Nurul Aryani - Pai - TB2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 19

TUGAS BESAR II

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Islam dan Demokrasi”

Dosen Pengampu : Abdul Rachman, SS., M.Pd.I

Oleh :

Nurul Aryani
43218120075
Kelas E-308-1 (Selasa)

S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mercu Buana
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan nikmat dan
rahmat-Nya lah penulis bisa menyelesaikan tugas ini. Tujuan penulisan ini adalah
untuk mendapatkan informasi dan pemahaman mengenai asal-usul demokrasi, prinsip-
prinsip demokrasi Islam dan implementasinya dalam kehidupan berdemokrasi di
Indonesia.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada para
pembaca tentang Islam dan Demokrasi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mohon kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, apabila ada kesalahan mohon
dimaafkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Jakarta, 10 November 2020

PENULIS

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


i Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................…….……………… …………………...................... i

DAFTAR ISI .........................…….…………………… ………….…............................. .. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang. ………………………………………….………………… 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………….……………......…… 2

1.3 Tujuan ……………………………………………….…………….......…… 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Asal-usul Demokrasi………………………………………….3


2.2 Prinsip Demokrasi dalam Islam…………………………………………….5
2.3 Implementasi, Hubungan Demokrasi dan Islam di Indonesia…….......10

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN .......................................................…….… ……........... 15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………16

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


ii Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman sekarang Demokrasi menjadi kata yang paling banyak diucapkan dan
didengar, apalagi di Indonesia. Demokrasi menjadi hal yang sangat penting dalam
sistem pemerintahan. Sejak dimulainya Era Reformasi, Demokrasi telah menjadi hal
yang paling penting.
Bisa dilihat saat ini banyak Negara yang menganut Sistem Demokrasi sebagai
system pemerintahannya. Demokrasi merupakah system yang berasal dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat. Sistem ini identik dengan rakyat, yang dimana rakyat menjadi
komponen utamanya.
Sistem Demokrasi digunakan di Indonesia yang dimana Indonesia memiliki Badan
Legislatif yang anggotanya langsung dipilih oleh Rakyat yang biasa disebut dengan
wakil rakyat. Presiden dan Wakil Presiden juga dipilih oleh rakyat.
Dalam Islam, Demokrasi juga sudah diajarkan oleh Rasulullah. Salah satu prinsip
dari sistem demokrasi yang diterapkan nabi Muhammad SAW di Madinah yaitu pasca
hijrahnya kaum muhajirin adalah Piagam Madinah (mitsaq al Madinah). Piagam ini
bersifat revolusioner karena menentang tradisi kesukuan orang-orang Arab pada saat
itu. Piagam ini adalah karya Nabi Muhammad yang secara demokratis berusaha
menjadikan suku-suku di Madinah selama ini saling berkonfrontasi dapat hidup damai.
Dapat kita telusuri, banyak Negara yang menganut system Demokrasi yang
berasal dari barat. Padahal belum tentu system demokrasi itu sesuai dengan Ajaran
Islam. Sistem Demokrasi yang berasal dari Barat Memiliki tujuan yang sifatnya Duniawi
dan Materialistis, berbeda dengan tujuan Islam.
Maka dari itu, disini penulis bermaksud menyusun makalah ini dengan tujuan
untuk mendapatkan informasi dan pemahaman mengenai asal-usul demokrasi, prinsip-
prinsip demokrasi Islam dan implementasinya dalam kehidupan berdemokrasi di
Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Demokrasi itu?
2. Apa prinsip-prinsip Demokrasi dalam Islam?
3. Bagaimana hubungan antara Islam dan Demokrasi di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui makna Demokrasi.
2. Untuk mengetahui asal-usul Demokrasi.
3. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip Demokrasi dalam Islam.
4. Untuk mengetahui Implementasi Islam dan Demokrasi di Indonesia.
5. Untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam.

