka
perbedaan antara si kaya dan si miskin semakin besar.
c. Kesengsaraan
Adanya persaingan menyebabkan perusahaan kecil bangkrut, sehingga
penawaran buruh menjadi besar. Karena penawaran buruh semakin
banyak maka upah dapat ditekan dan para buruh masih dapat didesak
oleh kaum kapitalis. Akibatnya kemelaratan menjadi semakin besar.
d. Krisis
Karena upah kerja dapat ditekan akibat semakin besarnya penawaran
buruh, maka produktifitas dapat meningkat dan keuntungan semakin
besar. Tetapi hal itu tidak akan berlangsung lama. Daya beli
masyarakat semakin berkurang karena pendapatan buruh semakin
berkurang, sehinngga terjadilah kelebihan produksi atas konsumsi
(over production). Harga barang-barang merosot dan produksi
terpaksa ditahan. Akhirnya pabrik-pabrik banyak yang titup dan
terjadilah krisis.

3. Proses perkembangan ekonomi

Analisis mengenai proses perkembangan ekonomi pada pokoknya yang


memegang peranan adalah adanya nilai tambah ( surplus value ). Jadi, ada nilai lebih
perekonomian akan berkembang, maka perkembangan ekonomi disebabkan karena
keadaan perekonomian mampu menghasilkan nilai yang lebih tinggi diatas nilai
tenaga kerja, nilai bahan dasar, dan bahan produksi.

II.III. ALIRAN NEO KLASIK

Aliran neo klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang
menghubungkan nilai pada saat ini dan yang akan datang. Pembicaraan mengenai
tigkat bunga akhirnya sampai masalah akumulasi capital. Pada bidang ini kaum neo
klasik banyak menyumbangkan pendapat terhadap teori perkembangan. Pendapat neo
klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
1. Akumulasi capital

Menurut neo klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingkat
tingginya tabungan. Pada tingkat teknik tertentu, tingkat bunga akan menetukan
tingginya tingkat investasi. Mengenai pembentukan capital adalah penting untuk
perkembangan ekonomi. Karena, investasi yang bertambah maka tingkat bunga naik
yang selanjutnya akan menaikkan jumlah tabungan.

2. Perkembangan sebagai proses gradual

Marshall yang merupakan tokoh neo klasik mengatakan bahwa dengan tidak
mengurangi pentingnya penemuan-penemuan, baik investasi maupun penggunaan
teknik baru merupakan proses yang gradual dan terus-menerus.

3. Perkembangan sebagai proses yang harmonis dan komulatif

Maksudnya proses perkembangan yang meliputi berbagai faktor yang faktor-


faktor itu tumbuh secara bersama-sama, yaitu bila ada teknik produksi yang baru akan
menaikkan produksi total atau menaikkan pendapatan total.

Selanjutnya di butuhkan tenaga kerja yang banyak sehingga terjadi kenaikan


permintaan.

Harmonisnya perkembangan itu karena adanya:

a. Internal economies
Timbul karena adanya kenaikan skala produksi yang terkandung pada
sumber-sumber dan efisiensi dari pengusaha sendiri yang merupakan
hasil dari adanya mesin-mesin yang lebih baru dan spesialisasi yang
lebih jauh dan lebih luas dan managemen yang lebih baik.
b. Eksternal economies
Bergantung pada perkembangan industri, pada umumnya menyediakan
kebutuhan antara industri itu sendiri.
4. Optimis terhadap perkembangan ekonomi

Neo klasik berpendapat dan yakin dengan kemajuan-kemajuan teknik dan


perbaikan-perbaikan dalam kualitas buruh cenderung meningkatkan pendapatan yang
lebih tinggi sehingga permintaan masyarakat akan meningkat dan seterusnya. Bagi
neo klasik hal yang penting untuk pertumbuhan ekonomi iala kemauan untuk
menabung. Kalau tidak ada tabungan maka kemajuan teknologi yang baru belum
dapat dipergunakan.

