Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FILSAFAT IPA

PENGANTAR TOOLS OF SCIENCE DAN IMPLEMENTASI TOOLS OF SCIENCE


DALAM METODE ILMIAH

Disusun Oleh :

Uswatun Hasanah (2018016004)

Ludfina Melania Praxedes Carvallo (2018016023)

Yunita Ega Pertiwi (2018016002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu . Makalah ini berjudul “Tools of Science dan
Implementasi Tools of Science dalam Metode Ilmiah” yang disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah “Filsafat IPA”.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan gambaran tentang Pengantar
Tools of Science dan implementasinya dalam metode ilmiah .Dalam penyusunan makalah ini
penyusun tidak sedikit menemukan berbagai masalah dan hambatan, namun berkat bantuan dari
berbagai sumber dan berbagai pihak semua itu dapat di atasi.

Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada seluruh sumber dan semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini . Penyusun berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya .

Maumere,14 Oktober 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
A. Bahasa.............................................................................................................................................6
B. Matematika......................................................................................................................................8
C. Logika............................................................................................................................................10
D. Implementasi Bahasa, Logika dan Matematika dalam metode ilmiah...........................................11
BAB III......................................................................................................................................................15
PENUTUP.................................................................................................................................................15
Kesimpulan............................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berfikir merupakan sebuah proses yang untuk melatih dan menjadikan pola piker
yang kritis dalam memahami realitas manusia. Proses ini merupakan serangkaian gerak
pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah
kesimpulan yang berupa pengetahuan . Manusia berpikir untuk menemukan pemahaman
atau pengertian , pembentukan pendapat , dan kesimpulan atau keputusan dari suatu yang
dikehendaki (Ashori,2005)
Menurut Himsworth , manusia adalah makhluk yang berpikir . Setiap saat dari
hidupnya , sejak dia lahir sampai masuk liang lahat , dia tak ernah berhenti berpikir .
Hampir tak ada masalah yang menyangkut dengan peri kehidupan yang terlepas dari
jangkauan pikirannya , dari soal paling remeh sampai soal paling asasi . (Hardiman,2014)
Pada era sekarang terdapat begitu banyak orang yang melakukan tindakan tanpa
berfikir panjang . Akibat dari tindakan tersebut , tidak sedikit orang yang mengalami
kesalahan atau kegagalan yang pada akhirnya menimbulkan masalah baru . Dalam era
modern ini , proses yang lambat di anggap merugikan . Manusia modern lebih memilih
sesuatu yang instan tanpa mengetahui kebenaran dan penyelesaiannya .Hal semacam ini
menggambarkan bahwa manusia tersebut merupakan manusia yang tidak berpedoman
pada fakta maupun teori secara keilmuwan. Manusa modern enggan untuk melihat fakta
dan menalar secara logis melalui proses berfikir .Hal semacam ini tidak seharusnya
dimiliki terutama oleh seorang ilmuwan yang berhubungan dengan ilmu alam. Dalam hal
ini , tindakan tersebut sangat bertolak belakang dengan ilmu filsafat . Filsafat ilmu
menjelaskan bahwa terdapat alat dalam ilmu yang biasa disebut ‘Tools of Science’ .
Komponen ‘Tools of Science adalah logika , matematika dan bahasa . Oleh sebab itu ,
logika , matematika dan bahasa sangat memiliki peran penting dalam aspek kehidupan .

B. Rumusan Masalah
1. Bahasa sebagai sarana ilmiah ?
2. Matematika sebagai sarana ilmiah?

4
3. Logika Bahasa sebagai sarana ilmiah?

C. Tujuan
1. Mengetahui Bahasa sebagai sarana ilmiah
2. Mengetahui Matematika sebagai sarana ilmiah
3. Mengetahui Logika Bahasa sebagai sarana ilmiah