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


2 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Asal Usul Demokrasi

Menurut Merriam, Webster Dictionary, demokrasi dapat didefinisikan sebagai


“pemerintahan oleh rakyat; khususnya, oleh mayoritas; pemerintah di mana kekuasaan
tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan oleh mereka baik langsung atau tidak
langsung melalui sebuah sistem perwakilan yang biasanya dilakukan dengan cara
mengadakan pemilu bebas yang diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya
untuk mengangkat sumber otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau privilese
berdasarkan keturunan atau kesewenang-wenangan”. 1

Pengertian tentang demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (etimologis) dan
istilah (terminologis). Secara etimologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal
dari bahsa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan
“cratein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa
demos-cratein atau demos-cratos (demokrasi) adalah keadaan negara dimana dalam
sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi
berada dalam keputusan bersama rakyat. Rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan
kekuasaan oleh rakyat.

Pengertian demokrasi secara istilah sebagaimana dikemukakan para ahli sebagai


berikut:

a. Menurut Joseph A. Schumpeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan


institusional untuk mencapai keputusan politik dimana individu-individu
memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas
suara rakyat.
b. Sidney Hook berpendapat demokrasi adalah bentuk pemerintahan yakni
keputusan-keputusan pemerintahan yang penting secara langsung atau
tidak langsung berdasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan
secara bebas dari rakyat dewasa.
c. Henry B. Mayo menyatakan demokrasi sebagai sistem politik merupakan
suatu sistem yang menunjuakan bahwa kebijakan umum ditentukan atas
dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat

1
Abdul Rachman, Islam dan Demokrasi (Jakarta : Universitas Mercu Buana,2020), h. 4.

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


3 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan
politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.2

Dalam kontek sikap demokratis yang ditunjukan Nabi Muhammad dalam


memimpin kota Madinah adalah keinginan dari masyarakat di Madinah agar nabi
mempersatukan mereka dan memulihkan ketertiban dan keamanan bagi masyarakat
Madinah karena di antara suku utama penduduk Madinah, Aus dan Khazraj, terdapat
permusuhan yang dalam, sehingga sering kali terjadi peperangan di antara mereka.
Terdapat beberapa upaya Nabi Muhammad dalam menyelesaikan perseteruan
diinternal suku di Madinah dan eksternal Madinah secara demokratis seperti :
1. Nabi Muhammad SAW menjadikan institusi masjid sebagai wadah
memperkenalkan ikatan berdasarkan agama (Ukhuwwah Islamiyah),
mengantikan ikatan lama yang berdasarkan suku dan keturunan. Nabi
membentuk masyarakat sosial yang didasarkan pada solidaritas sesama
Muslim dan kesetiaan pada wahyu. Nabi mempersaudarakan kaum Muslimin
Mekkah yang hijrah (muhajirin) dan mempersatukan kekuatan bangsa Arab di
bawah landasan dan motivasi keimanan, yang karena itulah dalam tahap
sejarah kemudian bangsa Arab menjadi terhormat, padahal sebelumnya
mereka sebagai bangsa yang terbelakang di dunia.
2. Setelah melakukan kontrak sosial pertama sesama warga Madinah, kemudian
Nabi memperluas kontraknya melalui penyelenggaraan perjanjian dengan
warga Kota Madinah di luar kaum Muslimin, yaitu Kaum Yahudi. Perjanjian
tersebut dinamakan Piajam Madinah yang ditujukan kepada Kaum Muhajirin,
Kaum Anshor, dan Kaum Yahudi. Ada dua landasan bagi kehidupan bernegara
yang diatur dalam Piagam Madinah, yaitu:
a. Semua pemeluk Islam adalah satu umat walaupun berbeda suku
b. Hubungan antara masyarakat muslim dan nonmuslim didasarkan pada
prinsip: (i) bertetangga baik; (ii) saling membantu dalam menghadapi musuh
bersama; (iii) membela mereka yang teraniaya; (iv) menasehati, (v)
menghormati kebebasan beragama.

