Melvi Rahmatul Anggraini STAI Al Azhar
Melvi Rahmatul Anggraini STAI Al Azhar
OLEH
NIM. 16.11.05.439
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga senantiasa penulis hadiahkan kepada junjungan alam yaitu Nabi
Besar Muhammad SAW, yang telah bersusah payah dengan segala petunjuknya
yang telah kita rasakan pada saat sekarang ini beserta keluarganya, para
Dengan izin Allah SWT. penulis telah menyelesaikan skripsi dengan judul
Pendidikan Agama Islam Tarbiyah Dan Keguruan Sekolah Tinggi Agama Islam
Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
terlaksana apabila tanpa semangat dukungan dan do’a serta bimbingan yang telah
2
3
turut berpartisipasi dalam menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini. Untuk itu
melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada:
1. Mereka yang sangat penulis sayangi dan cintai yang senantiasa mendo’akan
tercinta dan Ibunda tercinta, atas do’a restu dari Ayah dan Ibu.
4. Bapak Ibu dosen serta karyawan dan karyawati yang ada dilingkungan STAI
5. Muklan Mardia Siregar, S.Pd.I selaku Kepala Madrasah Aliyah Bahrul Ulum
Pantai Raja dan para guru beserta staf Tata Usaha yang telah ikut
dengan baik.
pahala dari Allah SWT. dan dinilai sebagai amal ibadah, Amin.
Penulis
3
4
DAFTAR ISI
4
5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................1
B. Batasan Masalah............................................................................11
C. Peruumusan Masalah......................................................................12
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teoritis
1. Media Video...............................................................................14
2. Minat Belajar..............................................................................21
B. Hubungan Media Video Terhadap Minat Belajar Siswa..................23
C. Penelitian Yang Relevan...................................................................24
D. Kerangka Berpikir............................................................................25
E. Indikator Keberhasilan......................................................................26
F. Hipotesis ...........................................................................................29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Objek Penelitian.............................................................30
B. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................30
C. Rancangan Penelitian........................................................................30
D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data................................................34
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Temuan Umum
B. Persentasi Temuan Penelitian
C. Peningkatan Hasil Pre Test - Post Test
D. Hipotesis Hasil
E. Interpretasi Data
F. Deskripsi Proses Belajar Mengajar Menggunakan Video
G. Media Video Memberikan Pengaruh Positif Terhadap Hasil Belajar Siswa
5
6
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR KEPUSTAKAAN
6
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan Pendidikan. Akibat kemajuan
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
bagi dirinya, masyarakat dan bangsa ( UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20,
2003 ).
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar ( Sakilah, 2015 ).
Dalam hali ini siswa diperlakukan sabagai subjek utama dalam proses
pembelajaran dan pendidik menepati posisi yang cukup sentral dan strategis untuk
7
8
َاس َما نُ ِّز َل اِلَ ْي ِه ْم َولَ َعلَّهُ ْم يَتَفَ َّكرُوْ ن َ الزب ۗ ُِر َواَ ْن َز ْلنَٓا اِلَ ْي
ِ َّك ال ِّذ ْك َر لِتُبَيِّنَ لِلن ِ بِ ْالبَي ِّٰن
ُّ ت َو
Qur’an sebagai media atau alat perantara yang tujuannya agar isi/pesan Al-Qur’an
diperlukan suatu sarana dalam menyampaikan suatu maksud atau isi dari sebuah
ajaran.
belajar mandiri sesuai minat dan kemampuan ( Rohman & Amri, 2013 ).
8
9
keberhasilan. Seperti yang di kemukakan oleh Gie, bahwa minat merupakan salah
satu faktor pokok untuk meraih sukses dalam studi ( Khairani, 2013). Minat
siswa pada mata pelajaran yang sedang di ajarkan biasanya dia malas untuk
yang pada mata pelajaran yang di ajarkan, maka sukarlah di harapkan siswa
tersebut dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu mempengaruhi hasil belajarnya.
kegairahan belajar siswa dalam rentang waktu tertentu. Oleh karena itu, guru perlu
membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang diberikan mudah untuk dipahami
Apabila hasil siswa berkurang maka tugas pendidik untuk meningkatkan dan
membangkitkan hasil tersebut. Untuk itu pendidik yaitu guru harus mengetahui
faktor – faktor yang meningkatkan minat dalam belajar. Salah satu faktor yang
dapat membangkitkan minat siswa adalah dengan menggunakan media yang tepat.
mengajar agar dapat meningkatkan minat siswa. Seperti yang dikemukakan oleh
cetak, audio – cetak, proyek visual diam, proyek visual diam dengan audio, visual
9
10
gerak, visual gerak dengan audio, benda dan computer. Salah satu dari beberapa
kelompok media tersebut adalah media visual gerak dengan audio (video).
kepada rendah dan tidak meratanya kualitas hasil yang dicapai oleh para siswa.