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir
ilmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan
jalan pikiran tersebut kepada orang lain.
1. Fungsi Bahasa
Aliran filsafat bahasa dan psikolinguistik melihat fungsi bahasa sebagai sarana untuk
menyampaikan pikiran, perasaan dan emosi, sedangkan aliran sosiolinguistik
berpendapat bahwa fungsi bahasa adalah sarana untuk perubahan masyarakat.
Walaupun tampak perbedaan tetapi saling melengkapi. Secara umum dapat
dinyatakan bahwa fungsi bahasa adalah:
a. Koordinator kegiatan-kegiatan masyarakat.
b. Penetapan pemikiran dan pengungkapan.
c. Penyampaian pikiran dan perasaan.
d. Penyenangan jiwa.
e. Pengurangan kegoncangan jiwa
Menurut Halliday sebagaimana yang dikutip oleh Thaimah bahwa fungsi bahasa
adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Instrumental: penggunaan bahasa untuk mencapai suatu hal yang bersifat
materi seperti makan,  minum dan sebagainya.
b. Fungsi Regulatoris: penggunaan bahasa untuk memerintah dan perbaikan tingkah
laku.
c. Fungsi Interaksional: penggunaan bahasa untuk saling mencurahkan perasaan
pemikiran antara seseorang dan orang lain.
d.  Fungsi Personal : seseorang mengunakan bahasa untuk mencurahkan perasaan
dan pikiran.
e.  Fungsi Heuristik: penggunaan bahasa untuk mencapai mengungkap tabir
fenomena dan keinginan untuk mempelajarinya.

6
f. Fungsi Imajinatif: penggunaan bahasa untuk mengungkapkan imajinasi seseorang
dan gambaran-gambaran tentang discovery seseorang dan tidak sesuai dengan
realita (dunia nyata).
g. Fungsi Representasional: penggunaan bahasa untuk menggambarkan pemikiran
dan wawasan serta menyampaikannya pada orang lain.
2. bahasa memiliki tujuh ciri sebagai berikut:
a. Sistematis, yang berarti bahasa mempunyai pola atau aturan.
b. Arbitrer (manasuka). Artinya, kata sebagai simbol berhubungan secara tidak logis
dengan apa yang disimbolkannya.
c.Ucapan/vokal. Bahasa berupa bunyi.
d.Bahasa itu simbol. Kata sebagai simbol mengacu pada objeknya.
e.Bahasa, selain mengacu pada suatu objek, juga mengacu pada dirinya sendiri.
Artinya, bahasa dapat dipakai untuk menganalisis bahasa itu sendiri.
f. Manusiawi, yakni bahasa hanya dimiliki oleh manusia.
g.Bahasa itu komunikasi. Fungsi terpenting dari bahasa adalah menjadi alat
komunikasi dan interaksi
3. Kelemahan Bahasa
a. Bahasa mempunyai multifungsi (ekspresif, konatif, representasional, informatif,
deskriptif simbolik, emotif, afektif) yang dalam praktiknya sukar untuk
dipisahpisahkan. Akibatnya, ilmuwan sukar untuk membuang faktor emotif
dan afektifnya ketika mengomunikasikan pengetahuan informatifnya.
Syahdan, pengetahuan yang diutarakannya tak sepenuhnya kalis dari
emosi dan afeksi dan, karenanya, tak seutuhnya objektif; konotasinya bersifat
emosional.
b. Kata-kata mengandung makna atau arti yang tidak seluruhnya jelas dan eksak.
Misalnya, kata “cinta” dipakai dalam lingkup yang
luas dalam hubungan antara ibu-anak, ayah-anak, suami-istri, kakek nenek,
sepasang kekasih, sesama manusia, masyarakat-negara. Banyaknya
makna yang termuat dalam kata “cinta” menyulitkan kita untuk
membuat bahasa yang tepat dan menyeluruh. Sebaliknya, beberapa kata
yang merujuk pada sebuah makna—bahasa bersifat majemuk atau

7
plural—kerap kali memantik apa yang diistilahkan sebagai kekacauan
semantik, yakni dua orang yang berkomunikasi menggunakan sebuah
kata dengan makna-makna yang berlainan, atau mereka menggunakan
dua kata yang berbeda untuk sebuah makna yang sama.
c. Bahasa acap kali bersifat sirkular (berputar-putar). Jujun
mencontohkan kata “pengelolaan” yang didefinisikan sebagai “kegiatan
yang dilakukan dalam sebuah organisasi”, sedangkan kata “organisasi”
didefinisikan sebagai “suatu bentuk kerja sama yang merupakan wadah
dari kegiatan pengelolaan”.