Menurut ahli sejarah, piagam ini andalan naskah asli yang tidak diragukan
kebenarannya. Secara sosiologis, piagam tersebut merupakan antisipasi dan jawaban
terhadap kenyataan dimasyarakat. Piagam Madinah mengatur kehidupan sosial

2
Dede Rosyada dkk, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, (Jakarta:
ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2003), h. 110

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


4 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
penduduk Madinah. Walaupun mereka heterogen, kedudukannya sama, masing-
masing memiliki kebebasan untuk memeluk agama dan melaksanakan aktivitas dalam
bidang sosial dan ekonomi. Setiap pihak memiliki kewajiban yang sama untuk
membela Madinah, tempat tinggal mereka. Secara strategis, piagam ini bertujuan
untuk menciptakan keserasian politik dengan mengembangkan toleransi sosial-
agaama dan budaya seluas-luasnya.3

2.2 Prinsip Demokrasi Islam

Prinsip-prinsip Ketatanegaraan dalam Islam


Apabila manusia berkuasa di muka bumi, maka kekuasaan itu diperolehnya sebagai
suatu pendelegasian kewenangan dari Allah SWT, karena Allah SWT, adalah sumber
dari segala kekuasaan. Al-qur‟an menegaskan bahwa Allah SWT sebagai pemilik
kekuasaan yang dapat limpahkan kepada siapa saja yang di kehendaki-Nya, demikian
pula sang Maha Esa mampu merenggut kekuasaan dari siapa saja yang di kehendaki-
Nya. Dengan demikian, kekuasaan yang dimiliki manusia hanyalah sekedar amanah
dari Allah SWT Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu manusia dalam menunaikan
amanah itu hendaklah berpegang pada prinsip-prinsip ketatanegaraan dalam Islam
sebagai berikut :

a. Prinsip Kepemimpinan sebagai amanah

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang


berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mendengar lagi Maha melihat, (Annisa:58).4

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa manusia diwajibkan menyampaikan amanah
kepada yang berhak menerimanya dan manusia diwajibkan menetapkan hukum
dengan adil. Perkataan amanah yang secara leksikal berarti “tenang dan tidak takut”.
3
Abdul Rachman, Islam dan Demokrasi (Jakarta : Universitas Mercu Buana,2020), h. 6-7
4
J. Suyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari Pandangan Al-Quran,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1994), h. 250.

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


5 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
Jika kata tersebut dijadikan kata sifat, maka ia mengandung pengertian “segala
sesuatu yang dipercayakan seseorang kepada orang lain dengan rasa aman”. Dengan
demikian jika perkataan amanah dibawa dalam konteks kekuasaan negara, maka
perkataan tersebut dapat dipahami sebagai suatu pendelegasian atau pelimpahan
kewenangan dan karena itu kekuasaan dapat disebut sebagai mandat yang bersumber
atau berasal dari Allah SWT.5

b. Prinsip Musyawarah

Dalam Al-Quran ada dua ayat yang menggariskan prinsip musyawarah sebagai salah
satu prinsip dasar dalam Islam. Ayat pertama terdapat dalam surah Asy-Syuura.

Artinya: dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara
mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada
mereka (Asy-Syuura: 3).6

Sedangkan surah yang kedua terdapat pada surah Al-Imran.

Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (Al-
Imran:159).7

5
Ibid, h. 251.
6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid & Terjemah, (Surakarta: Al-Karim, 2009), h. 487
7
31 Ibid, h. 71.

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


6 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
Ayat pertama menggambarkan bahwa dalam setiap persoalan yang menyangkut
masyarakat atau kepentingan umum Nabi Muhammad SAW selalu mengambil
keputusan setelah melakukan musyawarah dengan para sahabatnya. Ayat kedua
menekankan perlunya diadakan musyawarah atau lebih tegasnya umat Islam wajib
bermusyawarah dalam memecahkan setiap masalah kenegaraan. Kewajiban ini
terutama dibebankan kepada setiap penyelenggara kekuasaan negara dalam
melaksanakan kekuasaannya.

Musyawarah dapat diartikan sebagai suatu forum tukarmenukar pikiran, gagasan


ataupun ide, termasuk saran-saran yang diajukan dalam memecahkan suatu masalah
sebelum tiba pada suatu pengambilan keputusan. Jika dilihat dari sudut kenegaraan,
maka musyawarah adalah suatu prinsip konstitusional dalam Islam yang wajib
dilaksanakan dalam suatu pemerintahan dengan tujuan untuk mencegah lahirnya
keputusan yang merugikan kepentingan umum atau rakyat. Dengan demikian
musyawarah berfungsi sebagai “rem” atau pencegah kekuasaan yang absolut dari
seorang penguasa atau kepala negara.8

c. Prinsip Keadilan
Perkataan keadilan sama hal dengan musyawarah yang bersumber dari Al-Quran.
Cukup banyak ayat-ayat Al-Quran yang menggambarkan tentang keadilan, di
antaranya terdapat dalam surah An-Nisa.