Kondisi seperti ini akan terus terjadi selama guru Pendidikan Agama Islam masih
membuat siswa dapat belajar, butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar dan
tertarik untuk terus – menerus mempelajari agama islam, baik untuk mengetahui
Materi pelajaran Pendidikan Agama Islam syarat dan nilai – nilai bagi
cara yang kurang tepat, tidak mustahil akan timbul pada diri siswa rasa tidak
senang terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam dan bahkan juga terhadap
gurunya. Menurut peneliti salah satu untuk mengatasi keadaan demikian adalah
10
11
mengajar. Begitu banyak jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam
merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai suara yang membentuk satu
kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah alur, dengan pesan – pesan didalamnya
dengan menitik beratkan kepada metode ceramah tempaknya tidak memadai lagi,
karena para siswa yang telah mulai kritis. Metode ceramah murni hanya efektif
untuk 15 menit pertama. Untuk selanjutnya daya serap siswa terhadap materi
ceramah mulai menurun. Untuk melibatkan sebanyak mengkin alat indera siswa
dalam proses belajar mengajar maka metode ceramah itu perlu divariasikan
Peneliti memilih media video karena tipe belajar anak banyak ragamnya
seperti: tipe visual, tipe auditori, tipe kinestetik. Untuk menjangkau semuanya
peneliti merasa media video ini efektif untuk meningkatkan hasil siswa pada mata
sudah memiliki fasilitas atau alat seperti proyektor/infokus, namun guru belum
menggunakan alat tersebut dalam proses belajar mengajar dan kegiatan belajar
11
12
maksimal termasuk hasil siswa yang masih rendah, hal ini ditunjukkan dengan
pembelajaran.
pembelajaran.
3. Masih ada siswa yang tidak merasa senang terhadap pembelajaran yang
disampaikan.
4. Masih ada siswa yang bermain – main dengan temannya dan menganggu
5. Masih ada siswa yang kurang siap Ketika diberikan pertanyaan oleh guru.
materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat dilaksanakan atau pelajari
hanya dengan metode ceramah tanpa di dukung media lain, Ketika membahas
tentang alam semesta atau hal – hal yang tidak terdapat dilingkungan sekolah
yang mana dapat dilihat dan di dengar oleh siswa. Apabila situasi dan kondisi
alam pada saat itu tidak memungkinkan untuk belajar di luar kelas maka inilah
Olah karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui hasil siswa terhadap mata
12
13
fantasi, emosi dan perkembangan pribadi mereka. Dengan demikian dapat dikatan
bahwa penggunaan media video bukan sekedar upaya untuk membantu guru
dalam mengajar, tetapi lebih dari itu sebagai usaha yang ditujukan untuk
memang pantas digunakan oleh guru Pendidikan Agama Islam, bukan sekedar alat
bantu mengajar bagi guru, namun diharapkan akan timbul kesadaran baru bahwa
hari jum’at. Peneliti berharap dengan media video dapat membuat siswa tertarik
dan atusias mengikuti pelajaran yang diajarkan pendidik, melaui cerita yang
disertai Gerakan dan memainkan fungsi video secara baik dalam proses
belakang dan gejala – gejala diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan agama islam di kelas IV
13
14
B. Defenisi Istilah
Untuk memperjelas arahan penelitian ini, ada beberapa istilah yang perlu
didefenisikan yaitu:
Media video merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai suara yang
membentuk satu kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah alur, dengan pesan
2. Hasil Belajar
Hasil Belajar suatu gambaran yang diperoleh dari berbagai proses yang
menjadi tolak ukur atau bagaimana proses telah dijalankan dan pencapaian
yang telah didapat yang dijadikan sebagai tolak ukur tercapai atau tidaknya
tujuan pembelajaran.
C. Rumusan masalah
video dapat meningkatkan hasil siswa pada mata pelajaran Pendidikan agama
1. Tujuan Penelitian
14
15
Pantaiaraja.
2. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
15
16
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teoritis
1. Media Video
jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau
atau penyalur pesan. Jadi, televisi, film, foto, rekaman video, gambar
16
17
karena media video dapat menarik semua perhatian siswa yang memiliki tipe
a. Tipe visual
atau dengan cara menunjukkan alat peraganya lansung pada siswa atau
Siswa yang memiliki kemampuan belajar visual yang baik ditandai dengan
5) Mementingkan penampilan
6) Lebih mudah mengingat apa yang dilihat dari pada apa yang didengar
17
18
10) Sulit menerima instruksi verbal (oleh karena itu seringkali ia meminta
b. Tipe Auditori
sialah guru yang menerangkan kepada siswa tuli, walaupun guru tersebut
dalam bercerita.
8) Berbicara fasih.
18
19
lebar.
12) Mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas – tugas yang
c. Tipe Kinestetik
belajar kinestetik yang baik ditandai dengan ciri – ciri sebagai berikut:
membaca.
11) Tidak dapat duduk diam di suatu tempat dalam waktu yang lama
19
20
tersebut.
alat atau benda yang digunakan oleh pengirim kepada penerima untuk
tentang sesuatu yang diterima akan menjadi meningkat begitu pula akan
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Di
mendapatkan informasi.
20
21
adalah media video. Secara empiris video berasal dari sebuah singkatan
yang dalam Bahasa Inggris yaitu visual dan audio. Kata Vi adalah
salah satu jenis media audio visual. Media audio – visual adalah media
gambar hidup dan suara memberikan daya Tarik tersendiri. Video dapat
21
22
video sekarang lebih modern dan mudah untuk digunakan yaitu dapat
a) Tujuan Kognitif
ekonomis.
b) Tujuan Afektif
22
23
emosi.
c) Tujuan Psikomotorik
pembelajaran.
pelajaran.
23
24
siswa.
kebutuhan.
sikap siswa.
24
25
sebaginya.
salah satu inti dari materi yang ditanyangkan itu. Bila telah
yang dipertontonkan.
25
26
2. Hasil
a. Pengertian Hasil
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar sendiri. Semakin kuat atau
2009 ).
26
27
Menurut Krapp dalam Priansa ( 2014 ), ada tiga kategori minat siswa,
yaitu:
a. Minat personal yang terkait erat dengan sikap dan motivasi atas
diberikan.
bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan
komunikasi terwujud melaui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan oleh
27
28
setiap guru dan siswa. Pesan atau informasi yang dimaksud berupa pengetahuan,
keahlian, ide dan sebagainya. Namun dalam proses pembelajaran sering terjadi
salah satunya adalah guru menerangkan pelajaran hanya melalui kata – kata atau
lisan, disini yang aktif hanya guru sedang siswa lebih banyak bersifat pasif dan
minat siswa.
e. Suara guru.
berminat dalam belajar dan tercapainya hasil belajar adalah media pembelajaran
yang digunakan oleh guru. Media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan
28
29
yang bisa merangsang perhatian siswa untuk lebih memperhatikan materi yang
Penelitian yang dilakukan oleh Uswatun Hasanah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
dengan judul Penggunaan Media Bideo sebagai Sumber belajar PAI dan Budi
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Proses pembelajaran PAI dan Budi Pekerti
dengan media video di SMA Negeri 3 Bantul terlaksana sesuai prosedur. (2) Nilai
Keislaman yang terdapat dalam pembelajaran dengan media video meliputi nilai
tauhid, sosial, akhlak dan ibadah. Masing – masing ditanamkan di kelas X (3)
Hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran dengan media video baik
dan media video efektif digunakan sebagai saumber belajar PAI dan Budi Pekerti
kelas X Materi Haji dan Umroh. Persamaan penelitian ini sama – sama meneliti
tentang video dan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Perbedaan terletak
Penelitian yang dilakukan oleh suyati pada tahun 2011 dengan judul:
Penerapan Media Video Compact Disk (VCD) untuk Meningkatkan Hasil Bahasa
Arab Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Khairul Ummah Air Molek Indragiri Hulu.
29
30
Kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suyati adalah sama – sama
meneliti hasil. Perbedaan terletak pada kelas, materi, tempat dan waktu penelitian.
D. Kerangka Berpikir
merupakan cara yang tepat untuk menarik perhatian siswa dan memancing
hasil mereka terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Kemampuan video
untuk memanipulasi waktu dan ruang dapat mengajak siswa melanglang buana
walaupun dibatasi oleh dinding ruang kelas. Objek – objek yang terlalu kecil,
terlalu besar atau terlalu langka dan berbahaya dapat dihadirkan di ruang kelas.
Bahkan video dapat menghadirkan objek yang hanya ada di lain benua, waktu
dan laur angkasa. Singkatnya media ini mampu membawa dunia ke dalam
kelas.
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
30
31
menggunakan media yang tepat, akan memberikan hasil yang optimal terhadap
E. Indikator Keberhasilan
1. Indikator Kinerja
tidak ada yang terganggu alias tidak Nampak gambar atau tayangan
dalam materi ini merupakan salah satu inti dari materi yang
31
32
sangat penting.
tanyangan video.
menjawabnya
32
33
a. Perasaan Senang
suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan tersebut akan terus
b. Ketertarikan Siswa
c. Perhatian Siswa
dari pada itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu
d. Keterlibatan Siswa
F. Hipotesis Tindakan
33
34
Pantaiaraja.
Ulum Pantairaja.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
34
35
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pelaksanaan dalam penelitian indai dilakukan
berbeda ; Namun, guru, lamanya waktu, dan materinya sama. Penelitian ini terdiri
dari dua variabel; variabel independen variabel dengan "X" yakni video dan yang
independen variabel adalah "Y" yaitu hasil belajar siswa. Oleh karena itu, X
adalah variabel independen dan Y akan menjadi variabel dependen. Tabel singkat.
Tabel 3.1
Desain penelitian
1. Populasi
Kabupaten Kampar. Mereka terdiri dari empat kelas. Populasi terdiri dari 101
siswa.
35
36
Tabel 3.2
No Kelas Populasi
1 IV A 25
2 IV B 25
3 IV C 26
4 IV D 25
Total 101
2. Sampel
membuktikan individu yang mewakili kelas yang lebih besar akan disebut sebagai
pengikut.
memilih kelas-kelas ini karena mereka memiliki kemampuan yang sama. Kelas IV
A akan menjadi kelas eksperimen dan kelas IV B akan menjadi kelas kontrol.
Tabel 3.3
36
37
D. Bahan Penelitian
Materi itu yang diberikan untuk pre-test dan post – test dengan materi
E. Instrumen Penelitian
F. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, prosedur pengumpulan data dibagi menjadi dua fase.
Pertama, prosedur pengumpulan data untuk kelas eksperimen dan prosedur kedua
a. Pra-Tes
Sebelum diberikan perlakuan, siswa dalam kelas eksperimen dan kontrol yang
37
38
b. Perlakuan
menggunakan video terhadap hasil belajar kelas siswa. Perlakuan ini diambil
untuk mengetahui efek signifikan pada hasil belajar siswa dengan menggunakan
c. Post-test
mendukung untuk mempelajari apakah ada efek pada hasil belajar siswa dengan
menerapkan Video. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
berikut:
1. Pra-tes
Tes yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes
hasil belajar. Pre-test adalah untuk menentukan data awal tentang bagaimana
38
39
perlakuan
2. Post-test
video terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Hasil post test dianalisis dan digunakan sebagai dasar dalam menentukan hasil
akhir dari penelitian ini apakan video berpengaruh atau tidak terhadap hasil
data yang dimaksud adalah untuk mendapatkan hasil dari hasil belajar siswa
P = x 100
P = Skor individu
39
40
video dan nantinya akan dibandingkan dengan hasil post – test sehingga
∑X
X́ = = skor rata-rata
N
N = jumlah siswa
X́ =
SD =
S = Standar Deviasi
N = total responden
Varian:
40
41
∑ ¿ ¿= kuadrat total
N = jumlah siswa
1 = nomor konsultan
4. Perbandingan Mean
HigherVariance
= F obs=
LowerVariance
t 0> t t = H 0= diterima
Hipotesis nol akan diterima jika nilai t - test lebih besar dari nilai t - table ,
namun jika nilainya t – table lebih besar dari nilai t – test maka hipotesis ditolak
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. TEMUAN UMUM
41
42
Islamy
tanggal 06 Juni 1994 yang didirikan oleh Alm. Abuya H. Muhammad Djoni Lubis
dengan luas lahan seluas 3.75 Hektar yang terletak di Desa Pantairaja Kec.
Pantairaja
422 Yang tediri dari 384 siswa, dan 38 orang guru. Untuk lebih
Tabel I
No
Jenis Civitas Jumlah
.
1. Siswa 384
2. Guru 38
Jumlah 422
Sumber: Data administrasi TU Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Al -
Islamy.
42
43
Tabel II
Keadaan Siswa Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Al – Islamy
Pantairaja
No
Kelas Lk Pr Jumlah
.
