Anda di halaman 1dari 11

BST/ Bed Site Teaching

*Kepaniteraan Klinis Senior/September 2020


**Pembimbing/ Dr. dr. Fitriyanti, Sp.KK, FINSDV

Oleh:

SANTA FEBBILA

G1A219098

KEPANITERAAN KLINIS SENIOR


BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA RSUD RADEN MATTAHER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
STATUS DERMATOVENEROLOGI

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ristadapi
Umur : 62 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : RT.02, Kel.Tanjung Marwo,Kec.Muaro Tembesi,
Kabupaten Batanghari
Status pernikahan : Menikah
Suku bangsa : Melayu/ Indonesia
Hobi : Olahraga
Tanggal berobat : 12 September 2020
Autoanamnesis pada 12 September 2020, di Poliklinik RSUD Raden
Mattaher.

I. ANAMNESIS
A. Keluhan utama
Os datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Raden Mattaher
dengan keluhan terdapat banyak bercak kemerahan, bersisik tebal
hampir di seluruh tubuhnya disertai rasa gatal sejak 1 bulan yang
lalu.
B. Keluhan tambahan
Os juga mengeluh gatal di kepalanya, dan terasa pedih saat digaruk
sehingga mengelupas serta 3 hari SMRS muncul bercak kehitaman
di kedua lengan tangannya tetapi tidak disertai rasa gatal. Os
mengalami sulit tidur karena gatal- gatal pada tubuhnya.
C. Riwayat perjalanan penyakit
Os datang dengan keluhan terdapat banyak bercak hampir di seluruh
tubuhnya disertai rasa gatal sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan ini
muncul diawali adanya rasa gatal di daerah lengan kanan bersamaan
dengan bagian kedua betisnya. Awalnya pertama kali os

2
mengeluhkan bercak kemerahan sebesar uang koin 100 rupiah yang
terdapat pada kedua lengan nya lama kelamaan bercak tersebut
semakin gatal, lama kelamaan bercak – bercak tersebut membesar
sehingga membentuk bercak – bercak kemerahan yang meninggi
dan bersisik tebal dan berlapis berwarna putih dan tidak berminyak.
Os lalu sering menggaruk untuk menghilangkan rasa gatal tersebut,
namun tetap tak hilang. Kadang os menggaruknya sampai ada yang
berdarah. Keluhan semakin terasa berat saat os sedang berkeringat
atau saat siang dan malam hari. Selain itu, terasa pedih saat pasien
mandi. Keluhan berkurang saat os menjalani aktivitas ringan seperti
membersihkan rumput.
D. Riwayat penyakit dahulu
 Os mengatakan tidak pernah memiliki keluhan seperti ini
sebelumnya, hanya saja ia memiliki riwayat penyakit Herpes
sejak 6 tahun yang lalu dan memutuskan untuk
menghentikan pengobatan dikarenakan ia merasa tidak
kunjung sembuh.
 Os juga mengatakan saat mengalami keluhan seperti ini,
sebelumnya ia sempat berobat sekitar 2 minggu yang lalu ke
Puskesmas. Saat di Puskesmas, ia mendapat salep dan obat
minum berupa tablet yang diminum 2x1 hari. Os lupa
mengenai nama obatnya, dan sekarang obatnya sudah habis.
Pada awal pengobatan os bercerita ia mengalami sedikit
perubahan pada keluhannya tetapi itu hanya beberapa hari
saja terasa lebih baik. Setelah itu os memutuskan untuk tidak
berobat kembali ke Puskesmas, dikarenakan ia merasa tidak
adanya perubahan pada dirinya sehingga ia meminta surat
rujukan untuk dilakukan pemeriksaan ke RS.
 Riwayat penyakit sistemik disangkal.
 Riwayat alergi makanan, dan obat disangkal.

3
E. Riwayat penyakit keluarga
Os mengatakan tidak pernah memiliki keluhan seperti ini
sebelumnya.
F. Riwayat sosial ekonomi
Os datang ke RS dengan jaminan BPJS. Sanitasi lingkungan
disekitar rumah os tampak baik.
II. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status generalis
1. Keadaan umum : Tampak sakit ringan
2. Tanda vital :
Kesadaran : Compos mentis RR : 87 x/i
Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 20 x/i
Suhu : 36,2 °C
3. Kepala :
a. Bentuk : Normochepali
b. Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), Pupil isokor kiri kanan
c. THT :
- Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-)
- Mulut : Bibir kering (-), dinding faring hiperemis
(-)
- Telinga : tinnitus (-)
d. Leher : Pembesaran KGB
4. Thoraks :
Inspeksi : Bentuk normal, gerak nafas kedua
dada Simetris, lesi kulit (-)
Palpasi : Vokal fremitus (+/+) simetris
Perkusi : Sonor dikedua paru
Auskultasi :
- Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
- Paru : SN vesikuler, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

4
5. Abdomen :
Inspeksi : Datar, tampak lesi kulit
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba
membesar
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+), normal
6. Genitalia :
Tidak dilakukan pemeriksaan secara langsung
7. Ekstremitas :
a. Ekstremitas Superior : akral hangat, oedem (-), sianosis
(-)
b. Ekstermitas Inferior : akral hangat, oedem (-), sianosis
(-)

B. Status dermatovenerologi
1. Regio frontalis dextra

skuama
Plak hipopigmentasi

Gambar 1. Regio frontalis dextra

 Tampak lesi berupa plak di scalp (kulit kepala), berbentuk bulat,


ukuran 8x5 cm, batas difus, tidak berminyak, hipopigmentasi,
permukaan tak rata dan teraba kasar disertai skuama sedang-

5
kasar. Rambut kusam, kasar, dan tidak mengkilat diatas
permukaan kulit.