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar
penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu
bapa dan kaum kerabatmu. jika ia[361] Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu
kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan

8
J. Suyuthi Pulungan, Op. Cit. h. 208

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


7 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang
kamu kerjakan An-Nisa: 135).9

Apabila prinsip keadilan dibawa ke fungsi kekuasaan negara, maka ada tiga kewajiban
pokok bagi penyelenggara negara atau suatu pemerintahan sebagai pemegang
kekuasaan, yaitu:
i. Kewajiban menerapkan kekuasaan negara yang adil, jujur, dan bijaksana.
ii. Kewajiban menerapkan kekuasaan kehakiman yang seadiladilnya.
iii. Kewajiban penyelenggara negara untuk mewujudkan suatu tujuan
masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera di bawah keridhaan Allah.10

d. Prinsip Persamaan

Prinsip Persamaan dalam Islam dapat dipahami dari Al-Quran Surah Al-Hujurat.

Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal (Al-Hujuurat:13).11

Ayat itu melukiskan bagaimana proses kejadian manusia. Allah telah menciptakannya
dari pasangan laki-laki dan wanita. Pasangan yang pertama adalah Adam dan Hawa,
kemudian dilanjutkan oleh pasangan-pasangan lainnya melalui suatu pernikahan atau
keluarga. Jadi semua manusia melalui proses penciptaan yang “seragam” yang
merupkan suatu kriterium bahwa dasarnya semua manusia adalah sama dan memiliki
kedudukan yang sama. Inilah yang disebut prinsip persamaan.12

e. Prinsip Perdamaian

9
33 Dapartemen Agama RI, Op. Cit. h. 100.
10
J. Suyuthi Pulungan, Op. Cit. h. 222.
11
Dapartemen Agama RI, Op. Cit. h. 517.
12
J. Suyuthi Pulungan, Op. Cit. h. 149.

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


8 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
Islam adalah agama perdamaian. Olehnya itu Al-Quran sangat menjunjung tinggi dan
mengutamakan perdamaian sebagaimana yang termaktub dalam surah al-Baqarah (2):
208.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan,
dan janganlah kamu turut langkahlangkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu (al-Baqarah:208).13

f. Prinsip Kesejahteraan

Prinsip kesejahteraan dalam Islam bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial dan
keadilan ekonomi bagi seluruh anggota masyarakat atau rakyat. Tugas itu dibebankan
kepada penyelenggara negara dan masyarakat. Al-Quran telah menetapkan sejumlah
sumber-sumber dana untuk jaminan sosial bagi anggota masyarakat yang
memerlukannya dengan berpedoman pada prinsip keadilan sosial dan keadilan
ekonomi. Sumber-sumber dana tersebut antara lain adalah : zakat, sadaqah, hibah,
dan wakaf. Mungkin juga dari pendapatan negara seperti pajak, bea, dan lain-lain.
Sehingga masyarakat dapat sejahtera dengan menggunakan prinsip ini sesuai dengan
penempatannya.14

2.3 Implementasi Islam dan Demokrasi di Indonesia

Di tengah proses demokratisasi global, banyak kalangan ahli demokrasi, seperti


Larry Diamond, Juan J Linze, dan Symour Martin Lipset menyimpulkan bahwa dunia
Islam tidak memiliki prospek untuk menjadi demokratis serta tidak memiliki
pengalaman demokrasi yang cukup handal.15

13
Dapartemen Agama RI, Op. Cit. h. 32.
14
J. Suyuthi Pulungan, Op. Cit. h. 141
15
A. Ubadillah dan Abdul Rozak, Pancasila, Demokrasi, Hak Asasi Manusia Dan Masyarakat Madani
(Jakarta: Prenada Media Group, 2012), h. 85.

