Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENILAIAN KONSUMSI PANGAN

RESUME FOOD RECALL DAN FOOD WEIGHING

NAMA : Siska Anelia


NIM : 2020273007

1. Food Recall
A. Pengertian Food Recall
Food recall adalah metode penilaian diet terorganisir yang digunakan untuk
menentukan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh klien dalam periode
24 jam.
B. Prinsip Metode Food Recall
Dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada
periode 24 jam yang lalu. Biasanya dimulai sejak responden bangun pagi kemarin
sampai istirahat saat tidur malam harinya atau juga dapat dimulai dari waktu saat
dilakukan wawancara mundur ke belakang sampai 24 jam penuh.
C. Prosedur Saat Melakukan Food Recall 24 Jam
 Petugas atau pewawancara menanyakan kembali dan mencatat semua makanan atau
minuman yang dikonsumsi responden dalam ukuran rumah tangga (URT) selama
kurun waktu 24 jam, 48 jam hingga 3 hari yang lalu tergantung pada tujuan survey
konsumsi makanan.
 Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar
Komposisi Bahan Makanan (DKBM).
 Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (DKGA)atau
AngkaKecukupan Gizi (AKG ) untuk Indonesia.
D. Kegunaan Metode Food Recall 24 Jam
 Untuk mengetahui Angka Kecukupan Gizi individu ataupun keluarga
 Untuk menganalisis bahan makaan yang dikonsumsi oleh setiap individu ataupun
setiap anggota keluarga.
 Untuk mengetahui pola konsumsi suatu individu atau keluarga
E. Kelebihan metode food recall
 Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebani responden.
 Biaya relative murah dan cepat
 Dapat digunakan untukresponden yang buta huruf.
 Dapat dihitung intake zatgizisehari.
F. Kekurangan metode food recall
 Tidak dapat menggambarkan asupan makanan dalam satu hari.
 Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden.
 Adanya The flat slope syndrome
 Membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatih dan terampil
G. Instrumen Dan Alat Yang Digunakan Dalam Metode Food Recall 24 Jam

 Penggunaan alat untuk food recall


 Penggunaan instrument dalam food recall
o Formulir untuk food recall 24 jam individu
o Formulir untuk food recall 24 jam keluarga
H. Penggunaan Faktor Koreksi Pada Metode Food Recall 24 Jam Untuk Keluarga
 MEAL EQUIVALENT MURNI (MEM)
adalah porsi makanan utama (makan pagi, siang maupun malam) yang
dimakan tamu atau yang dimakan oleh anggota keluarga di luar rumah
dianggap sama porsinya dengan yang dimakan anggota keluarga di dalam
rumah. Responden yang ditanya adalah anggota keluarga yang bertanggung
jawab terhadap makanan sehari-hari.
 MEAL EQUIVALENT PROPORTION (MEP)”
adalah membedakan proporsi makanan utama untuk pagi (0,2), siang (0,4)
dan malam (0,4). Namun porsi makanan utama (makan pagi, siang maupun
malam) yang dimakan tamu atau yang dimakan oleh anggota keluarga di luar
rumah tetap dianggap sama porsinya dengan yang dimakan anggota keluarga
di dalam rumah sesuai proporsinya (pagi, siang, malam). Responden yang
ditanya adalah anggota keluarga yang bertanggung jawab terhadap makanan
sehari-hari
I. Kesalahan dalam penggunaan metode food recall
 Kesalahan/Bias dari pengumpul
 Kesalahan/Bias dari responden
 Kesalahan/Bias karena alat
 Kesalahan/Bias dari DKBM
 Kesalahan/Bias karena kehilangan zat gizi
2. FOOD WEIGHING
A. Pengertian Food Weighing
 Food weighing adalah salah satu metode penimbangan makanan yang merupakan
metode survei konsumsi pangan yang bersifat kuantitatif
 Penilaian konsumsi pangan dengan metode Food Weighing merupakan metode
survei konsumsi pangan dengan teknik penimbangan dan pencatatan makanan
yang dilakukan oleh responden.
B. Prinsip metode food weighing
 Ahli gizi atau petugas pengumpul data melakukan penimbangan makanan yang
akan dikonsumsi dan menimbang sisa makanan yang tidak dikonsumsi oleh
seseorang.
 Hasil penimbangan adalah penimbangan makanan sebelum dikonsumsi dikurangi
dengan makanan sisa yang tidak dikonsumsi
C. Tujuan Metode Food Weighing
 Mengetahui angka kecukupan gizi secara kuantitatif pada tingkat perorangan
 Mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi
 Dapat menghitung asupan zat gizi
D. Sasaran Meode Food Weighing
 Individu/ perorangan responden
 Institusi penyelenggaraan makanan (RS, Asrama, Sekolah, perusahaan, dan
institusi lain yang menyelenggarakan makanan banyak)
E. Prosedur penggunaan metode food weighing
 Petugas menimbang makanan yang akan dikonsumsi dan mencatat dalam formulir
yang telah disediakan
 Menimbang sisa makanan yang tidak dikomsumsi olehresponden
 Jumlahmakanan yang dikomsumsi adalah berat makanan sebelum dikomsumsi
dikurangi dengan sisamakanan yang tidak dikonsumsi
 Tentukan jenis dari bahan makanan yang tidak dikonsumsi
 Tentukan factor konversi matang-mentah untuk setiap bahan makanan
 Tentukan berat mentah dari bahan makanan
 Lakukan analisa nilai gizi dari makanan yang dikomsumsi responden
 Perlu diperhatikan disini adalah biasanya terdapat sisa makanan setelah dimakan,
makan perlu juga dihitung sisa tersebut untuk mengetahui jumlah sesungguhnya
yang dikonsumsi.
 Penimbangan makanan sebaiknya dilakukan dalam setiap kali waktu makan
selama periode yang ditentukkan.
 Penimbangan makanan dilakukan untuk setiap jenis makanan yakni
bahanmakanan pokok, lauk-pauk, sayuran dan buah-buahan.
F. Kelebihan Metode Food Weighing
 Dapat dijadikan gold standar SKP
 Data lebih akurat
 Tersedia data kuantitatif
 Mengurangi bias
G. Kelemahan Metode Food Weighing
 Butuh kerjasama tinggi dgn responden
 Dapat membebani responden
 Responden harus mampu menimbang dan menulis BM agar data lebih akurat
 Responden harus jujur dalam melaporkan makanan yg dikonsumsi
 Tidak cocok utk responden yg buta huruf
 Butuh waktu yang lama

H. Peralatan Metode Food weighing


 Timbangan digital/ timbangan jarum
 Alat ukur makanan
 Alat makan
 Pisau
 Talenan
 Daftar analisis zat gizi, dan daftar penukar
 Formulir Food Weighing
 Alat tulis

Anda mungkin juga menyukai