Anda di halaman 1dari 1

Imanuel Kant lahir di Konigberg di Prusia timur pada tanggal 22 April 1724.

Memulai studinya di
Fredericianum Collegium, salah satu pusat pietisme jerman termansyur, Kant kemudian mendaftar di
sekolah Filsafat di Universistas Konigberg, dimana dia belajar filsafat rasionalistik woff serta matematika
dan fisika newton. Setelah menamatkan studi di universitas tersebut Kant menghabiskan waktu 9 tahun
sebagai guru bagi beberapa keluarga terpandang sebelum kembali mengajar di almamaternya ini.

Kritisme adalah filsafat yang memulai perjalannya dengan terlebih dahulu menyelidiki kemampuan rasio
dan batas-batasnya. Filsafat kritisisme adalah faham yang mengkritik terhadap paham rasionalisme dan
faham empirisme. Yang mana kedua faham tersebut berlawanan.

Faham rasionalisme adalah paham yang menyatakan kebenaran haruslah ditentukan melalui
pembentukan, logika dan analisis yang berdasarkan fakta sedang kan faham empirisme adalah
pencarian kebenaran melalui pembuktian-pembuktian indrawi.

Filsafat kant bermaksud membeda-bedakan antara pengenalan yang murni dan yang tidak murni, yang
tiada kepastiannya. Ia ingin membersihkan pengenalan datri keterikatannya kepada segala penampkan
yang bersifat sementara. Jadi filsafatnya dimaksudkan sebgai penyadaran atas kemampuan-kemampuan
rasio secara objektif dan menentukan batas-batas kemampuannya, untuk memberi tempat kepada iman
kepercayaan.

Kant menyajikan studinya mengenai putusan sintesis apriori dalam critique of pure reason. Karya ini
dibagi menjadi 3 bagian:

 Dalam transecental aesthetic (estetika transcendental), kant menyelidiki unsur-unsur


pengetahuan yang masuk akal mengacu pada suatu bentuk apriori ruang dan waktu. Objek
penelitian ini adalah untuk membuktikan matematika sebgai ilmu yang sempurna
 Karya transcendental analytic adalah sebuah penyelidikan kedalam pengetahuan intelektual.
Objeknya adalah dunia fisik dan ruang lingkupnya adalah membuktikan fisika murni sebagai ilmu
yang sempurna.
 Objek penelitian dari transcendental dialectic adalah realitas ang melampaui pengalaman kita;
yakni esensi Allah, manusia dan dunia. Kant mereduksikan objek-objek dari metafisikan
tradisional ini kepada “ide-ide”, yang tentangnya berputar-putar secara sia-sia, tanpa harapan
untuk bisa tiba pada sebuah hasil yang pasti.

Bagi Kant, satu-satunya pengetahuan yang benar dan tepat adalah pengetahuan ilmiah, yaitu
pengetahuan yang diperoleh melalui kategori-kategori intelek, yang tugasnya adalah mengatur data-
data pengindraan yang masuk sesuai suksesi mereka. Ideal irelitas, Allah, keabadian jiwa dan dunia
eksternal bukanlah objek dari intuisi yang masuk akal dan karenanya bukan obyek dari pengetahuan
yang lazim bagi intelek.

Anda mungkin juga menyukai