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


9 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
Secara garis besar wacana Islam dan demokrasi dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok pemikiran: Pertama, Islam dan demokrasi adalah dua sistem politik yang
berbeda.16 Islam tidak bisa disubordinatkan dengan demokrasi. Islam merupakan
sistem politik yang mandiri. Hubungan keduanya saling menguntungkan secara
eksklisif (mutually exclusive). Islam dipandang sebagai sistem politik alternatif terhadap
demokrasi. Kedua, Islam berbeda dengan demokrasi apabila demokrasi didefinisikan
secara prosudural seperti dipahami dan di praktekkan di negara-negara Barat.40 17
Kelompok kedua ini menyetujui adanya prinsip-prinsip demokrasi dalam Islam. Tetapi
mengakui adanya perbedaan antara Islam dan demokrasi. Dalam pandangan
kelompok ini, demokrasi adalah konsep yang sejalan dengan Islam setelah diadakan
penyesuaian penafsiran terhadap konsep demokrasi itu sendiri. Di antara tokoh dari
kelompok ini adalah al-Maudu>di, Rashid al-Ghanaoushi, Abdul Fattah Morou dan
Taufiq As-Syawi. Di Indonesia diwakili oleh Moh. Natsir dan Jalaluddin Rahmat.18

Ketiga, Islam adalah sistem nilai yang membenarkan dan mendukung sistem
politik demokrasi seperti yang dipraktikkan negara-negara maju. 19 Islam di dalam
dirinya demokratis tidak hanya karena prinsip syura (musyawarah), tetapi juga karena
adanya konsep ijtihad dan ijma (konsensus). Seperti dinyatakan oleh pakar ilmu politik
R. William Liddle dan Saeful Mujani, di Indonesia pandangan yang ketiga tampaknya
yang lebih dominan karena demokrasi sudah menjadi bagian integral sistem
pemerintahan Indonesia dan negara-negara muslim lainnya. Di antara tokoh muslim
yang mendukung pandangan ini adalah Fahmi Huwaidi, al-‘Aqqad, M. Husain Haikal,
Zakaria Abdul Mun’im Ibrahim, Hamid Enayat, Muhammad Abduh dan Jamaluddin
AlAfghani. Di Indonesia diwakili oleh Nurcholis Madjid, Amin Rais, Munawir Syadzali,
Ahmad Syafi’i Ma’rif dan Aburrahman Wahid.20

Bagi kalangan neo-modernisme Islam, demokrasi dan Islam sesungguhnya dapat


dipertemukan. Demokrasi dipandang sebagai aturan politik yang paling layak,
sementara Islam diposisikan sebagai wasit moral dalam pengaplikasian demokrasi.
Menurut Abdurrahman Wahid, nilai demokrasi itu ada yang bersifat pokok dan ada
yang bersifat derivasi atau lanjutan dari yang pokok itu. Ada tiga hal nilai pokok
demokrasi: kebebasan, keadilan, dan musyawara. Yang dimaksud kebebasan adalah

16
A. Ubaidillah dan Abdul Rrozak, Demokrasi, Hak Asasi Manusia Dan Masyarakat Madani (Jakarta: ICCE
UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 158.
17
Ibid. , h. 159.
18
Ibid.
19
Ibid.
20
Ibid

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


10 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
kebebasan individu dihadapan kekuasaan negara, atau hak-hak individu warga negara
dan hak kolektif dari masyarakat. Yang kedua keadilan, merupakan landasan
demokrasi, dalam arti terbukannya peluang kepada semua orang dan berarti juga
ekonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mrngatur hidupnya
sesuai dengan apa yang dia inginkan. Jadi masalah keadilan penting dalam arti
seseorang mempunyai hak untuk menentukan jalan hidupnya, tetapi orang itu harus
dihormati haknya dan diberi peluang serta kemudahan untuk rnencapainya. Maka
keadilan terwujud manakala orang tidak mendapat halangan untuk mengekspresikan
cita-citanya. Nilai demokrasi yang ketiga musyawara/syura, artinya bentuk atau cara
memelihara kebebasan dan memperjuangkan keadilan itu melalui jalur
permusyawaratan. Karena nilainilai pokok dalam demokrasi sedemikian itulah maka
sesungguhnya menurut Abdurrahman, paham demokrasi memiliki kesamaan yang
kuat dengan misi Islam. Sebab Islam pada dasarnya adalah juga untuk menegakkan
keadilan bagi kesejahteraan rakyat. Karena itu, beliau tegas menolak bila demokraasi
diperlawankan dengan Islam.21

Menurut Nurcholish Madjid terdapat banyak titik temu antara Islam dan demokrasi
khususnya bila dikaitkan dengan tujuan keduanya, yaitu cita-cita untuk kebaikan
semua. Maka tidak heran jika penerimaan umat Islam terhadap demokrasi bersifat
sangat alami.

