Anda di halaman 1dari 6

Bab I Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemborosan bahan konstruksi selalu menjadi masalah dalam proyek konstruksi

(Mahpour dan Mortaheb, 2018). Timbulan limbah (waste material) di seluruh dunia

yang berkembang adalah masalah yang menonjol yang memerlukan strategi

manajemen yang berfokus pada lingkungan keberlanjutan. Industri konstruksi

merupakan salah satu kontributor utama masalah ini karena menghasilkan sejumlah

besar limbah konstruksi dan pembongkaran. Konstruksi dan pembongkaran limbah

termasuk zat terlantar yang diproduksi karena konstruksi, renovasi, dan

pembongkaran struktur sipil (Wu et al. 2017).

Upaya untuk meminimalkan sisa material dilakukan dengan tindakan pencegahan

yang mencangkup optimalisasi penggunaan material, penerapan metode konstruksi

yang efektif dan efisien serta peningkatan akurasi estimasi dan pemesanan. Hal ini

dapat diwujudkan penerapannya secara efektif dan berkesinambungan bila

didukung komitmen dari kontraktor pelaksana yaitu dengan penambahan divisi

khusus untuk menanganinya (I Gusti Putu, 2018).

Sisa material konstruksi yang sudah tidak dapat dipakai lagi akan memberikan

dampak terhadap kerugian dari segi pembiayaan konstruksi dan dampak terhadap

kerusakan lingkungan. Meminimalkan perubahan desain, pengendalian material

dan pemilihan tenaga kerja yang ahli dan terlatih adalah diantara upaya-upaya

mitigasi untuk mengurangi timbulnya construction waste (Nuris Wahyudi, 2016).

I-1
Bab I Pendahuluan

Faktor penyebab waste material dibagi atas desain, pengadaan material, penanganan

material, dan pelaksanaan pada pekerjaan. Dampak dari waste material itu sendiri ialah

terjadinya tambahan pekerjaan dilapangan mengganggu transportasi rusaknya tanaman

dan terganggunya aktifitas pekerja di lokasi (Widi Hartono, 2015).

Waste yang dihasilkan dari proyek konstruksi adalah material yang sudah tidak

digunakan yang dihasilkan dari proses konstruksi, perbaikan atau perubahan.

Pengolahan sisa material yang baik dan benar dengan cara meminimalisir sisa

material akan mampu mengurangi beban pekerjaan yang akan ditanggung oleh

pelaku pelaksanaan proyek konstruksi tersebut. Namun, kontraktor pelaksana

proyek konstruksi sering kali mengabaikan pengolahan material secara terencana,

dengan menerapkan waste management plan seharusnya konstraktor mampu

mengidentifikasi waste material yang ada di lokasi proyek sebelum atau saat

pelaksanaan konstruksi, hal serupa di tunjukkan pada kasus pelaksanaan proyek

konstruksi gudang diwilayah Jakarta, Serang dan Bekasi. Waste material yang

dihasilkan pada proyek ini cukup banyak jika dilihat dari data rekapitulasi total

pembelian material dengan deviasi Rp. 138,535,445 atau sebesar 7,20 % dari

rencana anggaran biaya proyek, adapun waste material yang dihasilkan berupa sisa

potongan baja profil dan besi beton, sisa cor beton yang tidak bisa dikelola dengan

baik, sehingga kontraktor mengalami pembengkakan biaya yang tidak diinginkan.

Pada tahap perencanaan sering kali mengabaikan kebutuhan material yang efisien

terutama penggunaan material baja, serta tuntutan arsitek yang mengharuskan

bangunan tersebut syarat dengan keindahan dari segi estetika, sehingga dimensi dan

ukuran ruangan yang tidak sesuai dengan dimensi material yang ada di pasaran

sangat berpotensi terjadi kehilangan material yang cukup besar.

I-2
Bab I Pendahuluan

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mencoba mengidentifikasikan beberapa

permasalahan yaitu:

1. Dari data rekapitulasi pembelian material memiliki deviasi Rp. 138,535,445

atau sebesar 7,20 % dari rencana anggaran biaya proyek.

2. Konsultan perencana sebelumnya tidak menghitung potensi besarnya waste

material yang tidak terpakai.

3. Perhitungan besar waste cost material pada proyek tidak dihitung menggunakan

shop drawing akan tetapi menggunakan gambar forcon.