5. Aspek internasional perkembangan ekonomi

Suatu Negara pada umumnya dapat mengalami lima tingkat perkembangan


ekonomi yaitu:

a. Mula-mula Negara meminjam modal/capital. Negara itu merupakan


Negara peminjam yang masih muda atau immature dan debitor.
b. Setelah dapat menghasilkan dengan capital tesebut dapat membayar
bunga dan deviden atas pinjam.
c. Setelah penghasilan Negara meningkat terus, seagian di gunakan unuk
melunasi hutangnya dan sebagian dipinjamkan ke Negara lain yang
membutuhkan.
d. Tingka ke empat, Negara tersebut sudah dapat menerima deviden dan
bunga, sehingga terjadi surplus, dan piutangnya semakin besar .
Negara ini sudah pada tingkat kreditur yang belum mapan atau
immatured creditor.
e. Akhirnya negara tersebut hanya menerima bunga dan deviden saja dari
negara lain. Negara itu sekarang sudah pada tingkat kreditur yang
sudah mapan (matured creditor).

Pertambahan tenaga kerja konstan, sedang pertumbuhan kapital bukan merupakan


akibat dari keputusan investasi, tetapi merupakan fungsi dari tabungan dikurangi
deprisiasi.
K= f(S-D)

Jadi Teori neo klasik melihat pentingnya harga relative dari factor produksi dan
produktifitas, ini mempengaruhi pembandingan input dalam proses produksi

Komentar Nicolas Kaldor tentang teori neo klasik

“Kaldor keberatan terhadap mekanisme yang otomatis karena adanya kekakuan atau
(regiditi) untuk berubah di dalam teknologi yang melekat pada kapital “

II.IV. TEORI SCHUMPETER

1. Jalannya perkembangan ekonomi

Menurut Schumpeter perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang


harmonis ataupun gradual tetapi merupakan perubahan yang spontan dan terputus-
putus.

Kunci dari teori Schumpeter adalah bahwa untuk perkembangan dari ekonomi
factor terpenting ialah entrepreneur. Kenaikan [roduksi nasional itu tidak gradual dan
tidak continue disebabkan inovasi, hal ini juga tidak teratur terjadinya.

Penemuan (discovery): menemukan suatu hal yang sudah ada tetapi belum diketahui
sebelumnya.

Invention( invensi) : penemuan akal guna menggunakan baru itu.

Inovasi ( invention) :

menurut Schumpeter pengertian inovasi dapat meliputi 5 hal yaitu:

a. mengenalkan barang baru atau barang yang berkualitas baru yang belum
dikenal oleh konsumen.
b. Mengenal metode produksi yang baru
c. Pembukaan pasar baru bagi perusahaan
d. Penemuan sumber ekonomi yang baru
e. Menjalankan organisasi baru dalam industri.

Jadi kesimpulannya, teori perkembangan Schumpeter menitik beratkan pada


entrepenaur yang memimpin perkembangan ekonomi, sepanjang berlakunya
kapitalis.Sedangkan Entrepenaurship adalah orang yang dapat melihat adanya
kesempatan untuk memperkenalkan teknik baru, produksi baru, organisasi baru yang
lebih baik sehingga mampu memperkenalan perkembangan “new resources”.

Untuk menjadikan innovation dan discovery mempunyai pengaruh yang besar


dalam perkembangan ekonomi diperlukan orang yang mempunyai kecakapan yang
dapat mengembangkan aspek ekonomi (orangnya disebut “create innovating
entrepenaur”)

2. Runtuhnya sistem kapitalis


a. Usangnya fungsi wiraswasta
b. Runtuhnya rangka kehyidupan masyarakat kapitalis
c. Runtuhnya golongan-golongan politikus

Dalil-dalil schumeter dalam teori ekonomi pembangunan:

1. 0 = f (L.K.Q.T)

Total output adalah merupakan kerjasama dari keempat factor produksi


tersebut , aitu: L.K.Q.T

2. S = F.S(W..R.r)

Saving bergantung pada besar kecilnya wages = upah provit dan tingkat
bunga. Hal ini di tentang oleh Karl Marx, menurt pendapatnya , S ditentukan
oleh distribution of income (spembagian pendapatan masyarakat).