Dari uraian diatas dapat ditarik benang merah, sistem politik demokrasi itu dapat
berjalan sealur dengan misi Islam. Ia bahkan dapat disebut yang paling baik dan paling
tepat, karena dengan mekanismenya yang wajar ia bisa menghindarkan adanya tirani
mayoritas atas minoritas dan tirani minoritas diatas mayoritas, yang keduanya sama-
sama berbahaya. Oleh karena Islam dan demokrasi di Indonesia sangat relevan dan
sejalan diantara keduanya antara misi Islam dan demokrasi.22

Menurut Fahmi Huwaidi, demokrasi adalah sangat dekat dengan Islam dan
substansinya sejalan dengan Islam. Argumentasi yag dihadirkan oleh Fahmi Huwaidi
adalah; Pertama, beberapa hadits menunjukan bahwa Islam menghendaki
pemerintahan yang disetujui oleh rakyatnya. Kedua, penolakan Islam kepada
kediktatoran. Ketiga, dalam Islam, pemilu merupakan kesaksian rakyat dewasa bagi
kelayakan seorang kandidat dan mereka tentu saja seperti yang diperintahkan Alquran.
Keempat, demokrasi merupakan se-buah upaya mengembalikan sistem kekhila-fahan

21
Ibid, h. 65-66.
22
Ibid, h. 67.

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


11 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
Khulafa al-Rashidi>n yang memberikan hak kebebasan kepada rakyat yang hilang
ketika beralihnya sistem kekuasaan Islam kepada sistem kerajaan. Kelima, negara
Islam adalah negara keadilan dan persamaan ma-nusia di depan hukum. Kelima,
suara mayoritas tidaklah identik dengan kesesatan, kekufuran dan ketidaksyukuran.
Keenam, legislasi dalam parlemen tidaklah berarti penentangan terhadap legislasi
ketuhanan.23

Muhammad Husein Heikal berpendapat bahwa kebebasan, persaudaraan, dan


persamaan yang merupakan semboyan demokrasi dewasa ini juga termasuk di antara
prinsipprinsip utama Islam. Kaidah-kaidah yang ditetapkan oleh paham demokrasi
sekarang sebenarnya juga merupakan kaidah-kaidah Islam24

Pada awal kemerdekaan bangsa Indonesia, syariat Islam sempat menjadi acuan
dalam kehidupan bernegara, umat Islam harus rela mengorbankan keinginan mereka
dan menerima rumusan yang lain, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Memang,
sebagaimana pandangan para tokoh Islam, rumusan tersebut mencerminkan ekspresi
tauhid umat Islam. Namun ada saja rasa kurang puas dari sebagian lainnya, sehingga
mereka berupaya secara terus-menerus untuk memperjuangkannya. Maka mau tidak
mau kita pun masuk ke 115 dalam masa perjuangan wakil-wakil Islam memasukkan
Islam ke dalam rumusan konstitusi.25

Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap Demokrasi Pancasila.
Perbedaannya terletak pada aturan pelaksanaan dan praktik penyelenggaraan.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi,
terdapat beberapa perubahan pelaksanaan demokrasi pada Orde Reformasi sekarang
ini, yaitu :

a. Pemilihan umum (secara langsung) lebih demokratis


b. Partai politik lebih mandiri
c. Pengaturan hak asasi manusia (HAM)
d. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
e. Konsep Trias Politika (3 pilar kekuasaan negara) masing-masing
bersifat otonom penuh.

23
Fahmi Huwaidi, Demokrasi, Oposisi, dan Masyarakat Madani, terj. M. Abdul Ghofar (Bandung: Mizan,
1996), 193.
24
Muhammad Husein Heikal, Pemerintahan Islam, terj. Tim Pustaka Firdaus (Jakarta: Pustaka Firdaus,
1993), 95.
25
Muhammad Iqbal dan Amien Husein Nasution dalam bukunya: Pemikiran Politik Islam: Dari Masa
Klasik hingga Indonesia kontemporer.

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


12 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
Kenyataan menunjukkan bahwa demokrasi selalu menjadi perhatian kemanusiaan
sejagad. Ia adalah pilar peradaban, tidak ada satu kelompok atau bangsa pun yang
menolaknya sejauh demokrasi diartikan sebagai usaha mewujudkan kedaulatan rakyat
secara penuh. Termasuk di Indonesia, gagasan demokrasi dan demokratisasi terus
menggulir seiring dinamika politik.26

Secara umum, konsep dan tatanan demokrasi di Indonesia masih


menjadi harapan di kalangan masyarakat. Perlu diakui promosi demokrasi tidak lepas
tekanan dari luar, mengingat ide demokrasi lahir dari barat. Akan tetapi, karena
sifatnya yang universal dan memberikan tempat bagi individu untuk dihormati
hak-haknya, setidaknya begitulah dalam idealismenya, penerimaan ide demokrasi
di kalangan masyarakat Indonesia lumayan besar. Sebagai produk modernitas
bersamaan lahirnya ide kesetaraan, kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan, ide
demokrasi menghipnotis para elite dan kelas menengah di Indonesia sejak
Nusantara mengenal pendidikan barat yang diberikan penjajah Belanda. Perlu
diingat bahwa pada saat itu dan sebelumnya, Indonesia adalah negara yang
otoriter dengan sistem politik monarki dan otokrasi, rakyat hidup dengan
kebiasaan patuh pada Raja tidak ada demokrasi, keadilan dan kesetaraan. 27
Akan tetapi seiring berjalannya waktu, negara Indonesia menjadi negara
demokrasi berdasarkan pada Pancasila.

Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi berpotensi membawa implikasi


demokratis. Oleh karena itu, pembuat kebijakan harus menyikapi dengan prakondisi
yang tepat. Sebagaimana di negara-negara lain yang menunda pemilihan umumnya
karena wabah Covid-19, Indonesia pun belum memiliki pengalaman menghadapi
pemilihan umum di tengah wabah sehingga menuntut persiapan ekstra dari seluruh
pihak untuk dapat memetakan implikasi yang berpotensi mereduksi nilai-nilai
demokratis di dalam pemilu.

26
Ahmad Amir Aziz, Neo-Modernisme Islam di Indonesia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999), h. 63.
27
Abu Bakar Ebyhara, Pengantar Ilmu Politik, 325.

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


13 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Demokrasi adalah keadaan negara dimana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan


berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat.
Prinsip-prinsip dalam Demokrasi Islam yaitu : Prinsip Kepemimpinan sebagai amanah,
Prinsip Musyawarah, Prinsip Keadilan, Prinsip Persamaan, Prinsip Perdamaian, dan
Prinsip Kesejahteraan.
Demokrasi memiliki prinsip yang sesuai dengan Al-Quran yang memiliki prinsip
yang sesuai dengan Al-Quran seperti prinsip syura, persamaan, kemerdekaan,
persamaan HAM dan keadilan. Demokrasi ini dapat mengejawantahkan
nilai-nilai Ilahi dalam segala kehidupan, seperti halnya yang telah diterapkan

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


14 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
Rasulullah pada masyarakat Madinah yang tercantum dalam piagam Madinah. Dari
pernyataan di atas dapat dilihat bahwa negara Indonesia sudah melakukan
demokratisasi walaupun belum sepenuhnya sampai tahap akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Rachman, Abdul. 2020. Modul Pendidikan Agama Islam: Islam dan Demokrasi.
Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Aziz Ahmad Amir. Neo-Modernisme Islam di Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta,


1999.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an Tajwid & Terjema., Surakarta: Al-Karim, 2009.

Ebyhara, Abu Bakar, Pengantar Ilmu Politik, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

Pulungan Sayuthi. Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah ditinjau dari


Pandangan Al-Quran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1994.

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


15 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2
Rosyada Dede, dkk. Demokrasi,Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta:
ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2003.

2020 KULIAH AGAMA ISLAM


16 Nurul Aryani
43218120075
Tugas Besar 2

Anda mungkin juga menyukai