B. Matematika
Dalam abad ke-20 ini, seluruh kehidupan manusia sudah mempergunakan
matematika, baik matematika ini sangat sederhana hanya untuk menghitung satu, dua,
tiga maupun yang sampai sangat rumit, misalnya perhitungan antariksa.
Penalaran ilmiah menyadarkan kita kepada proses logika deduktif dan logika
induktif. Matematika mempunyai peranan penting dalam berpikir deduktif, sedangkan
statistika mempunyai peran penting dalam berpikir induktif.
1. Matematika Sebagai Bahasa
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari
serangkaian pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika
bersifat “artifisial” yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan
kepadanya. Tanpa itu maka matematika hanya merupakan kumpulan rumus-rumus
yang mati.
Bahasa verbal mempunyai beberapa kekurangan, untuk mengatasi kekurangan
yang terdapat pada bahasa verbal, kita berpaling pada matematika. Dalam hal ini kita
katakan bahwa matematika adalah bahasa yang berusaha untuk menghilangkan sifat
majemuk dan emosional dari bahasa verbal. Contoh: menghitung “kecepatan jalan
kaki seorang anak” kita lambangkan X, “jarak tempuh seorang anak” kita
lambangkan Y, “waktu berjalan kaki seorang anak” kita lambangkan Z, maka kita
dapat melambangkan hubungan tersebut sebagai Z=Y/X. Pernyataan Z=X/Y kiranya
jelas tidak mempunyai konotasi emosional dan hanya mengemukakan informasi
mengenai hubungan antara X, Y dan Z. Dalam hal ini pernyataan matematika

8
mempunyai sifat yang jelas, spesifik dan informatif dengan tidak menimbulkan
konotasi yang tidak bersifat emosional.
2. Matematika sebagai Sarana Berpikir Deduktif
Matematika merupakan ilmu deduktif. Karena penyelesaian masalah-masalah yang
dihadapi tidak didasari atas pengalaman, melainkan didasarkan atas deduksi-deduksi
(penjabaran-penjabaran). Matematika lebih mementingkan bentuk logisnya.
Pernyataan-pernyataannya mempunyai sifat yang jelas. Pola berpikir deduktif banyak
digunakan baik dalam bidang ilmiah maupun bidang lain yang merupakan proses
pengambilan kesimpulan yang didasarkan kepada premis-premis yang kebenarannya
telah ditentukan. Contoh: jika diketahui A termasuk dalam lingkungan B, sedangkan
B tidak ada hubungan dengan C, maka A tidak ada hubungan dengan C.
3. Matematika untuk Ilmu Alam dan Ilmu Sosial
Matematika merupakan salah satu puncak kegemilangan intelektual. Disamping
pengetahuan mengenai matematika itu sendiri, matematika juga memberikan bahasa,
proses dan teori yang memberikan ilmu suatu bentuk dan kekuasaan.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan alam matematika memberikan kontribusi
yang cukup besar. Kontribusi matematika dalam perkembangan ilmu alam, lebih
ditandai dengan penggunaan lambang-lambang bilangan untuk penghitungan dan
pengukuran, disamping hal lain seperti bahasa, metode dan lainnya.
Adapun ilmu-ilmu sosial dapat ditandai oleh kenyataan bahwa kebanyakan dari
masalah yang dihadapinya tidak mempunyai pengukuran yang mempergunakan
bilangan dan pengertian tentang ruang adalah sama sekali tidak relevan.
4. Kelebihan dan kekurangan Matematika
a. Kelebihan :
1) Tidak memilik unsur emotif
2) Bahasa matemaika sangat universal
b. Kekurangan :
Matematika tidak mengandung bahasa emosional(tidak mengandung estetika)
artinya bahwa matematika penuh dengan simbol yang bersifat artifersial dan
berlaku dimana saja.

9
C. Logika
Logika adalah sarana berpikir sistematis, valid dan dapat dipertanggung jawabkan.
Karena itu berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir. Hukum-
hukum pikiran beserta mekanismenya dapat digunakan secara sadar dalam mengontrol
perjalanan pikiran yang sulit dan panjang itu.
Dengan logika dapat dibedakan antara proses berpikir yang benar dan proses berpikir
yang salah.
1. Susanto (2011) mengatakan ada tiga aspek penting dalam memahami logika:
a. Pengertian, pengertian merupakan tanggapan atau gambaran yang dibentuk oleh
akal budi tentang kenyataan yang dipahami, atau merupakan hasil pengetahuan
hasil pengetahuan manusia mengenai realitas.
b. Proposisi atau Pernyataan, adalah rangkaian dari pengertian yang dibentuk oleh
akal budi, atau merupakan pernyataan mengenai hubungan yang terdapat di antara
dua term.
c. Penalaran, yaitu suatu proses berpikir yang menghasilkan pengetahuan.

