Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Penulis : Afriani Yunita

Mengenal Auditing

Auditing Menawarkan beragam peluang karir dalam akuntan public, industry, dan
pemerintah. Pada abad yang lampau, jasa auditing yang disediakan oleh profesi akuntan
public telah meningkat sebagai salah satu komponen penting dalam pasar bebas ekonomi
A.S. peran profesi akuntan public di A.S dalam pelaporan keuangan berlanjut sebagai
pemberi jasa yang digunakan sebagai model pengembangan profesi auditor di seluruh dunia
yang digunakan sebagai pemeberi jasa yang digunakan sebagai model pengembangan profesi
auditor di seluruh dunia yang digunakan sebagai model pengembanagn profesi auditor di
seluruh negri di atas muka bumi ini. Selain itu, tidak ada profesi sebaik profesi auditor dalam
memahami sasaran dalam tujuan organisasinya, system informasinya, serta kecakapannya.

A.Defenisi Auditing

Ada beberapa penulis yang memberikan defenisi dari audit, di antaranya:

 Mulyadi; “Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan


mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan- pernyataan tentang
kegiataan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian
antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kreteria yang telah ditetapkan serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”.
 Sukrisno Agoes: “Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan pihak yang
independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen.
Beserta catatan-catatan pembukuan, beserta catatan-catatan pembukaan dan bukti-
bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan tersebut”.

Defenisi Auditing sesuait dari ASOBAC (A Statement Of Basic Auditing Conceptd): Suatu
proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai
asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menetukan tingkat
kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan
menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan. Dari defenisi tersebut
ada 7 elemen yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Proses yang sistematis rangkaian proses dan prosedur yang bersifat logis, terstruktur
dan terorganisasi.
2. Menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif, mengungkapkan fakta apa
adanya, tidak bias, tidak memihak dan tidak berperasangka buruk.
3. Asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi. Pernyataan tentang
tindakan dan kejadian ekonomi yang merupakan hasil proses akuntansi dan yang
dinyatakan dalam satuan uang harus dipertanggung jawabkan oleh manajemen.
4. Menentukan kesesuaian (Degres Of Correspondence). Penghimpunan dan
pengevaluasian bukti-bukti dengan maksud untuk menetukan dekat tidaknya
pernyataan-pernyataan dengan kriteria yang telah ditetapkan.
5. Kriteria yang ditentukan merupakan stndar pengukuran berupa prinsip akuntansi yang
berlaku umum (SAK) aturan yang spesifik yang ditentukan oleh badan legeslatif atau
angguran /ukuran lain kinerja manajemen.
6. Menyampaikan hasil-hasilnya. Hasil audit dikomuunkasikan melalui laporan tertulis
yang mengidentifikasian tingkat kesesuian anatara asersi-asersi dengan kriteria yang
telah ditentukan.
7. Para pemakai yang berkepentingan. Meliputi: Investor maupun calon investor di pasar
modal, pemegang saham, kreditor maupun calon kreditor badan pemerintah,
manajemen dan public pada umumnya.

Definisi menurut Auditing Practices Committee (APC) dapat disimpulkan menjadi tiga (3)
elemen fundamental dalam auditing yaitu :

1. Seorang auditor harus independen.


2. Auditor bekerja mengumpulkan bukti-bukti untuk mendukung pendapatnya.
3. Hasil pekerjaan auditor adalah laporan (report)[ CITATION Bin17 \l 1033 ]
B. Membedakan Akuntansi dan Auditing

Akuntansi yaitu pencataatn, pengklasifikasian dan peringkasab kejadian ekonomi yang terjadi
untuk tujuan menyediakan keuangan informasi yang digunakan dalam pengambilan
keputusan. Hal ini dilakukan karena pada dasarnya manusia mudah lupa susah ingat dan
mustahilbagi kita semua untuk mengingatdan apa yang sudah dilakukan 100%. Terutama jika
hal ini menyangkut masalah laporan keuangan.
Auditing yaitu menentukan apakah informasi yang dicatat dengan benar mencerminkan
peristiwa ekonomi yang terjadi selama periode akuntansi.

 Akuntansi meliputi: Transaksi- jurnal- bukubesar-laporan keuangan


 Auditing meliputi : Laporan keuangan-buku besar- transaksi

C. Proses Akuntansi VS Proses Auditing

Proses Auditing:

 Penerimaan penugasan audit


 Prencanaan audit
 Pengumpulan bukti audit
 Pengujian audit
 Pelaporan hasil audit.
 Acuan : SPAP ( Standar Profesional Akuntan Publik )

Acuan Praktik Akuntansi Keuangan: Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang diterbitkan
oleh ikatan akuntan Indonesia (IAI).