3. I = (Ia + Ii)

Investasi bergantung pada Ia ( Autonomous Investment), Ii (Induced


Iivestment)
a. Autonomous Investment adalah merupakan tambahan O.
b. Induced Ivesment adalah merupakan tambahan investasi sebagai
akibat dari tambahan effective demand ( ermintaan yang evektive)

Jadi , pada hakekatnya investasi terdiri ata 2 komponen yaitu :

a. Autonomous investment
b. Induced investment
4. Induced Investment bergantung pada provit dan rate of interest Ii =Ii (R,r)
5. Autonomous investment bergantung pada penemuan sumber – sumber baru
dan technical progress
Ia = Ia (K.T)

II.V. ANALISIS POST-KEYNESIAN

Ahli-ahli post-keynesian ialah mereka yang mencoba untuk merumuskan


perluasan teori keynes. Teory keynes itu terbatas pada analisis jangka pendek. Untuk
analisisnya keynes mennggunakan anggapan-anggapan berdasar atas keadaan waktu
sekarang. Misalnya mengenai tingkat teknik, tenaga kerja, selera, dianalisis dengan
tidak memperhatikan keadaan jangka panjang. Sedangkan analisis post-keynes
memperhatikan keadaan jangka panjangnya.

Dalam analisis ini persoalan yang penting adalah sebagai berikut:

 Syarat apakah yang diperlukan ntuk mempertahankan perkembangan


yang mantap (Steady growth) dari pendapatan pada tingkat full
employment income tanpa mengalami deflasi ataupun inflasi.
 Apakah pendapatan benar-benar bertambah pada tingkat sedemikian
rupa sehingga dapat mencegah terjadinya kemacetan yang lama atau
inflasi yang terus-menerus.
Jadi apabilah jumlah penduduk bertambah maka pendapatan rill perkapitah
akan berkurang kecuali bila pendapat rill juga bertambah.

1. Analisis Harrod dan Domor Mengenai Pertumbuhan yang mantap (Steady


Growth)

Harrod dan Damor menekankan pentingnya peranan akumulasi kapital dalam


proses pertumbuhan. Jadi akumulasi kapital itu mempunyai peranan ganda yaitu
menimbulkan mendapat dan disamping itu juga menaikan kapasitas produksi dengan
cara memperbesar jumlah kapital. Maka pertumbuhan alat-alat kapital baru
mempunyai beberapa akibat:

a. Kapital yang baru akan tetap belum dapat digunakan, sebab bila
digunakan tidak memberikan hasil karena pendapatan tetap.
b. Kapital baru itu akan digunakan dengan pengorbanan dari kapital yang
telah ada sebelumnya .
c. Kapital yang baru akan menggantikan tenaga kerja.

Jadi pembentukan kapital bila tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan


yang sudah ada akan membuat kapital dan tenaga menganggur.

2. Teori Evsey D. Domor

Karena investasi menaikan kapasitas produksi dan juga menaikan pendapatan


maka tingkat kenaikan investasi dipertahankan agar supaya kenaikan pendapatan
sama dengan kenaikan kapasitas produksi sehingga pengerjaan penuh dipertahankan.

Angapan-anggapan yang dipakai untuk teorinya

a. Perekonomian sudah ada dalam tingkat pengerjaan penuh (Full


Employment incoml).
b. Tidak ada pemerintah dan perdagangan luar negeri .
c. Tidak ada keterlambatan penyesuaan (Log of Adjustmen) atau ada
penyesuaan yang cepat.
d. Hasrat menabung marjinal (Marginal Propensity to Save) dan hasrat
menabung rata-rata (Average Propensity to Save) sama.
e. Marginal (Marginal Propensity to Save) dan capital coefficient
(Perbandingan antara capital dan Output) adalah tetap.

