Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Rosyid

NIM : 206050101111019
Mata Ujian : Sistem Produksi Peternakan
Hari/Tanggal : Senin, 02 November 2020
Dosen : Prof. Dr. Ir. Siti Chuzaemi, MS, IPU, ASEAN Eng.

1. Jelaskan konsep dan faktor2 yang harus diperhatikan dalam pembangunan peternakan
berwawasan lingkungan!
Jawab :
Pembangunan peternakan berwawasan lingkungan meliputi terpeliharanya kapasitas produksi
SDA, berkurangnya dampak pencemaran, tercapainya produk primer dan skunder yang
berkualitas dan berdaya saing tingi serta tersedianya lapangan kerja dan pendapatan yang
memadai bagi peternak. Konsep usaha peternakan berklanjutan yang berwawasan lingkungan
yaitu dengan sistem produksi menggunakan usaha tani (farming sistem) berupa integrasi
tanaman dan ternak.
Konsep dan faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun peternakan yang berwawasan
lingkungan yaitu :
a. Keterkaitan : Antara perkebunan dengan peternakan harus saling terkait, misalnya kebun
menghasilkan pakan untuk ternak, ternak memberikan pupuk berupa feses ke kebun.
b. Keseimbangan : tanaman dan ternak yang diintergrasikan harus seimbang, tidak boleh
tidak seimbang, jika terlalu banyak ternak, otomatis fesesnya juga banyak, bukannya
bagus malah tidak baik untuk lingkungan.
c. Kelestarian : Dengan pengembangan peternakan yang berwawasan lingkungan, tentunya
akan berdampak pada kelestarian lingkungan itu sendiri.
d. Manfaat : menerapkan integrasi ternak dan kebun sangat bermanfaat untuk kebun dan
juga ternak. Saling memberikan timbal balik yang baik antar keduanya.

2. Jelaskan 5 sistem yang saudara ketahui tentang integrasi tanaman pakan ternak dalm system
produksi tanaman dan ternak!
Jawab :
5 sistem yang saudara ketahui tentang integrasi tanaman pakan ternak dalm system produksi
tanaman dan ternak yaitu :
a. Agroforestry sistem adalah suatu sistem pertanian dimana pepohonan ditanam secara
tumpang-sari dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim. Pepohonan bisa ditanam
sebagai pagar mengelilingi petak lahan tanaman pangan, secara acak dalam petak lahan,
atau dengan pola lain misalnya berbaris dalam larikan sehingga membentuk lorong/pagar.
b. Alley cropping sama dengan Agroforestry sistem yaitu suatu bentuk usahatani atau
penggunaan tanah untuk menanam tanaman semusim atau tanaman pangan. Penanaman
dilakukan  di lorong atau gang antara barisan pagar tanaman semak atau pohon/tahunan.
Lebar lorong berkisar antara 2-4 meter. Jadi setiap jarak tersebut ditanami satu baris
tanaman tahunan. Lalu di tengah-tengah tanaman tahunan tersebut yang menyerupai
lorong ditanami tanaman semusim.
c. Relay cropping adalah  cara bercocok tanam dimana satu bidang lahan ditanami dengan
dua atau lebih jenis tanaman dengan pengaturan waktu panen dan tanam. Pada system ini,
tanaman kedua ditanam menjelang panen tanaman musim pertama. Diantara sela-sela
tanaman bias dimnfaatkan untuk menanam tanaman pakan ternak.
d. Intercropping adalah Pola tanam yang dilakukan dengan menanam lebih dari satu jenis
tanam pada satu lahan serta dilakukan dalam satu waktu yang sama dengan baris-barisan
teratur.
e. Three strata forage system adalah  merupakan suatu cara penanaman serta pemangkasan
rumput, leguminosa, semak, dan pohon sehingga hijauan tersedia sepanjang tahun.

3. Uraikan strategi pemberian pakan untuk ternak potong yang berbasis limbah pertanian jerami
padi, apabila di daerah tersebut hanya tersedia urea dan bekatul. Jelaskan upaya saudara
untuk meningkatkan bobot badan ternak tersebut!.
Jawab :
Pemberian pakan dilakukan dengan membuat silase jerami padi yang dicampurkan dengan
urea serta bekatul untuk membantu proses fermentasi. Setelah menjadi silase baru diberikan
ke ternak.
Upaya saya untuk meningkatkan bobot badan ternak yaitu :
a. Dengan memberikan pakan hijauan yang tinggi serat, supaya cepat kenyang dan tidak
terlalu menghabiskan banyak pakan hijauan.
b. Memberikan pakan tambahan untuk mencukuoi kebutuhan nutrisi.
c. Menyediakan minum yang tak terbatas, sehingga ternak bias minum kapan saja.

4. Ternak rumiannsia dapat memanfaatkan limbah pertanian untuk menghasilkan protein


hewani, namun ternak ruminansia juga menghasilkan gas methane pada metabolism
karbohidrat yang dapat meningkatkan pemanasan global. Uraikan mekanisme penurunan
produksi gas methan hasil metabolisme karbohidrat menggunakan Saponin dari daun
tanaman!
Jawab :
Gas methan berkurang apabila mengkonsumsi daun tanaman yang bersifat saponin, karena
konsentrat tinggi dan probionat tinggi, sehingga mampu menekan produksi gas methan.

5. Uraikan Pola sistem pertanian terpadu ((zero waste dan zero cost) dan buat contoh dengan
model vertikal – horizontal komoditi perkebunan dengan ternak ruminansia dan non
ruminansia yang berbasis limbah pertanian dan limbah industri pertanian!
Jawab :
Zero waste merupakan konsep pertanian yang dirancang untuk para petani agar
memanfaatkan pengolahan lahan pertanian sekaligus peternakan tampah limbah. Untuk
menekan pencemaran lingkungan, akan lebih baik jika limbah dapat dikelola menjadi
sesuatu yang memiliki nilai tambah ekonomis.
Contoh. Untuk ternak ruminansia bias dengan menerapkan interbun, intergrasi ternak dan
kebun. Sedangkan untuk non ruminansia bisa menerapkan minapadi atau kolam dengan
ikan lele.
6. Jelaskan 3 inovasi yang saudara ketahui untuk meningkatkan produktifitas ternak dan
memperkuat industri peternakan sapi potong!
Jawab :
a. Manajemen pakan, penyediaan pakan yang baik. Kebutuhan pakan untuk ternak harus
terpenuhi, baik hijauan maupun konsentrat, juga air minum.
b. Manajemen pemeliharaan.
Pemeliharaan yang baik juga akan meningkatkan produktivitas ternak, meliputi
pemberian pakan, minum bahkan perkandangan,
c. Manajemen limbah, limbah ternak sapi potong jika dikelola dengan baik dn dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin akan meningkatkan produktifitas industry
peternakan sapi potong.

Anda mungkin juga menyukai