Anda di halaman 1dari 2

STRUKTUR ESAI

Sama seperti karangan lain seperti prosa, pantun, cerpen, esai pun juga memiliki struktur.
Struktur esai yang baik dalam Bahasa Indonesia dibagi menjadi 3 yaitu pendahuluan, isi, dan
penutup. Beberapa ahli juga memiliki pendapat yang sama tentang struktur esai, mereka juga
membaginya ke dalam tiga bagian yang terdiri atas, paragraf pendahuluan (yang diakhiri
dengan kalimat tesis), paragraf isi, dan paragraf penutup (Wijayanti dkk. 2012). Pada bagian
pendahuluan berisi pernyataan umum tentang topik yang akan dibahas, selain itu juga berisi
latar belakang topik. Paragraf isi berisi uraian pernyataan yang disampaikan pada paragraf
pendahuluan. Terakhir adalah paragraf penutup yang berisi simpulan atau ringkasan dari hal-
hal penting yang telah dikemukakan. Dari beberapa pendapat di atas, struktur esai intinya ada 3
yaitu pendahuluan, isi, dan penutup atau simpulan.

Menulis esai akan terasa sulit bagi sebagian orang. Guna mencapai hasil yang
memuaskan, berikut ini pembahasan lebih mendalam tentang struktur esai.

 Pertama, paragraf pengantar atau pendahuluan. Paragraf ini perlu dibuka dengan

semenarik mungkin, selain menarik paragraf ini juga memberi latar belakang
informasi singkat mengenai topik yang akan dibicarakan dalam esai. Paragraf ini
terdiri atas dua bagian, yaitu beberapa kalimat / pernyataan umum dan sebuah
kalimat tesis, tempat ide pokok esai berada.

 Kedua yaitu paragraf isi. Paragraf isi dapat hanya terdiri atas satu pargraf seperti
halnya paragraf pendahuluan. Dapat pula lebih panjang daripada paragraf
pendahuluan karena di dalam paragraf inilah penulis secara perinci membahas
topik atau subtopik-subtopik yang sudah dinyatakan di dalam kalimat tesis.
Beberapa teknik pengembangan paragraf isi, diantaranya: memberikan contoh
atau ilustrasi tentang apa yang dibicarakan; menguraikan secarakronologis suatu
kejadian; menceritakan anekdot yang berkaitan dengan apa yang dibicarakan;
mendefinisikan istilah yang berhubungan dengan apa yang dibicarakan;
membandingkan atau mengontraskan apa yang sedang dibicarakan; menganalisis
atau mencari sebab-musabab dari sesuatu yang dibicarakan; menguraikan akibat-
akibat atau konsekuensi-konsekuensi dari sesuatu yang dibicarakan; menerangkan
bagaimana cara kerja atau fungsi sesuatu yang dibicarakan; melukiskan fisik atau
watak orang, tempat, barang, atau tindakan yang dibicarakan; kombinasi
beberapa teknik di atas.

 Ketiga, yaitu paragraf penutup. Untuk menandai bahwa pembaca sudah sampai

pada akhir esai, diperlukan “pengait” berupa kata transisi, seperti simpulannya,
singkatnya, akhisrnya, dsb (Wijayanti dkk. 2013).

DAFTAR PUSTAKA

Wijayanti, S. H., & Dhian, Y. C. (2012). Kecenderungan Siswa SMA di Bekasi dalam Memilih
Topik Esai Ditinjau dari Perspektif Gender. Jurnal Humaniora, 24(2), 187-200.
https://doi.org/10.22146/jh.v24i2.1061

Wijayanti, S. H. dkk. (2013). Bahasa Indonesia, Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai