Anda di halaman 1dari 2

B.

Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-


hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu hubungan-hubungan kerja antara
orang-orang agar terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Kegiatan pengorganisasian diharuskan membagi semua tugas dalam berbagai
unsur secara proposional dan juga kegiatan pengorganisasian untuk menentukan siapa yang
akan melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian. Gorton (1976:109)
mengemukakan “organizing the school involves more than identifying position and defining
relationship on an organizational chart, the most important factor that an administrator
should consider in organizing a school are the people associated whit it”1

Didalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian tugas-tugas, wewenang, dan


tanggung jawab secara terinci menurut bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga
terciptalah adanya hubungan-hubungan kerja sama yang harmonis dan lancer menuju
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Di dalam menyusun perencanaan, sebanarnya pengorganisasian sudah pula dipikirkan


dan disusun menjadi pola-pola kegiatan yang diperlukan didalam pelaksanaan. Itulah
sebabnya maka sebagian orang berpendapat bahwa fungsi pengorganisasian itu sebagai
masuk ke dalam fungsi perencanaan, dan sebagian lagi masuk ke dalam pelaksanaan.

Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi tugas utama bagi


para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah. Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan
sekolah sehari-hari terdapat berbagai macam jenis pekerjaan yang memerlukan kecakapan
dan keterampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Keragaman tugas yang bermacam-
macam itu tidak mungkin di pikul sendiri oleh seorang pemimpin. Dalam hal ini terlihat
bagaimana kecakapan kepala sekolah mengorganisasi guru-guru dan pegawai sekolah lainnya
dalam menjalankan tugasnya sehari-hari sehingga tercipta adanya hubungan kerjasama yang
harmonis dan lancar.

Fungsi organisasi dapat diartikan bermacam-macam:

1.) memberi struktur, terutama dalam penyusunan/penempatan personil, pekerjaan-


pekerjaan, material, dan pikiran-pikiran didalam struktur itu.
2.) menetapkan hubungan antara orang-orang. Kewajiban-kewajiban, hak-hak, dan
tanggung jawab masing-masing anggota disusun menjadi pola-pola kegiatan yang
tertuju pada tercapainya tujuan atau maksud kegiatan pendidikan dan pengajaran.
3.) Sebagai alat untuk mempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan.

1
Sagala Syaiful, H. 2009 Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta Hal 49
Dengan demikian, organisasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat
disimpulkan sebagaia berikut:

Organisasi ialah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-


hubungan sehingga terwujudnya kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud
dan tujuan-tujuan pendidikan.2

Adapun Prinsip-prinsip organisasi perlu diperhatikan prinsip-prinsip berikut.

a.) Perumusan tujuan yang jelas, agar semua yang dilakukan jelas dan terarah.
b.) Pemahaman, agar semua orang yang ada dalam organisasi paham dengan tujuan
yang hendak dicapai.
c.) Bertanggung jawab, agar semua personil yang berorganisasi bertanggung jawab
dengan apa tugas mereka dan kewajiban mereka untuk tercapainya tujuan.
d.) Penetapan hirarki, harus dilakukan secara tegas agar dapat memberikan gambaran
pola hubungan kerja sesuai yang terarah dan dipelihara.
e.) Kesatuan arah, semua kegiatan, semua sumber yang digunakan dalam organisasi
mengarah pada tujuan yang sama.
f.) Kesatuan perintah, agar semua orang yang berada dalam satu kelompok memiliki
pimpinan atau atasan langsung.3

Jenis-jenis organisasi terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut.

a.) Organisasi Formal, yaitu organisasi yang dicirikan oleh struktur organisasi. Ini
dimaksudkan untuk menyediakan penugasan kewajiban dan tanggung jawab
kepada personil dan membangun hubungan tertentu antara orang-orang pada
berbagai kedudukan. Adapun unsure-unsur organisasi formal seperti kedudukan,
hirarki kekuasaan, kedudukan garis dan staf.
b.) Organisasi Informal, yaitu organisasi yang agak susah untuk didefinisikan, namun
sangat akrab ditengah-tengah masyarakat kita. Karakteristik orrganisasi informal
ini adalah adanya norma perilaku, tekanan untuk menyesuaikan diri, dan adanya
norma perilaku, tekanan untuk menyesuaikan diri, dan adanya kepemimpinan
informal. 4

2
Ngalim, Purwanto, M. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal
16-17
3
Burhannudin. 1994. Analisis Administrasi, Manajemen, dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara hal 203-204
4
Kurniadin, Didin & Machali, Imam. 2012. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz hal 242-244

Anda mungkin juga menyukai