KELOMPOK A:
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan telaah jurnal
dalam memenuhi tugas Keperawatan Dasar Klinik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
A. Kesimpulan ................................................................................................ 28
B. Saran ........................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................29
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dicegah dan dapat diobati yang ditandai dengan adanya hambatan aliran udara
peningkatan respon inflamasi kronis saluran napas yang disebebkan oleh gas atau
partikel iritan tertentu. PPOK adalah sekelompok penyakit paru yang ditandai
dengan peningkatan resistensi saluran napas bawah, pada saat resistensi saluran
napas meningkatmaka harus diciptakan gradien tekanan yang lebih besar untuk
tinggi yaitu pada laki-laki di atas 15 tahun sebanyak 60-70%. Perilaku merokok
penduduk 15 tahun keatas masih belum terjadi penurunan dari tahun 2007 sampai
tahun 2013, cenderung meningkat dari 34,2 % pada tahun 2007 menjadi 36,3 %
pada tahun 2013 yang terdiri dari 64,9% laki-laki dan 2,1 % perempuan masih
menghisap rokok tahun 2013. Sedangkan rerata jumlah batang rokok yang dihisap
menempati urutan ke-6 sebagai penyebab kematian pada tahun 1990 akan menjadi
penyebab utama kematian ke-3 di dunia pada tahun 2020). Berdasarkan data Riset
5
Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2013, prevalensi penyakit PPOK di Indonesia
mencapai 3,7 %.
PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan dari
saluran napas bawah , umumnya dipicu oleh pajanan berulang asap rokok, polutan
udara, atau alergen. Sebagai respon terhadap iritasi pada bronkitis kronis terjadi
Sedangkan pada emfisema, terjadi kolapsnya saluran napas halus dan kerusakan
permukaan yang kontak dengan kapiler paru secara kontinu berkurang. Hal ini
Saturasi oksigen adalah jumlah oksigen yang diangkut oleh hemoglobin, ditulis
sebagai persentasi total oksigen yang terikat pada hemoglobin. Nilai normal
saturasi oksigen yang diukur menggunakan oksimetri nadi berkisar antara 95-
dilakukan oleh Budiono yang berjudul “The Effect of Pursed Lips Breathing in
oksigen dalam darah dan penurunan saturasi oksigen darah arteri, kejadian
penurunan tekanan oksigen di sel dan jaringan. Tergantung pada dampak dari
(Price, 2006)
PPOK. Hal ini dibuktikan dengan penelitian Wardana (2000) dalam Gustiawan
dkk (2015) menyatakan obat- obat ini hanya mengurangi bronkospasme otot-otot
7
vital.Kapasitas vital paru dipengaruhi oleh ventilasi paru, saat terjadinya
gangguan pada ventilasi paru maka pengembangan paru tidak optimal dan
meningkatkan ventilasi paru agar kapasitas vital paru meningkat dengan melatih
otot pernapasan. Salah satu latihan otot pernapasan yang dapat dilakukan untuk
B. Tujuan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Oksigenasi
a. Oksigen merupakan gas yang sangat vital dalam kelangsungan hidup sel dan
(CO2), nitrogen (N2), dan unsur-unsur lain seperti argon dan helium (Tarwoto
b. Keberadaan oksigen merupakan salah satu kompnen gas dan unsur vital dalam
sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2
setiap kali bernapas dari Atmosfer. Oksigen (O2) untuk kemudian diedarkan
2. Proses oksigenasi
Proses respirasi dapat dibagi menjadi empat proses peristiwa fungsional utama
yaitu ventilasi paru-paru, difusi oksigen dan karbondioksida di antara alveolus dan
darah, transport oksigen dan karbondioksida di dalam darah dan cairan tubuh ke
dan dari sel, serta pengaturan (regulasi) pernafasan oleh mekanisme kontrol tubuh
a. Ventilasi
9
Ventilasi paru-paru merupakan masuk dan keluarnya udara pernapasan antara
Atmosfer dan paru-paru. Proses ventilasi ini melibatkan beberapa organ tubuh
b. Difusi gas
adalah difusi oksigen dari alveolus ke pembuluh darah dan difusi karbondioksida
c. Transportasi gas
Apabila oksigen telah berdifusi dari alveolus ke dalam darah paru, maka
a. Sistem pernapasan
b. Respirasi
Respirasi adalah proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida baik yang
terjadi di paru-paru, maupun di jaringan. Proses respirasi dibagi menjadi dua yaitu
c. Respirasi eksternal
10
Merupakan proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida di paru-paru dan
d. Respirasi internal
e. Mekanisme pernapasan
alveoli paru-paru.
3) Tekanan intrapleura adalah tekanan yang terjadi pada rongga pleura yaitu
f. Sistem kardiovaskuler
adekuat hanya dapat terjadi apabila fungsi jantung normal. Dengan demikian,
jantung. Fungsi jantung yang adekuat dapat dilihat dari kemampuan jantung
11
a. Lingkungan
b. Latihan
c. Emosi
d. Gaya hidup
e. Status kesehatan
Jika oksigen dalam tubuh berkurang, maka ada beberapa istilah yang dipakai
pemeriksaan Analisis Gas Darah (AGD) dan oksimetri (Tarwoto & Wartonah,
2015).
a. Hipoksemia
perfusi, dan difusi atau berada pada tempat yang kurang oksigen.
b. Hipoksia
c. Gagal napas
2011).