Cecep Sumarna (2008) mengatakan ada dua cara penarikan kesimpulan melalui cara
logika yakni Induktif dan Deduktif.

Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau proses penarikan
kesimpulan itu dilakukan menurut cara tertentu, cara penarikan kesimpulan itu
disebut logika, di mana logika secara luas dapat didefinisikan sebagai pengkajian
untuk berpikir secara sahih. 
Dalam logika, berpikir dipandang dari sudut kelurusan dan ketepatan , karena berpikir
lurus dan tepat, merupakan objek formal logika.
2. Menurut The Liang Gie (1980), logika dapat digolongkan menjadi lima macam yaitu:
a. Logika makna luas dan sempit.
b. Logika deduktif dan induktif.
c. Logika formal dan material.
d. Logika murni dan terapan.
e.   Logika filsafat dan matematika

10
Pikiran kita dapat bekerja secara spontan, alami dan dapat menyelesaikan fungsinya
dengan baik, lebih-lebih dalam hal biasa, sederhana, dan jelas. Dalam menghadapi
bahan yang sulit, berliku-liku, dan apabila harus mengadakan pemikiran yang
panjang dan sulit, dibutuhkan adanya yang formal, pengertian yang sadar akan
hukum-hukum pikiran beserta mekanismenya secara eksplisit. Maksudnya hokum-
hukum pikiran beserta mekanisme dapat digunakan secara sadar dalam mengontrol
perjalanan pikiran yang sulit dan panjang.

3. Kegunaan Logika
a. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional,
kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
b. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
c. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan
mandiri.
d. Memaksa dan mendorong orang  untuk berpikir sendiri dengan menggunakan
asas-asas sistematis.
e. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan kesalahan
berpikir, kekeliruan serta kesesatan.
f. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
g. Terhindar dari klenik, gugon-tuhon (bahasaJawa)
h. Apabila sudah mampu berpikir rasional, kritis ,lurus, metodis dan analitis
sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri
seseorang.

D. Implementasi Bahasa, Logika dan Matematika dalam metode ilmiah


Ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah. Metode
adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah yang
sistematis.
Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah
dalam berbagai langkah yang harus ditempuh”. Sarana ilmiah merupakan suatu alat,
dengan alat ini manusia melaksanakan kegiatan ilmiah. Pada saat manusia melakukan
tahapan kegiatan ilmiah diperlukan alat berpikir yang sesuai dengan tahapan tersebut.

11
Manusia mampu mengembangkan pengetahuannya karena manusia berpikir mengikuti
kerangka berpikir ilmiah dan menggunakan alat-alat berpikir yang benar. Untuk
mendapatkan ilmu diperlukan sarana berpikir ilmiah. Sarana berpikir diperlukan untuk
melakukan kegiatan ilmiah secara baik dan teratur. Sarana berpikir ilmiah ada empat,
yaitu: bahasa, logika, matematika dan statistika.
1. Bahasa sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
a. Bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses berpikir
ilmiah dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk
menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain, baik pikiran yang
berlandaskan logika induktif maupun deduktif. Dengan kata lain, kegiatan
berpikir imiah ini sangat berkaitan erat dengan bahasa. Menggunakan bahasa
yang baik dalam berpikir belum tentu mendapatkan kesimpulan yang benar
apalagi dengan bahasa yang tidak baik dan benar. Premis yang salah akan
menghasilkan kesimpulan yang salah juga. Semua itu tidak terlepas dari fungsi
bahasa itu sendiri sebagai sarana berpikir
b. Bahasa, dalam konteks ini, memungkinkan manusia berpikir
secara abstrak, sistematis, teratur dan terus-menerus dan menguasai
pengetahuan. Bahasa pun menjadikan kita dapat mengomunikasikan
pengetahuan kepada orang lain dan mengekspresikan sikap dan perasaan
kepada orang lain. Lewat bahasa juga, manusia menyusun sendi-sendi yang
membuka rahasia alam dalam berbagai teori seperti elektronik, termodinamik,
relativitas, dan qunatum. Bahkan menurut Francis Bacon, dengan bahasa
manusia mampu mendapatkan pengetahuan dan kekuasaan.
2. Matematika sebagai sarana berpikir ilmiah
Peranan matematika sebagai sarana berpikir ilmiah oleh Suherman (2003)
disebutkan dapat diperolehnya kemampuan-kemampuan sebagai berikut :
a. Menggunakan algoritma
Yang termasuk kedalam kemampuan ini antara lain adalah melakukan operasi
hitung, operasi himpunan, dan operasi lainya. Juga menghitung ukuran tendensi
sentral dari data yang banyak dengan cara manual.
b. Melakukan manipulasi secara matematika

