DOSEN PENGAMPU:
Dr. Agus Ramdhani, M.Sc.
Dr. Muh. Makhrus, M.Pd.
Dr. Yunita Ariansani Anwar, M.Si
DISUSUN OLEH:
ULYANUR KHAIRUNNUFUS
(I2E019021)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah Pengembangan Kemampuan
Mengajar yang berjudul “Analisis Kebutuhan Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-
19”. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen pengampu
mata kuliah Pengembangan Kemampuan Mengajar, Guru Kimia SMA Negeri 1 Gunungsari,
dan teman-teman yang telah memberikan banyak ilmu dan masukan kepada penulis dalam
penyelesaian makalah ini.
Meskipun telah berusaha maksimal, namun penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis menerima adanya
kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun demi perbaikan di masa yang akan
datang. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Target Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19..................... 3
B. Sumber Daya yang dibutuhkan dalam Proses Pembelajaran ........ 7
C. Kondisi Guru dan Siswa dalam Proses Pembelajaran Daring....... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Covid-19 telah menjadi pandemi dunia saat ini, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini
menyebabkan pemerintah di berbagai belahan dunia menerapkan sejumlah kebijakan baru
untuk memutus mata rantai penularan virus tersebut, begitu pula dengan pemerintah
Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui PP No. 21 Tahun 2020 menerbitkan kebijakan
pembatasan sosial berskala besar (social distancing) terkait aktivitas kerja, dunia usaha,
perkantoran, pendidikan, keagamaan, ekonomi atau pun aktivitas sosial lainnya. Hampir
semua lini terdampak dengan adanya pandemi Covid-19 ini, termasuk juga pendidikan
(Khasanah, dkk., 2020).
Khusus dunia pendidikan, pemerintah mengubah moda pembelajaran di sekolah
maupun perguruan tinggi sejak 16 Maret 2020 hingga waktu yang akan diberitahukan
lebih lanjut. Dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020, salah satunya
menyebutkan bahwa sekolah di seluruh Indonesia dianjurkan belajar di rumah. Di
Kabupaten Lombok Barat sendiri, melalui Surat Edaran Bupati Lombok Barat Nomor:
420/1901.UM/Dikbud menyebutkan bahwa kegiatan belajar di rumah dilaksanakan
selama 14 hari sejak 17 Maret 2020 diikuti dengan beberapa surat edaran tentang
perpanjangan masa belajar di rumah secara daring.
Pandemi ini telah memaksa sistem pembelajaran di sekolah berubah secara drastis
dari pembelajaran tatap muka (konvensional) menjadi pembelajaran secara online atau
dalam jaringan (daring). Banyak pihak yang merasa belum siap untuk implementasi
pembelajaran online, baik dari guru, siswa, maupun orang tua. Apalagi jika harus
menerapkan kurikulum 2013 yang begitu kompleks dalam sebuah pembelajaran online.
Hal ini tentunya akan mempengaruhi baik perencanaan, proses, maupun hasil
pembelajaran. Dalam penerapan kurikulum 2013, seorang guru hendaknya paham bahwa
setiap mata pelajaran harus mencakup 3 kompetensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Semuanya itu diajarkan dengan pendekatan saintifik secara terpadu. Hal ini
akan mudah jika pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka. Berbeda jika
dilaksanakan secara online (Firman dah Rahayu, 2020). Hambatan lainnya adalah masih
ditemukan guru yang belum melek teknologi untuk menerapkan kurikulum 2013 dalam
pembelajaran online. Belum lagi, kurangnya infrastruktur pendukung pembelajaran online
itu sendiri. Untuk melihat seberapa tinggi keefektifan proses pembelajaran daring selama
masa pandemi Covid-19 ini, perlu adanya suatu evaluasi terhadap implementasi
pembelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan analisis sederhana yang hasilnya
dituliskan di dalam makalah ini. Adapun makalah ini akan membahas tentang “Analisis
Kebutuhan Pembelajaran Pada Masa Pandemi COVID-19”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan
dibahas pada makalah ini, yakni:
1. Bagaimana target pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 agar rasional selaras
dengan situasi dan kondisi baru (new normal)?
2. Apa saja sumber daya yang perlu dimiliki dan diadakan agar tujuan pembelajaran
pada masa pandemi Covid-19 tercapai?
3. Bagaimana situasi dan kondisi guru dan siswa yang melakukan model pembelajaran
berbasis daring atau blended learning?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini, yakni:
1. Untuk mengetahui target pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 agar rasional
selaras dengan situasi dan kondisi baru (new normal).