12
Perubahan pola napas dapat berupa hal-hal sebagai berikut.
3) Takipnea, yaitu pernapasan lebih cepat dari normal dengan frekuensi lebih
misalnya pada pasien koma dengan penyakit diabetes mellitus dan uremia.
7) Biot adalah pernapasan dalam dan dangkal disertai masa apnea dengan
periode yang tidak teratur, misalnya pada meningitis (Tarwoto & Wartonah,
2015).
metode, antara lain inhalasi oksigen (pemberian oksigen), fisioterapi dada, napas
Terdapat dua sistem inhalasi oksigen yaitu sistem aliran rendah dan sistem
aliran tinggi.
13
Sistem aliran rendah ditujukan pada klien yang memerlukan oksigen dan masih
a) Nasal kanula
Aliran oksigen yang diberikan melalui alat ini sekitar 5-8 lt/menit dengan
konsentrasi 40-60%.
Penggunaan teknik ini menjadikan konsentrasi oksigen lebih stabil dan tidak
cepat. Misalnya melalui sungkup muka dengan ventury. Tujuan utama inhalasi
dengan sistem aliran tinggi ini adalah untuk mengoreksi hipoksia dan asidema.
kematian.
a. Fisioterapi dada
14
b. Napas dalam
c. Batuk efektif
B. Konsep PPOK
1. Definisi PPOK
mempengaruhi pergerakan udara dari dan ke luar paru. Gangguan yang penting
berlebihan dalam bronchus dan dimanifestasikan dalam bentuk batuk kronis serta
membentuk sputum selama tiga bulan dalam setahun, minimal dua tahun berturut-
sedangkan asma bronchial adalah suatu penyakit yang ditandai dengan tanggapan
reaksi yang meningkat dari trachea dan bronchus terhadap berbagai macam
2. Etiologi
penyakit ini, yang dibedakan menjadi faktor paparan lingkungan dan faktor host.
Polusi udara, Infeksi. Sedangkan faktor risiko yang berasal dari host atau
15
pasiennya antara lain adalah : Usia, Jenis kelamin, Adanya gangguan fungsi paru
3. Patofisiologi
penumpukan lendir dan sekresi yang sangat banyak sehingga menyumbat jalan
terjadi akibat kerusakan dinding alveoli yang disebabkan oleh overekstensi ruang
udara dalam paru. pada asma, jalan napas bronchial menyempit dan membatasi
jumlah udara yang mengalir ke dalam paru. PPOK dianggap sebagai penyakit
udara, dan paparan di tempat kerja merupakan faktor risiko penting yang
menunjang terjadinya penyakit ini. Prosesnya dapat terjadi dalam rentang lebih
dari 20-30 tahun. PPOK juga ditemukan terjadi pada individu yang tidak
mempunyai enzim yang normal untuk mencegah penghancuran jaringan paru oleh
gejala meliputi :
16
a. Batuk kronis : terjadi berselang atau setiap hari, dan seringkali terjadi
sepanjang hari (tidak seperti asma yang terdapat gejala batuk malam
hari).
infeksi pernapasan.
17
5. Penatalaksanaan PPOK
1) Pengobatan farmakologi
c) Antihistamin
d) Steroid
e) Antibiotic
2) Hygiene paru
Cara ini bertujuan untuk membersihkan sekresi paru, meningkatkan kerja silia,
18
3) Menghindari bahan iritan
Penyebab iritan jalan napas yang harus dihindari di antaranya asap rokok dan
suatu tindakan untuk membebaskan mental maupun fisik dari ketegangan dan
Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas napas abdomen dengan frekuensi
yang lambat dan berirama (Smeltzer &Bare, 2002). Latihan napas dalam yaitu
bentuk latihan napas yang terdiri dari pernapasan abdominal (diafragma) dan
mencegah atelektasi paru, dan mengurangi tingkat stres baik itu stres fisik
Selain tujuan tersebut, terdapat beberapa tujuan dari teknik napas dalam
menurut Lusianah, Indaryani and Suratun (2012), yaitu antara lain untuk
19
terperangkap, meningkatkan inflasi alveolar, memperbaiki kekuatan otot-otot
Menurut Potter and Perry (2006) teknik relaksasi napas dalam yang baik
dan benar akan memberikan efek yang penting bagi tubuh, efek tersebut
c. Penurunan keteganganotot
20
f. Mempersiapkan alat : satu bantal
g. Memasang sampiran.
h. Mencuci tangan.
i. Mengatur posisi yang nyaman bagi klien dengan posisi setengah duduk di
tempat tidur atau di kursi atau dengan posisi lying position (posisi berbaring) di
abdomen.
k. Menempatkan satu atau dua tangan klien pada abdomen yaitu tepat
l. Meminta klien untuk menarik napas dalam melalui hidung, menjaga mulut
abdomen sejauh mungkin, tetap dalam kondisi rileks dan cegah lengkung pada
punggung. Jika ada kesulitan menaikkan abdomen, tarik napas dengan cepat,
dan ekspirasikan secara perlahan dan kuat sehingga terbentuk suara hembusan
(jalan napas utama) dan meminimalkan kolapsnya jalan napas yang sempit.