12
Yang termasuk kedalam kemampuan ini antara lain adalah menggunakan
sifatsifat atau rumus-rumus atau prinsip-prinsip atau teorema-teorema kedalam
pernyataan matematika .
c. Mengorganisasikan data
Kemampuan ini antara lain meliputi : mengorganisasikan data atau informasi,
misalnya membedakan atau menyebutkan apa yang diketahui dari suatu soal atau
masalah dari apa yang ditanyakan.
d. Memanfatkan simbol, tabel, grafik, dan membuatnya
Kemampuan ini antara lain meliputi : menggunakan simbol, tabel, grafik untuk
menunjukan suatu perubahan atau kecenderungan dan membuatnya.
e. Mengenal dan menemukan pola Vox Edukasi, Vol 7, No 2, Nopember 216
Melinda Rismawati., Mengembangkan Peran... 209 Kemampuan ini antara lain
meliputi : mengenal pola susunan bilangan dan pola bangun geometri.
f. Menarik kesimpulan
Kemampuan ini antara lain meliputi : kemampuan menarik kesimpulan dari suatu
hasil hitungan atau pembuktian suatu rumus.
g. Membuat kalimat atau model matematika
Kemampuan ini antara lain meliputi : kemampuan secara sederhana dari
fonemenadalam kehidupan sehari-hari kedalam model matematika atau
sebaliknya denganmodel ini diharapkan akan mempermudah penyelesaianya.
h. Membuat interpretasi bangun geometri
Kemampuan ini antara lain meliputi : kemampuan menyatakan bagian-bagian
dari bangun geometri dasar maupun ruang dan memahami posisi dari bagian.
i. Memahami pengukuran dan satuannya
Kemampuan ini antara lain meliputi ; kemampuan memilih satuan ukuran yang
tepat, estimasi, mengubah satuan ukuran ke satuan lainnya.
j. Menggunakan alat hitung dan alat bantu lainya dalam matematika, seperti tabel
matematika, kalkulator, dan komputer.
3. Logika sebagai sarana berpikir ilmiah
Logika sebagai sarana berpikir ilmiah adalah suatu anugerah yang miliki oleh
setiap manusia dalam menjalankan fungsinya baik sebagai makhluk individu (untuk

13
memikirkan hal-hal yang menyangkut pribadinya), makhluk social (untuk
memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sekitarnya), makhluk roh
(untuk memikirkan hal-hal yang berhubungan kehidupan spiritualnya).
Kemampuan dalam mengambil keputusan bergantung kepada seberapa besar logika
tersebut digunakan secara sadar dan terkontrol.

14
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Bahasa , logika dan matematika adalah sarana berfikir ilmiah yang berguna untuk
mengembangkan IPTEK. Penguasaan suatu basaha atas IPTEK menunjukan eksistensi suatu
bangsa.Bahasa memiliki hubungan yang erat dengan logika dan matematika.Logika adalah
pola berfikir dam matematika berperan dalam berpikir deduktif, keduanya memiliki peranan
penting dalam penalaran ilmiah.Krena bahasa merupakan basis dari logika dan matematika.

15
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin Salam.1997. Logika Materiil Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Bakhtiar, Amsal. 2009. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Jujun S. Suriasumantri, Ilmu Dalam Perspektif (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001)

Jujun S. Suriasumantri.1995. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. jakarta: Pustaka Sinar
Harapan

Rismawati, M., Peran, M., Peran, M., Sebagai, M., Persada, S., Jl, K. S.-, & Km, P. (n.d.).
Melinda Rismawati.,. 7(2), 203–215.

Wittgenstein, L. (1993). BAHASA SEBAGAI SARANA BERPIKIR ILMIAH: Analisis


Pembelajaran Bahasa Kontekstual Ikhwan Mahmudi. 15–33.

Rizal, A. S. (2003). Pengantar Filsafat Ilmu (3) (Issue 3).

Sumarna, Cecep. 2008. Filsafat Ilmu. Bandung: Mulia Press

W. Poespoprojo.1999. Logika Scientifika; Pengantar Dialektika dan Ilmu. Bandung: Pustaka


Grafika.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa. Diakses pada 15 oktober 2020

16

Anda mungkin juga menyukai