1. 1 40 46 86
2. 2 30 31 61
3. 3 29 46 75
4. 4 21 22 43
5. 5 28 39 67
6 6 13 39 52
Jumlah 161 223 384
Sumber: Data Administrasi TU Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Al –
1. Hasil Penelitian
Ulum, Kampar - Riau. Ada dua kelas dalam penelitian, mereka adalah kelas
kelas kontrol. Peneliti memberikan tes tulisan yang berkaitan dengan materi
43
44
Peneliti memberikan dua tes: pre-test dan post -test untuk masing-masing
kelas, pre-test diberikan untuk kelas eksperimen yang dilakukan sebelum peneliti
dalam melakukuan proses belajar mengajar PAI sebanyak enam pertemuan. Pada
Skor pre-test digunakan oleh peneliti sebagai data penelitian. Tujuan pre -
test adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Akan digunakan untuk
acuan dalam penarikan kesimpulan tentang bagaimana hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran PAI setelah memberikan perlakuan. Pre – test tidak hanya
diberikan kepada kelas eksperimen akan tetapi nuga diberikan kepada kelas
control yang kan dijadikan sebagai perbandingan angara kelas yang diberikan
perlakukan dengan menggunakan video pada saat pembelajaran dan kelas yang
tidak diberikan perlakukuan menggunakan media video. Sehingga hal ini dapat
memudahkan untuk menarik kesimpulan apakah ada pengaruh yang signfikan atau
tidak pengunaan media video terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
PAI.
Pra-tes nilai siswa, hasil baik dari kelas experimen dan kelas kontrol dapat
44
45
Tabel 4.1.
Hasil Skor Pra-Tes Siswa di Kelas Eksperimental
No Nama X1 X X1-X (X1-X)2
1 Afifah Gustin 68 63.07 4.93 24.3049
2 Ahmad Abdullah 65 63.07 1.93 3.7249
3 Alex Leo Agusta 65 63.07 1.93 3.7249
4 Dandi Asminal 60 63.07 -3,07 9.4249
5 DandiSabli Saputra 60 63.07 -3,07 9.4249
6 Dimas Tri Handoko 60 63.07 -3,07 9.4249
7 Dwi Rabianti 70 63.07 6.93 48.0249
8 Fani Pratama 60 63.07 -3,07 9.4249
9 Fatmarzuqni 70 63.07 6.93 48.0249
10 Hariyati Kumala Sari 62 63.07 -1,07 1.1449
11 Hasbi Assiddiqqi 65 63.07 1.93 3.7249
12 Ilham Fitrah Saputro 65 63.07 1.93 3.7249
13 Ilham Siddik Permana 65 63.07 1.93 3.7249
14 Johari Saputra 60 63.07 -3,07 9.4249
15 Khusnul Khotimah 60 63.07 -3,07 9.4249
16 Lusi Novita Sari 60 63.07 -3,07 9.4249
17 M. Fikri 65 63.07 1.93 3.7249
18 M.Haris Fadhillah 60 63.07 -3,07 9.4249
19 Marlem Rahayu 65 63.07 1.93 3.7249
20 Meri Sartika 60 63.07 -3,07 9.4249
21 Mesye Tanrozi 60 63.07 -3,07 9.4249
22 Risa Gusmini 65 63.07 1.93 3.7249
23 Salma Agustina 65 63.07 1.93 3.7249
24 Sasa Royanti 60 63.07 -3,07 9.4249
25 Sigit Purnomo 65 63.07 1.93 3.7249
26 Siti Cahyana 60 63.07 -3,07 9.4249
45
46
1640 271.8474
Berdasarkan tabel 4.1. menunjukkan bahwa perhitungan skor siswa untuk
pre-test kelas eksperimen adalah 1640, skor rata-rata kelas eksperimen adalah
63,07. Varians data adalah 10,87 dan standar deviasi 3,29 ada 26 siswa di kelas
eksperimen.
Tabel 4.2
46
47
kelas kontrol adalah 1657. Skor rata-rata adalah 66,28. Varians data adalah 155
kelas:
∑X ∑X
X́ = X́ =
N N
1640 1657
= =
26 25
= 63.07 = 66.28
47
48
271.8474 3720.078
= =
26−1 25−1
271.8474 3720.078
= =
25 24
= 10.87 = 155.003
S = √ ∑¿¿ S= √ ∑ ¿ ¿
271.8474 3720.078
=
√ 26−1
=
√ 25−1
271.8474 3720.078
=
√ 25
=
√ 24
= √ 10.87 = √ 155
= 3.29 = 12.45
belajar mengajar Pendisikan Agama Islam. Skor post - tes diambil sebagai
data akan dibandingkan dengan skor pre – test sehingga didapatlah suatu
48
49
Nilai hasil post – tes kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada
Tabel 4.3
49
50
eksperimen adalah 2022. skor rata-rata adalah 77,76. varians data adalah 38,34
dan standar deviasi adalah 6,20. juga ditemukan ada 26 siswa kelas percobaan
Tabel 4.4.