4. Kontraktor tidak dapat mengalokasikan sisa material yang tidak terpakai selama

pelaksanaan Proyek konstruksi bangunan gudang.

1.3 Rumusan Masalah

Berikut ini adalah rumusan masalah yang akan dikaji:

1 Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi timbulnya waste material pada

Proyek konstruksi bangunan gudang?

2 Apa faktor – faktor waste material yang paling dominan berpengaruh terhadap

kinerja biaya Proyek konstruksi bangunan gudang?

3 Apa solusi alternatif penanganan terhadap faktor dominan penyebab waste

material dengan tujuan pencapaian sasaran kinerja biaya proyek konstruksi

bangunan gudang?

1.4 Tujuan Penulisan

Penelitian ini sebagai evaluasi kinerja biaya pada proyek konstruksi gudang dengan

I-3
Bab I Pendahuluan

indikator waste material yang dihasilkan. Adapun maksud dari penulisan tugas akhir ini

adalah untuk menganalisis kinerja biaya, dan tujuan dari penyusunan tugas akhir ini

adalah:

1 Menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi timbulnya waste material pada

Proyek konstrtuksi bangunan gudang.

2 Menentukan faktor penyebab waste material yang paling dominan berpengaruh

terhadap kinerja biaya proyek konstruksi bangunan gudang.

3 Memberikan solusi alternatif penanganan terhadap faktor dominan penyebab

waste material dengan tujuan pencapaian sasaran kinerja biaya proyek

konstruksi bangunan gudang

1.5 Manfaat Penulisan

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

terkait seperti:

1. Bagi penulis, dapat menambah ilmu tentang perhitungan waste material proyek

konstruksi bangunan gudang, serta mengetahui variabel apa saja yang

menyebabkan terjadinya waste material.

2. Bagi akademik, hasil penelitian kiranya dapat dijadikan dokumen yang berguna

untuk menjadi rujukan bagi mahasiswa yang terkonsentrasi pada studi tentang

pengaruh waste material terhadap biaya suatu proyek konstruksi, dan diharapkan

memiliki kemampuan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,

menyimpulkan dan mengevaluasinya.

3. Bagi Praktisi, memberikan informasi seputar pengendalian material proyek

konstruksi dari segi biaya saat proyek berlangsung.

I-4
Bab I Pendahuluan

1.6 Batasan Masalah

Batasan permasalahan dalam analisa ini di fokuskan terhadap hal-hal berikut ini:

1 Metode yang dilakukan dalam pengambilan data yaitu korespondensi berupa

kuisioner, wawancara dan dokumentasi.

2 Kuesioner diberikan kepada pihak - pihak yang dianggap kompeten untuk

menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan proyek tersebut.

3 Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian interval dengan

menggunakan teknis analisis Cronbach’s Alpha menggunakan software

statistik SPSS.

4 Pengolahan data menggunakan metode skala likert, analisa deskriptif, serta

software SPSS untuk mengetahui reliabilitas suatu data dan korelasi

menggunakan metode Spearman’s Rho.

5 Penelitaan dilakukan hanya pada perhitungan material yang berpotensi

memimbulkan waste terbesar.

6 Pengertian waste pada penelitian ini adalah material yang berlebih

melampaui kuantitas material yang direncanakan, baik itu berupa material

yang tersisa, material sisa yang tidak dapat digunakan, material tercecer,

rusak, hilang maupun kelebihan pemakaian volume.

7 Penelitian ini tidak membahas upah kerja, analisa waktu, harga satuan

material.

1.7 Skematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini dengan penjelasan secara garis

besar sebagai berikut:


I-5
Bab I Pendahuluan

Bab I Pendahuluan

Membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah,

maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan batasan

masalah, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Membahas tentang berbagai teori yang sesuai dengan pemecahan masalah untuk

mencapai tujuan tugas akhir.

Bab III Metodologi Penelitian

Membahas tentang langkah-langkah atau metodologi yang ditempuh dalam

pemecahan masalah untuk mencapai tujuan penelitian.

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Bab ini membahas hasil penelitian, persepsi responden terhadap hasil penelitian,

analisis dari pada faktor penyebab waste material terhadap kinerja biaya proyek

konstruksi bangunan gudang.

Bab V Analisis dan Pembahasan

Bab ini membahas simpulan pokok dari keseluruhan penelitian dan saran yang

diberikan guna penelitian atau pengembangan lebih lanjut.

I-6

Anda mungkin juga menyukai