Jadi perekonomian menghadapi suatu persoalan; bila tidak cukup investasi


hari ini, maka pengangguran akan terjadi sekarang. Tetapi bila ada investasi hari ini,
maka besok pagi dibutuhkan investasi yang lebih banyak dari hari ini untuk
menaikkan permintaan sehingga kapasitas produksi yang bertambah dapat digunakan
dan kapasitas mengannggur yang berlebihan dapat dihindari besok pagi. Sebab bila
permintaan tidak dicukupi maka kapasitas menganggur yang berlebihan akan
menyebabkan turunnya investasi dan akan terjadi depresi hari lusa.

3. Teori Harrod

Harrod juga menyelidiki keadaan-keadaan untuk perkembangan ekonomi


yang terus menerus, dan menunjukkan cara yang mungkin dapat ditempuh untuk
mencapai perkembangan ekonomi itu. Ia memulai dengan mengatakan bahwa
tabungan sama dengan investasi.

Harrod beranggapan bahwa tabungan yang diharapkan itu selalu terjadi,


sehingga perbedaan anatara tabungan yang diharapkan dengan investasi yang
diharapkan itu akan berupa investasi yang belum diharapkan (unintended
investment). Ini berarti persediaan (inventory) menumpuk apabila tabungan yang
diharapkan melebihi investasi yang diharapkan. Model Harrod ini dapat dinyatakan
sesuai dengan modelnya domar. Kedua model itu menunjukkan bahwa untuk
mempertahankan pengerjaan penuh, tabungan yang diharapkan dari pendapatan pada
tingkat pengerjaan penuh harus diimbangi dengan jumlah infestasi yang diharapkan,
yang sama besarnya dengan tabungan yang diharapkan.

Ikhtisar analisa Harrod dan Domar (roy Harrod dan Evsey Domar)
a. Investasi adalah pusat dari persoalan pertumbuhan yang mantap sebab
proses investasi mempunyai dua sifat yaitu menciptakan pendapatan
dan menaikkan kapasitas produksi dalam perekonomian.
b. Naiknya kapasitas produksi dapat menghasilkan out-put yang lebih
banyak.
c. Laju pertumbuhan yang sebenarnya (actual rate of growth) dapat
berbeda dengan laju pertumbuhan yang mantap (waranted rate of
growth).
Bila laju pertumbuhan yang sebenarnya lebih besar daripada laju
pertumbuhan yang mantap akan cenderung terjadi inflasi. Sebaliknya
bila laju pertumbuhan sebenarnya lebih kecil dari pada laju
peertumbuhan mantap akan cenderung terjadi deflasi.
4. Kelemahan teori Harrod-Domar

Teori ini berdasarkan pada anggapan yang sukar. Faktor-faktor penting seperti
hasrat menabung dan ratio kapital dan output dianggap tetap, sedangkan pada
kenyataannya faktor-faktor tersebut berubah syarat-syarat yang dibutuhkan, untuk
adanya pertumbuhan yang mantap.

5. Teori Stagnasi Sekuler (Secular Stagnation)

Stagnasi sekuler menunjukkan suatu fase perkembangan kapitalis yang telah


masuk dimana tabungan bersih pada pengerjaan penuh cenderung bertambah.
Investasi bersih pada pengerjaan penuh cenderung menurun.

Permintaan total tertinggal dibanding penawaran total sebab stagnasi


dirumuskan dalam 3 golongan:

a. Menitik beratkan pada faktor-faktor eksogen, seperti tegnologi,


perkembangan penduduk, pembukaan dan perkembangan daerah baru.
b. Menitik beratkan pada perubahan-perubahan dasar dalam lembaga-
lembaga sosial, seperti meningkatnya pengawasan pemerintah
terhadap perusahaan-perusahaan dan perkembangan dalam organisasi
buruh.
c. Menitik beratkan pada faktor-faktor endogen, seperti perkembangan
persaingan dan konsentrasi industri.