50
51
Berdasarkan tabel 4.4. yaitu skor Perhitungan post test siswa di kelas
kontrol adalah 1663. skor rata-rata adalah 66,52. varians data adalah 156,30
dan standar deviasi adalah 12,50. juga ditemukan bahwa ada 25 siswa kelas
∑X ∑X
4. X́ = X́ =
N N
2022 1663
5. = =
26 25
6. = 77.76 = 66.52
51
52
2. Varians Post-Test:
958.6176 3751.15
= =
26−1 25−1
958.6176 3751.15
= =
25 24
= 38.34 = 156.30
S= √ ∑ ¿ ¿ ¿ S= √ ∑ ¿ ¿ ¿
√ 958.6176 3751.15
= =
26−1 25−1
√ 958.6176 3751.15
= =
25 24
= √ 38.34 = √ 156.30
Kedua kelas tersebut pda proses pembelajarannya dibimbing oleh guru
yang sama, materi yang sama namun hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI
tidaklah sama.
Hasil perbandingan dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
52
53
eksperimen dan kelas kontrol untuk hasil pre-test. Yang menjadi perbedaan dari
hasil pre - test ini antara kelas eksperimen dan kontrol adalah dalam hal rata -
kontrol untuk hasil post-test. Yang yang membedakan antara kelas eksperimen
dan kontrol kelas adalah dalam hal rata-rata, varian, dan standar deviasi.
Setelah mengetahui nilai siswa sebelum dan sesudah perlakukan yang
dalam hal ini adalah perbedaan anatara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
53
54
penggunaan media video terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
berdasarkan nilai rata - rata, variasi, dan standar deviasi, seperti tabel di bawah
ini:
2500
2022
2000 1664 1657 1653
1500
1000
382
500
4
0
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Diagram 4.1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Pra Tes Ke Post Tes
Oleh karena itu, peneliti membandingkan antara skor sebelum dan sesudah
54
55
Pendidikan Agama Islam. Diagram di atas terlihat seperti ada Peningkatan hasil
tes siswa. skor pre test adalah 1640 dan skor post test adalah 2022. rata-rata skor
pre-tes siswa adalah 63,07, sedangkan rata-rata post-test siswa adalah 77,76. jadi,
ada Peningkatan poin sekitar 14,69 dari pre-test ke post-test. Varian dari pre-test
adalah 10,87, dan varian dari post-test adalah 38,34. jadi, ada kenaikan sekitar
27,47. Sementara itu, standar deviasi pre-test adalah 3,29, sedangkan standar
deviasi post-test 6.20. di sini, ada peningkatan sekitar 2,91 dari pre-test ke post-
test.
yang signifikan dari hasil belajar siswa menggunakan media video. Hal ini dapat
dilihat pada skor post-test yang lebih tinggi dari skor pre-test. Dengan kata lain,
D. Hipotesis Hasil
Menurut Hatch dan Farhady (1982), hipotesis nol diterima jika nilai t-
hitung kurang atau sama dari nilai t- hitung (t0 <tl). Namun, jika t-hitung lebih
Setelah menghitung skor rata-rata, variasi, dan standar deviasi, peneliti
2 2
S ¿ ¿=
√[ Se
][ ]S
+ c
√N1 √N 2
55
56
2 2
=
√[ 6.20
][ ]
√ 26
+
12.50
√ 25
6.20 12.50
= ⌈
√ 5.1
⌉+ [ 5 ]
= √ (1.21)2+(2.5)2
= √ 1.46+15
= √ 6.46
S= 2.54
Setelah mengetahui standar error dari skor rata-rata, t_obs dapat dihitung
X́ e − X́ c
t_obs =
S¿¿
77.76−66.52
=
2.54
10.48
=
2.54
= 4.12
Df = ( 25 + 24 )
Df = 49
56
57
Ditemukan bahwa t_obs adalah 4,61 dan t_table berada pada tingkat
signifikan 1% dengan derajat kebebasan (df) = 49 adalah 2,704 dan pada tingkat
siswa.
Oleh karena itu, hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Ini
berarti dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan media
video terhadap hasil belajar siswa pada siswa kelas IV MA PP Bahrul Ulum.
