Askep GGA
Askep GGA
BAPTIS KEDIRI
PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
NIM : 01.2.17.00594
RUANG : ………………………………………………………………………….
1. BIODATA :
Nama : Tn. N No.Reg : 317788
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Juata Laut, Kalimantan Utara
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Nelayan
Tanggal MRS : 17 Mei 2019
Tanggal Pengkajian : 16 November 2020
Golongan Darah :-
Diagnosa medis : Acute Kidney Injury (Gagal Ginjal Akut)
2. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh nyeri seperti tertusuk-tusuk. Nyeri bertambah bila melakukan aktivitas ringan seperti
berpindah tempat. Lokasi nyeri berada di kuadran kiri bawah, skala nyeri 5, dengan durasi ±10 menit.
Genogram :
Keterangan :
5 55 52 4 49 45
: laki-laki
7 5
: perempuan
31 28 25
39 3 3 2
5 3 0 : garis pernikahan
: garis keturunan
: pasien
6. RIWAYAT PSIKO SOSIAL DAN SPIRITUAL
Klien mengatakan hubungan klien dengan masyarakat sekitarnya adalah dengan mengunjungi rumah
tetangga yang di dekat rumahnya, sabar dan menerima penyakitnya, menyerahkan kesembuhannya
pada Tuhan.
Pantangan : Pantangan :
Makanan yang pedas dan Makanan yang pedas dan
bersantan bersantan
Sore : klien tidak pernah tidur Sore : klien tidak pernah tidur
sore sore
9. TANDA-TANDA VITAL
Suhu Tubuh : 36,5ºC
Denyut Nadi : 70x/menit
Tekanan Darah : 100/60 mHg
Pernafasan : 16x/menit
BB / TB : 68 Kg, 160 cm
10.PEMERIKSAAN FISIK
A. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Kepala :
Inspeksi : bentuk simetris pada bagian kiri dan kanan, tidak ditemukan benjolan, tidak terdapat lesi.
Rambut : berwarna putih keabuan, tidak berketombe, distribusi merata.
Palpasi : tidak terdapat benjolan, hidrasi kulit cepat dan lembap, ridak terdapat lesi.
Mata :
Inspeksi : pupil isokor, penglihatan mampu melihat jelas tanpa adanya kabur, bentuk simetris kanan
dan kiri.
Hidung :
Inspeksi : tidak ditemukan reaksi alergi pada klien, tidak ditemukan adanya secret, terlihat silia
yang lebat, tidak ditemukan pendarahan maupun polip, fungsi penciuman mampu membedakan
aroma, tidak ditemukan trauma maupun epitaksis.
Mulut dan Tenggorokan :
Inspeksi : warna mukosa bibir merah muda, tidak ada stomatitis, tidak terdapat gangguan berbicara,
tidak terjadi pembesaran tonsil.
Palpasi : bibir lembab.
Telinga :
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen.
Palpasi : tidak ditemukan nodul.
Leher :
Inspeksi : tidak ada pembengkakan, tidak ditemukan lesi, vena tidak mengalami pembesaran.
Palpasi : posisi trakea tepat di tengah, tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening.
E. Pemeriksaan Jantung :
Inspeksi : ictus cordis di ICS 3 dan 4
Palpasi : nadi 70x/menit, ictus cordis di ICS 3 dan 4
Perkusi : posisi jantung di ICS 3 dan 4, terdengar redup
Auskultasi : terdengar S1 lup dan S2 dup, regular
F. Pemeriksaan Abdomen :
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, pembesaran perut pada bagian kiri bawah, bentuk umbilicus
kedalam.
Auskultasi : bising usus 10x/menit.
Palpasi : nyeri tekan di kuadran kiri bawah, turgor kulit elastis dan lembab, teraba keras.
Perkusi : terdengar pekak.
H. Pemeriksaan Muskuloskeletal :
Inspeksi : bentuk tulang lordosis.
Palpasi : nyeri tekan tidak teraba.
I. Pemeriksaan Neurologi :
Inspeksi : penggerakan sendi mampu bergerak bebas tanpa hambatan
Palpasi : tonus otot kuat, tidak terdapat edema
Reflek fisiologis : refleks glabelar (+), refleks bisep (+), refleks trisep (+), refleks ulna (+).
Refleks patologis : babinski=dorsofleksi
Kekuatan otot :
5 5
5 5
(Ardaninggar K.R.N.A.W.)
ANALISA DATA
2. 2 16
November 3. Mengidentifikasi penyebab intoleransi
2020/09.00 makanan
WIB
09.30 WIB
4. Mengidentifikasi makanan yang disukai,
berkolaborasi dalam pemberian nutrisi
TINDAKAN KEPERAWATAN
2. 2 17
November 4. Memberikan makanan yang disukai dan
2020/08.00 menarik
WIB
09.00 WIB
5. Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam
program pemberian nutrisi sesuai
dengan kebutuhan pasien
10.00 WIB
6. Menganjurkan diet yang sesuai dengan
kondisi pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
2. 2 12.00 WIB 1. S : pasien mengatakan sedikit ada nafsu makan, masih terasa
lemas
2. O : pasien masih makan-makanan yang lunak, S : 36.9°C, P :
18x/menit, N : 80x/menit, TD : 110/60 mmHg
3. A : masalah risiko defisit nutrisi teratasi sebagian
4. P : intervensi dilanjutkan dengan :
15. Mengidentifikasi intoleransi makanan
16. Mengidentifikasi makanan yang disukai
17. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian nutrisi yang
sesuai