2. Untuk mengidentifikasi sumber daya yang perlu dimiliki dan diadakan agar tujuan
pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 tercapai.
3. Untuk mengetahui situasi dan kondisi guru dan siswa yang melakukan model
pembelajaran berbasis daring atau blended learning.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
pengetahuan faktual, konseptual, konkret dan ranah abstrak terkait dengan
prosedural berdasarkan rasa ingin pengembangan dari yang dipelajarinya
tahunya tentang ilmu pengetahuan, disekolah secara mendiri dan mampu
teknologi, seni, budaya, dan humaniora menggunakan metode sesuai kaidah
dengan wawasan kemanusiaan, keilmuan.
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untk memecahkan masalah.
3.1 Menjelaskan metode ilmiah, 4.1 Menyajikan hasil rancangan dan hasil
hakikat ilmu Kimia, keselamatan percobaan ilmiah
dan keamanan di laboratorium,
serta peran kimia dalam
kehidupan
3.2 Menganalisis perkembangan 4.2 Menjelaskan fenomena alam atau
model atom dari model atom hasil percobaan menggunakan model
Dalton, Thomson, Rutherford, atom
Bohr, dan Mekanika Gelombang
3.3 Menjelaskan konfigurasi 4.3 Menentukan letak suatu unsur dalam
elektron dan pola konfigurasi tabel periodik berdasarkan konfigurasi
elektron terluar untuk setiap elektron
golongan dalam tabel periodik
3.4 Menganalisis kemiripan sifat 4.4 Menyajikan hasil analisis data-data
unsur dalam golongan dan unsur dalam kaitannya dengan
keperiodikannya kemiripan dan sifat keperiodikan
unsur
3.5 Membandingkan ikatan ion, 4.5 Merancang dan melakukan percobaan
ikatan kovalen, ikatan kovalen untuk menunjukkan karakteristik
koordinasi, dan ikatan logam senyawa ion atau senyawa kovalen
serta kaitannya dengan sifat zat berdasarkan beberapa sifat fisika
3.6 Menerapkan Teori Pasangan 4.6 Membuat model bentuk molekul
Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dengan menggunakan bahan bahan
dan Teori Domain elektron yang ada di lingkungan sekitar atau
dalam menentukan bentuk perangkat lunak komputer
molekul
3.7 Menghubungkan interaksi antar 4.7 Menerapkan prinsip interaksi antar
ion, atom dan molekul dengan ion, atom dan molekul dalam
sifat fisika zat menjelaskan sifat-sifat fisik zat di
sekitarnya
3.8 Menganalisis sifat larutan 4.8 Membedakan daya hantar listrik
berdasarkan daya hantar berbagai larutan melalui perancangan
listriknya dan pelaksanaan percobaan
3.9 Mengidentifikasi reaksi reduksi 4.9 Menganalisis beberapa reaksi
dan oksidasi menggunakan berdasarkan perubahan bilangan
konsep bilangan oksidasi unsur oksidasi yang diperoleh dari data hasil
percobaan dan/ atau melalui
percobaan
3.10 Menerapkan hukum-hukum 4.10 Menganalisis data hasil percobaan
5
dasar kimia, konsep massa menggunakan hukum-hukum dasar
molekul relatif, persamaan kimia kuantitatif
kimia, konsep mol, dan kadar zat
untuk menyelesaikan
perhitungan kimia
6
diberi kebebasan untuk menyederhakan kembali Kompetensi Dasar khusus tersebut
sesuai dengan kondisi peserta didik yang diajarkan.
Jika pemerintah memutuskan melanjutkan pembelajaran jarak jauh (PJJ), para guru
tidak boleh memindahkan sekolah ke rumah. Perlu disusun juga jam pengajaran dengan
para gurunya sehingga tidak membebani siswa dan orangtua yang membantu anaknya
belajar di rumah. Soal lama jam belajar misalnya, PJJ tidak harus berlangsung selama 10
jam dengan guru secara bergantian mengajar. Dalam kondisi sekarang, jam sekolah dan
jam ujian atau ulangan dibuat lebih fleksibel dan metode pembelajaran pun lebih luwes.
7
Dalam proses pembelajaran, guru dapat menggunakan metode E-Learning yaitu
pembelajaran memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. E-learning dapat
didefinisikan sebagai proses pembelajaran digital melalui jaringan internet (Jethro, et al.