E. Interpretasi Data
Peneliti menemukan hasil yang berdasarkan pada hasil analisis data
Agama Islam siswa kelas IV MA PP Bahrul Ulum yang diambil dari pre-test dan
video sementara itu tidak ada perlakuan yang diterapkan untuk kelas kontrol.
Oleh karena itu, ditemukan bahwa rata-rata hasil post-test kelas
eksperimen lebih tinggi dari skor pre-test di kelas control. Nilai rata-rata kelas
eksperimen adalah 63,07, sedangkan kelas kontrol adalah 66,28. di sisi lain, skor
t_ obs (4,12) lebih tinggi dari tabel (2,021) baik untuk level signifikan 5% dan
juga t_ tabel (2,704) untuk level signifikan 1%. Kemudian, hipotesis nol ditolak
dan hipotesis alternatif diterima. Jadi, ada pengaruh yang signifikan dari
penerapan media Video terhadap hasil belajar siswa dari MA PP Bahrul Ulum.
57
58
Dalam sub bab ini, peneliti mencoba membahas tentang proses belajar
mengajar. Kegiatan temuan dan fenomena lain selama penelitian dilakukan yang
dapat menunjukkan video dapat memberikan efek yang signifikan untuk hasil
belajar siswa. itu akan dibahas dari yang pertama sampai pertemuan di kelas
percobaan. Pertemuan pertama dan terakhir adalah ujian untuk siswa, kemudian
sebagai berikut:
1. Pertemuan pertama
masing. Setiap siswa dipanggil satu per satu untuk maju dan kemudian mereka
Pada pra-tes, peneliti menemukan bahwa hasil pra-tes siswa masih perlu
secara singkat sesuai denngan apa yang mereka pernang dengar dari guru, teman,
58
59
atau orang tua. Pada sesi ini, peneliti membutuhkan sekitar 40 menit kami. Setiap
2. Pertemuan Kedua
Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman Bin Affan, Ali Abi Thalib. Dalam
belajar.
seperti apa kisah dan kejadian Perkembangan Islam Pada Masa Khulafaurrasydin,
baik pada masa Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman Bin Affan, Ali Abi Thalib.
Khulafaurrasydin Karena ini adalah sesi baru, para siswa terlihat antusias
menit. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh siswa dan perlu didiskusikan.
3. Pertemuan Ketiga
dan menyelesaikan latihan yang telah disiapkan. Para siswa untuk menganalisis
59
60
dan menjelaskan tentang nasab dan keluarga para sahabat nabi. Mereka tidak
bingung lagi bagaimana cara menjelaskan dan menyebutkan tentang nasab dan
keluarga para sahabat nabi. Untuk sesi ini kegiatan hanya menghabiskan 1 jam
karena sesi ini hanya untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa tentang
nasab dan keluarga para sahabat nabi dalam bentuk tertulis. Dengan menggunakan
bentuk ditulis selain dapat membantu siswa mudah mengingat juga dapat
penjelasan guru akan tetapi juga dapat meningkatkan ingatan siswa, selain ditulis,
juga tanpa sadar mereka telah mengulang pelajaran yang sudah didapat.
4. Pertemuan Keempat
detail agar siswa lebih mendalami dan memperluas pengetahuan tentang sejarah
menemukan sebagian besar siswa yang masih tidak tahu bagaimana menganalisa
60
61
5. Pertemuan Kelima
ini, baik dalam segi akidah, maupun sosial masyarakat yang ada saat ini. Di sela
saat ini berkaitan dengan tauhid dan social masyarakat tentang bagaimana respon
ummat dalam menerima kebenaran yang dalam hal ini adalah berdasarkan al –
ummat saat ini dengan kondisi ummat pada zaman Perkembangan Islam Pada
6. Pertemuan Keenam
Tujuan dari tes ini untuk mengetahui bagaimana pengetahuan dasar mereka
61
62
pada masa Umar Bin Khattab, Abu Bakar, Utsman, Ali bin Abi Thalib.
7. Pertemuan Ketujuh
Pada bagian ini, peneliti menayag video Islam Pada Masa Khulafaurrasydin,
Baik yang pada masa Umar Bin Khattab, Abu Bakar, Utsman, Ali bin Abi Thalib..