2. Regio zygomatica dex et sin

fisura

Gambar 2. Region zygomatica dex et sinistra


 Tampak lesi berupa fisura di region zygomatica dex et sin,
plakat, batas difus, permukaan tak rata dan teraba kasar.

3. Regio colli posterior

likenifikasi

Gambar 3. Regio colli posterior


 Tampak lesi berupa likenifikasi di leher bagian belakang,
ukuran 3x4 cm, hipopigmentasi, dan teraba keras.

6
4. Regio thorax anterior et posterior
papul

skuama

Plak
eritetematosa

Gambar 4. Regio thorax anterior


 Tampak lesi berupa plak di regio thorax anterior, bentuk
bervariasi dari numuler hingga annuler, ukuran 2-5 cm,
multiple, sikrumskrip, eritema, tepi aktif, lokalisata,
permukaan tak rata, teraba keras disertai rasa nyeri.
 Terdapat lesi berupa papul di regio thorax anterior, bentuk
numuler, ukuran 1 x 1,5 x 1,5 cm, soliter, sirkumskrip,
hiperpigmentasi, tepi tak aktif, lokalisata, permukaan tak
rata,konsistensi padat disertai skuama jenis psoriasiformis.

petechiae

skuama

Plak
hipopigmentasi

Gambar 5. Regio thorax posterior

7
 Tampak lesi berupa plak di regio thorax anterior, plakat,
ukuran bervariasi, multiple, batas difus, hipopigmentasi dan
terdapat pula petechiae, tepi tidak aktif, distribusi generalisata,
permukaan tak rata, teraba halus, terdapat skuama jenis
pitiriasiformis.

5. Regio Extremitas Superior

plak hipopigmentasi, hiperpigmentasi

fisura

6 7

Gambar 6. Regio extremitas superior dextra


 Tampak lesi berupa plak hipopigmentasi dan hiperpigmentasi,
plakat, sirkumskrip, batas difus, teraba halus hingga kasar
disertai fisura.

Gambar 7. Regio extremitas superior sinistra


 Tampak lesi berupa plak hipopigmentasi dan hiperpigmentasi,
ukuran 14x6 cm, sirkumskrip, batas difus, teraba halus hingga
kasar disertai fisura.

8
6. Regio Extremitas Inferior

skuama

plak hiperpigmentasi

plak hipopigmentasi

Gambar 8. Regio Extremitas Inferior

9
 Tampak lesi berupa plak pada kedua ekstremitas, berntuk
bervariasi dari polisiklik hingga plakat, batas difus, warna
bervariasi dari hipopigmentasi dan hiperpigmentasi, tepi tak
aktif, distribusi generalisata, permukaan tak rata, konsistensi
teraba halus hingga kasar, dan disertai adanya skuama jenis
pitiriasiformis.

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Belum dilakukan.

IV. DIAGNOSIS BANDING


- Psoriasis vulgaris
- Dermatitis seboroik
- Pitriasis rosea

V. DIAGNOSIS KERJA
Psoriasis vulgaris

VI. TERAPI
a. Medikamentosa
- Kortikostreroid topikal (clobetasol propionate 0,025-0,1 %) selama
2 minggu.
- Asam folat 100 mg 3x1 hari, 1 minggu
- Vit B kompleks 100 mg 1x1 hari, 2

b. Non medikamentosa
- Minta pasien untuk jangan terlalu stress ataupun emosi terhadap
permasalahan penyakitnya.
- Minta pasien untuk beraktivitas yang tidak terlalu berat,
menghindari untuk menggaruk lesi jika gatal.
- Menjelaskan kepada pasien untuk kontrol kembali tiap 2-4 minggu.

10
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini tidak menular, tidak
ganas, dan tidak menyebabkan kematian. Namun, bersifat kronik
dan berulang.
- Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya, cara
pengobatan, manfaat patuh dalam minum obat dan efek samping
selama masa pengobatan.
- Memberikan dukungan semangat pada pasien agar tetap
berkeinginan sembuh dengan patuh dalam minum obat.

VII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
Qua ad functionam : dubia ad bonam

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN


- Pemeriksaan laboratorium
- Pemeriksaan tetes lilin
- Pemeriksaan Auspitz
- Pemeriksaan Kobner
- Pemeriksaan histopatologi
- Kerokan KOH

11

Anda mungkin juga menyukai