Sebab-sebab Stagnasi (menurut A. Hansen)

a. Faktor eksogen, menyatakan bahwa perkembangan yang cepat dari


penduduk, pembukuan daerah baru dan kemajuan tegnologi akan
mendorong investasi dan menaikkan pendapatan. Sebaliknya
pendapatan berkurang akan mengalami pengangguran.
b. Perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga sosial
Perubahan-perubahan lembaga-lembaga sosial dan faktor-faktor
endogen dalam perkembangan kapitalis dapat membantu teori stagnasi
itu.
c. Peranan faktor endogen
Pandangan ke tiga dari stagnasi ini menunjukkan pada perubahan
struktural dalam faktor-faktor endogen yang mengembangkan
monopoli dan oligopoli. Domar menekankan bahwa monopoli dapat
menghambat investasi dengan dihalang-halangi penerapan investasi
yang baru. Selanjutnya, inovasi menyebabkan hilangnya kepentingan-
kepentingan yang telah ada.
Berdasarkan kelemahan teori Harrod dan Domar, mengundang para
ekjonom untuk lebih menyempurnakan dengan memasukkan variabel
lain yaitu unsur-unsur faktor produksi. Dimana dikemukakan oleh Neo
Klasik, yaiti:
 Jika perkembangan tenaga kerja lebih cepat dari pada kapital,
maka akan terjadi upah akan turun relatif terhadap suku bunga.
 Jika kapital lebih besar daripada tenaga kerja, maka upah
relatif lebih tnggi daripada tngkat bunga.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pemikiran para ekomon dalam teori-teorinya maka dapat


dikemukakansebagai berikut. Klasik: Adam Smith menunjukkan pentingnya faktor
Divition of labour (pembagian tenaga kerja atau spesialisasi) dalam pengembangan
ekonomi. D. Ricardo, menunjukkan pentingnya faktor tanah.Thomas Robert Malthus
menunjukkan pentingnya faktor pertambahan penduduk, dan pengaruh terhadap
penambahan jumlah permintaan. Sedangkan Karl Marx, menunjukkan pentingnya
tersedia adanya nilai lebih (surplus value) bagi perkembangan ekonomi. Post
Keynesia, khususnya Roy Harrod dan Evsey Domar mengemukakan pentingnya
peranan kapital di mana investasi lebih penting untuk perkembangan ekonomi,
sedang Neo Klasik melihat peranan dari teknologi. Schumpeter, dalam masalah
perkembangan ekonomi ini melihat pentingnya para entrepreneur. Apabila
entrepreneur banyak tersedia, maka perkembangan ekonomi akan dapat tercapai
dengan pesat.Dari teori-teori tersebut, akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa
sebetulnya pertumbuhan ekonomi itu tidak hanya tergantung pada satu faktor, tetapi
bergantung pada semua faktor.

Y = f (L, K, R, T, dan S), S yaitu faktor sosial (social climate)

L.K = direct input

R,T,S = indirect input

L = labour
K = capital / modal

R = resources / sumber alam

T = technological skill

S = social climate / faktor sosial

SARAN

Menurut kami, bahwa untuk meningkatkan pengembangan ekonomi perlu


memperhatikan faktor-faktornya secara seimbang, karena antara faktor yang satu
dengan yang lain saling berkaitan.
DAFTAR PUSTAKA

Irawan dan Suparmoko.2002.Ekonomika Pembangunan.Yogyakarta:BPTE


Yogyakarta

Martono, trisno.2008.Ekonomi Pembangunan.Surakarta:UNS Press

Anda mungkin juga menyukai