Perkembangan Islam Pada Masa Khulafaurrasydin, Baik yang pada masa Umar
Bin Khattab, Abu Bakar, Utsman, Ali bin Abi Thalib. Selain itu juga, peneliti
memberikan hikmah – hikmah yang dapa diambil baik hikmah dari ummat yang
patuh dan taat, dan juga hikmah yang dapat diambil dari perkembangan Islam
Pada Masa Khulafaurrasydin, Baik yang pada masa Umar Bin Khattab, Abu
Bakar, Utsman, Ali bin Abi Thalib. Sesi ini yang peneliti habiskan sekitar 1 jam
30 menit. Para siswa melakukan tes yang sudah disiapkan oleh peneliti kemudian
8. Pertemuan Kedelapan
Bagian ini, peneliti memberikan siswa post-test yang terdiri dari seluruh hasil
bahwa siswa lebih baik dari sebelumnya yang dapat dibuktikan dari hasil siswa
62
63
dala menjawab daftar pertanyaan. Juga dapat dilihat pada saat penayangan video
siswa lebih nyaman, dan antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar di
kelas.
hasil belajar siswa. dengan menggunakan video, para siswa lebih antusias,
semangat belajar tinggi, sehingga mood lebih terjaga, yang tentunya berdampak
Siswa
bagaimana video memberikan efek yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.
sebagai post-test di kelas eksperimen yang menggunakan media video, skor siswa
meningkat secara signifikan. Berdasarkan hasil post-test kelas kontrol, tidak ada
pengaruh yang signifikan karena tidak ada implementasi menggunakan video. Hal
ini berarti bahwa video memiliki peran penting untuk kemajuan hasil belajar
siswa. Hal ini dapat dilihat pada proses selama penelitian di MA PP Bahrul Ulum,
sebagian besar siswa memiliki hasil belajar yang buruk, bahkan mereka tidak
Islam Pada Masa Khulafaurrasydin. Hal itu disebabkan oleh jarangnya mereka
mendengarkan dan melihat tayangan atau bacaan yang berkaitan dengan sejarah
63
64
para siswa akan termotivasi, semangat, konsentrasi dan focus dalam mengikuti
pelajaran.
video memiliki pengaruh yang positif baik dari segi keaktifan, semangat belajar,
demikian materi atau target yang ingin dicapai dapat berjalan dengan baik yang
64
65
BAB V
A. Kesimpulan
memberikan efek yang baik untuk hasil belajar siswa. Proses dan hasil belajar
mereka lebih baik dari sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil skor statistik
yang dilihat dari nilai ( t0) lebih besar dari nilai (Ttabel) pada signifikansi 5%
(2.021) dan juga signifikan pada 1% (2.074). Jadi, hasil percobaan menggunakan
Video dalam kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol yang tidak
menggunakan Video. Hal ini sejalan dengan teori Senel ( 2006 ), yang
menyatakan bahwa Video adalah salah satu teknik yang baik yang cocok untuk
dibahas dan dipelajari (Senel. 2006). Dengan menggunakan video, keaktifan siswa
lebih baik, sehingga materi pembelajaran yang diberikan dapat mudah dicerna,
dipahami, dan dimengerti oleh siswa sehingga target yang ingin dicapai terwujud
B. Saran
65
66
kebutuhan siswa, hubungan, kelas dan materi, teknik, strategi, pembahasan, media
yang dapat membahas satu sama lain. Maksudnya adalah agar proses belajar
membuat proses belajar mengajar lebih aktif, dan yang dimaksudkan adalah siswa
yang nyaman dalam proses belajar mengajar. Video adalah salah satu media yang
dapat diterapkan di ruang kelas dalam keterampilan dan aspek bahan ajar.
Menggunakan Video, membuat siswa lebih aktif, dan menarik dalam proses
belajar mengajar.
tidak masalah Anda suka atau tidak. Karena, belajar bukan tentang
menyenangkan, tetapi lebih dari itu akan bermanfaat. Apa pun mata pelajaran
akademik yang akan dipilih, semua membutuhkan bahasa sikap dan respon yang
baik. Jadi, ikuti saja pelajaran sebanyak yang bisa, cintai apa yang dilakukan, dan
lakukanlah apa yang disukai, kemudian hasil yang baik akan menghampiri.
66
67
menggunakan, media, dan sub topik apa pun yang terkait dengan kurikulum di
sekolah. Video dapat membantu memperkaya hasil belajar siswa. Oleh karena itu,
peneliti lain yang tertarik untuk membawa topik dan kegiatan yang sama dapat
lebih baik dari pada penelitian yang telah dilakukan. Akhirnya, peneliti juga
dan referensi yang signifikan bagi mereka yang akan melakukan penelitian dalam
berbagai topik.
67
68
DAFTAR KEPUSTAKAAN
68
69
69