2012). E-learning merupakan pemanfaatan media pembelajaran menggunakan internet,
untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan. Setiap metode pembelajaran harus mengandung rumusan pengorganisasian
bahan pelajaran, strategi penyampaian, dan pengelolaan kegiatan dengan memperhatikan
faktor tujuan belajar, hambatan belajar, karakteristik peserta didik, agar dapat diperoleh
efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran. Salah satu metode e-learning yang
mudah digunakan adalah Google Classroom yang dapat menyediakan kelas online,
sehingga memudahkan bagi peserta didik untuk mengakses konten pembelajaran dimana
saja (Hakim, 2016). Guru juga dapat memberikan tugas terukur namun tetap memastikan
bahwa tiap hari pembelajaran peserta didik terlaksana tahap demi tahap dari tugas
tersebut. Banyak lagi inovasi lainnya yang bisa dilakukan oleh pendidik demi memastikan
pembelajaran tetap berjalan dan siswa mendapatkan ilmu sesuai kurikulum yang telah
disusun pemerintah. Pelaksanaan pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari penilaian hasil
belajar. Penilaian hasil belajar di era covid-19 ini juga diaksanakan secara daring. Banyak
aplikasi daring yang dapat digunakan dalam penilaian pendidikan, antara lain kahoot,
google form, quizizz, atau penugasan lain melalui google clasroom, JB Class, dan quiper
school (Mulatsih, 2020).
Berdasarkan hasil wawancara Guru Kimia di SMA Negeri 1 Gunungsari, aplikasi
yang dipilih untuk pembelajaran daring adalah google classroom. Pemilihan aplikasi
google classroom dikarenakan aplikasi ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
proses settingannya cepat, menghemat waktu, dapat meningkatkan kerjasama dan
komunikasi, penyimpanan data terpusat di Google Classroom, dan dapat berbagi sumber
daya dengan cepat. Selain penyampaian materi dilakukan melalui google classroom,
sebagian materi disampaikan melalui Whats App. Materi pembelajaran yang disampaikan
berupa file Ms Word, file PDF, dan video pembelajaran. Siwa yang mengalami kesulitan bisa
bertanya kepada guru melalui Whats App atau video call. Sedangkan pada latihan soal dan
pengambilan nilai hasil belajar pengetahuan kimia, digunakan ada yang disampailan
dalam bentuk file PDF, kuis dengan aplikasi Google form dan quizizz. Pemilihan aplikasi
googe form karena guru dapat membuat soal dengan mudah, siswa juga dapat
mengerjakan dengan baik, disamping itu guru dapat melihat hasil belajar siswa lengkap
dari tampilan data spread sheetnya. Pemilihan aplikasi quizizz dipilih karena dengan
8
aplikasi ini membuat soal kuisnya mudah baik membuat soal sendiri atau teleported dari
soal yang dibuat orang lain, tampilannya menarik siswa, ada unsur gamenya. Quizizz
dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa dapat mengerjakan
dalam suasana rileks karena ada musik, dan ada memenya sehingga lebih fun. Diakhir
quizizz siswa dapat melihat peringkatnya dari seluruh peserta yang mengikuti.
Proses pembelajaran dari rumah melalui daring idealnya tetap dapat mengakomodasi
kebutuhan belajar siswa untuk mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan jenjang
pendidikannya. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kesiapan pendidik, kurikulum
yang sesuai, ketersediaan sumber belajar, serta dukungan peranti dan jaringan yang stabil
sehingga komunikasi antar peserta didik dan pendidik dapat efektif. Kondisi PJJ saat ini
belum dapat disebut ideal sebab masih terdapat berbagai hambatan yang dihadapi.
Hambatan tersebut sekaligus menjadi tantangan dalam pelaksanaan PJJ mengingat
pelaksanaan PJJ merupakan keharusan agar kegiatan pendidikan tetap dapat terselenggara
di tengah darurat pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini (Arifa, 2020).
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan PJJ antara lain berkaitan dengan
kesiapan sumber daya manusia dan keterbatasan sarana dan prasarana, khususnya
dukungan teknologi dan jaringan internet. Banyak pendidik yang mengeluhkan
terbatasnya ketersediaan sarana teknologi, kemampuan pengoperasian maupun
keterbatasan jaringan internet di beberapa daerah. Keluhan tersebut berkaitan dengan:
pertama, penugasan yang terlalu berat dengan waktu yang singkat. Kedua, banyak tugas
merangkum dan menyalin dari buku. Ketiga, jam belajar masih kaku. Keempat,
keterbatasan kuota untuk mengkuti pembelajaran daring. Dan kelima, sebagian siswa
tidak mempunyai gawai pribadi sehingga kesulitan dalam mengikuti ujian daring (Arifa,
2020).
