Disusun Oleh :
Kelompok III
Adilah C0217543
Jumiati Markuri C0217536
Junita C0217542
Sriwahyuni Sarah C0217537
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENUTUP
Kesimpulan……….…………………………………………………………………18
Saran...........................................................................................................................19
PENDAHULUAN
Dari jaman dahulu sampai sekarang, perekonomian terus dan terus mengalami
perubahan dan perkembangan. Diharapkan perkembangan itu menjadi lebih baik,
namun dalam realitanya perkembangan ekonomi tidak bisa berjalan semulus yang
diharapkan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pengembangan perekonomian,
hal tersebutlah yang kadang menjadi kendala dalam menciptakan perekonomian yang
lebih bagus. Selain karena perekonomian sifatnya sangat mengglobal dan
perekonomian satu daerah kedaerah lain maupun dari satu negara ke negara lain
saling mempengaruhi maka tidak hanya satu atau dua negara saja yang memikirkan
bagaimana cara mengembangkan perekonomian menuju arah yang lebih baik, bahkan
seluruh dunia memikirkannya. Berbicara masalah ekonomi, dari periode satu ke
periode berikutnya perkembangan ekonomian senantiasa menjadi pokok pembicaraan
yang menarik. Oleh karena itu munculah berbagai tokoh-tokoh ekonomi yang
mengemukakan berbagai pendapat, dari generasi ke generasi munculah tokoh-tokoh
ekonomi baru yang membawa pemikiran yang berbeda dengan tokoh-tokoh ekonomi
generasi sebelumnya. Pemikiran tersebut biasanya merupakan penyempurnaan
pemikiran tokoh sebelumnya atau pembenahan apabila ada pemikiran tokoh yang
setelah diuji ada suatu kesalahan. Walaupun berbagai pemikiran bermunculan, namun
pada dasarnya pemikiran-pemikiran tersebut merngharapkan adanya pengembangan
perekonomian menuju yang lebih baik. Dan dari berbagai macam pemikiran dan
teori-teori dari para tokoh inilah kita bisa mengambil suatu tindakan ekonomi yang
tepat guna meningkatkan perekonomian. Sebelum kita bisa mengambil tindakan itu,
timbul pertanyaan baru yaitu bagaimana awal dari teori-teori pengembangan ekonomi
itu dan bagaimanakah proses perkembangan teori-teori itu?.
I.II. TUJUAN DAN MANFAAT
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kami dan
pembaca tentang bagaimana pembahasan Teori-teori Pembangunan Ekonomi dari
berbagai tokoh ekonomi, aliran-aliran apa saja yang berkaitan dengan pembangunan
ekonomi, serta apa saja kelemahan dan faktor yang mempengaruhi pengembangan
ekonomi.
1. Teori dan aliran apa saja yang membahas masalah pengembangan ekonomi?
2. Siapa saja tokoh yang memberikan pemikiran di dalam pengembangan
ekonomi?
3. Bagaimana pemikiran tokoh-tokoh tersebut?
4. Bagaimana proses pengembangan perekonomian itu sendiri?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan ekonomi?
BAB II
PEMBAHASAN
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19 yaitu
dimasa revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya
perkembangan ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut
alairan klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan
teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih
cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan
perekonomian akan mengalami kemacetan.
1. Adam Smith
2. David Ricardo
Tiga golongan masyarakat menurut David Ricardo dalam masyarakat
ekonomi antara lain:
a. Golongan Kapitalis
Adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan
penting karena golongan ini selalu mencari keuntungan dan
menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi
capital sehingga pendapatan nasional naik.
b. Golongan buruh
Adalah golongan yang pada umumnya bergantung pada golongan
kapitalis, dan golongan ini merupakan golongan yang terbesar dalam
masyarakat
c. Golongan Tuan Tanah
Golongan yang hanya menerima sewa dari golongan kapitalis atas
areal tanah yang disewakan. Golongan tuan tanah ini mereka hanya
memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang di
sewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk
bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka
tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka
adanya.
Jadi, pada teori ini hanya mementingkan peranan sector pertanian dimana
tanah merupakan fakto pembatas bagi distribution of income hal ini lebih cocok ada
pada Negara yang sedang berkembang.
a. Konsentrasi
Dalam masyarakat kapitalis di mana persaingan bebas menjadi cara
bekerja, maka sudah tentu perusahaan-perusahaan yang kuat yang
dapat bertahan dan perusahaan kecil akan bangkrut. Hal ini terjadi
karena perusahaan yang satu menggabung dengan perusahaan yang
lain supaya tidak bangktur. Dengan demikian terjadilah pemusatan-
pemusatan (konsentrasi) perusahaan menjadi perusahaan-perusahaan
besar yang jumlahnya makin sedikit.
b. Akumulasi
Perusahaan-perusahaan yang sudah menggabung akan bertambah
besar, sehingga mempunyai kedudukan monopoli. Oleh karena itu
kekayaannya akan semakin menumpuk (berakumulasi),maka
perbedaan antara si kaya dan si miskin semakin besar.
c. Kesengsaraan
Adanya persaingan menyebabkan perusahaan kecil bangkrut, sehingga
penawaran buruh menjadi besar. Karena penawaran buruh semakin
banyak maka upah dapat ditekan dan para buruh masih dapat didesak
oleh kaum kapitalis. Akibatnya kemelaratan menjadi semakin besar.
d. Krisis
Karena upah kerja dapat ditekan akibat semakin besarnya penawaran
buruh, maka produktifitas dapat meningkat dan keuntungan semakin
besar. Tetapi hal itu tidak akan berlangsung lama. Daya beli
masyarakat semakin berkurang karena pendapatan buruh semakin
berkurang, sehinngga terjadilah kelebihan produksi atas konsumsi
(over production). Harga barang-barang merosot dan produksi
terpaksa ditahan. Akhirnya pabrik-pabrik banyak yang titup dan
terjadilah krisis.
