Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang
lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu dibawah bimbingan langsung
dari seorang guru. Pada umumnya menyimak ekstensif dapat dipergunakan untuk dua tujuan
yang berbeda. Beberapa jenis kegiatan menyimak ekstensif antara lain:
1) Menyimak sosial (social listening) yaitu kegiatan menyimak yang dilakukan oleh masyarakat
dalam kehidupan sosial, di pasar, di jalan, dan sebagainya.
2) Menyimak sekunder (secondary listening) adalah kegiatan menyimak yang dilakukan
secara kebetulan. Contoh menyimak sekunder yaitu pada saat kita belajar dan tiba-tiba
kita mendengar suara anggota keluarga kita bercanda di ruang tamu, suara radio, televisi,
atau suara-suara lain yang ada disekitar tempat tinggal kita.kit
3) Menyimak estetik (aesthetic listening) ataupun yang disebut menyimak apresiatif adalah
kegiatan menyimak untuk menikmati atau menghayati sesuatu. Misalnya menyimak
pembacaan puisi.
4) Menyimak pasif adalah kegiatan menyimak suatu bahasan yang dilakukan tanpa sadar
2.Pidato penyampaian.
3.Pidato perpisahan.
4.Pidato perjamuan.
5.Pidato perkenalan.
1. Jawab : Syafi’ie (dalam Nurchasanah, 2004) membagi menulis permulaan menjadi 2 tahap,
yaitu (a) tahap prapenulisan dan (b) tahap penulisan.
1. Tahap prapenulisan bertujuan melatih siswa untuk membiasakan dan bersikap yang
baik dan tepat dalam menulis, misalnya sikap duduk yang benar, pengaturan jarak
mata dengan tangan yang tepat pada waktu menulis, cara membuka buku yang
tepat, dan belajar membuat berbagai macam garis yang memungkinkan siswa untuk
bisa menulis dengan cepat.
2. Sedangkan tahap penulisan merupakan lanjutan dari tahap prapenulisan yang
bertujuan melatih siswa untuk dapat menulis dengan sesungguhnya. Kegiatan ini
dapat dilakukan dengan tehnik: menjiplak, menyalin, menatap, menyusun,
melengkapi, menulis halus, dikte dan mengarang.
Sastra. Adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan
kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan,
keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya.
Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain
sebagai alai, dan bersifat imajinatif.
Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa.
Harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan,
dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
Jadi, menurut saya Sastra adalah karya seni bahasa sebagai ungkapan perasaan seseorang
berdasarkan pengalaman atau imajinasi yang disusun rapi untuk menarik para pembaca.