Beberapa masalah tersebut merupakan catatan penting untuk menyelesaikan
permasalahan pembelajaran daring pada masa pandemi ini. Secara teknis dan sistem
banyak lembaga pendidikan belum semuanya siap. Pembelajaran daring bukan metode
untuk mengubah belajar tatap muka dengan aplikasi daring, bukan pula membebani siswa
dengan tugas yang bertumpuk setiap hari. Pembelajaran secara daring harusnya
mendorong peserta didik menjadi kreatif dengan mengakses sebanyak mungkin sumber
pengetahuan, menghasilkan suatu karya, dan mengasah wawasan sehingga peserta didik
memiliki kecakapan pola berpikir serta kecakapan hidup (Mastur, dkk., 2020).
Pembelajaran kimia sendiri juga tidak terlepas dari kegiatan praktikum di dalam
laboratorium. Berdasarkan hasil wawancara guru mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1
9
Gunungsari, kegiatan praktikum dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek. Kegiatan praktikum dilakukan oleh peserta didik di rumah masing-
masing dengan menggunakan alat dan bahan sederhana. Kegiatan praktikum tersebut
dibuatkan video dan kemudian diunggah di WhatsApp Group. Pembelajaran daring yang
dipadukan dengan model pembelajaran yang tepat akan memberikan dampak yang lebih
optimal. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi peserta didik salah
satunya adalah pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek dengan
memanfaatkan proses penyelidikan dapat mengarahkan peserta didik untuk membuat atau
mengembangkan produk yang aplikatif, terutama berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
(Arizona, dkk., 2020).
11
3. Dampak pada lulusan sekolah
Para mahasiswa maupun siswa yang tahun ini lulus mengalami gangguan pengajaran
di bagian akhir studi mereka. Dampak langsung yang dialami oleh mereka adalah
gangguan utama dalam penilaian akhir yang mestinya mereka dapatkan. Namun
dengan kondisi apapun mereka tetap lulus dalam kondisi resesi global yang
memilukan ini.
Selain melihat dari sisi negatif, pandemi ini juga memiliki sisi positif baik bagi guru,
sekolah dan proses pembelajaran. Dampak positif yang dapat dirasakan tersebut
diantaranya adalah siswa dan guru menjadi melek teknologi, yang sebelumnya tidak
mengenal teknologi atau kurang mendalami teknologi menjadi harus membiasakan dan
bisa menggunakan teknologi sebagai sarana utama dalam pembelajarannya serta dapat
menunjukkan kemampuan guru dalam memanfaatkan media teknologi. Guru ditantang
untuk menyajikan pembelajaran yang terencana dan efektif dalam keterbatasan waktu.
Mendorong kolaborasi dan kerjasama berbagai pihak antara orang tua dan pihak sekolah,
sekolah dengan guru, maupun guru dengan orang tua, sehingga menciptakan interaksi
yang baik antar semua pihak yang terkait. Dibutuhkannya kerja sama semua pihak baik
dari guru, siswa, dan orang tua demi kesuksesannya pembelajaran daring selama pandemi
Covid-19. Orang tua diharapkan dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan proses belajar
mengajar di rumah, guru dapat terus meningkatkan kapasitas untuk melakukan
pembelajaran interaktif, dan sekolah dapat memfasilitasi kegiatan belajar mengajar
dengan metode yang paling tepat. Kerja sama secara menyeluruh dari semua pihak sangat
diperlukan untuk menyukseskan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan latar belakang dan pembahasan, maka dapat disimpulkan pelaksanaan
pembelajaran pada masa pandemi COVID-19 ini mengalami perubahan, terutama
kurikulum yang disederhanakan. Perubahan pada kurikulum ini merupakan serangkaian
perubahan yang dilakukan untuk beradaptasi dengan perkembangan lingkungan saat ini.