Aliran neo klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang
menghubungkan nilai pada saat ini dan yang akan datang. Pembicaraan mengenai
tigkat bunga akhirnya sampai masalah akumulasi capital. Pada bidang ini kaum neo
klasik banyak menyumbangkan pendapat terhadap teori perkembangan. Pendapat neo
klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
1. Akumulasi capital
Menurut neo klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingkat
tingginya tabungan. Pada tingkat teknik tertentu, tingkat bunga akan menetukan
tingginya tingkat investasi. Mengenai pembentukan capital adalah penting untuk
perkembangan ekonomi. Karena, investasi yang bertambah maka tingkat bunga naik
yang selanjutnya akan menaikkan jumlah tabungan.
Marshall yang merupakan tokoh neo klasik mengatakan bahwa dengan tidak
mengurangi pentingnya penemuan-penemuan, baik investasi maupun penggunaan
teknik baru merupakan proses yang gradual dan terus-menerus.
a. Internal economies
Timbul karena adanya kenaikan skala produksi yang terkandung pada
sumber-sumber dan efisiensi dari pengusaha sendiri yang merupakan
hasil dari adanya mesin-mesin yang lebih baru dan spesialisasi yang
lebih jauh dan lebih luas dan managemen yang lebih baik.
b. Eksternal economies
Bergantung pada perkembangan industri, pada umumnya menyediakan
kebutuhan antara industri itu sendiri.
4. Optimis terhadap perkembangan ekonomi
Jadi Teori neo klasik melihat pentingnya harga relative dari factor produksi dan
produktifitas, ini mempengaruhi pembandingan input dalam proses produksi
“Kaldor keberatan terhadap mekanisme yang otomatis karena adanya kekakuan atau
(regiditi) untuk berubah di dalam teknologi yang melekat pada kapital “
Kunci dari teori Schumpeter adalah bahwa untuk perkembangan dari ekonomi
factor terpenting ialah entrepreneur. Kenaikan [roduksi nasional itu tidak gradual dan
tidak continue disebabkan inovasi, hal ini juga tidak teratur terjadinya.
Penemuan (discovery): menemukan suatu hal yang sudah ada tetapi belum diketahui
sebelumnya.
Inovasi ( invention) :
a. mengenalkan barang baru atau barang yang berkualitas baru yang belum
dikenal oleh konsumen.
b. Mengenal metode produksi yang baru
c. Pembukaan pasar baru bagi perusahaan
d. Penemuan sumber ekonomi yang baru
e. Menjalankan organisasi baru dalam industri.
1. 0 = f (L.K.Q.T)
2. S = F.S(W..R.r)
Saving bergantung pada besar kecilnya wages = upah provit dan tingkat
bunga. Hal ini di tentang oleh Karl Marx, menurt pendapatnya , S ditentukan
oleh distribution of income (spembagian pendapatan masyarakat).
3. I = (Ia + Ii)
a. Autonomous investment
b. Induced investment
4. Induced Investment bergantung pada provit dan rate of interest Ii =Ii (R,r)
5. Autonomous investment bergantung pada penemuan sumber – sumber baru
dan technical progress
Ia = Ia (K.T)
a. Kapital yang baru akan tetap belum dapat digunakan, sebab bila
digunakan tidak memberikan hasil karena pendapatan tetap.
b. Kapital baru itu akan digunakan dengan pengorbanan dari kapital yang
telah ada sebelumnya .
c. Kapital yang baru akan menggantikan tenaga kerja.
3. Teori Harrod
Ikhtisar analisa Harrod dan Domar (roy Harrod dan Evsey Domar)
a. Investasi adalah pusat dari persoalan pertumbuhan yang mantap sebab
proses investasi mempunyai dua sifat yaitu menciptakan pendapatan
dan menaikkan kapasitas produksi dalam perekonomian.
b. Naiknya kapasitas produksi dapat menghasilkan out-put yang lebih
banyak.
c. Laju pertumbuhan yang sebenarnya (actual rate of growth) dapat
berbeda dengan laju pertumbuhan yang mantap (waranted rate of
growth).
Bila laju pertumbuhan yang sebenarnya lebih besar daripada laju
pertumbuhan yang mantap akan cenderung terjadi inflasi. Sebaliknya
bila laju pertumbuhan sebenarnya lebih kecil dari pada laju
peertumbuhan mantap akan cenderung terjadi deflasi.
4. Kelemahan teori Harrod-Domar
Teori ini berdasarkan pada anggapan yang sukar. Faktor-faktor penting seperti
hasrat menabung dan ratio kapital dan output dianggap tetap, sedangkan pada
kenyataannya faktor-faktor tersebut berubah syarat-syarat yang dibutuhkan, untuk
adanya pertumbuhan yang mantap.
PENUTUP
KESIMPULAN
L = labour
K = capital / modal
T = technological skill
SARAN