21
p. Menganjurkan klien untuk menggunakan latihan ini dan meningkatkannya
secara bertahap 5-10 menit. Latihan ini dapat dilakukan dalam posisi tegap,
r. Membereskan alat.
s. Mencuci tangan.
klien.
22
BAB III
ANALISA JURNAL
A. Judul Jurnal
Setiap jurlah harus memiliki judul yang jelas dengan membaca judul akan
dari jurnal tersebut. Judul tidak boleh memiliki makna ganda. Pada judul jurnal
B. Kelebihan Jurnal
Oksigen pada Pasien PPOK. Dari judul jurnal kita sudah mengetahui jurnal ini
b. Pada jurnal ini nama penulis sudah ditulis dengan benar, tanpa menggunakan
C. Abstrak
keseluruhan isi jurnal. Penulisan sebuat abstark terdiri sari sekitar 250 kata yang
berisi tentang latar belakang, tujuan, metode, bahan, hasil dan kesimpulan isi
23
jurnal. Terdapat kata kunci juga yang menonjolkan dari judul jurnal tersebut,
Kelebihan :
1. Jurnal ini memiliki abstrak dengan rincian dan menjelaskan secara singkat isi
jurnal.
2. Asbtrak pada jumlah ini sudah baik dan berurutan yang terdiri dari latar
3. Abstrak ini memiliki kata yang tidak berlebih dari seharusnya yaitu 245 kata.
Kelemahan :
Tulisan pada judul abstrak tidak menjelaskan itu bagian abstrak sehingga saat
membaca pertama kali tidak tau bahwa bagian itu adalah abstrak.
D. Pendahuluan
sejenis yang mendukung dan manfaat penelitian. Pendahulian terdiri dari 4-5
Kelebihan :
1. Pada jurnal ini sudah terdapat penelitian lain yang sejenis mendukung
penelitian jurnal
2. Pada jurnal ini fenomena yang dibahas adalah bagaimana saturasi oksigen
dapat di pengaruhi oleh kemampuan proses difusi dan latihan pernafasan ini
24
Kelemahan :
tersebut terjadi pada saat akan meneliti. Peneliti hanya berpatokan pada
pengalamannya sat berpratik di rumah sakit dan tidak disebutkan waktu praktik
tersebut
E. Pernyataan masalah :
Dalam jurnal ini terdapat pernyataan masalah yang jelas yaitu manfaat
pemberian deep breathing exercise pada saturasi oksigen pada pasien PPOK yang
oleh ventilasi paru, saat terjadinya gangguan pada ventilasi paru maka
pengembangan paru tidak optimal dan terjadinya penurunan kapasitas vital paru.
vital paru meningkat dengan melatih otot pernapasan. Salah satu latihan otot
Breathing Exercise yaitu dilatih bernapas tipe abdominal dan bernapas dengan
25
F. Tujuan penelitian
G. Tinjauan pustaka
I. Metodologi
experiment dengan rancangan pre and post test with control group menggunakan
Kelemahan :
K. Hasil penelitian
Hasil dari penelitian ini sudah jelas dilengkapi dengan tabel sebelum dan
26
L. Pembahasan
Jurnal ini sudah menampilkan hasil penelitian yang didapat, pendapat peneliti
serta didukung oleh teori – teori yang mendasari atau mendukung penulisannya.
Dalam penelitian ini peneliti membuktikan bahwa deep breathing exercise dapat
M. Kesimpulan
penelitian. Penelitian ini memberikan bukti bahwa bahwa deep breathing exercise
Jurnal ini dapat dijadikan panduan atau acuan bagi perawat rumah sakit untuk
O. Daftar pustaka
referensi dan ada beberapa yang menggunakan referensi lebih dari 5 tahun
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
oksigen dalam darah dan penurunan saturasi oksigen darah arteri. peningkatan
Kapasitas vital paru dipengaruhi oleh ventilasi paru, saat terjadinya gangguan
pada ventilasi paru maka pengembangan paru tidak optimal dan terjadinya
ventilasi paru agar kapasitas vital paru meningkat dengan melatih otot pernapasan.
Salah satu latihan otot pernapasan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
breathing exercise. Deep Breathing Exercise yaitu dilatih bernapas tipe abdominal
dan bernapas dengan pursed lips. Latihan pernapasan ini dapat meningkatkan
B. Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
2016. 2017;
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php /ebiomedik/article/view/14611/14179
Sinambela AH, Dkk. Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Saturasi Oksigen pada
GOLD. Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease Global Strategy
29