Hal ini akan menyebabkan terdapat perubahan dalam hal tujuan, isi dan bahan
pembelajaran pada kurikulum.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dengan dikeluarkannya kebijakan
pembelajaran secara daring demi mencegah penyebaran COVID-19. Kegiatan
pembelajaran selama masa pandemi harus memperhatikan tujuan pembelajaran, hambatan
dalam belajar, dan karakteristik peserta didik, agar dapat diperoleh efektivitas, efisiensi,
dan daya tarik pembelajaran. Permasalahan yang terjadi dengan metode pembelajaran
daring adalah sinyal dan paket internet, baik yang dimiliki oleh peserta didik maupun
guru. Pembelajaran secara daring harusnya mendorong peserta didik menjadi kreatif
dengan mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan suatu karya,
dan mengasah wawasan sehingga peserta didik memiliki kecakapan pola berpikir serta
kecakapan hidup. Dibutuhkannya kerja sama semua pihak baik dari guru, siswa, dan
orang tua demi kesuksesannya pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Orang tua
diharapkan dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan proses belajar mengajar di rumah,
guru dapat terus meningkatkan kapasitas untuk melakukan pembelajaran interaktif, dan
sekolah dapat memfasilitasi kegiatan belajar mengajar dengan metode yang paling tepat.
Kerja sama secara menyeluruh dari semua pihak sangat diperlukan untuk menyukseskan
pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Inovasi pembelajaran pada masa pandemi ini merupakan salah satu solusi yang perlu
didesain dan dilaksanakan oleh guru dengan memaksimalkan media yang ada. Guru dapat
melakukan pembelajaran dengan menggunakan aplikasi e-learning, misalnya: Google
Classroom, WhatsApp, Zoom dan lain sebagainya. Salah satu metode pembelajaran yang
dapat dijadikan sebagai alternatif, yaitu blended learning. Blended learning sendiri
merupakan bentuk pembelajaran inovatif yang mengkombinasikan antara belajar secara
tatap muka dan belajar melalui daring. Memadukan model pembelajaran berbasis proyek
dengan pembalajaran daring dapat mengarahkan peserta didik untuk membuat atau
13
mengembangkan produk yang aplikatif dan terutama berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari dan dapat dilakukan dari rumah.
B. SARAN
Adapun saran yang diajukan oleh penulis adalah pembelajaran daring lebih
dioptimalkan dengan metode blended learning dan dipadukan dengan model
pembelajaran berbasis proyek atau inkuiri untuk membangun kemandirian belajar dan
kemampuan berpikir peserta didik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arifa, F. N. 2020. Tantangan Pelaksanaan Kebijakan Belajar Dari Rumah Dalam Masa
Darurat Covid-19. Info Singkat; Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual Dan Strategis,
XII Vol. 7 (1): 6.
Arizona, K., Abidin, Z., & Rumansyah, R. 2020. Pembelajaran Online Berbasis Proyek Salah
Satu Solusi Kegiatan Belajar Mengajar di Tengah Pandemi COVID-19. Jurnal
Ilmiah Profesi Pendidikan. Vol. 5 (1): 64-70.
Firman, F., dan Rahayu, S. 2020. Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19.
Indonesian Journal of Educational Science (IJES). Vol. 2 (2): 81-89.
Fitriyani, Y., dkk. 2020. Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring Selama
Pandemik Covid-19. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian
Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran. Vol. 6 (2): 165-
170.
Hakim, AB. 2016. Efektifitas Penggunaan Elearning Moodle, Google Classroom Dan
Edmodo. I-statement: information system and technology management. Vol. 1 (2):
2442- 8337.
Jethro, OO., Grace AM., Thomas AK. 2012. E-learning and Its Effects on Teaching and
Learning in a Global Age. International Journal of Academic Research in Business
and Social Sciences. Vol: 2 (1).
Khasanah, D. R. A. U., Pramudibyanto, H., & Widuroyekti, B. 2020. Pendidikan Dalam
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Sinestesia. Vol. 10 (1): 41–48.
Mastur, M., Afifulloh, M., dan Dina, L. N. A. B. 2020. Upaya Guru Dalam Melaksanakan
Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi COVID-19. JPMI: Jurnal Pendidikan
Madrasah Ibtidaiyah. Vol. 2 (3): 72-81.
Mulatsih, B. 2020. Application of Google Classroom, Google Form and Quizizz In Chemical
Learning During The COVID-19 Pandemic. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru.
Vol. 5 (1): 16-26.
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Santoso, P. B., Wijayanti, L. M., Hyun, C. C., &
Putri, R. S. 2020. Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Journal of Education, Psychology and
Counseling. Vol: 2 (1): 1–12.
Sadikin, A, dan Hamidah, A. 2020. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19.
BIODIK. Vol. 6 (2): 109-119.
15