Acuan Peraktik Auditing: Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), yang diterbitkan
Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

D. Jenis- Jenis Audit

Audit hanya bisa dilakukan jika terdapat kriteria atau standar untuk menyimpulkan hasil audit
dan pelaksanaan audit untuk setiap jenisnya audit akan selalu mengacu pada kriteria atau
standar untuk penilaian hasil audit. Sebagai contohnya berdasarkan kriteria nya adalah: 1)
Standar Akuntansi Keuangan atau SAK, 2) Kebijakan dan Prosedur, 3) Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP).

1) Jenis Audit ditinjau dari luas Pemeriksaan


 Pemeriksaan Umum (General Audit), adalalah pemeriksaan umum atas
laporab keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Public (KAP) yang
independen dengan tujuan dapat menilai sekaligus memberikan opini
mengenai kewajaran laporan keuangan.
 Pemeriksaan khusus (Special Audit), adalah pemeriksaan yang hanya terbatas
pada permintaan audit yang dilakuakan oleh Kantor Akuntan Public (KAP).
2) Jenis Audit Ditinjau dari Bidang Pemeriksaan
Berikut jenis-jenis audit ditinjau dari bidang pemeriksaan.
 Audit Laporan Keuangan (Financial Statetment Audit), yang berkaitan dengan
kegiatan mengumpulka dan mengevaluasi bukti tentang laporan- lapran suatu
entitas dengan tujuan memberikan pendapat atau opini tentang laporan
tersebut apakah sesuai prinsip auntansi yang berlaku umum.
 Audit Operasional (Management Audit), adalah jenis pemeriksaan terhadap
kegiatan operasi suatu perusahaan. Meliputi kebijakan auntansi dan kebiiakan
operasional manajemen yang telah ditetapkan,dengan tujuan untuk mengetahui
kegiatan operasi yang dilakukan secara efektif dan efesien.
 Audit Ketaatan (Compliance Audit) yaitu jnis pemeriksaan yang tujuannya
untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaatiperaturan dan kebijakan-
kebijakan yang berlaku baik yang ditetapkan oleh pihak intern maupun pihak
ekstern entitas/perusahaan.
Audit ketaatan berfungsi untuk menentukan sejauh mana perusahaan mentaati
peraturan, kebijakak, peranturan pemerintah bahkan hukum yang harus
dipatuhi oeh entitas yang di audit.
 Audit Sistem Informasi yaitu pemeriksaan yang dilakukan kantor akuntan
public terhadap perusahaan yang melakukan proses data akuntansi. Umumnya
menggunakan system elektronik data processing (EDP).
 Auudit Forensik yaitu bertujuan sebagai upaya pencegahan
terjadinyakecurangan (fraud). Hal yang dapat dilakukan audit forensic
termasuk: 1) Investgasi Kriminal 2) Indikasi Kecurangan dalam bisnis atau
karyawan 3) Mengetahui kerugian suatu bisnis.
 Audit Investigasi adalah serangkaian kegiatan mengenali ( recognized)
mengidentifikasi (identify) dan menguji (examine) fakta- fakta dan informasi
yang ada guna mengungkap kejadian yang sebenarnya.
 Audit Lingkungan menurut (Kep.Men .LH42/1994) audit lingkungan adalah
proses manajemenyang meliputi evaluasi secara sistematik, tercatat
(terdokumentasi), serta objektif, tentang bagaimana suatu kinerja manajemen
organisasi yang bertujuan memfasilitasi kendali manajemen terhadap upaya
pengendalian dampak lingkungan dan pemafaatan kebijakan usaha terhadap
perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan.
3) Jenis Audit ditinjau dari kelompok pelaksana Audit (Auditor)
 Auditor Internal mempunyai tugas membantu manajmen puncak (top
management) dalam mengawasi asset (saveguard of asset) dan mengawasi
kegiatan operasional perusahaan sehari-sehari. Bekerja untuk perusahaan yang
mereka audit oleh karena itu tugas auditor intern adalah mengaudit manajemen
perusahaan termasuk compliance audit.
 Auditor Ekstern bekerja untuk lembaga/kantor akuntan public (pihak ke-3)
yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit dan bekerja
secara independent dan objektif. Umumnya Auditor ekstern menghasilkan
laporan financial audit.
 Auditor Pajak mempunyai tugas melakukan ketaatan wajib pajak yang di audit
menurut undang-undang perpajakan yang berlaku.di Indonesia dilaksanakan
oleh direktorat jendral pajak (DJP) yang berada dibawah naungan department
keuangan republic Indonesia.
 Auditor Pemerintah adalah lembaga mempunyai tugas menilai kewajaran
informasi laporan keuangan instansi pemerintah atas pelaksanaan program dan
penggunaan asset milik pemerintah.Audit instansi pemerintah umumnya
dilaksanakan oleh badan pemeriksa keuangan dan pembangunan.

D. Organisasi Akuntan di Indonesia

 IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) Penyempurnaan Standar Akuntansi Keuangan


menjadi tanggung jawab IAI
 IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) Penyempurnaan standar auditing atau
“Standar Profesional Akuntan Publik /SPAP” menjadi tanggung jawab IAPI.

E. Susunan Pengurus IAI

 Dewan Penasehat
 Dewan Pengurus Nasional
 Majelis Kehormatan
 Komite Etika
 Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan
 Dewan Standar Akuntansi Syariah
 Dewan Standar Akuntansi Keuangan
 Dewan Sertifikasi Akuntan Profesional
 Dewan Penegakkan Disiplin Anggota
 Tim Implementasi SAK
 Pengurus Wilayah
 Pengurus Kompartemen Akuntan Pendidik
 Pengurus Kompartemen Akuntan Sektor Publik
 Pengurus Kompartemen Akuntan Pajak
 Pengurus Kompartemen Akuntan Syariah
 Pengurus Kompartemen Akuntan Kantor Jasa Akuntansi

F. Susunan Pengurus IAPI

 Dewan Sertifikasi
 Dewan Standar Profesional Akuntan Publik
 Forum Akuntan Pasar Modal
 Komite Asistensi dan Implementasi Standar Profesi
 Komite Disiplin dan Investigasi
 Komite Keanggotaan dan Advokasi
 Komite Kehormatan Profesi
 Komite Organisasi dan Hubungan Kelembagaan
 Komite Pendidikan dan Pelatihan Profesi

G. KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)


 Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah kantor yang didirikan oleh Akuntan
bersertifikasi Akuntan Publik, untuk melaksanakan praktik jasa profesionalnya
sebagai akuntan publik.
 SertifikasidilakukanolehIAPI sebagaisatu-satunyaAsosiasiAkuntanPublikdi Indonesia
sesuaiUU No. 5 tahun2011 tentangAkuntanPublik
 Perizinan pendirikan Kantor Akuntan Publik
(KAP)diajukankeKementerianKeuanganmelaluiPusatPembinaanProfesiKeuangan

H. STUKTUR JABATAN PADA KAP


 Partner.Bertanggungjawabatashubungandenganklien, keseluruhan proses auditing,
penandatangananlaporanauditor danmanagement letter,
sertabertanggungjawabataspenagihanfee pemeriksaan.
 Manajer.Bertanggungjawan atas manajemen pelaksanaan audit, membantuauditor
senior dalammerencanakanprogram pemeriksaan, menelaahkertaskerja,
laporanauditor, danmanagement letter.
 Auditorsenior.Melaksanakanpemeriksaan, mengelolabiayapemeriksaan,
mengarahkandanmenelaahpekerjaanakuntanjunior.
 Auditorjunior.Melaksanakanprosedurpemeriksaandanmembuatkertaskerjaaudit.

I.Profesi Akuntan Publik

Menurut SK mentri Keuangan Nomor 43/MK.017/1997 tanggsl 27 Januari 1997, Akuntan


public adalah akuntan yang memiliki izin dari menteri keuangan. Akuntan Publik adalah
akuntan yang memiliki izin dari menteri keuangan akuntan public menjalankan pekerjaan
bebas dalam bidang jasa konsultasi,perpajakan dan jasa-jasa lain yang berhubungan dengan
akuntansi. Sebgai profesi yang bersifat publick service , makak profesi tersebut harus di akui
oleh pihak tertentu Anderson (1984) dalam Gani (1997) mengatakan bahwa pengakuan
sebagai profesi apabila telah memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh The Uniform Rules of
Profesional Conduct, Yaitu:

 Mengetahui pengetahuan intelektual melalui pelatihan dan pendidikan yang cukup.


 Praktek umum yang memberikan pelayanan kepada masyarakat
 Pelayanan bersifat jasa pribadi
 Bertindak objektif dalam memahami permasalahan
 Mensubordinasi kepentingan pribadi
 Terdapat perhimpunan atau ikatan independen yang menetapkan standar persyaratan
(standar of qualification) yang berlaku bagi kompetensi sikap anggotanya serta
membina dan menyumbangkan keahlian dan standar pelayanan
 Terdapat kode etik yang melindungi kepentingan umum
 Terdapat forum pertukaran pendapat, pengetahuan dan pengalaman atas sesama rekan
sejawat untuk meningkat fungsi mereka
DAFTAR PUSTAKA

comunication, B. u. (2017, Juni 20). Perbedaan Akuntansi dan Auditing. Retrieved November
15, 2020, from accounting.binus.ac.id:
https://accounting.binus.ac.id/2017/06/20/perbedaan-akuntansi-dan-auditing/

IKHSAN, A. (2007). PROFESIONALISME AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK


DILIHAT DARI PERBEDAAN GENDER, KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN
HIRARKI JABATANNYA. JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI , 205.

Ma'ruf. (2010, oktober 20). 13 Jenis-Jenis Audit dan Contohnya. Retrieved november 15,
2020, from www.akuntansilengkap.com:
https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/jenis-jenis-audit-dan-auditor/

Anda mungkin juga menyukai